Anda di halaman 1dari 49

PTS218 – Manajemen Proyek

Manajemen Pengadaan

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
Siklus Proyek Konstruksi

Project Engineering Use


Need Planning Construction Disposal
formulation and design management
process process process
process process process

User Project Project Project Facility Facility


Requirements Feasibility Engineering Field engineering use and demolition
And scope And design And construction management Or conversion

Awareness Project Project Full Project Project Fulfillment


of need Concept Scope description Completion and Of need
formulation definition Acceptance
For use
PENGELOLAHAN PENGADAAN DAN
KONTRAK (PROCUREMENT MANAGEMENT)
Proses ini diawali dengan identifikasi jasa, material, dan peralatan
yang diperlukan proyek dan diteruskan dengan membuat spesifikasi
dan kriteria.
Output
Perencanaan • Kebijakan Pengadaan,
pengadaan Daftar Pengadaan

Penyiapan Teknik & Metode Output


Bersangkutan antar lain :
Dokumen Analisis Sewa Beli, • Rancangan Kontrak,
Pemilihan Jenis Kontrak, Dokumen Lelang
Cara Pembayaran,
Proses Lelang Pengendalian Perubahan,
(Closure2 yang ada pada kontrak) Output
• Proposal Kontrak
Administrasi
Kontrak Output
• Penyerahan dan
Pembayaran, Acceptance
Definisi Pengadaan

Pengadaan merupakan proses akuisisi terhadap barang


dan/atau jasa yang memberikan best value for money, dengan
menggunakan prosedur dan proses yang tepat untuk
mendapatkan kualitas dan kuantitas yang tepat pada tempat
yang tepat dan dari sumber yang tepat yang dapat
dimanfaatkan baik untuk kepentingan publik, pemerintah,
perusahaan, maupun individu

Obyek Aktor Proses Kinerja


Procurement
• Esensi Procurement
• keputusan “make or buy” Reason to Make Reason to Buy
Less costly Less costly
Use in-house skills In-house skills aren’t available or
don’t exist
Control of work Small volume of work
Control of intellectual More efficient
property
Learn new skills Transfer risks
Available staff Available vendor
• pemenuhan akan
“kebutuhan” bukan Focus on core project Allows project to focus on other work
“keinginan” work items

5
Skema Pengadaan
Suppliers

Goods/
Services
A

User
Buyer

Menjodohkan
Barang/Jasa (1)
 Berdasarkan Jenis
 Operasional  Berdasarkan Sifat
 Barang Publik: Barang yang digunakan
o Barang Habis Sekali Pakai untuk keperluan umum/publik
o Spesifikasi standar  Barang Privat: Barang yang digunakan
o Penyedia jelas untuk keperluan pribadi
o Proses : Pembelian
 Capital
 Barang tidak Habis Sekali Pakai
(sebagai Barang Modal)
 Spesifikasi dapat standar maupun
berkaitan dengan desain yang tidak
standar
 Penyedia bervariasi
 Proses : Seleksi/Tender
Barang/Jasa (2)

 Berdasarkan Proses  Berdasarkan Spesifikasi


 Make to Stock  Barang Standar
 Sudah tersedia (stok) o Spesifikasi Barang standar
 Spesifikasi ditentukan penyedia o Spesifikasi ditentukan
 Make to Order penyedia
 Dibuat berdasarkan pesanan  Barang Non Standar
(order) o Spesifikasi Barang non standar
 Spesifikasi ditentukan pengguna o Spesifikasi ditentukan
pengguna
Pengadaan Publik dan Swasta

Procurement

Public Sector Private Sector


Goverment Individu

Foreign Asisstance Perusahaan

BUMN Koperasi

Public Partnership Dll

Others
Definisi Pengadaan Publik

•kegiatan untuk mendapatkan barang, jasa dan pekerjaan oleh


World Bank organisasi/badan pengadaan dengan menggunakan dana publik

•proses pengadaan barang, konstruksi dan jasa yang meliputi


proses identifikasi kebutuhan, seleksi penyedia jasa,
PBB pendanatangan kontrak, pelaksanaan kontrak sampai dengan
masa pemeliharaan/pemanfaatan aset

•proses akuisisi yang dilakukan oleh pemerintah dan institusi


publik untuk mendapatkan barang (goods), bangunan (works),
Edquist dkk dan jasa (services) secara transparan, efektif, dan efisien sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Direct Procurement

Catalic
Pengguna Procurement

Cooperative Public
Public Procurement
Procurement
Public
Procurement
Sumber Dana
Private
Procurement
11
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Direct procurement, institusi publik menjadi pelaksana pengadaan
sekaligus merupakan pengguna dari barang/ jasa yang diadakan. Oleh sebab
itu secara intrinsik motivasi kebutuhan dan pengusulan pengadaan berasal
dari pelaksana pengadaan yang sekaligus juga penggunanya.
• Catalic procurement, pelaksana pengadaan melakukan penga untuk
pengguna barang/ jasa, namun motivasi kebutuhan dan pengusulan
pengadaan berasal dari pelaksana pengadaan bukan dari penggunanya.
• Cooperative public procurement, dimana pelaksana pengadaan
melakukan pengadaan atas nama dan untuk pengguna barang/ jasa, namun
motivasi kebutuhan dan pengusulan pengadaan berasal dari pengguna atau
motivasi kebutuhan dari pengguna dan pengusulan pengadaan dan
pelaksanaan pengadaan dilakukan oleh pelaksana pengadaan
Pengadaan Publik dan Privat
Berdasarkan sifat barang yang diadakan
Public Procurement

• Barang yang diadakan untuk konsumsi publik (barang publik)


• Perlu adanya aturan yang juga dapat menjamin transparasi dan keadilan kepada publik
• Pelaksana pengadaan tidak harus pemerintah

Private Procurement

• Barang yang diadakan untuk konsumsi pribadi (barang privat)


• Aturan biasanya lebih fleksibel dan mengacu kepada pencapaian kepentingan perusahaan/
individu
• Pelaksana pengadaan adalah pihak perusahaan/personal dengan dana dari perusahaan/personal

Government Procurement

• Barang yang diadakan untuk konsumsi publik (barang publik)


• Aturan mengikuti aturan pengadaan pemerintah (kasus di Indonesia sangat rigid)
• Pelaksana pengadaan adalah badan pemerintah menggunakan anggaran pemerintah
Public vs Private Procurement
Aspek Swasta Publik
Status antar Sebagai entitas yang sama dan Ada perbedaan tingkat dalam penentuan aturan
Pihak sejajar dan kondisi
Pasar Dibentuk langsung oleh pembeli Tanggung jawab negara baik nasional/regional
Akuntabilitas Aturan baku dan etika bisnis Aturan baku pemerintah, etika, dan tambahan
kebijakan pemerintah
Kompleksitas Relatif sederhana dan praktis Detail prosedur yang ditentukan oleh
pemerintah
Tujuan Keuntungan dan kerugian Tujuan yang banyak (multiple-objectives),
subjektif, efisiensi dalam setiap tujuan
Kebutuhan Sedikit Banyak, seperti sertifikasi, ijin, administrasi
Sistem
Siklus Pengadaan Strategik
Kinerja Proses Pengadaan

• Membeli Produk dan/atau Jasa


– Pada harga yang tepat
– Dari sumber yang tepat
– Pada spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan user
– Dalam jumlah yang tepat
– Untuk sampai (pengiriman) pada waktu yang tepat
– Kepada konsumen yang tepat
Ukuran Performansi

Lowest Bid Total Cost Best Value for


Price Ownership Money

Biaya
Harga Penggunaan Manfaat
Pengadaan Barang/Jasa di Indonesia
Definisi
• Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Pengadaan Barang/Jasa/ PBJ) : kegiatan
Pengadaan Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah yang dibiayai
oleh APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai dengan serah
terima hasil pekerjaan.
• Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) : lembaga
pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
• Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) : unit kerja di Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah yang menjadi pusat keunggulan Pengadaan Barang/Jasa
• Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) : layanan pengelolaan teknologi
informasi untuk memfasilitasi pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Barang

Pekerjaan Konstruksi
Swakelola
Dapat dilakukan secara
terintegrasi melalui mekanisme
Jasa Konsultansi
Penyedia

Jasa Lainnya
Pertanggungjawaban Pengadaan

Penyedia Barang
Auditor Internal
- Jasa

PBJ

Pengguna Barang
Auditor Eksternal
- Jasa
Prinsip-prinsip Pengadaan Barang/Jasa
a. Efisien : pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan
menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran
yang ditetapkan dalam waktu sesingkat singkatnya dan dapat
dipertanggungjawabkan;

b. Efektif : pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang


telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
sesuai dengan sasaran yang ditetapkan;

c. Terbuka dan Bersaing : pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi


penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan
melalui persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang
setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan
dan prosedur yang jelas dan transparan;
Prinsip-prinsip Pengadaan Barang/Jasa
d. Transparan: semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan
barang/jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara
evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya
terbuka bagi peserta penyedia barang/jasa yang berminat serta bagi
masyarakat luas pada umumnya;

e. Adil/tidak diskriminatif : berarti memberikan perlakuan yang sama bagi


semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberi
keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun;

f. Akuntabel : harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun


manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan
pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang
berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
Peraturan PBJ Pemerintah di Indonesia
 Tahun 1969 – 1999 ada sebanyak 16 Keppres tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 Keppres No. 18 Tahun 2000
 Keppres No. 80 Tahun 2003
 Perpres No. 95 Tahun 2007, perubahan ke-7 Keppres 80/2003
 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
 Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011
 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
 Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, perubahan ke empat Perpres 54/2010
 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia
 Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/SE/M/2020
Tahun 2020 tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan
Jasa Konstruksi
 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (merupakan turunan
dari Undang undang Cipta Kerja)
persiapan pengadaan barang/jasa
Pedoman persiapan pemilihan penyedia
Pelaksanaan pemilihan penyedia melalui tender/seleksi
Pengadaan persiapan dan pelaksanaan pemilihan
Barang/Jasa penyedia
Pemerintah konsolidasi
melalui pelaksanaan kontrak
Penyedia serah terima
penilaian kinerja penyedia
Pelaku Pengadaan
Agen
PA
Pengadaan

KPA Pokja Pemilihan

PPK Penyelenggara
Swakelola

Pejabat Pengadaan Penyedia


Pelaku Pengadaan
• Pengguna Anggaran (PA) : pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian Negara/Lembaga/Perangkat Daerah
• Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBN (KPA) : pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan
• Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBD (KPA) pejabat yang diberi kuasa
untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna anggaran dalam melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi Perangkat Daerah
• Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA
untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah
Pelaku Pengadaan
• Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) : pejabat pada Unit Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang melaksanakan 1 (satu) atau beberapa kegiatan dari suatu
program sesuai dengan bidang tugasnya
• Kelompok Kerja Pemilihan (Pokja Pemilihan) : sumber daya manusia yang ditetapkan
oleh kepala UKPBJ untuk mengelola pemilihan Penyedia.
• Pejabat Pengadaan : pejabat administrasi/pejabat fungsional/personel yang bertugas
melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan/atau E-purchasing
• Agen Pengadaan : UKPBJ atau Pelaku Usaha yang melaksanakan sebagian atau
seluruh pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa yang diberi kepercayaan oleh
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai pihak pemberi pekerjaan
• Penyelenggara Swakelola : tim yang menyelenggarakan kegiatan secara Swakelola
• Penyedia Barang/Jasa Pemerintah (Penyedia) : pelaku usaha yang menyediakan
barang/jasa berdasarkan kontrak.
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
dan Jasa Konsultansi
Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi

Merupakan proses akuisisi


dari berbagai sumber daya
proyek dalam
merealisasikan fasilitas
yang akan dibangun
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
• Pengadaan Pekerjaan Konstruksi bertujuan untuk mewujudkan
terbangunnya suatu fasilitas fisik di suatu lokasi tertentu. Jasa ini
merupakan jasa borongan.
• Untuk kebutuhan pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi tersebut,
tahapan awalnya adalah tahap pemilihan kontraktor yang akan
melaksanakan konstruksi tersebut.
Undangan/ Tanda Tangan Serah Terima I Serah Terima II
Pengumuman Kontrak Akhir Kontrak

Pemilihan Kontraktor Pelaksanaan Konstruksi Masa Pemeliharaan Penggunaan

Pengadaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi


Pemaketan Pekerjaan Konstruksi
Metode Pemilihan Penyedia

Penyedia Barang/Pekerjaan
Penyedia Jasa Konsultansi
Konstruksi/Jasa Lainnya

• E-purchasing; • Seleksi;
• Pengadaan Langsung; • Pengadaan Langsung;
• Penunjukan Langsung; • Penunjukan Langsung
• Tender Cepat; dan
• Tender
Metode Pemilihan Penyedia Jasa Konstruksi
 E-purchasing dilaksanakan untuk Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
sudah tercantum dalam katalog elektronik.
 Pengadaan Langsung dilaksanakan untuk Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
bernilai paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
 Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi dalam keadaan tertentu
 Tender Cepat dilaksanakan dalam hal: a. spesifikasi dan volume pekerjaannya
sudah dapat ditentukan secara rinci; dan b. Pelaku Usaha telah terkualifikasi
dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia, dan Tender sebagaimana dimaksud
dilaksanakan dalam hal tidak dapat menggunakan metode pemilihan Penyedia
sebagaimana dimaksud dalam keadaan tertentu.
 Tender pelaksanaan pemilihan melalui Tender/Seleksi meliputi: a. Pelaksanaan
Kualifikasi; b. Pengumuman dan/atau Undangan; c. Pendaftaran dan
Pengambilan Dokumen Pemilihan; d. Pemberian Penjelasan; e. Penyampaian
Dokumen Penawaran; f. Evaluasi Dokumen Penawaran; g. Penetapan dan
Pengumuman Pemenang; dan h. Sanggah
Metode Pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi
 Seleksi dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi bernilai paling sedikit
di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
 Pengadaan Langsung dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi yang
bernilai sampai dengan paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus
juta rupiah)
 Penunjukan Langsung dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi dalam
keadaan tertentu
Metode Pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi
Untuk jasa konsultansi, terdapat keadaan tertentu yang bisa djadikan dasar untuk
menggunakan metode penunjukan langsung yaitu:
 Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaiannya
harus segera/tidak bisa ditunda untuk pertahanan negara, keamanan dan ketertiban
masyarakat, serta keselamatan/perlindungan masyarakat yang pelaksanaannya tidak dapat
ditunda/harus dilakukan segera.
 Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri Pertahanan serta
kegiatan yang menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh
Kapolri.
 Pekerjaan yang hanya dapat dilaksanakan oleh 1 penyedia jasa konsultansi
Metode Pemilihan Penyedia Jasa
Konsultansi
 Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau
pihak yang telah mendapat izin pemegang hak cipta
 Pekerjaan jasa konsultansi di bidang hukum meliputi konsultan hukum/advokat atau
pengadaan arbiter yang tidak direncanakan sebelumnya, untuk menghadapi gugatan
dan/atau tuntutan hukum dari pihak tertentu kepada pemerintah, yang sifat pelaksanaan
pekerjaan dan/atau pembelaannya harus segera dan tidak dapat ditunda.
Pelaksanaan
Tahapan Pelaksanaan Kualifikasi
Pengumuman
pemilihan melalui Klarifikasi & negosiasi dan/atau Undangan
(teknis & biaya)
Tender/Seleksi
Pendaftaran dan
Sanggah Pengambilan Dokumen
banding Pemilihan

Pemberian
Sanggah Penjelasan

Penetapan dan Penyampaian


Pengumuman Dokumen
Pemenang Penawaran
Pekerjaan konstruksi Evaluasi
Dokumen
Penawaran
Jasa konsultansi
Proses Tender
Metode Penilaian Kualifikasi Metode Penyampaian Dokumen
1. Satu File
1. Prakualifikasi
- Metode evaluasi harga terendah
- Tender cepat
Dilakukan sebelum pemasukan penawaran
- Pengadaan langsung
Tender pekerjaan konstruksi yang bersifat - Penunjukan langsung
kompleks 2. Dua File
- Evaluasi harga terendah ambang batas
2. Pascakualifikasi - Seleksi badan usaha dan perorangan

Dilakukan setelah pemasukan 3. Dua Tahap


penawaran - Spesifikasi teknis belum bisa ditentukan dengan
Tender pekerjaan konstruksi yang pasti
- Mempunyai beberapa alternatif penggunaan
bersifat tidak kompleks.
sistem dan desain penerapan teknologi yang
berbeda
- Dimungkinkan perubahan spesifikasi teknis dan
gambar
- Membutuhkan penyetaraan teknis.
Metode Evaluasi Penawaran Penyedia
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Metode Barang Pekerjaan Jasa
Konstruksi Lainnya
Sistem Nilai (penilaian teknis dan harga) v v v
Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis v
(memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga,
biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan
nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu)
Harga Terendah (harga menjadi dasar penetapan v v v
pemenang di antara penawaran yang memenuhi
persyaratan teknis)
Metode Evaluasi Penyedia Jasa Konstruksi
• Sistem gugur adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memeriksa
danmembandingkan dokumen penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang
telahditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa dengan urutan
prosesevaluasi dimulai dari penilaian persyaratan administrasi, persyaratan teknis
dankewajaran harga, terhadap penyedia barang/jasa yang tidak lulus penilaian pada setiap
tahapan dinyatakan gugur.
• Sistem nilai adalah evaluasi penilaian penawaran dengan cara memberikan nilai
angkatertentu pada setiap unsur yang dinilai berdasarkan kriteria dan nilai yang telah
ditetapkan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, kemudian membandingkan
jumlah nilaidari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya.
• Sistem penilaian biaya selama umur ekonomis adalah evaluasi penilaian penawaran
dengan cara memberikan nilai pada unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai menurut
umur ekonomis barang yang ditawarkan berdasarkan kriteria dan nilai yang ditetapkan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa, kemudian nilai unsur-unsur tersebut
dikonversikan ke dalam satuan mata uang tertentu, dan dibandingkan dengan jumlah nilai
dari setiap penawaran peserta dengan penawaran peserta lainnya.
Metode Evaluasi Dokumen Penawaran dengan Sistem Gugur

Sistem gugur merupakan salah satu metode evaluasi penilaian penawaran yang
dilakukan dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen penawaran
terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan

Administratif

Penyedia Kualifikasi

Teknis

Pemilihan
Administratif

Barang/Jasa Penawaran Teknis

Harga
Metode Evaluasi Dokumen Penawaran dengan Sistem Gugur (Lanjutan)
Asing Sertifikat penyetaraan

SBU
Nasional Klasifikasi

Ijin usaha
Administrasi Sub klasifikasi
Pajak
Finansial
Dukungan
Kualifikasi Akta pendirian keuangan
Badan BU
Usaha

Pengalaman
4th terakhir Surat tanda registrasi

Pendidikan Asing
Teknis
KD Sejenis
Jabatan tertentu
Pengalaman
SKP kerja

Muda, madya,
Personil inti SKA/SKT Nasional
utama

Peralatan Jenis, jumlah, kapasitas, dan status kepemilikan


Metode Evaluasi Dokumen Penawaran dengan Sistem Gugur (Lanjutan)
Syarat Penawaran

Jaminan
Administrasi
Penawaran

Surat Kuasa
Metode Pelaksanaan

Jangka Waktu Pelaksanaan


Penawaran
Teknis
barang/fisik Peralatan Utama Minimal

Personil Inti

Pekerjaan yang Disubkontrakkan


Koreksi
Aritmatik RK3K
Harga
Kewajaran TKDN
Harga
<80% HPS
Preferensi
Harga
Metode Evaluasi Penyedia Jasa Konsultansi
1.Metode Evaluasi Berdasarkan Kualitas. Metode ini digunakan untuk pekerjaan yang
mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap
hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan, dan/atau lingkup pekerjaan yang sulit
ditetapkan dalam KAK. Metode ini digunakan untuk jasa konsultasi yang bersifat kajian
makro, seperti master plan dan road map; penasihatan; dan perencanaan dan pengawasan
pekerjaan yang kompleks.
2.Metode Evaluasi Berdasarkan Kualitas dan Biaya. Metode ini digunakan untuk
pekerjaan yang lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat
diperkirakan dengan baik dalam KAK, dan/atau besarnya biasa dapat ditentukan dengan
mudah, jelas, dan tepat. Metode ini dapat digunakan dalam pemilihan jasa konsultansi
desain jaringan irigasi, desain jalan, studi kelayakan, dan manajemen konstruksi.
3.Metode Evaluasi Berdasarkan Pagu Anggaran. Metode ini digunakan untuk pekerjaan
yang sudah ada aturan yang mengatur (standar), dapat dirinci dengan tepat, atau
anggarannya tidak melampaui pagu tertentu. Contohnya adalah penilaian pekerjaan desain
dan supervisi bangunan gedung, dan pekerjaan survei dan pemetaan skala kecil.
4.Metode Evaluasi berdasarkan Biaya Terendah. Metode ini digunakan untuk pekerjaan
yang bersifat sederhana dan standar seperti desain dan supervisi bangunan sederhana.
Jaminan Pengadaan Barang/Jasa
Jenis Nilai HPS Barang Pekerjaan Jasa Jasa
(Rp.) Konstruksi Konsultansi Lainnya
Jaminan Penawaran > 10 M v v x v
( 1% – 3 % dari HPS)
Jaminan Sanggah x v x x
Banding ( 1% dari HPS)
Jaminan Pelaksanaan > 200 Juta v v x v
- nilai penawaran 80% -
100% HPS sebesar 5%
dari nilai kontrak
- nilai penawaran < 80%
HPS sebesar 5% dari nilai
HPS
Jaminan Uang Muka v v v v
Jaminan Pemeliharaan v v x v
Fakta Pengadaan
Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah aktifitas pemerintah yang
paling rawan dengan korupsi (Kaufmann, World Bank 2006)
Kasus korupsi pengadaan barang/jasa sebanyak 38% dari kasus yang
ditangani oleh KPK (Laporan Tahun KPK 2012)
Pengadaan barang/jasa pemerintah terus meningkat dari tahun ke tahun
seiring peningkatan belanja pemerintah. Pengadaan barang/jasa lebih
kurang 30% dari APBN
Pembenahan manajemen pengadaan barang/jasa pemerintah akan
mengurangi korupsi pada belanja pemerintah (uang publik) sekaligus
meningkatkan efisiensi pengunaan anggaran (best value for money)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai