Anda di halaman 1dari 79

PTS218 – Manajemen Proyek

Sejarah dan
Perkembangan
Manajemen
Proyek

Program Studi Teknik Sipil


Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
Konsep Manajemen
DEFINISI

• Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan


pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
• Manajemen merupakan ilmu dan seni.
• Ada 4 fungsi utama dalam manajemen: Perencanaan (Planning),
Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing), dan
Pengawasan (Controlling)
Definisi (Lanjutan)

• Seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Follet,1997)


• Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya (Nickels,
McHugh and McHugh ,1997)
• Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian
tujuan. (Ernie&Kurniawan, 2005)
Definisi (Lanjutan)

Manajemen adalah:
• Usaha atau cara yang sering disebut proses atau fungsi manajemen.
• Untuk mencapai suatu tujuan, dengan
• Mempergunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (5M) – unsur-
unsur manajemen,
• Secara efisien (tepat guna) dan efektif (hasil guna).
Proses Manajemen
Proses atau fungsi manajemen meliputi :

Proses Perencanaan
(Planning)
Penetapan tujuan (goal
setting), perencanaan
(planning), desain (design)

Proses Pengendalian Proses Pelaksanaan


(Controlling) (Executing)
Pemantauan (monitoring), Penempatan personil
Pengawasan (supervising), (staffing), Pengarahan
Pengendalian (controlling) personil (directing)
Interaksi Proses Manajemen
Perencanaan (Planning)
Manajer menggunakan
logika dan metode untuk
merumuskan tujuan dan
langkah kerja

Pengorganisasian (Organizing)
Pengendalian (Controlling) Manajer mengalokasikan
Manajer mengevaluasi pekerjaan, tugas, tanggung
organisasi dapat bergerak jawab dan sumber daya untuk
sesuai tujuan organisasi mencapai tujuan organisasi

Memimpin (Leading)
Manajer memberikan perintah,
pengaruh dan memotivasi
karyawan untuk mengerjakan
pekerjaan tertentu
Keterampilan (Skill) & Tingkatan Manajemen

Top Management Conseptual


(Pimpinan) Aspek Konseptual: Kebijakan,
Strategi, Keputusan)

Middle Management Human


Aspek Kemanusiaan:
(Manajer)
Penghargaan, Hukuman,
Motivasi, Dst.)

Technical
First Line Management Aspek Teknis: Kemampuan
(Karyawan) Menghitung, Keterampilan
Bekerja, Dst.)
Sistem Manajemen
Manajemen adalah Sistem Terbuka dimana lingkungan external mempengaruhi
lingkungan internal.
Lingkungan Eksternal

Masukan Keluaran
Sumber Daya berupa: Transformasi
• Manusia Merupakan Tujuan
• Modal (Uang, Tanah, Kegiatan berupa
Proses Konversi
Bangunan) Barang atau jasa
Dari Masukan
• Teknologi
Menjadi Keluaran
• Informasi

Lingkungan
9
Internal
Sejarah Perkembangan Manajemen
In search of excellence become
best seller (mid-1980s)

“Muckrakers” begin The great Depression Dynamic Lectu’es on Apple crop Baldrige Award
expose of business (1902) begins qualiy in Japan formed (1977) Initiated (1987)

1890 1900 1910 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990

Labor Shortage World War I World War II Protes Movements IBM PC Introduce
(1914 - 1918) (1941 – 1945) 1960s – early 1970s ( 1981 )

SCIENTIFIC MANAGEMENT SCHOOL CLASSICAL ORGANIZATONAL THEORY SCHOOL

BEHAVIOR SCHOOL

MANAGEMENT SCIENCE

THE SYSTEM APPROACH

THE CONTIGENCY
APPROACH

DYNAMIC ENGAGEMENT APPROACH


10
Faktor-faktor dalam Pencapaian Tujuan

• Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia,


maupun faktor-faktor produksi lainnya. Sumber daya tersebut meliputi sumber
daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi
(Griffin,2002)
• Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.
• Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.
Perencanaan

• Fungsi perencanaan : proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk


mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
• Kegiatan :
• Menetapkan tujuan dan target bisnis
• Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
• Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
• Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
Pengorganisasian
• Fungsi pengorganisasian : proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang
tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi
• Kegiatan :
• Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan
prosedur yang diperlukan
• Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan
tanggungjawab
• Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya
manusia/tenaga kerja
• Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Pengarahan dan Implementasi

• Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak


dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi.
• Kegiatan :
• Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian
motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
dalam pencapaian tujuan
• Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
• Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan
Pengawasan an Pengendalian

• Fungsi pengawasan dan pengendalian : proses yang dilakukan untuk memastikan


seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan
diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan
sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang
dihadapi
• Kegiatan dalam fungsi pengawasan dan pengendalian :
• Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai
dengan indikator yang telah ditetapkan
• Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
• Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen
Planning Organizing
Penentuan Tujuan dan Bagaimana Penentuan Bagaimana Penyusunan
Cara Pencapaian yang terbaik Organisasi dan Aktifitas dapat
dilakukan

Controlling Leading
Monitoring dan Perbaikan Aktifitas Proses Memotivasi Anggota
yang sedang berjalan agar Tujuan Organisasi agar Planning dapat
dapat tercapai dijalankan

Keterangan:
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
Sumber Daya Organisasi, Tujuan, dan Fungsi-fungsi Manajemen

Fungsi-fungsi Manajemen

Organizing
Planning &
decision Tujuan Organisasi
Sumber Daya Organisasi
making
• Sumber Daya Fisik/Alam Efektif : mengerjakan pekerjaan
• Informasi yang benar atau tepat
• Sumber Daya Manusia
Efisien : mengerjakan pekerjaan
• Modal
dengan benar atau tepat
Controlling

Leading
Perbedaan Pandangan dalam Fungsi-fungsi Manajemen
Luther George James AF Koontz Nickels, Richard Ernest
Gullick Terry Stoner &O McHugh & W Griffin Dale
’Donnelly Mc Hugh

PLANNING

ORGANIZING

STAFFING STAFFING STAFFING


Actuat ing

Directing
Leading

Leading
DIRECTING DIRECTING DIRECTING

COORDINATING INNOVATING

REPORTING REPRESENTING

CONTROLLING
Fungsi Operasional dalam Manajemen

• Manajemen Sumber Daya Manusia


• Manajemen Pemasaran
• Manajemen Operasi/Produksi
• Manajemen Keuangan
• Manajemen Informasi
Definisi Manajemen Proyek
DEFINISI MANAJEMEN PROYEK
• Seni dan ilmu dalam mengkoordinasikan manusia, peralatan, material,
uang dan jadwal untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu tepat waktu
dan dalam batas biaya yang disetujui (Garold D. Oberlender)
• Perencanaan, pengarahan, dan pengaturan sumber daya (manusia,
peralatan, bahan baku) untuk mempertemukan bagian teknik, biaya dan
waktu suatu proyek (Chase, Aquilano, Jacobs, 2001)
• Merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan
sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang
telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen proyek menggunakan
pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan) vertikal dan horizontal
(Kerzner, 2009)
Definisi Manajemen Proyek

• Aplikasi sumber daya yang mencakup pengetahuan, peralatan, dan teknik untuk
merancang aktivitas proyek dan kebutuhan proyek (Olson, 2003)
• Suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang harus dipaparkan oleh user,
kebutuhan user harus terlihat jelas dan harus terjadi komunikasi yang baik agar
kebutuhan user bisa diketahui (Hughes dan Cotteral (2002)
• Project management is “the application of knowledge, skills, tools, and techniques
to project activities in order to meet project requirements” (PMBOK Guide, 2017)
Manajemen Proyek

• Suatu disiplin ilmu.


• Aplikasi berbagai metode, pengetahuan, keahlian, pengalaman, alat dan teknik.
• Kompleks dan bukan tugas sederhana.
• Meliputi proses inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pengendalian, dan
penutupan.
• Bertujuan untuk memenuhi persyaratan proyek atau sasaran organisasi.

• Manajemen proyek : suatu disiplin ilmu yang mengaplikasikan berbagai


metode, pengetahuan, keahlian, pengalaman, alat dan teknik dalam berbagai
proses-proses yang dikelompokkan atas inisiasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan penutupan dalam rangka tujuan untuk memenuhi
persyaratan proyek atau sasaran organisasi
Siklus Hidup Manajemen
Proyek
Siklus Hidup Manajemen Proyek

• Manajemen proyek berbeda dengan manajemen operasi terutama karena


perbedaan atas obyek yang dikelola yaitu proyek dan operasi.
• Manajemen proyek memiliki tantangan yang lebih berat dari pada manajemen
operasi.
• Hal ini terutama karena manajemen proyek mengelola keunikan, tingginya
tingkat perubahan, dan juga tingginya tingkat kompleksitas proyek.
• Seiring dengan semakin tingginya dinamika yang terjadi pada manajemen
operasi bisnis, maka pada dasarnya manajemen operasi juga secara perlahan-
lahan mulai bergeser pada manajemen proyek.
Siklus Hidup Manajemen Proyek

• Manajemen proyek efektif adalah suatu pengelolaan proyek yang fokus pada
pencapaian obyektif proyek dengan berbagai perencanaan dan pengelolaan
sumber daya yang sesuai.
• Konsep manajemen proyek efektif adalah konsep yang harus menjadi
pedoman bagi Project manager dalam mengelola proyek.
• Salah satunya dengan menentukan dan mengembangkan metodologi
manajemen proyek yang sesuai dengan jenis dan kondisi proyek yang
dikerjakan
Kompetensi Manajemen Proyek

1. Leadership 10. Team Management


2. Communication 11. Expertise
3. Planning 12. Vision
4. Personal Organization
5. Problem Solving
6. Effective Decision Making
7. Time Management
8. Negotiation
9. Sound Judgment
Project Management Framework
Mengapa Perlu Manajemen Proyek?
Pandangan Dulu Pandangan Sekarang
Manajemen proyek memerlukan lebih banyak Manajemen proyek akan memberikan kita
orang dan menambah biaya overhead penyelesaian lebih banyak pekerjaan dengan
waktu yang lebih singkat dan pegawai yang
lebih sedikit
Keuntungan dapat menurun Keuntungan akan meningkat
Manajemen proyek akan meningkatkan jumlah Manajemen proyek akan memberi kendali yang
perubahan lingkup lebih baik atas perubahan lingkup
Manajemen proyek menimbulkan ketidakstabilan Manajemen proyek membuat organisasi lebih
organisasi dan meningkatkan konflik efisien dan efektif lewat prinsip perilaku
organisasi
Manajemen proyek akan menciptakan masalah Manajemen proyek memberikan arti dalam
penyelesaian masalah
Mengapa Perlu Manajemen Proyek?
Pandangan Dulu Pandangan Sekarang
Hanya proyek besar yang membutuhkan Semua proyek akan untung dari manajemen
manajemen proyek proyek
Manajemen proyek akan meningkatkan masalah Manajemen proyek meningkatkan kualitas
Manajemen proyek akan menimbulkan masalah Manajemen proyek akan mengurangi kerja keras
otoritas
Manajemen proyek fokus pada suboptimasi Manajemen proyek memberikan orang cara
dengan melihat hanya pada proyek untuk membuat keputusan perusahaan yang baik
Manajemen proyek memberikan hasil produk Manajemen proyek menghasilkan solusi
kepada Konsumen
Biaya Management proyek membuat tidak Manajemen proyek akan meningkatkan bisnis
kompetitif
Tujuan dan Manfaat
Manajemen Proyek
Perbandingan
Aspek Proyek
Manfaat Manajemen Proyek

Syarat agar manajemen proyek dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
organisasi, yaitu :
• Pendefinisian tujuan yang terukur dan dapat diraih yang harus tercapai dalam
periode waktu yang spesifik.
• Pendefinisian kriteria kesuksesan proyek yang sesuai yang akan memotivasi
personil proyek untuk mencapai tujuan bisnis organisasi.
• Aplikasi software manajemen proyek yang akan membantu perencanaan,
analisis, dan pengendalian eksekusi proyek.
• Implementasi struktur organisasi yang mendukung proses-proses manajemen
proyek,
• Implementasi penghargaan pada peserta proyek yang dapat memotivasi tim
proyek untuk mencapai tujuan proyek.
Keuntungan Perusahaan yang menggunakan
Manajemen Proyek (Harvard Business Review)

Keuntungan Persentase Responden


Kontrol proyek yang lebih baik 92%
Hubungan pelanggan yang lebih baik 80%
Waktu pengembangan produk yang lebih pendek 40%
Biaya program yang lebih rendah 30%
Kualitas dan kehandalan yang meningkat 26%
Marjin profit yang lebih tinggi 24%
Kontrol yang lebih baik pada keamanan program 13%
Proses Implementasi Manajemen Proyek
Pada Suatu Organisasi Secara Best Practice
(Spider Project Team)
Inisiasi
• Merupakan proses pengenalan manajemen proyek pada organisasi dan proses
persiapan implementasi.
• Pada tahap ini dilakukan edukasi pada top management dan key project staff.
• arus dibuat suatu rencana proyek yang sesuai dengan gaya manajemen proyek yang
diperlukan.
• Pada tahap ini dibentuk komite manajemen proyek.
• Kemudian dilakukan pula pengembangan atas project charter, dan mengembangkan
berbagai templates, format standar, dan spreadsheets.
• Langkah selanjutnya adalah memilih satu proyek untuk dijadikan pilot project.
• Kemudian melakukan implementasi perencanaan dan budgeting pada pilot
project tersebut.
Proses Implementasi Manajemen Proyek
Pada Suatu Organisasi Secara Best Practice
(Spider Project Team)
Pilot Project
• Pilot project penting untuk aplikasi atas alat dan teknik
manajemen proyek untuk mengetahui bagaimana pengelolaan
proyek secara nyata dalam organisasi.
• Pendekatan dan teknik manajemen proyek akan digunakan pada
tahap ini dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
• Keberhasilan tahap ini akan membantu personil yang resisten
untuk berubah.
Proses Implementasi Manajemen Proyek
Pada Suatu Organisasi Secara Best Practice
(Spider Project Team)
Corporate project management system
• Pelaksanaan pilot project membantu dalam mengembangkan
norma dan standar internal organisasi untuk dapat digunakan
pada proyek lainnya.
• Pada tahap akan dibentuk PMO dan implementasi pengelolaan
sumber daya proyek dalam perusahaan.
• Implementasi diperkirakan akan berlangsung dalam 1-2 tahun
untuk dapat dirasakan manfaat implementasi manajemen proyek.
Metodologi Manajemen Proyek
Metodologi Manajemen Proyek

• Manajemen proyek efektif adalah suatu pengelolaan proyek yang fokus pada
pencapaian obyektif proyek dengan berbagai perencanaan dan pengelolaan
sumber daya yang sesuai. Konsep manajemen proyek efektif adalah konsep
yang harus menjadi pedoman bagi Project manager dalam mengelola proyek.
Salah satunya dengan menentukan dan mengembangkan metodologi
manajemen proyek yang sesuai dengan jenis dan kondisi proyek yang
dikerjakan.
• Saat ini, manajemen proyek telah berkembang cukup pesat dan menghasilkan
beberapa jenis metodologi manajemen proyek. Berikut ini diberikan beberapa
metodologi manajemen proyek yang paling populer, yaitu :
Waterfall Methodology

• Metodologi manajemen proyek yang menekankan pengelolaan proyek secara


sekuensial atau berurutan (seperti air terjun). Dalam metodologi ini, setiap
fase harus diselesaikan secara utuh sebelum fase lain dapat dimulai (tidak
ada overlap). Pendekatan modern pertama dalam pengembangan sistem.
Diusulkan oleh Royce pada tahun 1970. Proses-proses di dalamnya adalah
Penentuan Persyaratan (Requirements Determination), Disain (Design),
Implementasi (Implementation), Verifikasi (Verification), dan Pemeliharaan
(Maintenance). Model ini ideal digunakan untuk proyek yang menghasilkan
obyek fisik, terutama dalam pengembangan software, namun dapat juga
digunakan pada konstruksi dan manufaktur. Faktor kritisnya adalah
persyaratan awal dan lingkup proyek yang jelas. Model Waterfall dapat dilihat
pada Gambar di bawah ini
Waterfall Methodology
PMBOK GUIDE

• Singkatan dari Project Management Body of Knowledge.


• Serangkaian terminologi dan panduan yang dikembangkan berdasarkan best
practices.
• Dikelompokkan ke dalam 5 process group dan 10 knowledge areas.
Dipublikasikan oleh Project Management Institute (PMI) mulai 1996.
• Edisi terbaru adalah edisi ke-7 (2020).
• PMBOK terdiri atas kelompok proses inisiasi, perencanaan,
eksekusi, monitoring dan pengendalian, dan penutupan. PMBOK dapat
digunakan di semua jenis proyek.
• Untuk proyek konstruksi, terdapat knowledge area tambahan khusus.
• Faktor kritisnya adalah kepemimpinan, pemahaman dan skill tenaga kerja,
perencanaan yang baik, monitoring dan pengendalian yang baik
PMBOK GUIDE
Kelompok Proses Manajemen Proyek.
• Kelompok Proses Inisiasi
Proses-proses tersebut dilakukan untuk menentukan sebuah proyek baru atau fase baru proyek
yang sudah ada dengan memperoleh otorisasi untuk memulai proyek atau fasenya.
• Kelompok Proses Perencanaan
Proses-proses yang dibutuhkan untuk membuat lingkup proyek, menyempurnakan sasaran, dan
menentukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran proyek.
• Kelompok Proses Pelaksanaan
Proses-proses yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan dalam rencana
manajemen proyek untuk memenuhi kebutuhan proyek.
• Kelompok Proses Pemantauan dan Pengendalian : Proses-proses yang diperlukan untuk
melacak, memantau, dan mengatur kemajuan dan kinerja proyek; mengidentifikasikan area-area
yang mana perubahan rencana yang diperlukan dan memulai perubahan yang sesuai.
• Kelompok Proses Penutupan : Proses-proses tersebut dilakukan untuk secara resmi
menyelesaikan atau menutup proyek, fasenya atau kontrak.
PMBOK
Project Management
Process Group
Knowledge
Areas
PMBOK Edisi 6 – Edisi 7
PRINCE2

• Singkatan dari Projects In Controlled Environments, version 2.


• Merupakan metodologi manajemen proyek yang berbasis proses, berdasarkan
7 Prinsip, 7 Tema, dan 7 Proses.
• Dikembangkan di Inggris pada 1996 dan telah menjadi standar di banyak
instansi pemerintahan dan badan PBB.
• Mulanya dikembangkan untuk proyek IT, namun berkembang untuk dapat
digunakan di semua jenis proyek.
• Faktor kritisnya adalah pemahaman terhadap tujuan bisnis, kepemimpinan,
pemahaman dan skill tenaga kerja, perencanaan yang baik, monitoring dan
pengendalian yang baik.
PRINCE2

• Meliputi 6 variabel, yaitu biaya, skala waktu, kualitas, lingkup, risiko, dan manfaat.
Terdapat 7 proses, yaitu :
1. Memulai Proyek (Starting up a project/SU)
2. Mengawali Proyek (Initiating a project/IP)
3. Mengarahkan Proyek (Directing a project/DP)
4.Mengendalikan Tahapan (Controlling a stage/CS)
5. Mengelola Penyampaian Produk (Managing product delivery/MP)
6.Mengelola Batasan Tahapan (Managing stage boundaries/SB)
7. Menutup Proyek (Closing a project/CP)
PRINCE2
Agile Project Management

• Metodologi manajemen proyek adaptif yang menekankan pada pekerjaan


berulang, atau pekerjaan yang digerakkan oleh adanya perubahan yang
dilakukan pada siklus proyek.
• Proyek dibagi menjadi subproses yang lebih kecil, dengan penyampaian produk
dihasilkan pada periode singkat untuk mendapatkan masukan dari konsumen
dan memungkinkan adanya perubahan pada persyaratan dan lingkup.
• Dikembangkan melalui Agile Manifesto tahun 2001. Terdiri atas proses scan,
analyze, respond, dan change.
• Ideal untuk proyek pengembangan software yang lingkupnya kecil dan atau
proyek dengan pengembangan jadwal yang dipercepat.
• Faktor kritisnya adalah keterlibatan dan kolaborasi stakeholder.
Agile Project Management Model
Critical Path Method (CPM)

• Merupakan metodologi manajemen proyek yang menekankan pada


pengelolaan aktivitas kritis (aktivitas yang mempengaruhi durasi proyek secara
keseluruhan) dan float (waktu tenggang) suatu aktivitas.
• Terdiri atas proses-proses definisi aktivitas, keterkaitan antar aktivitas,
identifikasi pekerjaan kritis dan non-kritis, dan penetapan durasi aktivitas dan
Proyek.
• Digunakan dalam proyek yang memiliki banyak aktivitas yang saling terkait
dan batasan waktu yang ketat atau yang membutuhkan banyak strategi
percepatan yang efektif dan efisien.
• Faktor kritisnya adalah perencanaan, monitoring dan pengendalian yang baik.
Critical Chain Project Management (CCPM)

• Merupakan metodologi manajemen proyek yang prinsipnya sama dengan CPM namun fokus CCPM
terletak pada keseimbangan penggunaan sumber daya, berbeda dengan CPM yang fokusnya pada
hubungan antarkegiatan proyek.
• Dalam CCPM, ditekankan adanya buffer (waktu cadangan).
• Terdapat beberapa proses, yaitu :
1. Definisi Aktivitas
2. Keterkaitan Antar Aktivitas
3. Penetapan Sumber Daya
4. Perataan Sumber Daya
5. Penetapan Durasi secara Agresif
6. Penetapan Buffer.
• Metodologi ini akan ideal digunakan pada proyek yang sangat bergantung pada sumber daya, baik
jumlah maupun keahlian.
• Faktor kritis implementasinya adalah perencanaan yang baik, monitoring dan pengendalian yang
baik.
Perbedaan Project Management Model CPM dan
CCPM
Lean

• Merupakan metodologi manajemen proyek berbasis proses yang berfokus pada


pengurangan waste (limbah/aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah) di lingkungan proyek.
• Optimasi alur kerja dicapai melalui standarisasi proses dan WBS (work breakdown structure).
• Terdiri atas beberapa proses, yaitu :
1. Identifikasi konsumen dan spesifikkan Value atau Nilai.
2. Identifikasi dan petakan aliran nilai (Value Stream)
3. Ciptakan alur proses dengan mengelimasi waste
4. Respon terhadap kebutuhan konsumen (Customer Pull)
5. Kejar Kesempurnaan atau continuous improvement.
• Secara umum, sering digunakan pada proyek yang memiliki anggaran yang ketat.
• Digunakan secara luas pada industri otomotif dan manufaktur, namun mulai dikembangkan
untuk proyek konstruksi.
• Faktor kritis implementasi adalah komitmen pada program lean, tenaga kerja yang terlatih,
perencanaan yang matang, pengalokasian sumber daya, penggunaan tools dan metode lean.
Lean Project Management Model
Six Sigma

• Merupakan metodologi peningkatan proses yang berfokus pada pengurangan cacat


pada produk dengan mengidentifikasi variasi yang terjadi pada proses pekerjaan.
• Proses ini dikembangkan secara statistik. Dikembangkan oleh Smith di Motorola
(1986).
• Terdiri dari 2 metodologi yaitu DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and
Control) – peningkatan proses eksisting, dan DMADV (Define, Measure, Analyze,
Design and Verify) atau DFSS (Design for Six Sigma) – penciptaan proses baru.
• Digunakan secara luas di industri manufaktur, namun dapat pula dikembangkan di
industri kesehatan, finansial, hingga militer.
• Faktor kritis implementasi adalah komitmen manajemen, keterlibatan organisasi,
dan pengaturan proyek, pemilihan proyek, perencanaan, dan metodologi
implementasi, manajemen dan pengendalian proyek, perubahan budaya, dan
perbaikan berkelanjutan dan pelatihan.
Six Sigma Project Management Model
SCRUM
• Merupakan bagian dari Agile Management, metodologi manajemen proyek iteratif
yang mengelola situasi di mana persyaratan berubah secara konstan.
• Bertujuan menghasilkan produk dengan siklus yang singkat, yang memungkinkan
adanya umpan balik yang cepat dan respon segera untuk perubahan.
• Dikembangkan oleh Sutherland (1993).
• Terdiri atas proses-proses :
1. Membuat Product Backlog – daftar prioritas produk yang akan dikembangkan
2. Sprint Planning – perencanaan penyelesaian product backlog
3. Sprint – eksekusi untuk menghasilkan produk jadi
4. Sprint Review dan Restrospective – evaluasi terhadap sprint.
• Metodologi ini digunakan secara spesifik pada pengembangan software, namun
dapat juga diaplikasikan pada pengembangan produk lainnya.
• Faktor kritis implementasi adalah hubungan kerja, lokasi kerja yang sama, dan
kemampuan cross-functional team.
SCRUM Project Management Model
Sejarah dan Perkembangan Manajemen
Proyek
PENDAHULUAN

• Manajemen proyek adalah suatu disiplin ilmu yang berperan dibalik


pelaksanaan proyek yang kompleks.
• “Apakah mungkin piramida Khufu’ (Mesir) yang memiliki banyak kesempurnaan
pelaksanaan tanpa aplikasi ilmu manajemen proyek?”
• Pertanyaan yang sama juga terhadap bangunan great wall of China, Candi
Borobudur, dan bangunan purbakala yang luar biasa lainnya?
• Jawabannya adalah tidak mungkin.
Pendahuluan

• Bangunan-bangunan spektakuler tersebut


membutuhkan material dalam jumlah luar biasa
banyaknya.
• Tanpa manajemen pengadaan (Procurement
management) yang baik, bangunan-bangunan
tersebut tidak akan pernah selesai.
• Bangunan piramida Khufu’ memiliki kesempurnaan
design dan pelaksanaan.
• Candi Borobudur juga memiliki nilai seni yang
tinggi.
• Tanpa manajemen kualitas (Quality Management)
bangunan-bangunan tersebut tidak akan memiliki
kualitas tinggi seperti yang ada sekarang. Piramida Giza yang memiliki kualitas
• Semua bangunan canggih purbakala dihasilkan oleh yang sulit dikerjakan oleh konstruksi
SDM pilihan yang luar biasa. modern
• Tanpa manajemen sumber daya manusia yang baik
(Human Resource Management), tentu tidak akan
dihasilkan bangunan yang spektakuler.
Manajemen Proyek

• Manajemen Proyek telah diterapkan dari awal perabadan


manusia.
• Baru pada tahun 1900 an Manajemen Proyek dengan proses
sistematiknya diterapkan pada proyek rekayasa yang kompleks.
• Tahun 1950 menandai awal era Manajemen Proyek modern
datang bersama-sama dengan bidang Rekayasa Teknis
(Enjinering) sebagai satu kesatuan.
• Manajemen proyek menjadi dikenal sebagai suatu disiplin ilmu
yang berbeda yang timbul dari disiplin ilmu manajemen dengan
model rekayasa di Amerika Serikat.
Timeline Perkembangan Manajemen Proyek
Modern Mulai Era 1950-an
Perkembangan Manajemen Proyek Modern

• Henry Fayol’s (1916) yang menyebutkan lima fungsi manajer yaitu


merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
mengarahkan.
• Kerzner (1998) yang mengamati bahwa manajemen proyek adalah “outgrowth
of system management”.
• Ada empat kelompok besar periode perkembangan manajemen proyek seperti
yang disebutkan Young Hoon Kwak dalam brief history of Project Management
seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
Era Pada Tahun 1900 – 1950
• Pada tahun 1900-an, manajemen proyek dengan proses sistematiknya
diterapkan pada proyek rekayasa yang kompleks.
• Tahun 1950 adalah awal era manajemen proyek modern bersama-sama
dengan bidang rekayasa teknis (enjineering) sebagai satu kesatuan.
• Proyek Terusan Panama (Panama Canal) merupakan proyek kolosal yang
ambisius.
• Terusan Panama membelah tanah genting Panama sepanjang 82 km,
sekaligus juga membelah daratan Amerika Utara dan Amerika Selatan dan
dengan berhasil menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik.
• Proyek dimulai pada 1 Januari 1880 dan selesai pada 15 Agustus 1914.
• Proyek ini banyak memberikan lesson learned terkait manajemen proyek
terutama manajemen risiko proyek.
• Pelaksanaan proyek ini dianggap sebagai kelahiran manajemen proyek
modern.
Era Pada Tahun
1900 – 1950

Peta dan Profil Terusan Panama


(Thoroe, 2012)
Era Pada Tahun 1900 – 1950
• Sebelum tahun 1950-an, umumnya proyek dikelola dengan
menggunakan Gantt Chart yang telah dikembangkan pada 1917, sebagai alat
dan teknik informal. Pada saat itu, dua model penjadwalan proyek dengan
model matematis sedang dikembangkan yaitu Critical Path Method yang
dikembangkan oleh DuPont Corporation dan Remington Rand Corporation
serta Program Evaluation and Review Technique (PERT) dikembangkan oleh
Booz Allen Hamilton.
• Perhitungan ini kemudian cepat menyebar ke perusahaan-perusahaan swasta
untuk diterapkan. Dalam waktu yang sama, juga dikembangkan model
penjadwalan-proyek, teknik menghitung biaya proyek, manajemen biaya, dan
ekonomi teknik, oleh berbagai ahli dan praktisi saat itu.
Era Pada Tahun 1900 – 1950
• Pelaksanaan Hoover Dam Project pada tahun 1931 yang banyak mempengaruhi
pengembangan manajemen proyek modern saat ini dengan berbagai inovasi
manajemen proyek yang dicetuskan pada proyek ini. Proyek ini merupakan
pengguna aplikasi atas teknik Gantt Chart yang pertama kali.
Era Pada Tahun 1950 – 1980

Era ini merupakan era dimana manajemen proyek modern dimulai dan
berkembang cukup pesat. Alat dan teknik manajemen proyek dikembangkan
secara intensif dan mulai diaplikasikan. Beberapa alat dan teknik tersebut
adalah Gantt Chart, Critical Path Method (CPM), Program Evaluation and Review
Technique (PERT). Beberapa perkembangan pada era ini adalah sebagai berikut :
• Pada tahun 1956, American Association of Cost Engineers (AACE), dibentuk
oleh praktisi manajemen proyek dan spesialisasi terkait dengan perencanaan
dan penjadwalan, perkiraan biaya, dan pengendalian jadwal proyek (Pengendali
Proyek).
• Pada tahun 1957, metode CPM telah ditemukan oleh
Dupond Corporation. Metode CPM terbukti telah banyak berperan dalam
manajemen proyek pada pelaksanaan proyek berskala besar.
Era Pada Tahun 1950 – 1980

• Pada tahun 1958, PERT telah selesai dikembangkan oleh Boaz Allen Hamilton untuk the
U.S. Navy’s Polaris Project.
• Pada tahun 1962, pendekatan penggunaan WBS diwajibkan oleh US Department of Defense.
• Pada tahun 1967, International Project Management Association (IPMA) didirikan di Eropa,
sebagai sebuah federasi dari beberapa asosiasi manajemen proyek nasional.
• Sejarah PMBOK telah dimulai pada 1969 dengan dibentuknya Project Management
Institute. Pada tahun ini, PMI mempromosikan profesi manajemen proyek.
• PMI mengusulkan the triple constraints pada tahun 1970.
• Pada tahun 1975, PROMPTII dibuat oleh Simpact System Limited untuk proyek IT. Pada tahun
yang sama Fred Brooks menerbitkan buku “The Mythical Man-Month : Essays on Software
Engineering” yang mengatakan bahwa menambah manpower pada proyek software yang
terlambat hanya akan membuat proyek tersebut semakin terlambat karena tambahan
proses komunikasi antar manusia.
Era Tahun 1980 – 2000
Era ini merupakan era dimana manajemen proyek modern dimulai dan berkembang cukup
pesat. Alat dan teknik manajemen proyek dikembangkan secara intensif dan mulai
diaplikasikan. Beberapa alat dan teknik tersebut adalah Gantt Chart, Critical Path
Method (CPM), Program Evaluation and Review Technique (PERT). Beberapa perkembangan
pada era ini adalah sebagai berikut :
• Pada tahun 1984, diperkenalkan Critical Chain Project Management yang berdasarkan
“Theory of Constraint” (TOC) oleh Dr. Eliyahu M. Goldratt pada novel “The Goal”.
• Pada tahun 1986, SCRUM yang merupakan model pengembangan software cerdas
berdasarkan pada beberapa tim kecil yang bekerja dalam suatu cara yang saling tergantung
dan intensif dinamai Project Management Style. SCRUM dipublikasikan dalam artikel “New
Product Development Game” oleh Takeuchi dan Nonaka.
• Pada tahun 1987 PMBOK edisi pertama dipublikasikan oleh PMI.
• Teknik Earned Value Management (EVM) mengemuka pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.
• Teknik ini menjadi teknik standar PMBOK mulai tahun 1987
Era Tahun 1980 – 2000

Konsep Earned Value Management


(PMI)
Era Tahun 1980 – 2000

• CHAOS diterbitkan pertama kali pada 1994 yang merupakan suatu publikasi 2
tahunan atas kegagalan proyek IT dalam rangka sebagai lesson learned.
• Tak lama berselang, PROMPTII dikembangkan menjadi PRINCE (Project IN
Controlled Enviroments) dan menjadi standar untuk semua proyek sistem
informasi pemerintah Inggris. Namun dianggap terlalu kaku dan sulit untuk
digunakan dan hanya dapat diaplikasikan pada proyek besar sehingga direvisi pada
1996.
• Pada tahun 1997, ditemukan Critical chain Project Management oleh Eliyahu M.
Goldratt yang didasarkan atas gambaran metode dan algoritma Teori Konstrain
(Theory of Constraints / TOC).
• Pada tahun 1998, PMBOK menjadi suatu standart oleh ANSI / American National
Standards Institute yang diikuti oleh IEEE / Institute of Electrical and Electronics
Engineers.
Era Tahun 2000 – Sekarang
Era ini merupakan era dimana manajemen proyek modern dimulai dan berkembang
cukup pesat. Alat dan teknik manajemen proyek dikembangkan secara intensif dan mulai
diaplikasikan. Beberapa alat dan teknik tersebut adalah Gantt Chart, Critical Path
Method (CPM), Program Evaluation and Review Technique (PERT). Beberapa
perkembangan pada era ini adalah sebagai berikut :
• Pada 2001, AgileAllience dibentuk untuk mempromosikan “lightweight” software
development projects.
• Pada 4 November 2004, dikenal sebagai hari manajemen proyek yang pertama.
• Pada tahun 2006, Total Cost Management Framework yang merupakan suatu proses
untuk aplikasi keahlian dan pengetahuan atas cost engineering yang dirilis oleh AACE.
• Pada tahun 2008, dirilis PMBOK edisi ke-4.
• Pada tahun 2009, PRINCE2 mengalami revisi besar oleh Office of Government
Commerce (OCG) dimana versi yang telah diperbaharui memiliki tujuh prinsip dasar
yang mengkontribusi kesuksesan proyek.
End This Session – Thank You

Anda mungkin juga menyukai