Anda di halaman 1dari 22

Materi M2

Siklus
Proyek
Konstruksi
Pemahaman siklus proyek
• Pengertian tentang tahapan dalam proses proyek konstruksi menjadi penting mengingat karakteristik suatu
proyek konstruksi yaitu mempunyai waktu mulai dan waktu selesai. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
pembagian pentahapan perlu dicermati sehingga tujuan proyek dapat tercapai secara optimal.
• Secara umum, Pada prinsipnya siklus proyek dimulai dari ide, perencanaan, kontruksi, dan operasional.
• Siklus ini akan berulang kembali, dimana masukan selama proses berlangsung dapat menjadi feed back bagi
munculnya ide-ide baru
• Ide kontruksi dapat diartikan sebagai upaya kreatif konstruksi untuk memecahkan suatu permasalahan nyata
dimasyarakat.
• Ide harus diuji dengan serangkaian kriteria antara lain teknis, ekonomi, social, budaya, dll
Beberapa pendapat Planning Implementation
Siklus proyek IDENTIFIKASI RENCANA ORGANISASI KENDALI CLOSING

Tentukan
Tentukan Identifikasi Tentukan model Pencapaian
kebutuhan
permasalahan kegiatan manajemen penerimaaan
Sumber daya
1. Kerzner, Harold, 1997
Definisi life-cycles diadopsi dari Cleland dan Tentukan goal Hitung waktu Rekruitmen Tentukan alat
King sbb: proyek dan biaya proyek manajer pengendalian Commisioning
- Konseptual (conceptual)
- Definisi (definition) Buat daftar
- Produksi (production) pekerjaan Pembagian Rekrut Tim Persiapkan Buat dokumentasi
kegiatan Proyek laporan status proyek
- Operasional (operation)
- Divesment (pelepasan) Tentukan
sumber daya Review Buat item utama
Identifikasi Buat organisasi
awal kegiatan kritis tim proyek penjadwalan untuk laporan
2. Barrie, Donald S, 1995 proyek akhir
- Konsep dan studi kelayakan Identifikasi
- Rekayasa dan desain asumsi Buat proposal Tentukan paket Buat item Arahan audit post
- Pengadaan proyek pekerjaan perubahan serah terima
- Konstruksi
- Memulai dan penerapan
- Operasi dan Pemanfaatan  
DELIVERABLES
3. Project management life cycle (Joseph  
W Weiss; Robert K Wysoki, 1992)
Life Cycle of a Project: Strategic and Tactical Issues (Abraham Shtub, Jonathan F Bard;
Globerson, 1994)
Civil building
• Dalam buku Efective Project Management,Wysocki (2000) mengemukakan life cycle project sebagai berikut:

Scope the Project


•State the problem/oppurtunity
•Establish the project goal
•Define the project objectives
•Identify the succes criteria
•List assumptions, risk, obstacle Develop Detailed Plan
•Identify project activities
•Estimate activity duration
•Determine resouce requirement
•Construct/analyze project network diagram
•Prepare the project proposal
Launch the plan
•Recruit and organize project team
•Establish operating rules
•Level project resources
•Schedule work packages
•Document work packages Monitor/Control Project Progress
•Establish progress reporting system
•Install change control tools/proces
•Define problem escalation proces
•Monitor project progress vs plan
Close out the project •Revise project plan
•Obstain Client acceptance
•Install project deliverables
•Complete project documentation audit
•Issue final project report
life cycle project dijelaskan oleh Kerzner (1997) sebagai berikut:
a. Fase Konsepsual (Conceptual phase)
- Menetapkan permasalahan
- Menetapkan kebutuhan yang utama atau kelemahan potensial dari sistim yang telah
ada
- Menetapkan konsep sistim yang akan diterapkan untuk mengatasi permasalahan
- Menguji alternatif penyelesaian masalah
- Menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti dibawah ini:
i. Bagaimana pembiayaannya ?
ii. Kapan sistim akan tersedia ?
iii. Bagaimana sistim pengerjaannya ?
iv. Apakah sistim yang ditawarkan dapat terintegrasi dengan sistim yang telah ada.
- Identifikasi faktor sumber daya manusia dan non manusia yang dapat tersedia
untuk mendukung sistim
- Memutuskan sistim utama yang akan digunakan
- Membentuk struktur organisasi proyek.
a. Fase Definisi (Definition phase)
- Menegaskan identifikasi dan sumberdaya manusia dan non
manusia yang tersedia
- Persiapan final dari sistim yang akan digunakan
- Persiapan dari rencana detail untuk mendukung sistim
- Menentukan persyaratan kualitas yang realistis dari biaya dan
jadwal yang ditentukan.
- Menetapkan kebutuhan subsistim pendukung
- Identifikasi dan persiapan dokumen yang dibutuhkan untuk
mendukung sistim seperti kebijakan, prosedure, job descriptions,
biaya dan dokumen pembiayaan, surat-menyurat, ijin, dan lain-
lain.
a. Fase Produksi (Production phase)
- Updating rencana detail dan dan menegaskan kembali dari tahapan sebelumnya.
- Identifikasi dan memanajemen seluruh sumber daya yang tersedia guna
memfasilitasi produksi seperti inventory, suplai, tenaga kerja, dana, dan lain-lain.
- Verfikasi spesifikasi produksi
- Memulai produksi, konstruksi dan instalasi.
- Persiapan akhir dan penyebaran dari kebijakan dan prosedure kerja.
- Menyelenggarakan percobaan akhir.
- Pengembangan manual teknik dan dokumen yang mendukung yang dapat
menjelaskan bagaimana sistim dapat bekerja dengan sempurna.
b. Fase operasi (Operational phase)
- Kesimpulan penggunaan sistim oleh pengguna atau customer.
- Itegrasi aktual produk proyek atau service dalam sistim organisasi.
- Evaluasi teknik, sosial dan ekonomi
- Menyediakan feedback bagi perencanaan proyek baru dan sistim
- Evaluasi keseluruhan
•  
a. Fase pelepasan (Divesment phase )
- Pengembangan pengalihan tanggung jawab proyek kedalam sistim organisasi
- Melepaskan atau mengalihkan sumber daya manusia kedalam sistim yang lain
- Mengembangkan pembelajaran sistim seperti:
i. Penilaian image pelanggan
ii.Pembahasan persoalan utama dan solusinya
iii.Keunggulan-keunggulan teknologi
iv.Pengembangan teknik management
v. Merekomendasikan penelitian bagi pengembangan
TAHAP IDE
• Ide dasar:
• Peningkatan produksi pertanian
• Ide lanjutan
• Penyediaan sarana prasarana pertanian
• Ide lanjutan sector sipil
• Pembangunan bendung
• Pembangunan saluran irigasi
Tahap perencanaan/pengembangan konsep
• Konsep dasar;
• Studi potensi hidrologi (kemungkinan potensi sumber air), kesimpulan adalah besarnya
potensi
• Studi potensi lokasi (hidrologi, topografi, geologi), kesimpulan adalah alternative lokasi
• Studi potensi pembiayaan, kesimpulan adalah potensi sumber pembiayaan proyek
• Pengembangan
• Pengembangan alternative solusi lokasi dan sistim kontsruksinya
• Penilaian alternative (pertimbangan ekonomi, social budaya, ketersediaan dana)
dengan metode kuantitatif
• Pengembangan alternative
• Studi FS
• Konsep FEED
Studi FS
• Studi FS adalah serangkaian telaahan atas lokasi terpilih untuk ditinjau apakah
lokasi dimaksud feasible (layak untuk dikembangkan ke tahap fisik). Umumnya
tinjauannya adalah:
• Kemanfaatan/ (benefit) (manfaat apa yang terjadi jika proyek dikerjakan)
• Biaya (cost) (dihitung seluruh biaya yang mungkin dikeluarkan dari seluruh siklus
proyek)
• Perhitungan BCR/NPV/IRR dll
• Finansial (apakah penghasilan lebih besar dari biayanya)
• Lingkungan (apakah konstruksi baru tidak berbahaya bagi lingkungan)
• Sosial/budaya/penerimaan masyarakat
• Hasil studi FS adalah keputusan Layak/Tidak layak untuk dilanjutkan ketahap
fisik
• ..\dari laptop lama\Media\laporan AKHOR DFS
FEED (front end engineering design)
• FEED adalah design awal dari fisik yang akan dibuat
• Biasa disebut sebagai pra rencana
• Sudah bisa dihitung biayanya yang lebih terinci dibanding harga satuan,
misalkan bangunan bendung sdh bisa diperkirakan volume pondasinya,
tubuhnya, sayap, dll. Saluran sdh bisa diperkirakan dimensinya,
panjangnya, bangunan lainnya, dll
• Termasuk juga skejulnya
• Contoh laporan FEED
• ..\dari laptop lama\Media\kemakmuran hijau
\FEED\FEED_FINAL_4_4_2016a (Repaired)1.docx
DED (Detail Engineering Design)
• DED adalah tahap finalisasi bentuk fisik sebuah ide. Aktornya: konsultan.
Dalam DED akan digambarkan dengan jelas bagaimana sebuah ide
diterjemahkan dalam komponen-komponen penyusunan/pembangunnya.
Setidaknya dokumen DED akan menjelaskan tentang:
• Bentuk fisik (gambar). Umumnya gambar sedapat mungkin akan mendelaskan detail
bentuk (bentuk, ukuran, material) setiap komponen dan sub komponen
• Bagaimana membangunnya (sfesifikasi Teknik dan Metode/RKS)
• Berapa biayanya (RAB)
• Dasar untuk melakukan proses lelang konstruksi
• Dasar untuk pelaksanaan konstruksi
• Dasar untuk pengendalian
• Dasar untuk OM
konstruksi
• Adalah proses perwujuda fisik dari perencanaan. Aktornya: Kontraktor. Adalah
perusahaan/badan hukum yang melaksanakan pekerjaan konstruksi. Umumnya adalah pihak
ketiga
• Pengadaan kontraktor:
• Ditunjuk
• Dipilih
• Dilelang
• Proses pengadaan.
• Mengundang/mengumumkan
• Memberi penjelasan
• Kontraktor memasukkan penawaran (waktu, biaya, metodologi, dll)
• Memeriksa penawaran. klarifikasi
• Memutuskan pemenangnya
• kontrak
Pelaksanaan konstruksi
• Perwujudan fisik dari serangkaian aktifitas pembangunan
• Terdapat pembatasan; waktu, biaya, sfesifikasi
• Kontraktor melakukan perencanaan konstruksi:
• Metodologi
• Material
• Keuangan
• Tenaga kerja
• Alat
• perijinan
• Pelaksanaan konstruksi
Bagaimana dengan proyek sipil
• Misalkan permasalahan peningkatan dan stabilitas produksi pangan disektor pertanian. Dalam sektor sipil dapat diterjemahkan
sebagai penyediaan irigasi teknis dengan kegiatan pembangunan bendung dan jaringan irigasinya. Ide ini harus diuji terlebih
dahulu sehingga cukup valid (layak) untuk dilaksanakan. Validasi ini kemudian dinamakan studi kelayakan, yang akan menilai
kemanfaatan, ekonomi (finansial), lingkungan, sosial budaya, teknologi, dan sumber daya yang dimiliki. Parameter-parameter
ini kemudian di timbang-timbang (trade off) untuk diambil kesimpulannya. Dalam konteks teknik sipil, studi FS ini seharusnya
juga telah dapat menjustifikasi bakalan (konsep desain) konstruksi fisik yang selanjutnya akan dipergunakan dalam tahap
perencanaan. Konsep inilah yang digunakan sebagai dasar perhitungan biaya ditahap FS. Tahap ini masih berupa non fisik.
• Tahap perencanaan adalah upaya mempertajam konsep desain kedalam rancangan detail fisik konstruksi dengan luaran antara
lain perhitungan desain, gambar (gambar rancangan dan gambar kerja), rencana anggaran biaya dan spesifikasi teknis (metodologi
dan material). Tahap ini dikenal sebagai tahap perancangan atau desain Umumnya tahap ini dikerjakan oleh tenaga profesional
(umumnya disebut sebagai konsultan), yang kemudian menjadi dasar dalam pelaksanaan kontruksi. Dalam tahap ini ide fisik
rancangan diterjemahkan dalam;
(1) gambar kerja yang menjelaskan bentuk, ukuran, material, sfesifikasi material. Gambar kerja akan menjelaskan
bagaimana sebuah benda akan tersusun atas komponen dan subkomponen yang disatukan untuk fungsi tertentu.
(2) Sfesifikasi teknis; yang menjelaskan bagaimana sfesikasi teknis atas komponen/sub komponen/material yang digunakan,
termasuk didalamnya bagaimana metodologi kerja terhadap penanganan material, perakitan, pentahapan, perlakuan,
persyaratan kondisi dll.
(3) Rencana anggaran biaya; yang menjelaskan tentang biaya pembangunan yang didasarkan pada perhitungan volume setiap
komponen dan harga satuannnya berdasarkan pemakaian material, tenaga kerja dan alat.
(4) Proses perancangan terdiri dari data, analisa dan kesimpulan yang akan dituangkan dalam perancangan, termasuk juga
didalamnya dasar-dasar desain, konsep pengembangan, analisa konstruksi,

Anda mungkin juga menyukai