STRUKTUR
Oleh :
Suprapto
PentingnyaStructure Modeling
Pemodelan Struktur (structural modeling)
banyak dilakukan karena hasil-hasilnya
sangat membantu dalam bidang riset,
perancangan, dan pengembangan ilmu.
Kondisi struktur yang (sangat) kompleks baik
geometriinya maupun kondisi batasnya,
dimana metode analitik ataupun numerik
tidak/belum tersedia ataupun tidak/belum
bisa diselesaikan, maka penyelesaian dengan
model test merupakan satu-satunya
jawaban.
Experimental work
1.
2.
KLASIFIKASI MODEL
1.
Elastic model,
. Dipakai untuk memperoleh/mrempelajari
respon elastik dari struktur
. Geometri dari model harus mirip (similar)
dengan geometri dari struktur asli
(prototype)
. Bahan yang dipakai untuk membuat model
tidak harus sama dengan prototype
. Bahan model tersebut harus homogen dan
elatik (contoh : fiberglass, plexiglass, baja,
alumunium, dst)
KLASIFIKASI MODEL
2. Indirect model,
Merupakan bentuk khusus dari elastic model yang dipakai
untuk memeperoleh diagram pengaruh (influence diagram)
reaksi dan gaya-gaya dalam (momen, gaya lintang, gaya aksial)
Pembenanan pada model tidak ada hubungan dengan
pembenanan pada prototype
Sering kali tidak punya kemiripan langsung dengan
prototypenya
3. Direct model,
Bentuk geometri dan pembebanan pada model adalah mirip
dengan prototypenya
Regangan, deformasi, serta tegangan pada model juga mirip
dengan prototypenya.
Model ini juga merupakan keadaan khusus dari elastic model
KLASIFIKASI MODEL
4. Strength model,
Selain geometri dan pembebanan pada model mirip dengan
prototypenya, bahan untuk membuat model tersebut juga
harus mirip
Model ini dapat dipakai untuk memeperoleh respon struktur
sampai dengan keruntuhan struktur (inelastic range).
MODELING PROCESS
1.
2.
3.
4.
5.
MODELING PROCESS
6. Merancang dan memepersiapkan (kalibrasi)
loading equipment,
7. Memilih instrumentsai dan recording
equipement, untuk regangan, lendutan, gaya dan
besaran yang lain,
8. Pengamatan respon dari struktur selama
pembebanan berlangsung, membuat catatan yang
komplit dan bila perlu membuat foto-foto
/rekaman,
9. analisis data dan penulisan laporan sesegera
mungkin, selagi seluruh proses dalam ekperimen
tersebutmasih tersimpan baik di ingatan kita
A. DIMENSI
B. HOMOGINITAS DIMENSI
Persamaan harus Benar/berlaku untuk
setiap satuan standar apapun yang dipakai,
dan
Dimensi yang dimiliki oleh ruas kiri dari
persamaan tersebut harus sama dengan
dimensi yang dimiliki oleh ruas kanan.
B. HOMOGINITAS DIMENSI
Sebagai contoh tegangan lentur pada balok = Mc/I.
Persamaan ini selalu benar meskipun satuan standar
yang dipakai berbeda (kg/cm2,ataupsi). Selain itu
dimensi dari ruas kiri persamaan juga sama dengan
dimensi pada ruas kanan persamaan. Dengan
demikian, persamaan tegangan lentur pada balok
tersebut berdimensi homogen.
modulus elastisitas beton dari ACI adalah E =
57600fc. Rumus tersebut hanya berlaku untuk satuan
standar berupa kips dan inchi. Selain itu dimensi dari
ruas kiri persamaan tidak sama dengan dimensi di
ruas kanan persamaan. Oleh karena itu persamaan ini
tidak berdimensi homogin.
C. ANALISIS DIMENSI
Dengan
analisis
dimensi,
kita
bisa
mengkombinasikan
variabel-variabel
sehingga menjadi kelompok-kelompok yang
convinen atau saling berhubungan, yang
disebut Pi terms, berakibat tereduksinya
jumlah bilangan tak diketahui yang terlibat
dalam persoalan tersebut
a=1
F
-a + b = -2
Dari sini diperoleh : a = 1, dan b = -1
D. BUCKINGHAMS PI
THEORM
Setiap persamaan yang dimensinya homogen
yang
melibatkan besaran-besaran fisik tertentu dapat direduksi
menjasi suatu persamaan ekvivalen yang melibatkan satu
set lengkap produk-produk tak berdimensi
Secara umum, teori tersebut menyatakan bahwa persamaan
F(X1,X2,........,Xn)=0
Contoh permasalahan
Dinginkan mencari lendutan
maksimum (respon elastik) pada balok
baja yang dibebani secara dinamik
dengan beban terbagi rata.
Penyelesaian :
Penyelesaian :
Penyelesaian :
Penyelesaian :
MODEL PENGUJIAN
STRUKTUR
Beban Tunggal
Pengujian Lentur (flexure)
Pengujian geser (shear)
Pengujian torsi (torsion)
Beban ganda
aksial + lentur
aksial + geser
aksial + torsi
PENGUJIAN LENTUR
Tujuan : mengamati perilaku lentur (balok =
beam)
Tahapan yang diamati :
- first crack (mcr)
- pola retak
- momen Maks (Mu)
Prinsip model : memperbesar momen max
pada model
Bentuk model
Set up pengujian
PENGUJIAN GESER
Tujuan : mengamati perilaku geser pada
struktur
Tahapan pengamatan :
- fist crack (Mcr)
- rambatan retak
- retak miring pertama (Vn)
- beban max (Vu)
Prinsip pembebanan : memperkecil momen
max pada model
Bentuk model
Set up pengujian
PENGUJIAN TORSI
Bentuk model
pembebanan
beban
regangan
deformasi torsi
rambatan retak
lebar retak
PENGUJIAN AKSIAL
Tujuan : mengamati perilaku struktur
terhadap beban aksial (tarik & tekan)
Tahapan pengamatan : - retak pertama
- rambatan retak
- spolling
- beban runtuh
Prinsip beban : memaksimalkan beban
aksial (tarik & tekan)
Bentuk model
pembebanan
Set-up pengujian
perpendekan/perpanjangan ()
deal gage
pembesaran penampang
strain gage/york eks
regangan
strain gage
beban
Load cell+ hidrolik jack
lebar retak
Micro crack
PENGUJIAN BEBAN
GABUNGAN
Aksial - Lentur
Aksial Torsi
Aksial - Geser