Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Sukabumi memiliki 7 kecamatan yang terdiri dari 33 kelurahan, Kota Sukabumi
memiliki luas wilayah sekitar 4.800 Ha. Pada saat ini Kota Sukabumi merupakan pusat
pelayanan kegiatan sosial ekonomi yang sangat diperlukan oleh penduduk Sukabumi dan
wilayah sekitarnya. Pusat pelayanan kegiatan yang dimaksud yaitu kota sebagai tempat
tinggal,

tempat

pelayanan

kesehatan,

pendidikan,

pemerintahan,

keagamaan,

rekreasi/hiburan, transaksi jual beli/perdagangan dan jasa perbankan. Pertumbuhan dan


perkembangan Kota Sukabumi

saat ini terjadi secara alami, dengan

pelaksanaan

pembangunan kota mengikuti pusat-pusat pertumbuhan dan kehendak masyarakat.


Perkembangan Kota Sukabumi menuntut kebutuhan air yang begitu besar bagi
penduduknya. Kebutuhan akan air bersih semakin meningkat seiring dengan pertambahan
jumlah penduduk, sosial budaya dan kemajuan teknologi maka kebutuhan air minum pun
semakin lama semakin meningkat. Walaupun Kota Sukabumi memiliki sumber mata air yang
melimpah namun saat ini warga mengalami krisis air bersih dan air minum hal ini terjadi
akibat eksploitasi besar-besaran oleh perusahaan air minum.
Kebutuhan air bersih Kota Sukabumi dipenuhi oleh dua jenis sumber, yaitu sistem
perpipaan yang dikelola oleh PDAM Kota Sukabumi dan sistem non-perpipaan. Dari data
pada Bulan Mei Tahun 2006 menunjukkan bahwa dari sebanyak 63.160 KK yang ada di
Kota Sukabumi hanya sebanyak 14.559 KK atau sekitar 19% yang dapat pelayanan air bersih
dari PDAM. Hal ini berarti bahwa 48.601 KK atau 81% belum dapat pelayanan air bersih
dari PDAM.
Untuk mengantisipasi peningakatan kebutuhan air minum ini maka di perlukan suatu
perencanaan sistem penyediaan air minum, suatu sistem penyediaan air minum akan
menunjang kegiatan penduduk untuk hidup sehat. Penyediaan air minum adalah kegiatan
menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan
kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

Sistem penyediaan

air minum yang baik harus memperhatikan standar yang telah

ditentukan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas, air minum yang
dihasilkan harus memenuhi persyaratan dari sisi fisika, kimia, dan biologis, sedangkan dari
segi kuantitas ketersediaan air minum harus mampu untuk melayani kebutuhan penduduk
secara berkesinambungan.
Pada perencanaan daerah distribusi air minum suatu wilayah, perlu diketahui berapa
banyak penduduk yang akan mendapatkan pelayanan air minum dan perkiraan jumlah
penduduk pada periode perencanaan serta perkiraan jumlah kegiatan kota.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari perencanaan penyediaan air minum ini adalah merencanakan
sistem penyediaan air minum bagi masyarakat yang sesuai dengan persyaratan air minum
baik dari segi kualitas, kuantitas dan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar
mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih dan produktif, untuk mewujudkan pengelolaan
dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau serta mencapai
peningkatan efisiensi dan cakupan pelayanan air minum.

BAB II
GAMBARAN UMUM
WILAYAH PERENCANAAN

2.1 KEADAAN FISIK

2.1.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi


Kota Sukabumi terletak pada bagian tengah sisi selatan propinsi Jawa Barat terletak di
kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 584 meter diatas permukaan
laut, yang berjarak 120 Km dari Ibukota Negara (Jakarta) dan 96 Km dari Ibukota Propinsi
(Bandung) dengan koordinat antara 1060 45 50 BT dan 1060 45 10 BT dan 60 49 29 LS
dan 60 50 44 LS.
Batas batas wilayah Kota Sukabumi adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara Kecamatan Sukabumi (Kabupaten Sukabumi)

Sebelah Selatan Kecamatan Nyalindung (Kabupaten Sukabumi)

Sebelah Barat Kecamatan Cisaat (Kabupaten Sukabumi)

Sebelah Timur Kecamatan Sukaraja (Kabupaten Sukabumi)

Gambar 2.1 Peta Kota Sukabumi

2.1.2 Karakteristik Wilayah


Pembentukan kecamatan di kota Sukabumi sebelumnya diatur dalam PP No. 3 Tahun
1995 tentang perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi yang
menyebutkan bahwa wilayah Kota Sukabumi terbagi ke dalam 5 kecamatan yang terdiri dari
33 kelurahan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan, sesuai dengan Perda Kota Sukabumi
Nomor 15 Tahun 2000 tentang pembentukan Kecamatan dan Kelurahan terjadi pemekaran
untuk Kecamatan Baros menjadi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Lembursitu, Kecamatan
Cibeureum dan Kecamatan Baros. Sehingga sampai tahun 2012 Kota Sukabumi terbagi
menjadi 7 kecamatan yang terdiri dari 33 kelurahan. Pada tahun 2010 terdapat 350 RW, dan
pada tahun 2011 bertambah menjadi 352 RW, begitu pula jumlah RT bertambah 27 dari tahun
sebelumnya menjadi 1.548 RT di tahun 2011. Luas wilayah Kota Sukabumi sekitar 4.800,231
Ha, dengan kecamatan Lembursitu sebagai wilayah yang terluas (889,763 Ha) atau sebesar
19% dari total wilayah Kota Sukabumi, sedangkan Kecamatan Citamiang sebagai wilayah
terkecil (404 Ha). Dengan kata lain Kecamatan Citamiang hanya memiliki luas 8% dari total
wilayah Kota Sukabumi (Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, 2013).
Gambar 2.2 Nama dan Luas Wilayah Perencanaan

Sumber: www.sukabumikota.go.id,2009

2.1.4 Topografi
Wilayah Kota Sukabumi yang merupakan lereng selatan dari Gunung Gede dan Gunung
Pangrango, berada pada ketinggian 550 meter di atas permukaan laut pada bagian Selatan dan
770 meter di atas permukaan laut pada bagian Utara. Sedangkan di bagian tengah ketinggian
rata-rata 650 meter dari permukaan laut.
Bentuk bentangan alam Kota Sukabumi berupa perbukitan bergelombang dengan sudut
lereng beragam. Di bagian Selatan berlereng datar antara 0 % - 3 % dan bagian Utara landai
antara 3 % - 8 %.

2.1.5 Geologi
Berdasarkan peta geologi susunan litologi batuan di wilayah Kota Sukabumi dan daerah
sekiarnya didominasi oleh singkapan batuan vulkanik yaitu produk gunung api dari aktivitas
Gunung Gede dan Gunung Pangrango berumur Holosen. Secara regional, stratigrafi wilayah
ini ditandai oleh batuan sedimen dari formasi Wala berumur Oligosen awal yang merupakan
satuan yang tertua dijumpai di daerah ini. Formasi Walat ditutupi oleh batuan sedimen dari
Formasi Rajamandala dengan kisaran umur dari oligosen akhir sampai miosen awal. Satuan
ini selanjutnya ditutupi oleh formasi Jampang yang berumur Miosen Awal. Satuan batuan
sedimen ini tersingkap di bagian selatan-tenggara dan barat-barat daya dari wilayah Kota
Sukabumi.
Formasi batuan sedimen diatas ditutupi oleh endapan vulkanik berumur Holosen yaitu
batuan produk gunung api dari aktivitas Gunung Gede dan Gunung Pangrango. Satuan batuan
vulkanik ini tersebar secara luas sehingga sebagian besar dari wilayah Kota Sukabumi
didominasi oleh singkapan batuan vulkanik. Endapan vulkanik Gunung Gede terdiri dari
breksi tufaan dan lahar, andesit dengan oligoklas-andesin, piroksen dan banyak sekali
hornblenda, tekstur seperti trachit, umumnya lapuk sekali. Batuan ini tersebar pada wilayah
yang cukup luas mulai dari bagian selatan Kota Sukabumi. Sedangkan endapan vulkanik
Gunung Pangrango merupakan endapan yang lebih tua yang tersusun dari lahar dan lava,
basal-andesit dengan oligoklas-andesin, labradorit olivine, piroksen dan hornblende. Posisi
stratigrati satuan batuan ini relative lebih tua daripada endapan vulkanik Gunung Gede dan
penyebaran satuan ini terbatas di bagian barat dan barat laut wilayah Kota Sukabumi.

2.1.6 Hidrologi
Seperti daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Sukabumi memiliki iklim tropis dengan
suhu udara wilayah berada pada kisaran 15 o -29o celcius. Selama tahun 2011, jumlah curah
hujan di wilayah Kota Sukabumi mencapai 1969 mm dengan hari hujan mencapai 181 hari.
Dimana, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November sedangkan pada bulan AgustusSeptember biasa dikatakan sebagai bulan kering, mengingat curah hujan dan hari hujan pada
periode tersebut relatif kecil.
Sepanjang tahun 2012 keadaan iklim di Kota Sukabumi cenderung basah. Berdasarkan
hasil pemantauan dari empat stasiun pemantau, tiga diantaranya yakni Stasiun Cimandiri,
Ciaul dan Cisalada mencatat bahwa setiap bulan di Kota Sukabumi terjadi hujan dengan
intensitas tertentu. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desemeber di Stasiun Cisalada
yakni sebanyak 663 mm3 dengan jumlah hari hujan 25 hari. Sedangkan berdasarkan
pemantauan pada Stasiun Situmekar, tercatat bahwa bulan juni dan juli tidak terjadi hujan.
Gambar 2.3 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan Perbulan di Kota Sukabumi
Berdasarkan Pemantauan di Stasiun Cimandiri,2012

Sumber: http://sukabumikota.bps.go.id/, 2013

Kondisi air tanah di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya untuk kebutuhan sehari-hari
secara umum cukup tersedia. Sumbernya berasal dari air tanah, mata air dan air tanah
tertekan. Sebaran akuifer dengan produktivitas tinggi terdapat di sekitar Kota Sukabumi
dengan sebaran paling dominan mulai dari barat hingga timur. Di bagian utara merupakan
zona air tanah dengan akuifer

berproduktifitas sedang dan berpenyebaran luas. Bagian

selatan merupakan zona

akuifer yang produktivitasnya rendah hingga langka. Adapun

sungai-sungai yang mengalir di Kota Sukabumi baik sungai besar maupun sungai kecil dapat
di lihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1.
Sungai yang Melintasi Kota Sukabumi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

Nama Sungai
Sungai Cimandiri
Sungai Ceger
Sungai Cisuda
Sungai Tonjong
Sungai Cipanengah
Sungai Cipelang
Sungai Cibeureum
Sungai Cibitung
Sungai Cisarua
Sungai Cisaray
Sungai Tipar
Sungai Cikapek
Sungai Cigunung
Sungai Cipelang Leutik
Sungai Ciseupan
Sungai Ciwalung
Sungai Cipada
Sungai selakaso
Sungai Ciaul
Sungai Babakan Jampang
Sungai Cipasir
Sungai Ciseureuh
Sungai Cijambe
Sungai Cibandung
Sungai Cipicung
Sungai Banten Pnjang
Sungai Cipangi
Sungai Ciharempoy
Sungai Cikujang

Panjang(Km
)
12.705
4.129
9.659
4.625
5.592
15.08
7.6
1.125
4.348
1.84
9.26
1.851
4.252
3.727
3.583
1.773
1.164
3.244
3.42
1.115
3.932
4.827
2.252
2.847
0.591
1.068
1.624
4.776
0.221

2.1.7 Pola Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan di Kota Sukabumi dibedakan menjadi lahan sawah dan lahan bukan
sawah (lahan kering). Lahan bukan sawah (lahan kering) sendiri

dibedakan atas lahan

pekarangan/rumah, tegal/kebun, kolam/tebat/empang dan lahan lain-lain. Luas wilayah Kota


Sukabumi adalah 4.800 Ha. Menurut penggunaannya, dari seluruh wilayah sebesar 1.751
Ha(36,48%) digunakan untuk

tanah sawah dan sisanya seluas 3.049 Ha (63,52%)

merupakantanah kering dan lain-lain, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 2.4 Presentase Luas Tanah Menurut Kecamatan dan Pengggunaannya di Kota
Sukabumi Tahun 2011

2.2 KONDISI PERUMAHAN


Tempat tinggal yang layak huni merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Bentuk
fisik bangunan tempat tinggal di pengaruhi oleh adat istiadat dan kondisi iklim setempat.
Secara garis besar bangunan tempat tinggal terdiri dari atap, dinding dan lantai. Berdasarkan
susenas tahun 2012, 93.81% rumah tangga Kota Sukabumi menghuni bangunan beratapkan
genteng sedangkan untuk jenis dinding terluas, mayoritas rumah tangga atau 80.73 %
menggunakan tembok, namun masih terdapat 13.74 rumah tangga yang dinding rumahnya
terbuat dari bambu. Jenis lantai kualitas terbaik dalam kriteria susenas adalah
marmer/keramik. Granit, dimana 59.67 % rumah tangga di Kota Sukabumi telah menghuni
rumah dengan jenis lantai ini. Tanah sebagai kualitas lantai terendah digunakan oleh 0.68 %
rumah tangga di Kota Sukabumi.

2.3

EKSISTING DAERAH PERENCANAAN

2.3.1 Fasilitas Pendidikan


Pada saat ini di Kota Sukabumi terdapat 59 Taman Kanak-kanak, 123 Sekolah Dasar, 35
SLTP, 16 SMU, dan 29 SMK yang meliputi sekolah negeri dan swasta. Berikut ini grafik
jumlah sekolah menurut tingkat pendidikan di Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2010/2012 .
Gambar 2.5 Grafik Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan Dikota Sukabumi Tahun
Ajaran 2010/2012

Tabel 2.2 Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Sukabumi


No
1
2
3
4
5

2.3.2 Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Pendidikan
Taman Kanak-kanak
Sekolah Dasar
SLTP
SMU
SMK
Tahun 2011/2012
Tahun 2010/2011

Jumlah
59
123
35
16
29
262
252

Salah satu fasilitas yang sangat penting dan dibutuhkan oleh penduduk yaitu fasilitas
kesehatan,seperti Puskesmas, Rumah Sakit,Balaipengobatan dan lain-lain.Data mengenai
fasilitas kesehatan disajikanpada tabel 2.3 .
Table 2.3 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kota Sukabumi
Fasilitas

baros

citamian

Kecamatan
Warudoyon gunung

Cikole

cibeureu

lembursit

puyuh

DTP
Puskesmas

Pembantu
Puskesmas

Keliling
RSUD
B Swasta
RS Swasta
RS

1
-

3
-

3
-

2
-

2
1

2
-

2
-

si
Rumah

Bersalin
Balai

Pengobatan
Dokter

Swasta
Bidan Praktek
Pengobatan

7
8

16
9

39
29

57
38

97
47

7
4

12
13

Tradisional
Apotek
toko obat

5
-

1
4
3

4
4
1

2
4
-

21
27
15

3
1
1

A pemerintah
Puskesmas
puskesmas

BUMN/instan

Praktek

2.3.3 Fasilitas Peribadatan


Penduduk di Kota Sukabumi umumnya memeluk agama Islam tercatat pada tahun 2012
sebanyak 348 664 warga memeluk agama islam oleh karena itu di wilayah Kota Sukabumi
fasilitas peribadatan yang paling banyak adalah fasilitas peribadatan bagi umat muslim

seperti masjid, mushola dan langgar. Berikut tabel jumlah fasilitas peribadatan di Kota
Sukabumi dari tahun 2010-2012.
Tabel 2.4 Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kota sukabumi
No
1
2
3
4
5

Fasilitas Peribadatan
Masjid
Mushola
Langgar
Gereja
Vihara
Jumlah

Tahun 2010
386
152
605
19
2
1164

Tahun 2011
386
152
628
19
2
1187

Tahun 2012
389
139
601
19
1
1149

2.3.4 Fasilitas Perdagangan


Fasilitas perdagangan di Kota Sukabumi terbagi menjadi 4 yaitu perdagangan berskala
mikro, perdagangan berskala kecil,perdagangan berskala menengah, dan perdagangan
berskala besar. Perusahaan berskala mikro baru memperoleh surat izin usaha perdagangan
pada tahun 2012. Berikut adalah tabel mengenai komposisi fasilitas perdagangan di wilayah
Kota Sukabumi berdasarkan kepemilikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari tahun
2007 sampai 2012 .
Tabel 2.5 Komposisi Fasilitas Perdagangan di Wilayah Kota Sukabumi Berdasarkan
Kepemilikan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari Tahun 2007 sampai 2012
.
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Besar
87
100
124
154
176
178

Perusahaan
Menengah
Kecil
216
374
450
510
597
689

3751
4019
4325
4602
4902
5266

Jumla
Mikro
68

h
4054
4493
4899
5266
5675
6201

Sumber: dinas koperasi, perindustrian dan perdagangan Kota Sukabumi (tahun 2007-2010)
Badan penanaman modal dan pelayanan terpadu Kota Sukabumi (tahun 2010-2012)

2.3.5

Fasilitas Umum

2.3.5.1 Hotel dan Pariwisata


Kota Sukabumi hanya memiliki 1 tempat obyek wisata alam yaitu pemandian air panas
Cikundul. Letak geografis Kota Sukabumi yang berada di antara 2 kabupaten besar dengan
berbagai obyek wisata alam yaitu kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi yang
berpotensi sebagai tempat persinggahan bagi para wisatawan. Oleh karena itu Kota Sukabumi
berpeluang untuk mengembangkan sektor jasa akomodasi sebagai penunjang obyek-obyek
wisata yang dimiliki 2 kabupaten di sekiternya, berdasarkan data yang di peroleh dari Badan
Pusat Statistik Kota Sukabumi pada tahun 2012 terdapat 33 usaha jasa akomodasi. Hampir
seluruh usaha jasa akomodasi di Kota Sukabumi berklasifikasi hotel Melati hanya dua
dianaranya yang memiliki standar hotel berbintang.

2.3.5.2 Jumlah Bangunan


Berikut tabel yang menunjukkan jumlah bangunan di Kota Sukabumi berdasarkan jumlah
penerbitan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) DI Kota Sukabumi tahun 2007-2012.
Tabel 2.6 Jumlah Bangunan di Kota Sukabumi Berdasarkan Bumlah Benerbitan Burat
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) DI Kota Sukabumi tahun 2007-2012.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Jenis peruntukan
Bangunan
Rumah Tinggal
Sarana Pemerintahan
Sarana Pendidikan
Sarana Kesehatan
Ruko
Pabrik
Kantor swasta
Gudang
Garasi
Pengembang Perumahan
Tempat Usaha (Toko, Kios)
Bangunan lainnya
Apotek
Gedung olahraga
Toserba

2007

2008

2009

2010

2011

2012

224
13
3
9
37
1
7
3
5
5
31
35
0
0
5

282
25
7
9
39
3
10
18
6
5
45
32
3
4
1

207
13
13
6
45
0
7
8
2
0
36
23
0
0
0

195
1
3
6
16
0
11
16
7
2
50
0
0
0
4

417
11
8
14
75
0
9
18
4
2
13
29
1
5
3

403
2
9
1
48
0
12
12
3
5
101
12
1
1
2

2.3.5.3 Prasarana Pengairan


Fasilitas pengairan yang ada di Kota Sukabumi adalah Bendung, Bagi, Alat ukur, Talang,
gorong-gorong, dan lain-lain. Fasilitas pengairan yang paling banyak adalah bendung salah
satu fungsi bendung adalah mengatur permukaan air di dalam sungai guna memudahkan
penyadapan airuntuk keperluan minum,industry, irigasi, maupun pembangkit tenaga listrik.
Jumlah prasarana pengairan tiap kecamatan di Kota Sukabumi tahun 2012 disajikan dalam
tabel 2.7.
Tabel 2.7 jumlah prasarana pengairan tiap kecmatan di Kota Sukabumi Tahun 2012
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8

Bangunan Air
Bendung
Bagi
Bagi sadap
sadap
alat ukur
Talang
gorong-gorong
gorong-goromg

silang
9 Terjun
10 pembuang masuk
11 Got Miring
pelimpah/pengur
12
as
13 Sipon
14 jembatan orang
jembatan Jalan
15
Raya

Kecamatan
Gunun
Warudoyon
Cikol
g
g
e
Puyuh
26
10
30
19
1
6
1
1
25
19
16

Baro

Citamian

Cibeureu

Lembu

r Situ

14
1
2
1
10

5
1
5

50
9
25

14
16
2
14

1
-

4
4
-

1
3
-

1
14
-

4
-

2.4

KEADAAN SOSIAL EKONOMI DAERAH PERENCANAAN

2.4.1

Aspek Kependudukan

2.4.1.1 Jumlah Penduduk


Berdasarkan data yang di peroleh dari Badan Pusat Statistik daerah Kota Sukabumi
didapat jumlah penduduk selama 11 tahun dari tahun 2002 sampai 2012. Berikut ini
disampaikan jumlah warga Kota Sukabumi berdasarkan jenis kelamin dari Tahun 2002- 2012
berdasarkan perhitungan BPS Kota Sukabumi sebagai berikut ini :
Tabel 2.7 Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2002-2012 Berdasarkan Jenis Kelamin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012

Laki-laki
130814
142022
142135
142728
145289
154811
157060

Perempuan
132430
138625
138895
139639
142154
149233
151448

Jumlah
262782
266507
263369
274436
280647
281030
282367
287443
304044
308508

Tabel 2.8. Statistik Kependudukan Kota Sukabumi Tahun 2012


No
1
2
3
4
5
6
7
8

Tahun 2012
Jumlah penduduk (Jiwa)
Laki-laki (Jiwa)
Perempuan (jiwa)
Pertumbuhan Penduduk (%)
kepadatan penduduk (Jiwa/km)
sex ratio (L/P)
Rasio Ketergantungan
Presentase terhadap penduduk jabar
(%)

308508
157054
151454
1.47
6.427
103.7
52.67
0.69

Sumber: BPS Kota Sukabumi,2013

Menurut data hasil perhitungan BPS Kota Sukabumi, jumlah penduduk dari tahun 2002
sampai tahun 2012 sempat mengalami penurunan jumlah penduduk sebesar 3.138 pada tahun
2005 setelah itu jumlah penduduk terus mengalami peningkatan.
Jumlah penduduk kota sukabumi menurut kecamatan terkonsentrasi di pusat kota seperti
kecamatan cikole (18.82%) kecamatan citamiang (15,84%), sedangkan wilayah kecamatan
yang paling padat penduduknya adalah kecamatan citamiang (8.758 jiwa/km2), sedangkan
wilayah kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah kecamatan cibeureum dengan
kepadatan penduduknya 4.746 jiwa/km2.

2.4.2 Penduduk Berdasarkan Struktur Umur


Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (susenas) tahun 2012 mencatat bahwa penduduk
Kota Sukabumi tercatat berjumlah 308.508 jiwa. Sex rasio 103.7 menunjukkan bahwa
komposisi penduduk laki-laki masih lebih banyak dari perempuan. Piramida penduduk
sukabumi menggambarkan kelompok umur 0- 24 tahun memiliki proporsi yang terbesar.
Berikut piramida penduduk kota sukabumi pada tahun 2012:
Gambar 2.6 Piramida Penduduk Kota Sukabumi

Sumber: BPS Kota Sukabumi tahun 2013

Tabel 2.9 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2006, 2009 dan 2012

Kelompok
umur
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60 keatas

Laki-laki
2006
2379
2170
2594
2746
2442
2044
2024
1978
1799
1786
1455
1335
1269

2009
2355
2234
2369
2633
2580
2445
2421
2119
2016
1903
1647
1391
1563

Perempuan
2012
14368
16466
16227
12698
15903
11878
13939
10935
10233
9817
7906
6111
10579

2006
2656
2356
2666
2775
2540
2111
2194
2067
1927
1798
1581
1406
1369

2009
2419
2239
2393
2458
2558
2323
2278
2147
2027
1867
1672
1484
1773

Jumlah
2012
15338
13733
15969
11853
13044
12928
11770
10990
9696
9983
8443
4993
12708

2006
5035
4526
5260
5521
4982
4155
4218
4045
3726
3584
3036
2741
2648

2009
4774
4473
4762
5091
5138
4768
4699
4266
4043
3770
3319
2875
3336

2.4.3 Mata Pencaharian


Penduduk yang bekerja pada tahun 2012 sebesar 109.249. umumnya mata pencaharian
penduduk di dominasi oleh buruh yaitu 46.77 %. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan
Pusat Statistik kota sukabumi penduduk Kota Sukabumi tahun 2012 paling banyak
berkecimpung disektor perdagangan.
Tabel 2.10 Mata Pencaharian Penduduk Kota Sukabumi Tahun 2012
Mata Pencaharian
Pengusaha
Pekerja Tak Dibayar
Buruh
Pekerja Bebas

Banyaknya (persentase%)
41.48
5.46
46.77
6.29

Sumber: BPS Kota Sukabumi tahun 2013

2012
29706
30199
32196
24551
28947
24806
25709
21925
19929
19800
16349
11104
23287

Anda mungkin juga menyukai