Anda di halaman 1dari 2

EFEK SAMPINGNYA ?

Efek samping suntikan pada umumnya: nyeri saat disuntik, kemerahan dan lebam di area suntik, bengkak
terutama daerah kulit tipis misalnya dekat mata.

Usai perawatan, ada kemungkinan terjadi pembengkakan ringan namun


sebagain besar pasien akan dapat kembali beraktivitas normal dalam 10-15
hari. Jarang sekali terdapat memar dan bebas luka.

Uniknya, terapi PRP memanfaatkan kemampuan tubuh, yaitu darah pasien sendiri. Darah manusia mengandung
stem cells mesenchymal dan produk darah autologus yang mengandung faktor pertumbuhan yang penting dan
spesifik yang membantu dalam regenerasi dan penyembuhan jaringan,
Kenapa pasien diabetes dan penyakit lain tidak boleh lakukan prp?
memiliki kualitas darah yang tidak baik. Efektifitas

hasil menurun

Dan pada mereka yang sedang menggunakan obat yang bisa mengencerkan
darah misalnya ibuprofen dan aspirin bisa mengalami memar dan
pendarahan ditempat suntikan.
Kenapa perokok dan peminum tidak boleh lakukan prp?
supaya kualitas darahnya lebih bersih. Semakin baik kualitas darah, akan semakin baik pula hasil yang diberikan
oleh terapi PRP.
pasien dengan pola hidup yang tidak sehat, kondisi imunitas rendah, dan pasien usia lanjut akan membutuhkan
pengulangan terapi lebih banyak dibandingkan pasien dengan imunitas tubuh yang baik dan berusia muda.
Seberapa seringnya pasien untuk melakukan terapi ini bersifat individual. Karenanya, total jumlah sesi terapi dan
rentang waktu pengulangan terapi sangat tergantung pada kebutuhan dan perkembangan pasien. Menurut dr.
Nora, sesuai dengan penelitian, diperlukan pengulangan sampai 7 (tujuh) kali untuk individu yang sehat. Di
kliniknya, dr. Dian menyarankan pasien untuk menjalani terapi minimal sekali sesi per bulan, selama 4-6 bulan.
Jadi, totalnya 4-6 kali sesi terapi. Tidak jauh berbeda dengan yang disarankan dr. Ovin, yaitu menjalani terapi
sekali sesi tiap 3 hingga 4 minggu, minimal 4-8 kali sesi terapi.

karena pada dasarnya perawatan ini ada anastesinya, sehingga dikhawatir akan
berpengaruh pada janin yang sedang dikandung oleh ibu yang sedang hamil, selain itu, rasa
sakit selama treatment tanam benang juga dikhawatirkan akan membuat ibu hamil
kontraksi, jadi itu salah satu alasan kenapa ibu hamil tidak boleh melakukan treatment ini.
Ibu menyusui juga sebaiknya juga tidak melakukan treatment tanam benang, karena
pengaruh anestesinya juga dikhawatirkan akan memengaruhi air susu ibu terhadap bayinya.
LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN PRP
1.

Wajah pasien dibersihkan dan dioles krim anestesi selama 30-45 menit. Darah diambil dari pembuluh
darah di lengan sebanyak 5-20 cc tergantung kebutuhan, dicampur dengan cairan yang mencegah
pembekuan darah.

2.

Darah yang telah dicampur dengan cairan anti pembekuan darah dipindahkan ke tabung khusus, dan
dimasukkan ke alat centrifuge untuk memisahkan sel darah merah dan serum dengan kecepatan dan
waktu tertentu.

3.

Setelah beberapa menit, darah akan terpisah menjadi 2 bagian. Di bagian bawah adalah sel darah
merah, dan dibagian atas adalah serum yang berisi PRP.

4.

Serum PRP kemudian diaplikasikan ke kulit pasien dengan cara mesoterapi / suntik, atau
dengan dermaroller.Penggunaan Dermaroller atau Mesoroller akan meningkatkan hasil PRP.

Anda mungkin juga menyukai