Anda di halaman 1dari 40

APENDICITIS

DEFINISI
Apendisitis adalah suatu peradangan dari appendix vermivormis, yang
lebih terkenal dengan sebutan usus buntu
Pada orang dewasa panjang appendiks adalah antara 6 cm s/d 9cm,
dengan diameter rata-rata 1-3 mm.

APENDISITIS AKUT
Inflamasi akut appendiks vermiformis
Laki laki 12 % : wanita 25 %
Di negara Barat: 7% populasi
Insidensi tertinggi: dekade II - III
Etiologi :
Obstruksi oleh fekolit, parasit, benda asing,
tumor, parasit
hiperplasia limfoid

APENDISITIS AKUT
Fecalith

Dominan !!!

40 % simple appendektomi
60 % Appendisitis ganggrenous tanpa ruptur
90 % Appendisitis ganggrenous + ruptur

ANATOMI LUAR
ABDOMEN
Anterior: 9 regio

epigastrium
hipokondrium ki/ka
umbilikal
lumbar ki/ka
hipogastrium/suprapubis
inguinal ki/ka

Pembagian lain: 4 regio


kuadran ki/ka atas
kuadran ki/ka bawah

ANATOMI DINDING ABDOMEN

ANATOMI
8 bulan masa embriologi
Penonjolan dari sekum
Organ rudimenter,
dangkal & tipis
Panjang 2,5 - 25 cm,
rata-rata 6-9 cm
Pertemuan tiga taenia
koli landmark !!!

ANATOMI

LETAK :
Retrocaecal
Pelvic
Subcaecal
Preileal
Pericolica
dextra

Positions of the appendix. The retrocecal and pelvic


positions are likely to result in atypical presentation of acute
appendicitis.

Blood supply of the appendix. The appendiceal artery is


a branch of the ileocolic, which is a branch of the superior
mesenteric artery.

ANATOMI - PERDARAHAN
A. appendiceal berasal dari cabang ileal a.ileocolica atau a. caecalis.
Arteri bisa satu atau dua.
Vena mengikuti arteri
Drainase limfatik arteri dari Nodus limfatikus di ileocolica dan
a.mesenterica superior mencapai nodus limfatikus celiacus dan cysterna
chili.

ANATOMI

FUNGSI
Selama bertahun tahun ( - )
Saat ini :
Sekresi IgA
Komponen GALT

Appendektomi

Imunitas tidak
menurun

PATOFISIOLOGI
Obstruksi etiologi !!!
Kapasitas lumen 0.1 ml 0.5 ml > 60 cmH20
Distensi stimulasi ujung saraf aferen Nyeri
visceral
Sekresi >> + multiplikasi bakteri distensi >>>
Tek. Dalam organ >> tek vena >>
Capilary dan venula terhanbat, arteri tidak congesti
vascular
Inflamasi serosa appendix + peritoneum nyeri
RLQ

Secara klasik proses patofisiologi yang terjadi pada


apendisitis akut adalah :

Terbentuknya closed loop obstruction yang disebabkan


adanya block proksimal diikuti sekresi yang normal dari
apendiks, akan segera menimbulkan distensi.

Kapasitas lumen appendix yang normal adalah 0,1 ml.


Dengan adanya sekresi sebanyak 0,5ml di distal dari
sumbatan akan meningkatkan tekanan intralumen
sampai kira-kira 60 cmH2O.

Distensi ini akan merangsang ujung saraf viseral serabut


aferen untuk nyeri dan menyebabkan perasaan nyeri
yang difus dan tumpul di daerah mid abdomen dan
epigastrium.

Adanya distensi yang mendadak ini juga merangsang timbulnya


peristaltik sehingga rasa nyeri kram dapat bertumpang tindih dengan
nyeri viscera pada kejadian awal appendisitis.
Distensi berlanjut tidak hanya oleh sekresi mukosa yang berlangsung
terus tetapi juga oleh pertumbuhan bakteri yang cepat.

Dengan meningkatnya tekanan di dalam organ ini, tekanan vena akan


terlampaui, kapiler dan venule akan tersumbat tetapi aliran arteiolar akan
berlanjut mengakibatkan kongesti vaskular dan pembengkakan. Distensi
ini biasanya menimbulkan refleks nausea dan vomitus serta nyeri viseral
yang difus akan bertambah hebat.

Proses inflamasi segera akan melibatkan lapisan serosa apendiks dan


berlanjut ke peritoneum parietale, menghasilkan nyeri berpindah ke
kanan bawah yang khas.

Mukosa GIT termasuk juga apendiks sangat rentan terhadap gangguan


aliran darah sehingga integritasnya sudah terganggu pada proses awal
penyakit, menyebabkan invasi bakteri ke lapisan lebih dalam. Dengan
terganggunya aliran darah arteriole, daerah dengan

aliran darah paling miskin akan mengalami kerusakan paling berat, bisa
terjadi infark elips pada sisi antemesenterik. Proses perforasi bisa terjadi
di daerah infark ini.
Proses-proses di atas ini tidak selalu akan terjadi seluruhnya, kadangkadang beberapa episode apendisitis bisa mengalami resolusi spontan.

GEJALA KLINIS
Menyerupai
penyakit,
progresifitas

tapi

seribu
ada

Mula-mula : nyeri ulu hati,


mual, anoreksia, makin
lama makin menetap

Nyeri viseral dan


Nyeri parietal

Gambar 3. Lokasi nyeri

Gambar 4. Nyeri tekan dan nyeri


lepas

Gambar 5. Psoas
sign

Gambar 7. Rovsing
sign

GEJALA KLINIK
Nyeri pindah ke kanan bawah: rangsangan peritoneum lokal di titik
McBurney
Nyeri tekan = tenderness
Nyeri lepas = rebound tenderness
Defense muskuler = muscular guarding

GEJALA KLINIK
Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung
Rovsing sign:
Nyeri kanan bawah pada tekanan daerah kiri perut
Blumberg sign:
Nyeri kanan bawah bila tekanan daerah kiri perut
dilepaskan
Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti
nafas dalam, berjalan, batuk, mengedan

PEMERIKSAAN FISIK
Suhu tubuh sedikit meningkat, tanpa
perforasi
Peristaltik
normal
atau
sedikit
menurun
Nyeri perut kanan bawah, lokasi jelas
Nyeri tekan, nyeri lepas di daerah yg
sama
Tergantung letak apendiks, colok
dubur mungkin nyeri / mungkin tidak

PEMERIKSAAN FISIK
Rovsings sign
Obturator sign
Psoas sign

PEMERIKSAAN FISIK
Colok dubur!!!

ALVARADO SCALE
Symptom
s
Sign
Lab

Manifestation

Value

Migration of
pain
Anorexia
Nausea/vomitin
g
RLQ tenderness
Rebound
Elevated temp

1
1
1

Leukocytosis
Left shift

2
1

2
1
1

INTERPRETASI ALVARADO
SCORE
Skor 1-4 :Tidak dipertimbangkan mengalami apendisitis
Skor 5-6 :Dipertimbangkan kemungkinan diagnosis
apendisitis akut tetapi tidak memerlukan tindakan
segera atau dinilai ulang

akut
operasi

Skor 7-8 :Dipertimbangkan kemungkinan mengalami


apendisitis akut
Skor 9-10 :Hampir definitif mengalami apendisitis akut dan
dibutuhkan tindakan bedah

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Leukosit
rata-rata
15.000/mm3,
90%
10.000/mm3,
tetapi
dapat
75%

pasien:

Hitung

jenis

dominan

diatas
normal
neutrofil

Urine normal, kecuali letak apendiks retrosekal / pelvik:


eritrosit/leukosit urine (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
X-ray: tidak khas, jarang membantu diagnosa

USG: dilatasi lumen, dinding tebal

TERAPI
Terapi pilihan satu-satunya:pembedahan
(apendektomi)

DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Acute mesenteric adenitis
Acute Gastroenteritis
Diverticulum meckels
Intussuception
UTI/Stone
Gynecological disorders

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS OF
ACUTE APPENDICITIS
Gastrointestinal
Perforated peptic ulcer
Intestinal perforation
Intestinal ischemia

Gynecologic
Ruptured ovarian cyst or follicle
Torsion of ovary
Tubal (ectopic) pregnancy
Acute salpingitis

Meckels diverticulitis

Abdominal wall

Colonic diverticulitis

Rectus muscle hematoma

Terminal ileitis

Supradiaphragmatic

Gastroenteritis

Right lower lobe pneumonia

Biliary tract/pancreas

Endocrine/metabolic

Acute cholecystitis

Diabetic ketoacidosis

Acute pancreatitis

Acute porphyria

Urinary tract

Nervous system

Ureteral calculus

Tabes dorsalis

Acute pyelonephritis

Herpes zoster

EVALUASI PREOPERATIVE
- Menjaga keseimbangan cairan.
- Cegah dehidrasi monitor urine output.
- Bila ada peritonitis / abses antibiotika.
- Antibiotika pre operatif sebagai
profilaksis.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai