Anda di halaman 1dari 38

STAPHYLOCOCCAL

SCALDED SKIN SYNDROME

Cut Intan
Hidayah
1407101030203
BAGIAN/ SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA/
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN
3
1

Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS) merupakan


kelainan kulit ditandai dengan eksantem generalisata, lepuh
luas disertai erosi dan deskuamasi superfisial

Kelainan ini disebabkan oleh toksin eksfoliatif (ETs) yaitu


toksin eksfoliatif A (ETA) dan B (ETB) yang dihasilkan strain
Staphylococcus aureus (biasanya faga grup 2)

3
3

Kerusakan Staphylococcal scalded skin syndrome


umumnya terjadi pada bayi dan anak-anak usia di bawah
lima tahun tetapi jarang ditemukan pada dewasa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan temuan klinis, kultur
mikroorganisme, identifikasi ET, dan hasil biopsi. Prognosis
pada anak biasanya baik, tetapi pada dewasa diperlukan
pemantauan yang ketat.3
3

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Suku
Agama
Alamat
No CM
Tanggal Masuk

: Mrs. F
: 16 Maret 2004
: Perempuan
: Aceh
: Islam
: Aceh Timur
: 1-04-30-24
: 15 Maret 2016

ANAMNESIS
1

Keluhan
Utama

Badan kemerahan di seluruh


tubuh

Keluhan
Tambah
an

Lemas nyeri
sendi dan
paha

ANAMNESIS

RPS
3

Pasien datang dengan keluhan adanya


ruam kemerahan di seluruh tubuh yang
muncul sekitar2 bulan terakhir dan
memberat sekitar 1 hari yang lalu. Ruam
awalnya muncul di pipi lalu menjalar ke
lengan, dada, perut, sampai ke anggota
gearak bawah. Ruam berwarna merah dan
juga bercampur nanah. Ruam tersebar
merata dengan permukaan menonjol

ANAMNESIS
4
RPD

Pasien pernah mengalami keluhan yang


sama sebelumnya sejak 2 bulan yang lalu
dan sempat opname di RS

5
RPK

Keluarga pasien tidak ada yang memiliki


keluhan yang sama

6
RPO

Pasien pernah meminum antibiotic tapi


lupa nama obatnya

ANAMNESIS
7
R.
Kehamilan
dan
Persalinan

Ibu ANC teratur di bidan dan mengaku


tidak memiliki keluhan selama hamil

8
R.Imuni
sasi

9
R.
Makanan

Belum pernah mendapat imunisasi.

0 6 bulan
: ASI + susu formula
6 12 bulan
: ASI + susu formula +
MP-ASI
1
1 tahun sekarang : makanan keluarga

STATUS INTERNUS

Keadaa
n
umum :
Sakit
sedang

Kesadaran:

HR :

RR :

T:

Compos
Mentis

110x/
menit

28x/
menit

37,5
0
C

10

STATUS ANTROPOMETRI
Status gizi
BB/U
: 94%
PB/U
: 88,23%
BB/PB
: 110%
Kesimpulan : gizi lebih

Kebutuhan Cairan :
cc/hari
Kebutuhan Kalori :

1000+500+700 = 2200
55 x 27 = 1495 kkal/hari
11

PEMERIKSAAN FISIK
Normochephali
Rambut hitam, tipis dan
jarang, tidak mudah
rontok, UUB terbuka
rata
Serumen (-/-)
Sekret (-/-) NCH (-)
Mukosa bibir kering (-),
Sianosis (+),
normoglossia
Ikterik (-/-), Edema
(-/-),
sianosis (-/-)
akral dingin, nodul
(+)
Ikterik (-/-), Edema
(-/-),
sianosis (-/-)
akral hangat, nodul
(+)

Konj. Palpebra
Inferior pucat (-/-) ,
sclera ikterik
(-/-)
Simetris, SF kanan =
SF kiri, ves (+/+),
ronkhi (-/-), wh (-/-),
retraksi intercostal
(+)
BJ I > BJ II,
Reguler, Bising (-),
Distensi (-),
perstaltik usus (+)
kesan normal
Perempuan, tidak
terdapat kelainan pada
genitalia

FOTO KLINIS

FOTO KLINIS

PEMERIKSAAN
a. Laboratorium
tgl 2/2/2016
PENUNJANG
Hematologi

Nilai Normal

Hasil

Satuan

Hemoglobin

15,0 24,6

9,9

g/dl

Hematokrit

53 63

30

Eritrosit

4,4 - 5,8

3,8

106/mm3

Leukosit

9,4 34,0

16,5

103/mm3

Trombosit

150 450

396

103/mm3

Darah Rutin

Hitung Jenis
Eosinofil

1 6

Basofil

02

Neutrofil Batang

26

Neutrofil segmen

50 70

84

Limfosit

20 40

Monosit

28

135 145

135

mmol/L

3,5 - 4,5

3,5

mmol/L

Cl

90 110

106

mmol/L

<200

144

mg/dl

Elektrolit
Na

Diabetes
GDS

PEMERIKSAAN
a. Laboratorium
tgl 2/2/2016
PENUNJANG
Hematologi
Nilai Normal
Hasil
Immunoserologi
Asto

Negatif

<200

SGOT

35

0-37

SGPT

33

0-42

Fungsi hati

a. Foto Radiologi
Foto Thorak PA
Kesimpulan :
Cor dan pulmo
dalam batas
normal

DIAGNOSA BANDING
Staphylococcal scalded skin
syndrome
Sistemik Lupus erythematosus
Dermatitis

DIAGNOSA
Staphylococcal scalded skin
syndrome

PENATALAKSANAAN
Tatalaksana Kegawatdaruratan:
Airway
: Clear, tidak terdapat hambatan jalan
nafas
Breathing
: Nafas spontan, 28 x/menit
Circulation : 100/80 mmHg, kuat angkat

Multivitamin 2x1
Ibuprofen 3x1/2 tab
Salicyl talc + NACL 0,9% di oles
tipis
Metilprednisolon 4 mg 3x2
Ranitidin amp/12 jam
Cetirizin Syr 3x1
Diet MB kalori 1495 Kcal , protein
27 g

PROGNOSIS

BONA
M

BONA
M

BONA
M

QUO AD VITAM QUO AD FUNCTIONAMQUO AD SANACTIONAM

TINJAUAN
PUSTAKA

ETIOLOGI
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome disebabkan oleh
toksin eksfoliatif (ETs) yaitu toksin eksfoliatif A (ETA) dan B
(ETB) yang dihasilkan dari strain toksigenik bakteri
staphylococcus aureus (faga grup 2)

Toksin yang mengikat pada molekul di


antara desmosom dikenali sebagai
desmoglein dan kemudiannya memisah
sehingga kulit menjadi tidak utuh
Toksin eksfoliatif memiliki target kerja pada
desmoglein 1 merupakan desmosom glikoprotein
transmembran yang mempertahankan adhesi
antar sel pada epidermis

PATOFISIOLOGI
Toksin eksfoliatif (ETs) merupakan serin protease yang dapat
menimbulkan celah pada ikatan adhesi antar sel molekul desmoglein
1, yang tampak pada bagian atas epidermis yaitu antara stratum
spinosum dan granulosum sehingga menimbulkan bula berdinding
tipis yang mudah pecah, memperlihatkan Nikolsky sign positif

Adanya toksin eksfoliatif yang dimiliki S.aureus memungkinkan


proliferasi dan penyebarannya di bawah startum korneum
Sekali kulit dapat mengenali toksin eksfoliatif tersebut, S. aureus
dapat menyebar sehingga menimbulkan celah di bawah stratum
korneum

PATOFISIOLOGI

Gambar 1. Desmoglein merupakan target pada SSSS

MANIFESTASI KLINIS
Staphylococcal scalded skin syndrome biasanya
dimulai
1. demam, malaise, gelisah, dan nyeri.
2. kemerahan meluas pada kulit yang biasa terjadi
pada daerah lipatan, seperti leher, axilla,
selangkangan dan muka.
3. Dalam waktu 24-48 jam terbentuk benjolanbenjolan berisi cairan,
4. Dua sampai tiga hari lapisan atas kulit akan
mengeriput dan terjadi pengelupasan lembaran
kulit, meninggalkan luka terbuka yang lembab,
merah dan nyeri.
5. Luka terbuka selanjutnya akan mengering dan
terjadi deskuamasi, kondisi ini biasanya dapat
sembuh dalam 714 hari

Gambar 2.(A) bercak kemerahan yang menyebar pada lengan,


muka dan badan bayi penderita SSSS, (B) bula berdinding tipis
2
yang pecah dan meninggalkan kesan terbakar

DIAGNOSIS
Pada umumnya penyakit ini diawali dengan demam, karena
infeksi saluran nafas atas, kelainan kulit yang timbul diawali oleh
eritema yang timbul mendadak pada lipat paha, muka, leher, dan
ketiak yang kemudian meluas ke seluruh tubuh tapi tidak melibatkan
membran mukosa dengan Nikolskys sign positif
Pemeriksaan kultur bula yang intak pada SSSS biasanya steril
(tidak ditemukan staphylococcus), hal ini sesuai dengan patogenesis
penyebaran toksin secara hematogen berasal dari fokus infeksi yang
jauh.6

Sedangkan pada impetigo bulosa pemeriksaan kultur dan

pewarnaan gram menunjukkan adanya staphylococcus

Gambar.3 Luka yang telah


mengering dan mulai terjadi
deskuamasi

Gambar 4. Nikolskys sign


positif pada penderita SSSS9

PENATALAKSANAAN
Pada penderita stapilokokus

Dikloksasilin

dengan

mg/kgbb/24

yang

infeksi

ringan.

setempat

(25-20
jam),

oksasilin

Pembersihan

(100 mg/kgbb/24 jam) masing-

berulang dengan antiseptic

masing dalam dosis oral dan

ringan

penggunan

terbagi dalam 4. Amoksisilin

antibiotic topical (basitrasin,

bersama dengan penghambat

mupirosin,asam

-Laktamase asam klavulanat

dan

mungkin efektif

fusidat)

juga efekif pada dosis yang


berdasarkan

komponen

amoksisilin 40 mg/kgbb/24 jam


dalam dosis terbagi 3

ANALISA
KASUS

Ruam
kemerahan pada
seluruh tubuh
muncul 2 bulan
terakhir
Ruam berwarna
merah dan
bercampur
nanah
Ruam tersebar
merata dengan
permukaan
menonjol

Staphylococcal scalded skin


syndrome biasanya dimulai
dengan demam, malaise,
gelisah, dan nyeri.
Selanjutnya diikuti kemerahan
meluas pada kulit yang biasa
terjadi pada daerah lipatan,
seperti leher, axilla,
selangkangan dan muka
Dalam waktu 24-48 jam
terbentuk benjolan-benjolan
berisi cairan, benjolanbenjolan ini mudah pecah,
dan meninggalkan kesan yang
tampak seperti terbakar.

Pada
pemeriksaan
laboraturium
didapatkan
hasil dengan
adanya
peningkatan
jumlah leukosit
sebesar 16,5 x
103

Hal ini dapat terjadi


dikarenakn terdapat adanya
fakotr inflamasi setempat
yang menngundang system
imun agar dapat bekerja
dalam hal ini merupakan
neutrofil.

Diagnosis banding
pasien ini
merupakan
Staphylococcal
scalded skin
syndrome, Sistemik
Lupus
erythematosus dan
Dermatitis diagnosis
dapat ditegakkan
berdasarkan temuan
klinis, kultur
mikroorganisme,
identifikasi ET, dan
hasil biopsi.

Pada umumnya penyakit ini


diawali dengan demam,
karena infeksi saluran
nafas atas, kelainan kulit
yang timbul diawali oleh
eritema yang timbul
mendadak pada lipat paha,
muka, leher, dan ketiak
yang kemudian meluas ke
seluruh tubuh tapi tidak
melibatkan membran
mukosa dengan Nikolskys
sign positif

Pada tatalaksana
pasien di berikan
1. Multivitamin
2x1, Ibuprofen
3x1/2 tab,
Salicyl talc +
NACL 0,9% di
oles tipis,
Metilprednisolo
n 4 mg 3x2
2. Ranitidin
amp/12 jam
3. Cetirizin Syr
3x1,
4. Diet MB kalori
1495 Kcal ,
protein 27 g

Infeksi kulit dan jaringan


lunak serta infeksi saluran
pernafasan atas minor
dapat di tatalaksana
dengan pemberian
antibiotic terapi oral
Pada penderita stapilokokus
dengan infeksi setempat
yang ringan. Pembersihan
berulang dengan antiseptic
ringan dan penggunan
antibiotic topical (basitrasin,
mupirosin) mungkin efektif

KESIMPULAN
Staphylococcal Scalded-Skin Syndrome (SSSS)
merupakan suatu penyakit epidermolisis yang
disebabkan oleh ET (ETA dan ETB) dari
Staphylococcus aureus
Gejala berupa kemerahan meluas pada kulit
diikuti terbentuknya benjolan-benjolan berisi
cairan, mudah pecah, dan tampak seperti
terbakar. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
temuan klinis, kultur mikroorganisme,
identifikasi ET, dan hasil biopsi

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai