Cut Intan
Hidayah
1407101030203
BAGIAN/ SMF ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA/
RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
3
1
3
3
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Suku
Agama
Alamat
No CM
Tanggal Masuk
: Mrs. F
: 16 Maret 2004
: Perempuan
: Aceh
: Islam
: Aceh Timur
: 1-04-30-24
: 15 Maret 2016
ANAMNESIS
1
Keluhan
Utama
Keluhan
Tambah
an
Lemas nyeri
sendi dan
paha
ANAMNESIS
RPS
3
ANAMNESIS
4
RPD
5
RPK
6
RPO
ANAMNESIS
7
R.
Kehamilan
dan
Persalinan
8
R.Imuni
sasi
9
R.
Makanan
0 6 bulan
: ASI + susu formula
6 12 bulan
: ASI + susu formula +
MP-ASI
1
1 tahun sekarang : makanan keluarga
STATUS INTERNUS
Keadaa
n
umum :
Sakit
sedang
Kesadaran:
HR :
RR :
T:
Compos
Mentis
110x/
menit
28x/
menit
37,5
0
C
10
STATUS ANTROPOMETRI
Status gizi
BB/U
: 94%
PB/U
: 88,23%
BB/PB
: 110%
Kesimpulan : gizi lebih
Kebutuhan Cairan :
cc/hari
Kebutuhan Kalori :
1000+500+700 = 2200
55 x 27 = 1495 kkal/hari
11
PEMERIKSAAN FISIK
Normochephali
Rambut hitam, tipis dan
jarang, tidak mudah
rontok, UUB terbuka
rata
Serumen (-/-)
Sekret (-/-) NCH (-)
Mukosa bibir kering (-),
Sianosis (+),
normoglossia
Ikterik (-/-), Edema
(-/-),
sianosis (-/-)
akral dingin, nodul
(+)
Ikterik (-/-), Edema
(-/-),
sianosis (-/-)
akral hangat, nodul
(+)
Konj. Palpebra
Inferior pucat (-/-) ,
sclera ikterik
(-/-)
Simetris, SF kanan =
SF kiri, ves (+/+),
ronkhi (-/-), wh (-/-),
retraksi intercostal
(+)
BJ I > BJ II,
Reguler, Bising (-),
Distensi (-),
perstaltik usus (+)
kesan normal
Perempuan, tidak
terdapat kelainan pada
genitalia
FOTO KLINIS
FOTO KLINIS
PEMERIKSAAN
a. Laboratorium
tgl 2/2/2016
PENUNJANG
Hematologi
Nilai Normal
Hasil
Satuan
Hemoglobin
15,0 24,6
9,9
g/dl
Hematokrit
53 63
30
Eritrosit
4,4 - 5,8
3,8
106/mm3
Leukosit
9,4 34,0
16,5
103/mm3
Trombosit
150 450
396
103/mm3
Darah Rutin
Hitung Jenis
Eosinofil
1 6
Basofil
02
Neutrofil Batang
26
Neutrofil segmen
50 70
84
Limfosit
20 40
Monosit
28
135 145
135
mmol/L
3,5 - 4,5
3,5
mmol/L
Cl
90 110
106
mmol/L
<200
144
mg/dl
Elektrolit
Na
Diabetes
GDS
PEMERIKSAAN
a. Laboratorium
tgl 2/2/2016
PENUNJANG
Hematologi
Nilai Normal
Hasil
Immunoserologi
Asto
Negatif
<200
SGOT
35
0-37
SGPT
33
0-42
Fungsi hati
a. Foto Radiologi
Foto Thorak PA
Kesimpulan :
Cor dan pulmo
dalam batas
normal
DIAGNOSA BANDING
Staphylococcal scalded skin
syndrome
Sistemik Lupus erythematosus
Dermatitis
DIAGNOSA
Staphylococcal scalded skin
syndrome
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana Kegawatdaruratan:
Airway
: Clear, tidak terdapat hambatan jalan
nafas
Breathing
: Nafas spontan, 28 x/menit
Circulation : 100/80 mmHg, kuat angkat
Multivitamin 2x1
Ibuprofen 3x1/2 tab
Salicyl talc + NACL 0,9% di oles
tipis
Metilprednisolon 4 mg 3x2
Ranitidin amp/12 jam
Cetirizin Syr 3x1
Diet MB kalori 1495 Kcal , protein
27 g
PROGNOSIS
BONA
M
BONA
M
BONA
M
TINJAUAN
PUSTAKA
ETIOLOGI
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome disebabkan oleh
toksin eksfoliatif (ETs) yaitu toksin eksfoliatif A (ETA) dan B
(ETB) yang dihasilkan dari strain toksigenik bakteri
staphylococcus aureus (faga grup 2)
PATOFISIOLOGI
Toksin eksfoliatif (ETs) merupakan serin protease yang dapat
menimbulkan celah pada ikatan adhesi antar sel molekul desmoglein
1, yang tampak pada bagian atas epidermis yaitu antara stratum
spinosum dan granulosum sehingga menimbulkan bula berdinding
tipis yang mudah pecah, memperlihatkan Nikolsky sign positif
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Staphylococcal scalded skin syndrome biasanya
dimulai
1. demam, malaise, gelisah, dan nyeri.
2. kemerahan meluas pada kulit yang biasa terjadi
pada daerah lipatan, seperti leher, axilla,
selangkangan dan muka.
3. Dalam waktu 24-48 jam terbentuk benjolanbenjolan berisi cairan,
4. Dua sampai tiga hari lapisan atas kulit akan
mengeriput dan terjadi pengelupasan lembaran
kulit, meninggalkan luka terbuka yang lembab,
merah dan nyeri.
5. Luka terbuka selanjutnya akan mengering dan
terjadi deskuamasi, kondisi ini biasanya dapat
sembuh dalam 714 hari
DIAGNOSIS
Pada umumnya penyakit ini diawali dengan demam, karena
infeksi saluran nafas atas, kelainan kulit yang timbul diawali oleh
eritema yang timbul mendadak pada lipat paha, muka, leher, dan
ketiak yang kemudian meluas ke seluruh tubuh tapi tidak melibatkan
membran mukosa dengan Nikolskys sign positif
Pemeriksaan kultur bula yang intak pada SSSS biasanya steril
(tidak ditemukan staphylococcus), hal ini sesuai dengan patogenesis
penyebaran toksin secara hematogen berasal dari fokus infeksi yang
jauh.6
PENATALAKSANAAN
Pada penderita stapilokokus
Dikloksasilin
dengan
mg/kgbb/24
yang
infeksi
ringan.
setempat
(25-20
jam),
oksasilin
Pembersihan
ringan
penggunan
mupirosin,asam
dan
mungkin efektif
fusidat)
komponen
ANALISA
KASUS
Ruam
kemerahan pada
seluruh tubuh
muncul 2 bulan
terakhir
Ruam berwarna
merah dan
bercampur
nanah
Ruam tersebar
merata dengan
permukaan
menonjol
Pada
pemeriksaan
laboraturium
didapatkan
hasil dengan
adanya
peningkatan
jumlah leukosit
sebesar 16,5 x
103
Diagnosis banding
pasien ini
merupakan
Staphylococcal
scalded skin
syndrome, Sistemik
Lupus
erythematosus dan
Dermatitis diagnosis
dapat ditegakkan
berdasarkan temuan
klinis, kultur
mikroorganisme,
identifikasi ET, dan
hasil biopsi.
Pada tatalaksana
pasien di berikan
1. Multivitamin
2x1, Ibuprofen
3x1/2 tab,
Salicyl talc +
NACL 0,9% di
oles tipis,
Metilprednisolo
n 4 mg 3x2
2. Ranitidin
amp/12 jam
3. Cetirizin Syr
3x1,
4. Diet MB kalori
1495 Kcal ,
protein 27 g
KESIMPULAN
Staphylococcal Scalded-Skin Syndrome (SSSS)
merupakan suatu penyakit epidermolisis yang
disebabkan oleh ET (ETA dan ETB) dari
Staphylococcus aureus
Gejala berupa kemerahan meluas pada kulit
diikuti terbentuknya benjolan-benjolan berisi
cairan, mudah pecah, dan tampak seperti
terbakar. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
temuan klinis, kultur mikroorganisme,
identifikasi ET, dan hasil biopsi
TERIMA
KASIH