Makalah Sia
Makalah Sia
SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
KELOMPOK 2
I WAYAN HARTAWAN C 301 11 0
SARI MUSLIMAH C301 11 014
MUSLIMAH C301 11 027
MOH. FIKRI C301 11 045
FITRIA NINGSIH C301 11 034
NANIK JUNITA UTAMI C301 11 052
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada kami
dalam proses pembuatan makalah dengan pembahasan mengenai Etika, Penipuan, dan
Pengendalian Internal.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan Bapak Fadli Muhammad Saleh selaku dosen mata kuliah
Sistem Informasi akuntansi sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dosen mata kuliah Sistem
Informasi Akuntansi yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
termotivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa tidak ada hasil karya manusia yang sempurna. Makalah ini
pun tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan kritik yang besifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga hasil karya
yang sederhana ini dapat memenuhi harapan dan dapat berguna bagi pemakainya.
Kelompok II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bab II PEMBAHASAN
2.1 Bagaimana Perusahaan Menangani Isu Mengenai Etika
2.1.1 Peran Pihak Manajemendalam Memeprtahankan Iklim Beretika
2.1.2. Perkembangan Etika
2.1.3. Membuat Keputusan yang Beretika.
2.2. Apa dia yang dimaksud dengan etika komputer?
2.2.1. Masalah Baru Atau Hanya Bentuk Baru dari Masalah Lama ?
2.2.2. Privasi
2.2.3. Keamanan (Akurasi dan Kerahasiaan)
2.2.4. Kepemilikan Properti
2.2.5. Kesetaraan Akses
2.2.6. Masalah Lingkungan
2.2.7. Kecerdasan Buatan
2.2.8. Pengangguran dan Penggantian
2.2.9. Penyalahguanaan Komputer
2.2.10. Tanggungjawab penegandalian internal
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
etika sejak lama. Berbagai pendekatannya termasuk komitmen yang besar dari pihak
manajemen puncak untuk memperbaiki standar etika, berbagai kode etik tertulis yang dengan
jelas menyampaikan harapan pihak manajemen, program untuk mengimplementasikan
petunjuk etika, serta berbagai teknik untuk memonitor ketaatan. Contohnya, Boeing
menggunakan para manajer lininya untuk melakukan sesi pelatihan etika dan membuat
nomor telepon bebas pulsa untuk memungkinkan para karyawannya melaporkan pelanggaran.
General Mills telah menerbitkan petunjuk untuk menangani para pemasok, pesaing, dan
pelanggan, serta menekankan pada pengambilan keputusan terbuka. Kredo & Johnson &
Johnson mengenai nilai-nilai perusahaan intergral dengan budayanya. Perusahaan tersebut
mengadakan pertemuan untuk seluruh bagian perusahaan guna menilai keyakinan kredo
tersebut dan menggunakan berbagai survei untuk memastikan kesesuaiannya.
2.1.1.
beretika yang sesuai, mereka harus membatasi peluang dan godaan untuk melakukan
perilaku tidak beretika dalam perusahaan. Tidaklah cukup bagi para manajer untuk
hanya tergantung pada kesadaran tiap orang. Orang tersebut harus disadarkan mengenai
komitmen perusahaan terhadap etika di atas laba jangka pendek dan efisiensi.
Walaupun sikap pihak manajemen puncak terhadap etika menentukan suasana
praktik bisnis, dalam banyak situasi, merupakan tanggung jawab para manajer tingkat
yang lebih rendah pula untuk menegakkan standar etika perusahaan. Pelanggaran etika
dapat terjadi di seluruh perusahaan dari ruang dewan direksi hingga area penerimaan.
Harus dikembangkan berbagai metode untuk memasukkan para manajer tingkat yang
lebih rendah dan nonmanajer dalam skema etika perusahaan. Para manajer dan
nonmanajer harus disadarkan atas kode etik perusahaan, diberikan model pengambilan
keputusan, dan berpartisipasi dalam berbagai program pelatihan yang membahas
mengenai berbagai isu etika.
2.1.2.Perkembangan Etika
Kebanyakan individu mengembangkan kode etik berdasarkan lingkungan
keluarganya, pendidikan formalnya, dan pengalaman pribadinya. Teori tahapan perilaku
menyatakan bahwa etika semua melalui beberapa tahap evolusi moral sebelum sampai
pada tingkat berpikir secara beretika. Para manajer yang mencapai Tahap 6 diarahkan
oleh berbagai prinsip etika pilihan mereka sendiri dan tidak dipengaruhi oleh tekanan
sosial, rasa takut, atau bersalah dalam keputusan mereka.
analitis
untuk
digunakan
dalam
usaha
mencoba
memahami
dan
Bynum mendefinisikan tiga tingkat etika komputer: pop, para, dan teoritis. Etika
komputer pop hanyalah eksposur atas berbagai cerita dan laporan yang terdapat dalam media
popular mengenai dampak baik dan buruk dari teknologi komputer. Masyarakat secara umum
perlu meyadari berbagai hal seperti virus komputer dan sistem komputer yang didesain untuk
membantu para penyandang cacat. Etika komputer para melibatkan perhatian sesungguhnya
atas berbagai kasus etika komputer dan membutuhkan tingkat serta pengetahuan tertentu
dalam bdang tersebut. Semua ahli sistem perlu mencapai tingkat kompetensi ini agar dapat
melakukan pekerjaannya secara efektif. Para mahasiswa sistem informasi akuntansi juga
harua mencapai tingkat pemahaman etika ini. Tingkat ketiga, etika komputerisasi teoritis,
merupakan perhatian berbagai peneliti multidisiplin ilmu yang mengaplikasikan berbagai
teori filosofi, sosiologi, dan psikologi dalam ilmu komputer dengan tujuan untuk
menghasilkan pemahaman baru dalam bidang tersebut.
2.2.1.
bahwa berbagai isu yang terkait telah dipelajari di beberapa area ilmu lainnya.
Conntohnya, isu mengenai hak cipta telah dibahas dan menghasilkan hukum mengenai
hak cipta, rahasia dagang, serta hak paten. Walaupun program komputer adalah aktiva
jenis baru, banyak yang merasa bahwa program ini tidak seharusnya dianggap berbada
dari berbagai bentuk properti lainnya. Jadi, pertanyaan yang mendasar adalah apakah
komputer menyajikan masalah etika baru atau hanya menciptakan bentuk baru dari
masalah lama. Jika pertanyaan terakhir adalah jawabannya, maka kita hanay perlu
memahami nilai-nilai umum dari haal yang dalam bahaya dan berbagai prinsip yang
kemudian harus digunakan. Akan tetapi, banyak kelompok yang sangat tidak setuju
dengan premis bahwa komputer tidak berbeda dari teknologi lainnya. Contohnya,
banyak yang menolak anggapan hak cipta adalah hal yang sama dengan properti
sungguhan. Jadi, belum ada konsensus mengenai hal ini.
Untuk membagi tiap isu berdasarkan nama dan untuk memberikan perlakuan
yang berbeda, ketumpangtindihaan dalam beberapa hal antara berbagai isu tersebut
tidak akan dapat dihindari.
2.2.2. Privasi
Orang berkeinginan untuk memiliki kendali penuh mengenai apa dan seberapa
banyak informasi mengenai dirinya tersedia bagi orang lain, dan bagi siapa informasi
tersebut tersedia. Ini adalah masalah privasi (privacy). Pembuatan dan pemeliharaan
basis data yang besar dan dapat digunakan bersama membuat perlindungan atas orang
dari potensi penyalahgunaan data menjadi hal yang penting. Hal ini memunculkan isu
mengenai kepemilikan (ownership) dalam industri informasi personal.
2.2.3. Keamanan (Akurasi Dan Kerahasiaan)
Keamanan (security) komputer adalah usaha untuk menghindari peristiwa yang
tidak diinginkan seperti tidak adanya kerahasiaan dan integritas data. Sistem keamanan
mencoba untuk mencegah penipuan dan penyalahgunaan lain sistem komputer, sistem
ini bertindak sebagai pelindung dan juga merupakan kepentingan sah dari berbagai
konstituensi sistem tersebut. Berbagai isu etika yang melibatkan keamanan timbul dari
berkembangnya basis data terkomputerisasi yang dapat digunakan bersama, dan yang
berpotensi menyebabkan masalah yang tidak dapat diperbaiki atas berbagai individu
melalui penyebaran informmasi yang tidakk akurat ke para pengguna yang memiliki
otorisasi, seperti melalui laporan kredit yang salah. Terdapat bahaya yang hampir sama
dalam menyebarkan informasi yang akurat ke orang yang tidak sah menerimanya. Akan
komputer dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, karena sistem ahli mencoba
untuk melakukan kloning atau ekslisit masuk dalam dasar pengetahuannya.
2.2.8. Pengangguran Dan Penggantian
Banyak pekerjaan yang telah dan sedang berubah sebagai akibat dari
ketersediaan teknologi komputer. Orang-orang yang tidak dapat atau tidak siap
berubah akan diganti.
2.2.9. Penyalahgunaan Komputer
Komputer dapat disalahgunakan dalam banyak cara. Menyalin peranti lunak
berhak cipta, menggunakan komputer prusahaaan untuk kepentingan pribadi, dan
melihat-lihat file miring orang lain, hanyalah sedikit contoh nyata. Walaupun
menyalin peranti lunak berhak cipta (kecuali untuk membuat salinan cadangan
pribadi) jelas-jelas melanggar hukum, hal ini umum dilakukan.
2.2.10. Tanggung Jawab Pengendalian Internal
Sebuah perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban keuanganya atau
mencapai tujuannya jika informasi tidak andal. Oleh karenanya, para manajer harus
membuat dan mempertahankan sistem pengendalian internal yang tepat agar dapat
memastikan integritas dan keandalan data. Karena banyak dari sistem pengendalian
internal berhubungan dengan sistem pemrosesan transaksi, para ahli sistem informasi
dan akuntan berperan penting untuk memastikan kecukupan pengendalian.
Tenggat waktu untuk membuat sistem yang baru bekerja sering kali tidak
dapat dicapai. Contohnya, melakukan penyederhanaan bagian penting dengan tidak
menggunakan jejak audit dan pengendalian lainnya mungkin merupakan cara yang
disarankan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu.
berbagai
kegagalan bisnis dan praktik meragukan pihak manajemen berbagai korporasi yang terlibat
dalam tuntutan penipuan.Walaupun penipuan adalah istilah yang umum dalam media massa
keuangan saat ini, bukan berarti istilah ini selalu jelas maknanya. Contohnya, dalam hak
kebangkrutan dan kegagalan bisnis, tututan penipuan sering kali berupa keputusan pihak
manajemen yang buruk atau kondisi bisnis yang negatif.
Penipuan(fraud) merujuk pada penyajian yang salah atas suatu fakta yang dilakukan
oleh suatu pihak ke pihak lain dengan tujuan membohongi dan memebuat pihak lain tersebut
meyakini fakta tersebut walaupun merugikannya. Berdasarkan hukum perdata, tindakan
penipuan harus memenuhi lima kondisi berikut ini :
1. Penyajian yang salah. Ada pernyataan yang salah atau tidak diuangkapkannya suatu
fakta.
2. Fakta yang material. Fakta merupakan faktor yang subtansial dalam mendorong
seseorang untuk bertindak.
3. Niat. Ada niat yang menipu atau mengetahui bahwa pernyataan yang dimiliki seseorang
adalah salah.
Penipuan oleh pihak manajemen biasanya terdiri atas tiga karakteristik khusus :
1. Penipuan tersebut dilakuka pada tingkat manajemen di atas tingkat di mana struktur
penegendalian internal biasanya berhubungan.
2. Penipuan tersebut sering kali melibatkan penggunaan laporan keuangan untuk
memebuat ilustrasi bahwa suatu entitas lebih sehat dan sejahtera daripada
sesungguhnya.
dalam kepribadian seseorang dan lingkungan eksternal. Dalam berbagai tekanan ini
diklasifikasikan dalam 3 kategori umum :
a. Tekanan keadaan
b. Peluang
c. Karakteristik pribadi.
2.5.
Selain kerugian ekonomi langsung bagi perusahaan, maka perlu dipertimbangkan pula biaya
tidak langsung yang meliputi pengurangan produktivtas, biaya hukum, peningkatan
penganggaran, dan gangguan bisnis karena adanya investigasi penipuan.
2.6.PELAKU PENIPUAN
Penelitian ACFE (Association of Certifid Fraud Examiners) memeriksa sejumlah
faktor yang memeriksa sejumlah faktor yang mencirikan palaku penipuan, termasuk
posisinya dalam perusahaan, kolusi dengan pihak lainnya, gender, umur, serta pendidikannya.
2.7.
SKEMA PENIPUAN
Tiga kategori umum skema penipuan adalah :
2.7.1.
Laporan Tipuan
Laporan tipuan dihubungkan dengan penipuan oleh pihak manajemen. Jika
semua penipuan melibatkan beberapa bentuk kesalahan laporan keuangan, untuk
memenuhi definisi di bawah kelas skema penipuan ini, laporan tersebut harus
memberikan manfaat keuangan langsung serta tidak langsung bagi pelakunya.Sama
mengejutkannya dengan kerugian akibat penipuan jenis ini di atas kertas, berbagai
angka ini belum dapat mencerminkan penderitaan manusia yang berada di dunia
nyata. Bagaimana suatu ukuran dapat berdampak atas pemegang saham ketika melihat
bahwa tabungan seumur hidupnya dan dana pensiunnya menguap setelah berita
mengenai penipuan tersebar. Masalah yang mendasari yang memungkinkan dan
membantu penipuan ini ditemukan di ruang dewan, bukan di ruang ekspedisi. Di
bagian ini akan dipelajari beberapa kegagalan tata kelola perusahaan yang dan
peraturan untuk mengatasinya.
Masalah yang mendasari. Rangkaian peristiwa yang diwakili oleh jatuhnya
Enron, WorldCom,dan Adelphia menyebabkan banyak pertanyaan apakah hukum
sekuritas federal yang ada memadai untuk memastikan pengungkapan keuangan
secara penuh dan wajar oleh perusahaan publik. Berbagai dasar masalah berikut ini
adalah akar permasalahan.
1. Kurangnya Independensi Auditor. KAP yang juga dikontrak oleh kliennya untuk
melakukan berbagai aktivitas nonakuntansi, seperti jasa aktuaria, layanan
outsourcing audit internal, dan konsultasi kurang memiliki independensi.
Risikonya adalah sebagai auditor KAP tersebut tidak akan mengarahkan perhatian
pihak manajemen pada berbagai masalah yang terdeteksi yang dapat memengaruhi
secara negatif biaya konsultasi KAP tersebut.
2. Kurangnya Independensi Direktur. Banyak dewan komisaris terdiri atas berbagai
individu yang tidak independen. Contoh dari kurangnya independensi adalah
direktur yang memiliki hubungan pribadi karena bekerja sebagai dewan komisaris
untuk perusahaan lain, memiliki hubungan bisnis sebagai pelanggan utama atau
pemasok utama perusahaan, memiliki hubungan keuangan sebagai pemegang
saham utama atau menerima pinjaman pribadi dari perusahaan, atau memiliki
hubungan operasional sebagai karyawan perusahaan tersebut.
3. Skema Kompensasi Ekssekutif yang Meragukan. Survey oleh Thomson Financial
mengungkapkan
keyakinan
yang
besar
bahwa
para
eksekutif
telah
Sarbanes-Oxley.
Untuk
menangani
berkurangnya
keyakinan investor berupa institusi dan individu yang dipicu sebagian karena
kegagalan bisnis dan pelaporan ulang akuntansi, kongres merumuskan hukum dan
presiden Bush mengesahkan undang-undang Sarbanes-Oxley (Sarbanes-Oxley Act)
pada bulan juli 2002. Aturan penting ini akan secara fundamental mengubah cara
perusahaan publik menjalankan bisnis dan bagaimana profesi akuntansi melakukan
fungsi pembuktiaannya. Hukum tersebut membentuk kerangka kerja untuk
memodernisasi serta mereformasi pengawasan serta aturan audit perusahaan publik.
Perubahan utama yang dibuat berkaitan dengan (1) pembuatan komite audit, (2)
independensi auditor, (3) tata kelola perusahaan dan tanggung jawab perusahaan, (4)
keharusan untuk pengungkapan dan (5) penalti untuk penipuan dan berbagai
pelanggaran lainnya. Syarat-syaratnya dibahas di bawah ini.
1. Komite Audit. Undang-undang Sarbanes-Oxley menciptakan Dewan Pengawas
Akuntansi Perusahaan ( Public Company Accounting Oversight Board-PCAOB ).
PCAOB diberdayakan melalui serangkaian standar audit, pengendalian kualitas,
dan etika. Untuk mengawasi KAP terdaftar, untuk melakukan investigasi dan
untuk melakukan tindakan kedisiplinan.
2. Independensi Auditor. Aturan tersebut membahas mengenai independensi auditor
dengan membuat lebih banyak pemisahan antara aktivitas pembuktian dan
nonaudit perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menetapkan berbagai kategori
jasa yang tidak dapat dilaksanakan oleh KAP untuk kliennya. Ini meliputi
Sembilan fungsi berikut ini :
1) Pencatatan atau jasa lainnya yang berhubungan dengan catatan akuntansi
atau laporan keuangan
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
berbagai jasa di atas untuk para klien auditnya, auditor tidak dilarang untuk
melakukan berbagai jasa seperti di atas untuk klien nonauditnya, atau untuk
perusahaan tertutup.
3. Tata kelola dan Tanggung jawab Perusahaan. Undang-undang Sarbanes-Oxley
mensyaratkan semua anggota komite audit untuk independen dan mensyaratkan
komite audit tersebut untuk mengontrak serta mengawasi auditor eksternal.
Ketentuan ini sesuai dengan banyak investor yang menganggap komposisi dewan
komisaris sangat penting sebagai faktor untuk investasi. Dua syarat penting
lainnya dari aturan ini yang berkaitan dengan tata kelola perusahaan adalah : (1)
perusahaan public dilarang memberi pinjaman ke para eksekutif dan direkturnya;
dan (2) aturan tersebut mensyaratkan pengacara melaporkan bukti pelanggaran
utama dalam hal hukum sekuritas atau pelanggaran kewajiban fidusia ke CEO,
CFP, atau PCAOB
4. Penerbitan dan Pengungkapan oleh Pihak Manajemen. Undang-undang SarbanesOxley membebankan persyaratan baru pengungkapan perusahaan, di antaranya
meliputi :
Perusahaan publik harus melaporkan semua transaksi di luar neraca
Laporan tahunan yang diserahkan ke SEC harus meliputi pernyataan dari
pihak manajemen yang menyatakan bahwa pihak manajemen bertanggung
salah
lainnya.
Secara
khusus,
undang-undang
Sarbanes-Oxley
penipuan semacam ini dapat terjadi walaupun pembayaran suap dan ilegal tidak
terjadi, yaitu saat karyawan berkepentingan atas hasil dari kegiatan ekonomi terkait.
Berikut ini adalah contoh konflik kepentingan :
Seorang staf pembelian untuk kontraktor bangunan juga merupakan pemilik sebagian
dari perusahaan pemasok pipa. Staf tersebut mengarahkan jumlah pesanan pembelian
yang tidak benar untuk perusahaannya, yang mengenakan biaya di atas harga pasar
untuk produknya. Kepentingan keuangan staf itu di pemasok tersebut tidak diketahui
oleh perusahaannya.
Pemerasan secara Ekonomi. Pemerasan secara ekonomi adalah penggunaan (
atau mengancam menggunakan ) tekanan ( termasuk sanksi ekonomi ) oleh seseorang
atau perusahaan untuk mendapatkan sesuatu yang bernilai. Sesuatu yang bernilai itu
dapat berupa aktiva keuangan atau ekonomi, informasi, atau kerja sama untuk
mendapat keputusan yang diinginkan mengenai sesuatu yang dikaji. Berikut ini adalah
contoh dari penyalahgunaan secara ekonomi :
Staf pengadaan kontrak untuk sebuah pemerintah negara bagian mengancam akan
memasukkan ke daftar hitam sebuah kontraktor jalan raya jika perusahaan itu tidak
memberi bayaran pada staf tersebut. Jika kontraktor tersebut tidak mau bekerja sama,
proses memasukkan ke daftar hitam akan secara efektif meniadakan perusahaan itu
dari pertimbangan untuk pekerjaan di masa mendatang. Karena dihadapkan pada
ancaman kerugian ekonomi, kontraktor tersebut melakukan pembayaran.
2.7.3. Penyalahgunaan Aktiva
Skema
penipuan
yang
paling
umum
melibatkan
beberapa
jenis
penyalahgunaan aktiva. Delapan puluh lima persen dari penipuan yang termasuk
dalam penelitian ACFE masuk dalam kategori ini. Berbagai aktiva dapat
disalahgunakan secara langsung atau tidak langsung demi keuntungan pelaku
penipuan. Aktiva tertentu lebih dapat disalahgunakan daripada aktiva lainnya.
Berbagai transaksi yang melibatkan kas, rekening giro, persediaan, pasokan,
perlengkapan, dan informasi adalah yang paling berisiko untuk disalahgunakan.
Contoh berbagai skema penipuan yang melibatkan penyalahgunaan aktiva dijelaskan
dalam bagian berikut ini.
2.7.3.1.
lubang tutup lubang dengan secara rutin merotasi karyawan ke berbagai pekerjaan
yang berbeda dan memaksa mereka untuk menjadwalkan cuti.
2.7.3.3.
Penipuan Transaksi
Penipuan transaksi melibatkan penghapusan, pengubahan, atau penambahan
transaksi yang tidak benar untuk mengalihkan aktiva ke pelaku penipuan. Teknik
ini dapat digunakan untuk mengirimkan persediaan ke pelaku sebagai akibat dari
transaksi penjualan tipuan atau pembayaran kembali kas untuk kewajiban palsu.
Jenis umum penipuan transaksi ini melibatkan distribusi pembayaran gaji tipuan
ke karyawan tidak ada.
Skema Penipuan Komputer
Karena komputer berada di jantung sistem informasi akuntansi kebanyakan
2.7.3.4.
perusahaan saat ini, topik mengenai penipuan komputer adalah hal khusus yang
penting bagi para auditor. Walaupun tujuan dari penipuannya tetap sama,
penyalahgunaan aktiva berbagai teknik yang digunakan untuk melakukan
penipuan komputer dapat sangat berbeda-beda. Tidak ada yang tahu dengan pasti
seberapa banyak kerugian perusahaan tiap tahunnya akibat penipuan komputer,
tetapi diperkirakan mencapai $100 miliar per tahun berdasarkan beberapa indikasi
naik turunnya masalah. Salah satu alasan adanya perbedaan antar berbagai
perkiraan ini adalah penipuan komputer belum didefinisikan dengan baik. Dalam
pembahasan ini, penipuan komputer meliputi :
Pencurian, penyalahgunaan, atau penggelapan aktiva dengan mengubah record
komputer
Pencurian, korupsi, penyalinan secara ilegal,atau penghancuran yang disengaja
dalam cara yang salah. Contohnya, sebuah program yang digunakan bank untuk
menghitung bunga rekening pelanggan akan menghasilkan kesalahan pembulatan.
Hal ini terjadi karena presisi perhitungan bunga lebih besar dari pada presisi
pelaporannya. Oleh karenanya, angka bunga yang di hitung dalam pecahan satu
sen akan dibulatkan ke angka penuh untuk tujuan pelaporan. Rutinitas rumit
dalam program perhitungan bunga terus mengikuti kesalahan pembulatan hingga
total biaya bunga bagi bank akan sama dengan jumlah rekening.
Penipuan operasi(operation fraud)adalah melibatkan penggunaan atau
pencarian sumber daya computer perusahaan. Ini sering kali melibatkan
penggunaan computer untuk melakukan kepentingan pribadi. Contohnya, seorang
pemogram dapat menggunakan waktu computer perusahaan untuk menulis
peranti lunak yang akan dijualnya secara komersial. Seorang akuntan public di
kantor kontroler dapat menggunakan computer perusahaan untuk mempersiapkan
pengembalian pajak dan laporan keuangan untuk klien pribadinya. Begitu juga,
seorang pengacara peusahaan yang berpraktik secara pribadi di luar dapat
menggunakan computer perusahaan untuk mencari berbagai kasus pengadilan dan
keputusan dalam basis data komersial. Biaya untuk mengakses basis data
dibebankan ke perusahaan dan tersembunyi di antara berbagai biaya sah lainnya.
Manajemen basis data. Basis data perusahaan adalah tempat penyimpanan
fisik data keuangan dan non keuangan. Manajemen basis data melibatkan tiga
pekerjaan
dasar;
penyimpanan;
penarikan
dan
penghapusan.
Pekerjaan
Relevan. Isi dan laporan atau dokumen harus dibuat sesuai dengan tujuan. Laporan
atau dokumen dapat mendukung keputusan manajer atau pekerjaan staf administrasi.
Ketepatan waktu. Umur informasi adalah factor yang penting dalam menentukan nilai
kegunaannya.contohnya, jika seorang manajer membuat keputusan harian untuk
membeli persediaan dari seorang pemasok berdasarkan laporan status persediaan,
maka informasi dalam laporan harus tidak boleh lebih dari satu hari umurnya.
Akurasi. Informasi harus bebas dari kesalahan yang penting. Akan tetapi, penting atau
tidak adalah konsep yang sulit untuk diukur. Konsep ini tidak memiliki nilai tertentu;
ini adalah konsep yang tergantung pada situasinya. Hal ini berarti bahwa, dalam
2.8.
system pengendalian internal yang memadai. Karena banyak system pengendalian internal
yang langsung berhubungan dengan pemrosesan akuntansi, para akuntan adalah partisipan
utama dalam memastikan kecukupan pengendalian.
2.9.
praktik dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan
umumnya :
a
b
c
d
(detective
control)membentuk
lini
tidak
diinginkan
dan
lepas
dari
pengendalian
dari
standar,maka
pengendalian
akan
membuat
jawab profesionalnya,auditor dibimbing oleh sepuluh standar audit yang berlaku umum
(generally accepted auditing standar-GAAS)
Standar audit dibagi menjadi tiga bagian :standar kualifikasi umum,standarkegiatan
lapangan,dan stan laporan .GAAS merupakan kerangka kerja untuk dasar kinerja
auditor,tetapi GAAS tidak cukup terperici untuk menyediakan bimbingan yang berarti dalam
berbagai situasi tertentu.Untuk memberikan bimbingan terperinci,Institut akuntan Pablik
Bersetifikat
Amerika
(American
Instute
of
Certified
Public
Accountant-AICPA)
GAAS
yang
berlaku.SAS
sering
kali
disebut
sebagai
standar
berikutnya,akan dapat dilihat bagaimana berbagai konsep yang disajikan di sini diterapkan
dalam sistem tertentu.
2.10.
Pengendalian internal yang dijelaskan dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen: lingkungan
pengendalian
,penilaian
resiko,informasi
dan
komunikasi,pengawasan,dan
aktifitas
pengendalian.
2.10.1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian (control environment)adalah dasar dari empat komponen
pengendalian lainnya.lingkungan pengendalian pihak manajemen dan karyawan.berbagai
elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
SAS mensyaratkan agar auditor mendapatkan pengetahuan yang memadai untuk menilai
sikap dan kesadaran manajemen perusahaan,dewan dereksi,dan pemilik mengenai
pengendalian internal.Penjelasan berikut member contoh mengenai berbagai teknik yang
dapat digunakan untuk mendapat pemahaman mengenai lingkungan pengendalian.
1. Para auditor menilai integritas manajemen perusahaan dan dapat menggunakan badan
penyelidik untuk melaporkan mengenai berbagai latar belakangnya.Beberapa KAP
lima besar menggunakan para agen esk FBI yang tanggung jawab utamanya adalah
untuk melakukanpemeriksaan latar belakang atas klien saat ini dan calon klien.Jika
penyebab masalah utama adalah integritas klien,auditor harus menarik diri dari
audit.Reputasi dan integritas para manajer perusahaan adalah factor yang sangat
penting dalam menentukan dapat tidaknya suatu perusahaan diaudit.Para auditor tidak
dapat berfungsi baik dalam lingkungan yang manajemennya tdak etis dan koru.
2. Para auditor menyadari berbagai kondisi yang akan memungkinkan pihak manajemen
perusahaan melakukan penipuan.Beberapa kondisi nyata adalah kurangnya modal
kerja,kondisi industry yang berlawanan dengan kondisi perusahaan,peringkat utang
yang buruk,dan adanya kondisi larangan yang ekstrem oleh bank atau perjanjian
pinjaman.Jika para auditor menghadapi kondisi semacam itu,pekerjaan harus
dilakukan dengan hati-hati untuk memasukkan kemungkinan laporan keuangan
tipuan.Ukuran yang tepat harus dilakukan,dan harus dilakukan usaha untuk
mengungkap penipuan.
3. Para auditor harus memahami bisnis klien dan industrinya,sertaharus menyadari
berbagai kondisi luar biasa dalam kondisi tersebut,yang dapt memengaruhi audit.Para
auditor harus membaca refrensi yang berkaitan dengan industry dan belajar mengenai
berbagai resiko yang inheren dalam bisnis tersebut.
4. Dewan komisaris harus menggunakan,minimal,ketentuan dalam undang-undang
sabanes-Oxley.selain itu,petunjuk berikut ini merupakan berbagai prktik yang
dianggap baik.
a. Pisahkan CEO dan ketua dewan.Peran CEO dan ketua dewan harus
dipisahkan.Pertemuan para eksekutif member para direktur peluar untuk
membahas berbagai isu tanpa adanya keberadaan pihak manajemen.dan
hadiah
penyuapan,pemalsuan
kepentingan,kontribusi
yang
data
dapat
keuangan
politik,kerahasiaan
dianggap
dan
data
sebagai
kinerja,konflik
perusahaan
dan
memastikan
audit,dan
memastikan
bahwa
ketidakefisienan
telah
dan
memiliki
kriteria
untuk
menentukan
normal
perusahan.Di
bawah
ketentuan
undang-undang
harus
melakukan
penilaian
risiko
(risk
assessment)
untuk
pemrosesan transaksi.
Pertumbuhan signifikan dan cepat yang menghambat pengendalian internal
yang ada.
Implenmentasi teknologi baru ke dalam proses produksi atau sistem informasi
transaksi terpengaruh.
Memasuki pasar asing yang berdampak pada operasional (contohnya,risiko
SAS 78 mensyaratkan agar para auditor memiliki pengetahuan yang cukup atas prosedur
penilaian
perusahaan
untuk
memahami
bgaimana
pihak
maanajemen
melakukan,mengidentifikasi,menganalisis,mengklasifikasi,dan
mencatat
berbagi
transaksi perusahaan serta untuk menghitung berbagi aktiva dan kewajiban yang terkait di
dalamnya.kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdampak pada kemampuan
pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan dalam hubungannya
dengan operasional perusahaan,serta menbuat laporan keuangan yang andal.sistem informasi
akuntansi yang efektif akan:
laporan keuangan.
Secara akurat mengukur nilai keuangan berbagai transaksi agar
2.10.4. Pengawasan
Pihak manajemen harus memastikan bawha pengendalian internal berfunsi seperti yang
dimaksudkan.pengawasan (monitoring) adalah prroses yang memungkinkan kualitas desain
pengendalian internal serta operaasinya berjalan.Hal ini dapat diwujudkan melalui beberapa
prosedur terpisaah atau melalui aktivitas yang berjaalan.
Para auditor internal perusahaan dapat mengawasi aktivitas entitas dalam bentuk prosedur
yang terpisah.Mereka mengumpulkan bukti kecukupan penendalian melalui pengujian
pengendalian,kemudian memberitahukan kekuatan dan kelemahan pengendalian pada pihak
manajemen,Sebagai bagian dari proses ini,para auditor internal dapat memberikan
rekomendasi tertentu untuk perbaikan atas penendalian.
Pengawasan pada aktivitas yang berjalan dapat diwujudkan melalui integrasi berbagai modul
computer tang terpisah ke dalam system informasi yang menangakap baebagai data pnting
dan/atau memungkinkan pengujian pengendalian dilakukan sebaai bagian dari operasional
rutin.Jadi,modul melekat (embedded modules) memungkinkan pihak manajemen dan auditor
untuk mempertahankan inspeksi konstan atas fungsi pengendalian.Dalam bab 17,akan
dibahas sejumlah tehnik modul melekat.
Tehnik lain untuk mewujudkan pengawasan pada aktivitas yang berjalan adalah penggunaan
laporan manajemen yang lengkap.Laporan yang tepat waktu memungkinkan para manajer di
bkas untuk berbagai area fungsional seperti penjualan,pembelian,produksi,dan pengeluaran
kas untuk mengawasi dan mengendalikan operasi areanya.Dengan meringkas berbagai
aktivitas,menekankan paa tren,serta mengidentifikasi penecualiandari kinerja normal,laporan
manajenen yang didesain dengan baik member bukti atas berfungsi atau tidaknya
pengendalian internal.Dalam bab 11,akan dikaji sistes laporan manajemen dan berbagai
karakteristik laporan manajemen yang efektif.
2.10.5. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian (control activites) adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang
digunakan untuk memastikan bahwa tindakn yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko
perusahaan yang telah diidentifikasi.Akivitas pengendalian dapat di kelompokan menjadi
dua kategori yang berbeda:pengendalian computer dan pengendalian fisik
2.10.5.1.
perusahaan,
pengembangan
sistem,
dan
pemeliharaan
program.
otorisasi
transaksi
(transaction
hanya ketika tingkat persediaan jatuh pada titik pemesanan ulang yang ditetapkan.
Ini
disebut
juga
sebagai
prosedur
terprogram
(tidak
selalu
berarti
dapat dicuri atau hilang, dan catatan akuntansi dipalsukan untuk menutupi kejadian
tersebut.
Tujuan 3. Perusahaan harus distrukturisasi sehingga penipuan akaan membutuhkan
adalanya kolusi antara dua atau lebih yang memiliki tanggung jawab yang tidak dapat
disatukan.
dokumen sumber, serta kembali ke asalnya. Untuk alasan penggunaan yang praktis dan
kewajiban hukum, perusahaan harus memelihara catatan akuntansi yang memadai untuk
menjaga jejak auditnya.
Pengendalian Akses. Tujuan dari pengendalian akses adalah untuk memastikann bahwa
hanya personel yang sah saja yang memiliki akses ke aktiva perusahaan. Oleh karenanya,
pengendalian akses memainkan bagian penting dalam menjaga aktiva.
Verivikasi Independen. Prosedur verivikasi adalah pemeriksaan independen sistem akuntansi
untuk mengidentifikasi kesalahan dan kesalahan penyajian. Contoh verifikasi independen
meliputi :
Rekonsiliasi total batch pada titik-titik tertentu selama pemrosesan transaksi.
Membandingkan aktiva fisik dengan catatan akuntansi
Rekonsiliasi berbagai akun pembantu dengan akun pengendalinya
Mengkaji laporan manajemen yang meringkas berbagai aktiva bisnis.
2.11.