Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Umur
: 18 tahun
Alamat
: Pakenjeng
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan : IRT
Medrek
: 815xxx
MRS
: 15 November 2015
Jam masuk RS
: 18.00 WIB
KRS
: 19 November 2015
Anamnesis
Anamnesis
Keluhan Utama : Keluar cairan dari jalan lahir
Anamnesis Khusus
G1P0A0 merasa hamil 9 bulan, pasien datang
dengan keluhan keluar cairan jernih banyak
tidak berbau dan tidak disertai dengan rasa
panas sejak 1 hari SMRS. Keluar lendir campur
darah diakui pasien. Merasa mulas yang
semakin sering dan bertambah kuat dirasakan
sejak 12 jam SMRS. Gerakan janin masih terasa
sejak 4 bulang yang lalu.
Riwayat Obstetri
Cara
Kehamil Tempa
Cara
Penolo
BB
Kehamil
an ke
Persalin
ng
Keada
Kelami
Lahir
an
Jenis
an
KEHAMILAN SAAT INI
Usia
an
Keterangan Tambahan
Menikah pertama : 18 tahun, SMP, IRT
: 24 tahun, SMP, Proyek
HPHT : 07 - 02 - 2015Siklus: teratur Lama: 7 hari
Darah: biasa Nyeri: Tidak Menarche : 12 tahun
Kontrasepsi terakhir : Tidak pernah
PNC : Bidan dan Posyandu
Jumlah kunjungan 7 kali.
Terakhir PNC 2 bulan yang lalu
Status Praesens
Keadaan Umum : CM
Tensi : 120/80 mmHg
N: 84 x/mnt R: 20 x/mnt S:
AF
Kepala: Conjuctiva: anemis -/- Sklera: ikterik -/ Leher : Tiroid tidak ada kelainan. KGB tidak ada kelainan
Thorak : Jantung : S1 S2 murni reguler, Gallop(-),
Murmur(-)
Paru: VBS kanan=kiri, Rhonki(-), Wheezing(-)
Abdomen : Cembung lembut, DM (-), NT (-) PS/PP : -/-,
BU (+)
Hepar : sulit dinilai, Lien : sulit dinilai
Ekstremitas : Edema: - Varises: -
Status Obstetrik
PEMERIKSAAN LUAR
TFU/LP : 31/82cm
LA : kepala/puka
HIS : 1-2 X dalam 10-15 detik
DJJ : 136 reguler
TBBA : 2700 gram
Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM
Tanggal 15-11-2015 18.30
Hematologi
Darah Rutin
Hemoglobin: 12.1 g/dL
Hematokrit : 36%
Lekosit : 17.790 /mm3
Trombosit : 306,000/mm3
Eritrosit : 4.23 juta/mm3
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
USG : tidak dilakukan
Diagnosis
G1P0A0 Parturien Atern Kala I Fase
Laten dengan KPD
Rencana pengelolaan
Observasi KU, TTV, HIS, BJA
,Kemajuan Persalinan
Memasang infus RL 500 cc 20
gtt/menit
Obat Cefotaxime 2 x 1 Gram
Infomed consent
Pro Augmentasi
DJJ
18.4
x/m
143
5
19.0
0
19,3
131
0
20.0
136
0
21.0
127
0
21.3
KETERANGAN
Laporan Operasi
Jam mulai
operasi:
10.05
Jam selesai
operasi:
11.00
Lama Operasi:
55 Menit
Akut :
16 November 2015
Operator:
dr. H. Rizki
SN Sp.OG
Asisten 1:
Ny. Neni
Perawat
Instrumen:
Ny. Elis
Ahli Anestesi:
dr. Dadi, Sp. An
Asisten Anestesi:
Pak Edwin
Jenis anestesi:
Spinal
Diagnosa Pra-Bedah:
G1P0A0 Parturien Aterm Kala I Fase Aktif
dengan KPD dan Gagal Drip Oxy
Indikasi Operasi:
Gagal Drip Oxy
Diagnosa Pasca-Bedah:
P1A0 Partus Maturus dengan SC a.i Gagal
Drip Oxy
Jenis Operasi:
SCTP + IUD
Tanggal/
CATATAN
Jam
17/11/15 Follow Up Post OP
INSTRUKSI
P/
POD I
S/ -
O/ KU
: CM
: 84 x/mnt
S: AF
lembut,
DM(-),
Infus RL 500ml :
30 gtt/menit
Cefotaxime 2x1
gr iv
Metronidazole
3x500 mg/iv
Kaltrofen 2x100
mg sup
Aff DC
Terlentang s.d 24
jam post op
18/11/1
5
S/
P/
O/ KU : CM
POD II
TD
: 110/70 mmHg
x/mnt
N : 84 x/mnt
R: 24
S: AF
lembut,
Cefadroxil
2x500 mg
As. Mefenamat
3x500 mg
Metronidazole
3x500
Aff infus
Mobilisasi
19/11/15 S/ -
P/
POD III
O/ KU : CM
TD : 100/70 mmHg
R: 24 x/mnt
S: AF
: 89 x/mnt
Cefadroxil
2x500 mg
Metronidazole
3x500 mg
As. Mefenamat
3x500 mg
Ganti verban
Boleh pulang
PERMASALAHAN
Bagaimana penegakkan
diagnosis pada kasus ini?
Apakah pengelolaan kasus ini
sudah tepat?
Bagaimanakah prognosis pada
pasien ini?
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
1. Air ketuban mengalir keluar
2. Uterus lebih kecil dari usia
kehamilan
3. Konsistensi uterus lebih keras
Diagnosis
Anamnesis
Merasa keluar cairan yang banyak
secara tiba-tiba
Anamnesis mencari faktor risiko
Pemeriksaan fisik
Inspekulo: melihat adanya cairan yang
keluar dari serviks atau menggenang di
forniks posterior
Tercium bau khas cairan ketuban
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Tes
Lakmus
(merah
menjadi
biru)/Pemeriksaan pH vagina didapatkan
hasil basa
Ferning
(+)
pada
pemeriksaan
mikroskopis
Pemeriksaan LEA cairan ketuban untuk
menyingkirkan
kemungkinan
infeksi
intrauterin (LEA +2 atau lebih curiga
infeksi)
Tatalaksana
Umum
Eritromisin 4x250 mg selama 10 hari
Rujuk ke fasilitas yang memadai
Khusus
Usia kehamilan lebih dari 34 minggu
Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin
bila tidak ada kontraindikasi
Tatalaksana
Usia kehamilan 24-33 minggu
Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta,
dan kematian janin lakukan persalinan
segera
Berikan deksametason 6 mg IM tiap 12 jam
selama 48 jam
Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai
kondisi ibu dan janin.
Bayi dilahirkan di usia kehamilan 34 minggu,
atau di usia kehamilan 32-33 minggu, bila
dapat dilakukan pemeriksaan kematangan
paru dan hasil menunjukkan bahwa paru
sudah matang
Tatalaksana
Usia kehamilan < 24 minggu
Terminasi kehamilan mungkin menjadi
pilihan
Jika terjadi korioamnionitis tatalaksana
korioamnionitis
Komplikasi
Maternal
Infeksi Ibu
Sepsis
Partus prematur
Komplikasi selama persalinan
Janin
Morbiditas neonatal
Infeksi janin
Indikasi
Kontraindik asi
-
Cara pemberian
Lima unit oksitosin dalam 500 cc
Dextrose 5% diberikan dengan
kecepatan awal 20 tetes per menit,
dinaikkan 5 tetes per menit setiap 15
menit sampai didapatkan his yang
memadai (3 sampai 4 kali per 10
menit atau sampai batas waktu
maksimum 60 tetes/ menit). Untuk
grande multipara: kehamilan ganda
dan bayi besar, maksimal 40 tetes per
Sectio Secarea
Sectio caesaria primer (efektif).
Dari semula sudah direncanakan bahwa janin
akan dilahirkan secara sectio caesaria, tidak
diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya
pada panggul sempit (CV kecil dari 8 cm).
Sectio caesariahisterektomi
Suatu operasi dimana setelah janin dilahirkan dengan
sectio caesaria, langsung dilakukan histerektomi oleh
karena suatu indikasi.
Operasi Porro
Suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum
uteri (janin sudah mati) langsung dilakukan histerektomi.
Misalnya pada keadaan infeksi rahim yang berat.
Letak lintang
Greenhill dan Eastman sama-sama
sependapat ;
Bila ada kesempitan panggul, maka sectio
caesaria adalah cara yang terbaik dalam segala
letak lintang dengan janin hidup dan besar biasa.
Semua primigravida dengan letak lintang harus
ditolong dengan sectio caesaria, walaupun tidak
ada perkiraan panggul sempit.
Multipara dengan letak lintang dapat lebih dulu
ditolong dengan cara-cara lain.
Letak bokong
Sectio caesaria dianjurkan pada letak bokong bila
ada ; panggul sempit, primigravida, janin besar
dan berharga.
Terimakasih