PROFIL INDUSTRI
Bahan-bahan Produksi
Bahan-bahan produksi seluruhnya di beli di Pasar Gordon Buah Batu, Pasar
Moh.Toha ataupun di warung terdekat, tidak ada bahan yang dibuat sendiri.
1.5.
Loyang/cetakan
Baskom
Oven
Kompor gas
Pisau dapur
Mixer
Carlo (oles loyang)
Bakar adonan di oven selama 30 menit. Sebelumnya oven harus sudah dipanaskan
terlebih dulu, adonan dimasukkan dalam keadaan oven panas. Saat
memasukkan adonan yang sudah ditempatkan dalam loyang, ibu/bapak hanya
menggunakan 2 lap tangan.
Saat proses ini pun, pasien tidak memakai masker.
Sampai adonan mengembang, adonan di balik. Saat ini pun, ibu/bapak hanya
menggunakan alas 2 lap tangan.
Setelahnya adonan didinginkan selama 5 menit, menggunakan alas koran ataupun
kertas nasi.
Lalu adonan di masukkan ke dalam kotak, dan dipotong. Saat memotong brownies
yang sudah jadi, bapak/ibu tidak menggunakan sarung tangan.
1.6.
pemilik yang membuat sendiri brownies bila ada pesanan. Pemilik tidak memiliki
jaminan kesehatan. Industri ini pun tidak menyediakan alat-alat P3K apabila
mengalami luka kecil yang dapat ditangani. Tidak ada prosedur kesehatan
keselamatan kerja yang tersedia di tempat produksi.
BAB II
kurang dijaga
kebersihannya, terlihat dari baskom pengaduk adonan, oven, cetakan kue dan alat-alat
lain yang masih terdapat sisa bahan kue setelah pencucian dan tempat jemuran alat
yang disandingkan dengan alat-alat bekas seperti sepeda yang sudah berkarat, sepatusepatu yang ditumpuk dan terlihat lapuk serta alat-alat lainnya yang tidak bersih.
Tidak terdapat limbah produksi yang dihasilkan dari industri ini. Asap dari
pengkukusan langsung keluar melalui sekat ruangan yang tidak dilapisi oleh daun
pintu
Gambar 2.1
Peralatan yang digunakan untuk produksi
2.2.2
Kebersihan Pekerja
Dilihat dari kebersihan para pekerja di Brownies bu iis yang secara umum
masih kurang bersih karena pada saat pengolahan dan pengkukusan tidak memakai
sarung tangan dan masker. Sementara itu pakaian yang digunakan dalam pengolahan
makanan, merupakan pakaian yang diganti sehari sekali.
2.2.3
Kebiasaan Pekerja
Pekerja di brownies bu iis terbiasa mencuci tangan dengan menggunakan
2.3 Ergonomi
Pekerja di PIRT Brownies bu iis melakukan produksi dengan posisi berdiri
bagi yang bertugas untuk mengkukus sementara untuk pekerja yang mengaduk
adonan, dengan posisi duduk, posisi tersebut dilakukan selama sekitar 3 jam. Posisi
berdiri dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kaki sakit, varises, nyeri
pinggang serta kekakuan pada leher dan bahu. Sementara akibat, posisi duduk ini
yang terlalu lama pun tidak baik karena dapat mengakibatkan low back pain dan
hipotensi postural. Akibat dari posisi tidak ergonomis seperti yang telah dipaparkan
diatas dapat mengurangi produktivitas kerja para pekerja.
Tidak terdapat bahaya limbah industri terhadap lingkungan sekitar. Asap yang
dikeluarkan dari tungku langsung mengalir k belakang rumah yang terbuka dan
berhubungan langsung dengan udara bebas. Jumlah udara yang keluar tidak banyak
karena tungku oven yang ukuran kecil dan hasil pembakaran yang sedikit asapnya.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN
3.1 Penentuan prioritas masalah di industri
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada industri rumah tangga
Tahu Idit didapatkan beberapa masalah di antaranya adalah :
Tabel 3.2 Identifikasi Masalah
NO
PERMASALAHAN
.
A
B
C
D
E
F
G
tangan)
Kurangnya ventilasi ruang produksi
Kurangnya Pencahayaan ruang produksi
Kebersihan ruang produksi
Sumber air yang digunakan untuk membuat bahan brownies ataupun
mencuci alat, menggunakan air sumur. Air sumur dimasukkan ke dalam
bak yang tidak pernah dibersihkan, disaring hanya menggunakan kain.
Penetapan
No
1
2
3
4
Masalah
A
B
C
D
M
4
3
3
3
I
4
4
4
4
V
4
3
3
2
C
2
1
1
4
Total
M x I x V/C
Peringkat
32
36
36
6
2
1
1
6
5
6
7
E
F
G
3
3
3
4
4
4
4
2
2
3
1
2
16
24
12
4
3
5
Keterangan :
M (Magnitude) : Besarnya masalah yang dapat diselesaikan
I (Importancy) : Pentingnya dalam mengatasi masalah
V (Vulnerability) : Sensitivitas dalam mengatasi masalah
C (Cost) : Biaya yang diperlukan dalam mengatasi masalah, semakin mahal biaya yang
dikeluarkan semakin besar nilainya.
Kebersihan pekerja sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan (cuci tangan dan
sarung tangan plastik)
Posisi pekerja tidak
ergonomis
Man
Pengetahuan
pekerja
Kesling dari
Puskesmas tidak
optimal
Penanggung jawab
program kesling
memegang 2
SDM
program dengan
kurang
promkes
Money
Pekerja bekerja
dengan keadaan
yang
Pekerja tidak mampu
tersedia/seadanya
membeli sarung
tangan plastik untuk
menjaga kebersihan
tangan ataupun
alat
Pekerja
tidak memiliki
seperti
kursi
dan
meja
modal yang cukup
Gambar
3.1
Pohon
Masalah
untuk
untuk menjaga
produksi
kesehatan
Materi
al
Metho
d
Kebiasaan dalam
bekerja
Informatio
n
maka pemecahan masalah yang diambil adalah melakukan penyuluhan mengenai cuci
tangan dan menggunakan sarung tangan plastik, selain itu melakukan penyuluhan dan
menjelaskan posisi ergonomis yang baik sehingga tidak mengganggu kesehatan
ergonomis pekerja.
Selain itu disarankan juga menggunakan masker dan sarung tangan kain pada
saat memasukkan adonan ke dalam oven yang panas ataupun pada saat mengeluarkan
adonan dari oven. Penggunaan sumber air yang bersih pun sangat diperlukan, dan
disarankan untuk menggunakan penyaringan air alami sebelum digunakan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di pangan industri dan
rumah tangga kue brownies Bu Iis yang berlokasi di Kelurahan Mengger, Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya tingkat
kebersihan pekerja sebelum dan sesudah bekerja dan posisi pekerja yang tidak
ergonomis.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dan solusi yang tepat
berdasarkan prioritas masalah maka saran yang dapat kami berikan diantaranya:
1. Puskesmas
- Melakukan kontrol secara berkala untuk mencegah kemungkinan
-
2. Pengelola PIRT
- Senantiasa menggunakan APD selama produksi dan mencuci tangan
-