Anda di halaman 1dari 4

BIOLADWIKO-0613519016

HASIL OBSERVASI & ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA PADA PABRIK ROTI

LOKASI : Pabrik Roti Kencana, Jl. Tambak Boyo

HASIL OBSERVASI :
a. Gambaran lingkungan kerja : Pabrik roti kencana merupakan sebuah perusahaan home industri
yang memproduksi dan menjual roti baik roti kering/biskuit maupun
roti basah. Bahan baku produksi adalah tepung terigu, susu,
mentega, gula pasir, dan telur. Proses pembuatan produksi meliputi :
pengadukan, pencetakan, pemanggangan (oven), pendinginan dan
pengemasan.
b. Jumlah Pekerja : 45 pekerja yang terdiri dari pekerja laki-laki dan perempuan
Setiap pekerja dibagi menjadi bagian pengolahan/produksi, bagian
packing/pengemasan, bagian administrasi, sales dan sopir.
c. Jam kerja : mulai dari jam 07.00-17.00 WIB.
d. Fasilitas pegawai : Gaji pokok (masih dibawah UMK Kota Semarang)
mess untuk pekerja yang luar kota
Asuransi kesehatan
e. Kecelakaan kerja : kecelakaan kerja yang pernah terjadi adalah tangan masuk kedalam
mesin roti,tangan teriris pada saat memotong roti sandwich. Namun
kecelakaan kerja tersebut jarang terjadi
f. Pengolahan Limbah : Perusahaan tersebut belum mempunyai pengolahan limbah/IPAL,
limbah cair yang ada masih dibuang ke parit didepan perusahaan

2
g. Dokumentasi dan Hasil analisa
1. Gambar Alat pengolahan Roti
Gambar diatas adalah salah satu contoh mesin
produksi roti untuk membuat roti bolu gulung,
kebersihan mesin dan tempat pengolahan roti di
pabrik tersebut beberapa alat masih belum
memenuhi syarat kesehatan.

2. Gambar Proses Pengolahan/Produksi Roti


Gambar- gambar diatas adalah proses produksi pengolahan roti dimana pekerja nya
adalah laki-laki. Tidak ada APD yang wajib pekerja gunakan, jadi dari hasil observasi
dan dokumentasi yang ada terlihat bahwa penjamah makanan masih tidak sesuai dengan
ketentuan Menteri Kesehatan, mereka masih kurang disiplin dan peduli terhadap
kebersihan diri mereka, seperti tidak menggunakan penutup kepala, masker, sarung
tangan, alas kaki dan celemek. Padahal jika dilihat banyak tepung-tepung yang
berserakan dan debu tepung gandum yang masuk ke saluran nafas pekerja pabrik roti
dapat menyebabkan penyakit pada saluran napas yaitu rinitis akibat kerja. Rinitis akibat
kerja (RAK) timbul jika pekerja terpajan tepung gandum yang melebihi nilai ambang
batas (NAB) serta terjadi pajanan yang terus menerus selama beberapa tahun. Selain itu
ada beberapa cairan maupun tepung di lantai yang bisa mengakibatkan kecelakaan kerja
seperti terpeleset. Hygiene personal juga mempengaruhi proses pengolahan makanan
dimana ketika pengolahannya tidak bersih maka dapat menyebabkan penyakit. Untuk
sisa-sisa roti maupun roti yang Expayed Date biasanya disendirikan dan dijual untuk
pakan ternak ataupun pakan ikan.

3. Gambar Ruangan tempat produksi roti

Gambar diatas adalah tempat produksi untuk pembuatan roti, di tempat tersebut
terdapat mesin-mesin produksi, termasuk oven-oven, sehingga dengan ruangan
tersebut dimana ventilasi juga kecil menjadikan suhu ditempat tersebut sangat panas,
sesuai pengukuran suhu yang dilakukan oleh petugas Puskesmas bahwa suhu di
tempat tersebut melebihi Nilai Ambang Batas. Hal tersebut bisa mengganggu
kesehatan pekerja dan menurunkan produktivitas pekerja. Untuk pencahayaan di
pabrik tersebut sudah cukup bagus.
Selain itu bisa terlihat kabel-kabel listrik yang kurang tertata dengan rapi yang bisa
menyebabkan kebakaran jika terjadi konsleting, sedangkan di tempat kerja tersebut
jug tidak tersedia tabung pemadam kebakaran.
4. Gambar Proses Packing/Pengemasan Roti
Gambar diatas adalah proses packing/pengemasan roti, dimana pekerjanya adalah wanita.
Tidak ada target dari perusahaan untuk pengemasan roti/biskuit, jumlah pengemasan
tergantung dari permintaan sales. Pengemasan roti pada pabrik roti ini sehari bisa
mencapai ± 1000 roti /orang.
Jam kerja mereka dari jam 07.00-17.00 WIB dengan posisi berdiri saat bekerja dengan jam
istirahat sehari ±2 jam. Posisi bekerja seperti ini dalam jangka waktu yang lama dan
berulang-ulang bisa menyebabkan gangguan kesehatan, seperti contohnya varises, nyeri
pinggang serta kekakuan leher dan bahu.
Dari gambar diatas terlihat beberapa pekerja tidak menggunakan sarung tangan pada saat
proses pengirisan roti maupun saat pengemasan yang merupakan salah satu risiko
penularan penyakit, yaitu food borne disease.

5. Gambar Pemeriksaan kesehatan pada Pekerja oleh Puskesmas setempat

Gambar diatas adalah salah satu upaya Kesehatan Kerja yang ada di
Puskesmas, dimana Puskesmas melaksanakan pemeriksaan kesehatan
pada pekerja secara berkala pada salah satu UKK yang ada di
wilayahnya. Hal tersebut baik sebagai salah satu upaya promotif &
preventif untuk mendeteksi dini apabila ada penyakit pada pekerja,
sehingga dapat segera dilakukan tindak lanjutnya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Terdapat risiko faktor fisik suhu yang cukup panas, sehingga dapat menurunkan
produktifitas kerja dan berisiko menimbulkan Heat Stress
2. Terdapat risiko faktor kimia debu tepung dalam pengolahan roti yang berisiko Rinitis Akibat
Kerja
3. Terdapat risiko faktor ergonomi bentuk gangguan Musculosceletal pada pekerja
4. Personal Hygiene dan cara pengolahan terhadap roti masih belum memenuhi sesuai
standar kesehatan

Saran
Perlu tindak lanjut dari perusahaan untuk meminimalkan risiko faktor lingkungan kerja yang
bisa mempengaruhi kesehatan dan keselamatan pekerja, meliputi suhu iklim kerja, debu
tepung roti, personal Hygiene dan gangguan Musculosceletal pada pekerja
9

Anda mungkin juga menyukai