Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Salah Satu Syarat dalam
Menempuh Program Pendidikan Profesi DokterBagian Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak
Oleh:
Bioladwiko
30101206598
Pembimbing:
dr.Ariawan Setiadi, Sp. A
Nama : Bioladwiko
NIM : 30101206598
Fakultas : Kedokteran
Universitas : Universitas Islam Sultan Agung ( UNISSULA )
Tingkat : Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian : Ilmu Kesehatan Anak
Judul : Seorang Anak usia 2 tahun dengan KDK
Pembimbing,
Bunyi Jantung I
Terjadi karena getaran menutupnya katub atrioventrikularis, yang terjadi pada saat
kontraksi isometris dari bilik pada permulaan systole. Getaran yang terjadi tersebut
akan diproyeksikan pada dinding toraks yang kita dengar sebagai bunyi jantung I.
Intensitas dari BJ I tergantung dari :
- Kekuatan kontraksi bilik dimana ini tergantung dari kekuatan otot bilik.
- Kecepatan naiknya desakan bilik
- Letak katub A – V pada waktu systole ventrikel
- Kondisi anatomis dari katub A – V
Bunyi jantung II Terjadi akibat proyeksi getaran menutupnya katub aorta dan a.
pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pada permulaan diastole. BJ II
normal selalu lebih lemah daripada BJ I. Pada anak-anak dan dewasa muda akan
didengarkan BJ II pulmonal lebih keras daripada BJ II aortal. Pada orang dewasa
didapatkan BJ II aortal lebih keras daripada BJ II pulmonal. Intensitas BJ II aorta
akan bertambah pada :
- hipertensi
- arterisklerosis aorta yang sangat.
BJ II menjadi kembar pada penutupan yang tidak bersama-sama dari katub aorta dan
pulmonal. terdengar jelas pada basis jantung. BJ I dan II akan melemah pada :
- orang yang gemuk
- emfisema paru-paru
- perikarditis eksudatif
- penyakit-penyakit yang menyebabkan kelemahan otot jantung.
4. Membedakan kejang ?
Penjelasan
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang
berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang
lama terjadi pada 8% kejang demam. Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi,
atau kejang umum yang didahului kejang parsial. Kejang berulang adalah kejang 2
kali atau lebih dalam 1 hari, di antara 2 bangkitan kejang anak sadar. Kejang
berulang terjadi pada 16% di antara anak yang mengalami kejang demam.
Epilepsi
5. Dosis asam valproat ?
Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian kecil proat dapat
menyebabkan gangguan fungsi hati. Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-
3 dosis, dan fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.