Anda di halaman 1dari 3

HASIL DISKUSI TUTORIAL HARIAN

Otisis media serosa

Pertanyaan dan jawaban

1. Definisi rinci pengertian otitis media serosa?

Otitis media serosa, otitis media musinosa, otitis media efusi, otitis media sekretoria, otitis media
mukoid (glue ear). Otitis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret nonpurulen di telinga tengah
dengan  membran timpani utuh tampa adanya tanda – tanda infeksi. Apabila efusi tersebut encer
disebut otitis media serosa dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut otitis media mukoid
(glue ear).

2. jenis otitis media serosa?

Otitis media serosa dibagi 2 jenis : otitis media serosa akut dan otitis media serosa kronik (glue ear).
Dimana pembagian ini berdasarkan pada durasi timbulnya penyakit atau durasi timbulnya sekret dan
bentuk sekret.

1.      Otitis Media Serosa Akut

Otitis media serosa akut adalah keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah secara tiba-tiba yang
disebabkan oleh gangguan fungsi tuba.Penyebabnya antara lain sumbatan tuba (barotrauma), virus,
alergi dan idiopatik.

Gejala yang menonjol biasanya pendengaran yang berkurang, selain itu ada rasa tersumbat pada
telinga atau suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda pada telinga yang sakit. Kadang terasa
seperti ada cairan yang bergerak di dalam telinga dengan perubahan posisi. Rasa nyeri relative.
Vertigo kadang dalam bentuk ringan. Dengan otoskop terlihat retraksi membrane timpani. Kadang
tampak gelembung udara atau permukaan cairan dalam kavum timpani. Tuli konduktif dapat
dibuktikan dengan garpu tala.

Pengobatan dapat dengan medikamentosa dan pembedahan. Dapat diberikan tetes hidung
(vasokontriktor lokal), anti histamine, serta perasat valsava. Bila gejala masih menetap setelah 1–2
minggu, dilakukan miringotomi, dan apabila belum mebaik dengan miringotomi dapat ditambahkan
pemasangan pipa ventilasi (Grommet).1,6

2.      Otitis Media Serosa Kronik (Glue Ear)

Pada keadaan kronis secret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri dengan gejala-gejala pada
telinga yang berlangsung lama.

Otitis media kronik lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan otitis media serosa akut lebih
sering pada orang dewasa. Otitis media serosa kronik dapat juga terjadi sebagai gejala sisa dari OMA
yang tidak sembuh sempurna. Penyebab lain diduga adanya hubungan dengan infeksi virus, keadaan
alergi atau gangguan mekanis pada tuba.1,6

3. cara membedakan akut dan kronis ?

Batasan antara kondisi otitis media serosa akut dengan otitis media serosa kronik hanya pada cara
terbentuknya sekret.

·         Pada otitis media serosa akut, sekret terbentuk secara tiba-tiba di telinga tengah dengan disertai
rasa nyeri pada telinga.

·         Pada otitis media serosa kronis, sekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeridengan gejala-
gejala pada telinga yang berlangsung lama.

·         Otitis media serosa kronik lebih sering terjadi pada anak-anak, sedangkan otitis media serosa akut
lebih sering terjadi pada orang dewasa.

·         Sekret pada otitis media serosa kronik dapat kental seperti lem, maka disebut glue ear.

·         Otitis media serosa kronik dapat juga terjadi sebagai gejala sisa dari otitis media akut (OMA)
yang tidak sembuh sempurna.

4. Etiologi otitis media serosa kronis ?

Etiologi

Sebagian besar OMSK merupakan kelanjutan dari Otitis Media Akut (OMA) dan sebagian
kecil disebabkan oleh perforasi membran timpani akibat trauma telinga. Kuman penyebab
biasanya kuman gram positif aerob, pada infeksi yang sudah berlangsung lama sering juga
terdapat kuman gram negatif dan kuman anaerob (Djaafar, 2002).
Kuman penyebab OMSK antara lain kuman Staphylococcus aureus (26%), Pseudomonas
aeruginosa (19,3%), Streptococcus epidermidimis (10,3%), gram positif lain (18,1%) dan
kuman gram negatif lain (7,8%). Biasanya pasien mendapat infeksi telinga ini setelah
menderita saluran napas atas misalnya influenza atau sakit tenggorokan. Melalui saluran yang
menghubungkan antara hidup dan telinga (tuba Auditorius), infeksi di saluran napas atas
yang tidak diobati dengan baik dapat menjalar sampai mengenai telinga. 

5. Patofisiologi otitis media serosa ?

Patofisiologi

Telinga tengah biasanya steril, meskipun terdapat mikroba di nasofaring dan faring. Secara
fisiologik terdapat mekanisme pencegahan masuknya mikroba ke dalam telinga tengah oleh
silia mukosa tuba Eustachius, enzim dan antibodi.
Otitis media akut terjadi karena faktor pertahanan tubuh ini terganggu. Sumbatan tuba
Eustachius merupakan faktor penyebab utama dari otitis media. Karena fungsi tuba
Eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu,
sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan. (Djafar, 2000).
Otitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi Otitis media supuratif kronis
apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dari 2 bulan, disebut
otitis media supuratif subakut.
Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah terapi yang terlambat
diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah
(gizi kurang) atau higiene buruk (Djafar, 2000).
Sebagian besar OMSK merupakan kelanjutan OMA yang prosesnya sudah berjalan lebih dari
2 bulan. Beberapa faktor penyebab adalah terapi yang terlambat, terapi tidak adekuat,
virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh rendah, atau kebersihan buruk. Bila kurang dari 2
bulan disebut subakut. (Kapita Selekta, 2002). Peradangan atau infeksi dari telinga tengah
terjadi ketika tuba eustachius tersumbat (blacked). Tuba eustachius adalah saluran yang
menghubungkan antara nasofaring dan telinga tengah. Otitis media kronis terjadi karena tuba
eustachius tersumbat berulang-ulang (tersumbat dalam jangka waktu yang lama). Hal ini
dapat terjadi karena alergi, infeksi multiperl, trauma telinga dan pembesaran adenoid. Ketika
telinga tengah terinfeksi oleh bakteri atau kadang-kadang virus, ini bisa menjadi serius.
Kemungkinan otitis media kronis merupakan sebab dari OMA yang tidak diobati secara
optimal atau merupakan sebab dari infeksi telinga yang terjadi secara berulang (Fung, 2004).

6. Pemeriksaan fisik ?
- Akut : Membran timpani retraksi, kadang tampak gelembung udara atau
permukaan cairan dalam cavum timpani, terdapat tuki konduksi dengan tes
garputala
- Kronis : membran timpani utuh, retraksi, suram, kuning kemerahan, keabu-abuan.
7. Tatalaksana medikamentosa ?
 Dekongestan topikal
 Antihistamin
 Lakukan miringotomi bila pengobatan tidak berhasil

Daftar pustaka

1.   Soepardi, Efiaty Arsyad; Iskandar, Nurbaiti. Editor: Otitis Media Non-Supuratif. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga-Hidung-Tenggorokan Kepala Leher. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2005. p 58-60.

2.  Megantara, Imam. 2008. Informasi Kesehatan THT: Otitis Media Efusi. [5 screens] Cited
15 Juni 2009. Available from: http://www.perhati-kl.org/

3.   Efendi, Harjanto; Santoso Kuswidayati. Editor: Penyakit Telinga Tengah dan Mastoid.
BOIES Buku Ajar Penyakit THT, Ed.6. Jakarta: EGC. 2005.p 97-98.

4.  Jide. 2008. Indera Pendengaran dan Keseimbangan [8 screens] Cited 20 Juni 2009.
Available from: http://iqbalali.com/2008/11/12/indera-pendengaran-dan-keseimbangan..

Anda mungkin juga menyukai