HITUNG JUMLAHA TROMBOSIT

MENGGUNAKAN ALAT SYSMEK KX21

METODE WHOLE BOOD DAN METODE PREDILODET
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG
Darah merupakan komponen penting pada mahluk hidup, yang memiliki
fungsi sebagai pembawa oksigen dan hasil metabolisme ke jaringan tubuh,
sebagai mekanisme pertahanan tubuh, dan juga mekanisme hemostasis. Darah
terdiri dari komponen cair yang disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa
dalam plasma yaitu sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit atau sel darah
merah, sel darah putih ( lekosit ), keeping darah ( trombosit ).
Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang berperan penting
dalam proses mekanisme tubuh untuk mencegah dan menghentikan perdarahan
secara spontan ( hemostasis ). Trombosit dihasilkan dalam sumsum tulang
memalui fragmentasi sitoplasma megakariosit, satu sel megakariosit
menghasilkan 3000 4000 sel trombosit. Trombosit adalah sel darah yang tidak
memiliki inti dengan ukuran diameter 2 4 mikrometer dan volumenya 7 8 fl
dengan lama hidup 7 10 hari. Jumlah trombosit normal pada tubuh manusia
adalah 150.000 400.000 sel / mm3 darah.
Jumlah trombosit dalam darah dapat diketahui dengan cara pemeriksaan
hitung jumlah trombosit, pemeriksaan jumlah trombosit ada 2 cara yaitu secara
manual dan secara otomatis. Pemeriksaan hitung trombosit banyak diminta di
klinik dan rumah sakit guna mendukung diagnose, dengan meningkatnya
permintaan pemeriksaan hitung trombosit, maka cara manual tidak dapat lagi
memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga perlu alat hitung otomatis. Dengan alat
hitung otomatis maka perhitungan sel menjadi lebih mudah, cepat dan praktis
dibandingkan dengan cara manual.
Pada umumnya pemeriksaan hitung jumlah trombosit secara otomatis
menggunakan alat hematology analyzer khususnya alat symsmek kx 21
menggunakan sampel darah vena dengan antikoagulan EDTA, padahal pada
kenyataannya dilapangan beberapa pasien terkendala sulit dilakukan pengambilan
sampel vena terutama pada anak anak atau bayi bahkan pada orang dewasa yang
mempunyai tingkat teroma tinggi terhadap jarum suntik. Padahal disisi lain doker

sangat membutuhkan hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit untuk

menegakakn diagnose dan perkembangan kesehatan pasien yang bersangkutan.
Berdasarkan latarbelakang diatas peneliti berpikir untuk berusaha mencoba
mencari solusi supaya pemeriksaan hitung jumlah trombosit terhadap pasien yang
susah atau terkendala dalam pengambilan darah vena bisa dilakukan, yaitu
menggunakan darah kapiler