Oleh
DEWA AYU PUTU LINGGA P S
NIM : 1311E2007
Daftar Isi
Daftar Isi .............................................. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .. 3
B. Perumusan Masalah .. 5
C. Tujuan Penelitian ...6
D. Manfaat Penelitian ..... 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Keton ... 7
B. Pemeriksaan Keton Darah .... 7
C. Kerangka Berfikir .... 8
BAB III
MEODOLOGI
A. Definisi Operasional . 9
B. Tempat dan Waktu Penelitian . 9
C. Sampel .... 9
D. Teknik Pengumpulan Data .. 9
E. Instrumen Penelitian . 10
Hasil Uji Penelitian . 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ketoasidosis Diabetik (Diabetik Ketoacidosis), biasa disingkat KAD adalah keadaan
darurat akibat hiperglikemia ( Kelebihan gula dalam darah ) dimana terbentuk banyak
asam.
Kata keto berasal dari ketone, yang merupakan hasil pemecahan lemak oleh tubuh.
Sedangkan kata acid adalah tanda menumpuknya asam di dalam darah karena adanya
ketone.
Hal ini terjadi asam dalam darah akibat sel otot tidak mampu lag membentuk energy
sehingga dalam keadaan darurat, tubuh akan memecah lemak dan terbentuklah asam
yang
bersifat
racun
dalam
peredaran
darah
yang
disebut
keton.
Penderita KAD dengan keton tinggi harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk
perawatan intensif karena bila tidak diobati, pasien bisa merasa sesak, koma bahkan
meninggal dunia.
Prinsip-prinsip pengelolaan KAD :
1) Penggantian cairan dan garam yang hilang
2) Menekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoeogenesis sel hati dengan
pemberian insulin
3) Mengatasi stres sebagai pencetus KAD
4) Mengembalikan keadaan fisiologi normal dan menyadari pentingnya pemantauan
serta penyesuaian pengobatan.
Pengobatan KAD tidak terlalu rumit ada 6 hal yang perlu diberikan. Lima
diantaranya ialah : cairan, garam ,insulin, kalium dan glukosa. Sedangkan yang
terakhir dan menentukan adalah asuhan keperawatan. Di sini diperlukan kecermatan
dalam evaluasi sampai keadaan KAD teratasi dan stabil.
Dalam hal ini Pemeriksaan kadar keton dalam darah menggunakan sampel darah
heparin, tetapi saya coba menggunakan sampel darah edta sebagai perbandingan
karena selain darah EDTA lebih banyak digunakan di Laboratorium juga lebih
murah dalam pembeliannya.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat di rumuskan masalah,
seberapa besar perbedaan kadar keton dari sampel yang menggunakan Darah EDTA
dan Darah Heparin.
C.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan keton pada sample Darah
EDTA dan sampel Darah Heparin.
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan informasi dan penambahan referensi bagi institusi dan
pembaca pada umumnya mengenai pemeriksaan keton darah.
2. Memberikan informasi dengan antikoagulan yang berbeda dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan atau tidak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Keton
1.Definisi Keton
Keton adalah produk sampingan dari metabolisme lemak. Ketika tubuh tidak
memiliki cukup glukosa, hati mengubah lemak menjadi asam keton, yang digunakan
sebagai bahan bakar oleh otot.Keton dapat menumpuk di dalam darah sebagai akibat
insulin yang tidak memadai atau asupan kalori yang tidak memadai. Peningkatan
keton dalam sampel darah atau sampel urin ditemukan dalam kasus-kasus kelaparan
dan beberapa kasus diabetes mellitus akut (tipe I).
2.Masalah Klinis
Uji keton positif dapat dijumpai pada : Asidosis diabetic (ketoasidosis), kelaparan
atau malnutrisi, diet rendah karbohidrat, berpuasa, muntah yang berat, pingsan akibat
panas, kematian janin. Pengaruh obat : asam askorbat, senyawa levodopa, insulin,
isopropil alkohol, paraldehida, piridium, zat warna yang digunakan untuk berbagai uji
(bromsulfoftalein dan fenosulfonftalein).
Sa
mp
el
P e m e rik s a a n
S am pel
K e to n D a ra h
D a rah +
E D TA
Hasil dari Sampel Darah EDTA akan di bandingkan dengan Sampel Darah Heparin
bila hasil dari pasien yang sama tidak terlalu jauh range nya. Jadi, hasil bisa
dipertanggung jawabkan. Namun, bila hasil jauh dari range hasil yang dikeluarkan
hanyalah Darah Heparin karena literatur dari Pemeriksaan Keton Darah ini
menggunakan Sampel Darah Heparin.
BAB III
METODOLOGI
A.Definisi Operasional
1. Pemeriksaan Keton Darah merupakan pemeriksaan lanjutan dalam menegakkan
diagnosis Penyakit Diabetes Melitus.
2. Nilai normal dari Pemeriksaan Keton Darah adalah :
a. Dibaca normal apabila range 0,0 0,6 mmol/L
b. Dibaca tidak normal apabila > 0,6 mmol/L
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di RS.Simpangan Depok, Sukamaju Sukmajaya Depok pada
bulan Desember 2015
C. Sampel
Sampelnya adalah 5 Sampel Darah EDTA dan 5 Sampel Darah Heparin dari 5 pasien
( setiap pasien di tampung darahnya dalam 2 tabung 1 Darah EDTA , 1 Darah
Heparin ).
D. Teknik Pengumpulan Data
E.Instrumen Penelitian
Alat dan Bahan :
Stik dan Alat Keton Darah
Sampel Darah EDTA
Sampel Darah Heparin
Prinsip Pemeriksaan :
Ketika sampel darah diterapkan pada strip, beta hidroksibutirat di dalam darah
bereaksi dengan bahan kimia yang berada dalam strip, menghasilkan arus listrik
kecil. Saat pemeriksaan ini diukur dan kemudian hasilnya ditampilkan oleh alat.
Hasil yang terdeteksi tergantung dari jumlah beta hidroksibutirat dalam sampel darah.
Cara Kerja
Siapkan alat dan bahan
Lakukan pengambilan darah vena, lalu masukan darah ke dalam antikoagulan
10
1
2
3
4
5
Dari hasil pemeriksaan Keton Darah terhadap 5 orang pasien yang mengidap
penyakit Diabetes Melitus di Rumah Sakit Simpangan Depok, Depok pada bulan
Desember 2015 didapatkan hasil :
No Sampel
Sampel Darah
Sampel Darah
EDTA
Heparin
11
1
2
3
4
5
0,3
1,4
0,8
1,3
0,1
0,2
1,4
0,5
1,2
0,1
Low
Mid
Low
Mid
Low
Pada pemeriksaan ini yang di jadikan hasil acuan adalah hasil dari sampel Heparin.
Berikut ini disertakan tabel Presisi, Akurasi, dan Kontrol pemeriksaan Keton Darah.
I. Presisi
Low
0,34
0,03
-
Mean, mmol/L
SD, mmol/L
CV, %
Mid
2,36
0,09
3,8
High
6,32
0,2
3,1
II. Akurasi
No.of tests
Ketone Range, mmol/L
Slope
Intercept, mmol/L
r ( corr, coef )
288
0,07 5,2
1,06
0,07
0,98
0,4 0,8
1,8 2,8
3,2 5,2
Berdasarkan hasil uji pendahuluan maka dapa diambil kesimpulan, sampel darah
EDTA dapat digunakan untuk Pemeriksaan Keton darah bila tidak ada sampel Darah
Heparin karena dari hasil pemeriksaan masih masuk kedalam range presisi.
12