PATOLOGI KLINIK
FUNGSI PEMERIKSAAN
LABORATORIUM KLINIK
1. UjiSaring(Skrining)
Dilakukan pada orang/ pasien tanpa keluhan (Chek
Up) atau mengalami keluhan yang samar-samar
/ringan
Contoh : Hb, Glukosa, Kolesterol, Asam urat,
Kreatinin, dll.
2. Diagnostik
Menentukan diagnosis penyakit
Contoh : Glukosa darah, HCV, HBV, HIV, dll
3. Penunjang
Contoh : Hb, SGOT, SGPT, Bilirubin
4. PemantauanTerapi
Dilakukan untuk mengetahui respon terapi yang
diberikan terhadap penyakit
Contoh : Kolesterol, glukosa darah, asam urat, HbA1C
5. Pemantauanperjalananpenyakit
Dilakukan untuk menilai perjalanan penyakit dalam
keadaan kronis
Contoh : HBV, Glukosa Darah, Mikroalbumin
HASIL PEMERIKSAAN
LABORATORIUM YANG BAIK
KESALAHAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Ada 3 tahap kesalahan yang mungkin terjadi pada
pemeriksaan laboratorium, yaitu:
1. Tahap Pra Analitik : dari pengambilan sampel
sampai tiba di laboratorium
2. Tahap Analitik : pemerosesan sampel di
laboratorium
3. Tahap Pasca Analitik : dari keluarnya pemeriksaan
sampai, proses penyalinan hasil sampai diberikan
pada pasien
4.
Alkohol
Perubahan cepat (2-4 jam setelah konsumsi alkohol) dan lambat beberapa
kadar analit, berupa peningkatan pada kadar glukosa, laktat, asam urat, dan
terjadi asidosis metabolik. Perubahan lambat berupa pengikatan aktifitas
Aglutamyl Transferase, AST, ALT, trigliserida, kortisol dan MCV (Mean
Corpuscular Volume) sel darah merah
5.
Aktivitas fisik
Aktifitas fisik terjadinya shift volume antara kompertemen di dalam
pembuluh darah dan interstitial, kehilangan cairan karena ke keringan dan
perubahan kadar hormone perbedaan yang besar antara kadar gula darah di
arteri dan di vena , perubahan konsentrasi gas darah, kadar asam urat,
kreativitas, aktivitas CK, AST, LTD, LED, Hb, hitung sel darah dan produksi
urin.
6.
Ketinggian
Beberapa parameter pemeriksaaan menunjukkan perubahan yang nyata
sesuian dengan tinggi rendahnya deretan terhadap permukaan laut.Parameter
tersebut adalah 2-globulin, hematokrit, hemoglobin, dan asam urat. Adaptasi
terhadap perubahan ketinggian daratan memerlukan waktu harian sp
berminggu-minggu
7.
1)
2)
3)
4)
8.
Demam
Pada waktu demam akan terjadi :
Peningkatan gula darah pada tahap permulaan peningkatan kadar
insulin penurunan kadar gula darah pada tahap lebih lanjut. Terjadi
penurunan kolesterol dan trigliserida pada awal demam
Peningkatan metabolisme lemak peningkatan asam lemak bebas dan
benda benda keton krn penggunaan lemak, pd demam yg sudah lama.
Lebih mudah mendapatkan biakan positif
Terjadi reaksi anamnestik yang akan menyebabkan kenaikan titer Widal
Trauma
Trauma dengan luka pendarahan terjadinya penurunan substrat
maupun aktifitas enzim termasuk kadar Hb, hematokrit dan produksi
urin, karena terjadi pemindahan cairan tubuh ke dalam pembuluh darah
sehingga mengakibatkan terjadi penganceran darah. Pada tingkat lanjut
akan terjadi peningkatan kadar ureum dan kreatinin serta enzim-enzim
yang berasal dari otot.
10. Umur
Hitung eritrosit dan kadar Hb jauh lebih tinggi pada neonatus dari
pada dewasa. Fosfatase alkali, kolestrol total dan kolestor-LDL akan
berubah dengan pola tertentu sesuai dengan pertambahan umur.
11. Ras
Jumlah lekosit orang kulit hitam Amerika lebih rendah dari pada
orang kulit putih. Demikian juga pada beberapa bangsa lain terjadi
perbedaan aktifitas amylase, kadar vitamin B12 dan lipoprotein
12. Jenis kelamin
Kadar besi serum dan kadar Hb berbeda pada wannita dan pria
dewasa. Perbedaan ini akan menjadi tidak bermakna lagi setelah
umur lebih dari 65 tahun. Perbedaan akibat gender lainya adalah
aktivitas CK dan kreatinin massa otot pria relative lebih besar
daripada wanita
Sebaliknya kadar hormone seks wanita, prolaktin dan kolesterolHDL akan di jumpai lebih tinggi pada wanita dari pada pria.24
13. Kehamilan
Interprestasi hasil pemeriksaan perlu mempertimbangkan masa
kehamilan
Pada kehamilan akan terjadi hemodilusi (pengenceran darah) yang
di mulai pada minggu ke-10 kehamilan dan terus menungkat
sampai minggu ke-35 kehamilan.
Volume urin akan meningkat 25% pada trimester ke-3
Selama kehamilan akan terjadi perubahan kadar hormone kelenjar
tiroid,elektroit,besi, dan ferritin, protein total dan albumin, lemak,
aktivitas fosfatase alkalin dan factor koagulasi serta laju endap
darah.
c. Variasi diurnal (variasi kadar analit dalam tubuh : pagi, siang dan
malam berbeda)
Variasi diurnal yang terjadi antara lain :
1) Besi serum kadar besi serum sore hari > pagi hari
2) Glukosa, kadar insulin mencapai puncaknya pagi hari tes
toleransi glukosa dilakukan pada siang hari
3) Enzim , aktifitas enzim berfluktuasi kadar hormone yang
berbeda dari waktu ke waktu
4) Eosinofil,jumlah eosinofil menunjuknan fariasi diurnal,
jumlahnya akan lebih rendah pada malam sampai pagi hari di
bandingkan pada siang hari.
5) Kortisol, kadarnya lebih tinggi pada pagi hari di bandingkan
pada malam hari
6) Kalium, kalium darah pada pagi hari lebih tinggi dari pada
siang hari
d. Efek postur
Pasien duduk tenang 15 menit menornalkan cairan tubuh dari
posisi berdiri ke posisi duduk
e. Obat-obatan
Diuretik dan kofein enzim dan substrat dalam darah
meningkat, hasil pemeriksaan darah rutin meningkat
Pil KB : LED, Kadar hormon
Morfin : Enzim hati (SGOT dan SGPT)
Vitamin C : reduksi urin, dll
f.
Waktu Pengambilan
Puasa/ Sewaktu
Tampung/ post prandial
2.
3.
3. Lokasi Pengambilan
Lokasi pengambilan spesimen sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang diminta.
Spesimen darah vena vena cubiti daerah siku.
Spesimen darah arteri arteri radialis di pergelangan tangan
atau arteri femoralis di daerah lipat paha. Spesimen darah
kapiler ujung jari tengah tangan atau jari manis tangan
bagian tepi atau pada derah tumit 1/3 bagian tepi telapak kaki
atau cuping telingan pada bayi.
. Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan
peredaran darah seperti cyanosis atau pucat, bekas luka dan
radang.
4.
PERALATAN
Secara umum peralatan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat
1). Bersih dan kering.
2). Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
3). Terbuat dari bahan yang tidak mengubah zat-zat pd spesimen.
4). Mudah dicuci dari bekas spesimen sebelumnya.
5). Pengambilan spesimen untuk biakan harus steril.
Wadah
Wadah spesimen harus memenuhi syarat :
1). Terbuat dari gelas atau plastik. Spesimen darah harus dari gelas.
2). Tidak bocor atau merembes.
3). Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.
4). Besar wadah disesuaikan dengan volume spesimen
5). Bersih dan kering
6). Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen
7). Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
8). Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah rusak atau
terurai karena pengaruh sinar matahari, maka digunakan botol coklat.
9). Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah hrs steril.
5. Volume
Volume spesimen yang diambil harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan
laboratorium yang diminta atau dapat mewakili objek yang diperiksa
No. Jenis Pemeriksaan
Banyak Sampel
Wadah/ Tempat
1. 2 ml
3 ml
T3,T4,TsHs,FT4,CAE
3. 5 ml
3 8 ml
Botol Steril
Botol Steril
Sputum
3 5 ml
Pot Steril
3 5 ml
Spuit Steril
6.
Pengawet :
Sampel dapat dipertahankan kondisi dan jumlahnya dalam waktu
tertentu. Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
3. PENANGANAN SAMPEL
Spesimen yang telah diambil dari pasien hendaklah dilakukan langkah sebagai berikut :
a.Pemberianidentitas
Merupakan hal yang penting baik pada saat pengisian surat pengantar/ formulir
permintaan pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label wadah spesimen.
Surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat
secara lengkap :
1). Tanggal permintaan
2). Tanggal dan jam pengambilan spesimen
3). Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ruang) termasuk rekam
medik.
4). Identitas pengirim (nama, alamat, nomor telepon)
5). Nomor laboratorium
6). Diagnosis.keterangan klinik.
7). Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian.
8). Pemeriksaan laboratorium yang diminta.
9). Jenis spesimen
10). Lokasi pengambilan spesimen
11). Volume spesimen
12). Pengawet yang digunakan
13). Nama pengambil spesimen.
Pengolahan
Spesimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk menghindari
kerusakan pada spesimen tersebut.Pengolahan spesimen berbeda-beda
tergantung dari jenis spesimennya masing-masing.
1). Serum
Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 2-30 menit,
lalu di sentrifuge 3000 rpm selama 5-15 menit. Pemisahan serum dilakukan
dalam waktu 2 jam setelah pengambilan darah. Serum yang memenuhi syarat
harus tidak kelihatan merah dan keruh.
2). Plasma
Kocok darah EDTA atau citrat dengan segera secara perlahan-lahan.
Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan
spesimen. Plasma yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan
keruh.
c.Penggunaanantikoagulan
Anticoagulant adalah bahan yang digunakan untuk mencegah pembekuan darah.
Anticoagulants yang sering digunakan dalam pemeriksaan hematologi adalah :
a. EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic Acid)
Garam kalium dan natriumnya, tetapi yang sering digunakan adalah garam kaliumnya
(dipotassium EDTA) karena daya larutnya dalam air kira-kira 15 kali lebih besar daripada
garam natriumnya.Cara kerjanya dengan garam kaliumnya (K2.EDTA) yaitu dapat
mengubah ion Calcium dari darah menjadi bentuk yang bukan ion membentuk senyawa
kompleks yang larut berdasarkan pembentukan ikatan Chelate senyawa.
Keuntungan :
- Tidak berpengaruh terhadap besar dan bentuknya erithrosit dan leukosit.
- Mencegah thrombosit menggumpal
- Dapat digunakan berbagai macam pemeriksaan hematologi.
Kerugian :
Lambat larut karena sering digunakan dalam bentuk kering sehingga harus menggoncang
wadah yang berisi darah EDTA selama 1-2 menit.
Cara pembuatan :
1. Ambil botol yang bersih dan kering
2. Pipet EDTA 10% sebanyak 0,020 ml dengan pipet sahli
3. Masukkan kedalam botol dan keringkan.
4. Dengan jumlah EDTA 10% sebanyak 0,02 ml ini dapat mencegah membekunya darah
sebanyak 2 ml atau 1 mg EDTA dalam 1 ml.
b. Trisodium Citrate
Antikoagulant ini sering digunakan dalam bentuk larutan
3,8%. Cara kerjanya sebagai bahan yang isotonic dengan
darah.Sering digunakan beberapa macam percobaan
hemorragik dan laju endapan darah metode Westergren. Untuk
LED digunakan perbandingan 1 : 4 yaitu 1 bagian natrium
citrat dan 4 bagian darah, sedang untuk percobaan hemorragik
dengan perbandingan 1 : 9.
Keuntungan :
Karena tidak toksis maka sering digunakan dalam dinas
pemindahan darah (Unit transfusi darah).
Kerugian :
Pemakaiannya terbatas dalam pemeriksaan hematologi.
c. Heparin
Cara kerjanya berdaya seperti anti tombin dan antitromboplastin.
Heparin merupakan anticoagulant yang normal terdapat dalam tubuh
tetapi dalam laboratorium jarang dipakai pada pemeriksaan
hematologi. Untuk tiap 0,1-0,2 mg heparin dapat mencegah
pembekuan 1 ml darah. Sering digunakan dalam penentuan PCV
cara mikrokapiler yang bagian dalamnya dilapisi dengan heparin.
Keuntungan :
Hanya digunakan terutama dalam transfusi darah yang menggunakan
banyak darah dan extracorporal circulation.
Kerugian :
- Tidak boleh digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena
dapat terjadinya dasar biru kehitam-hitaman pada preparat bila dicat
dengan wright stain.
- Harganya mahal.
d. Double Oxalat
Balanced Oxalate Mixture.Dipakai dalam bentuk kering agar tidak
mengencerkan darah yang diperiksa. Kalium oxalat menyebabkan
erythrosit mengkerut sedangkan amonium oxalat menyebabkan
erytrosit mengembang, campuran keduanya dengan perbandingan
3 : 2 maka terjadi keseimbangan tekanan osmotik eryhtrosit.
Setiap 2 mg antikoagulant dpt mencegah pembekuan 1 ml darah.
Keuntungan :
Dapat digunakan dalam berbagai pemeriksaan hematologi
Kerugian :
- Tidak dapat digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena
bahan ini toksis sehingga dapat menyebabkan perubahanperubahan morfologi sel leukosit dan eryhtrosit.
- Tidak boleh digunakan juga pada pemeriksaan osmotik fargility.
d.
4. PENGIRIMAN SPESIMEN
Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya
dikirim dalam bentuk yang reatif stabil.
Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen
antara lain :
a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen.
b. Tidak terkena sinar matahari langsung
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium
termasuk pemberian label yang bertuliskan Bahan
Pemeriksaan Infeksius atau Bahan Pemeriksaan Berbahaya.
d. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
TAHAP ANALITIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
JAMINAN MUTU
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Untuk menjamin bahwa hasil pemeriksaan
laboratorium benar-benar dalat dipercaya,
maka harus dilakukan validasi metode dan
alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan
secara periodik, melalui pengukuran:
- Presisi
- Akurasi
- Sensitifitas
- Spesifitas
- dll
TERIMAKASIH