Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TUTORIAL

KELOMPOK 8 SKENARIO 1
”ENDOKRIN”

Disusun oleh :
Laela Lathifatun N J500180019
Jihan Anisa Biljannah J500180035
Awang Lilih Vridea. C. P J500180061
Fathya Nurrohmah. C J500180062
Ikhya’ Izatus Zahro J500180076
Annisa Rizki Maharani J500180084
Idoviari Putriyantiwi J500180108
Tyas Hanurita Subekti J500180113
Hana Fadhilla J500180132
Aisyah Nur Safitri J500180147

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

STEP 1
1. Amlodipine : obat antihipertensi masuk gol. kanalbloker yang gunanya
menghambat ion kalsium yang dapat menurunkan tekanan darah
2. Polyuria : kondisi tubuh yang menghasilkan urin secara abnormal
3. Plydipsia : rasa haus yang terus menerus walau sudah banyak minum
4. Oximetry nadi : metode noninfasif yang memantau saturasi oksigen pasien
normalnya 95-100
5. Glibenclamide : obat anti diabet type 2 gol. Sulfunuria fungsinya untuk
menurunkan gula darah dengan cara meningkatkan kalsium intrasesluler dalam sel
beta pankreas sehingga menstimulasi produksi insulin
6. Letargy : kesulitan dalam mempertahankan sadar
7. Serum BUN : serun blood urine nitrogen, suatu tes medis untuk mengukur
nitrogen pada darah
8. Somnolen : adanya penurunan kesadaran misal seorang yang mengantuk
dapat dibangunkan secara verbal namun dapat tertidur kembali
9. Isotonic saline : cairan saline normal sebagai pengganti elektrolit natrium dan
clorida pada kondisi kekurangan cairan
10. Bicarbonate : bentuk dari co2 termasuk kel. Elektrolit untuk menjaga tubuh
agar tidak terhidrasi dan keasaman yang tepat
11. Serum creatinine : produk limbah hasil metabolisme otot selama otot itu
berkontraksi yang dihasilkan oleh keratin
12. Urine ketone body : produk metabolismeasam lemak protein yang terdiri dari
3senyawa dri asam asetoasetat, aseton dan asam beta hidroksibutirat

STEP 2
1. Mengapa pasien menglmi rasa lelah yang progresif dan tidak membaik setelah
istirahat ?
2. Apakah ada hubungan keluhan pasien degan riwayat hipertensi kronik ?
3. Apakah hubungan riwayat konsumsi obat amlodipine dan glibenclamide dengan
keluhan yang dirasakan pasien ?
4. Mengapa pasien merasakan polyurua dan rasa haus yang berlebihan ?
5. Apa faktor resiko yang menyebabkan keluhan pada pasien ?
6. Apakah usia mempengaruhi keluhan pasien ?
7. Apa penyebabnya pasien lesu meskipun reflek fisiologi normal dan reflek patologis
negatif ?
8. Apa penyebab glukosa levelnya tinggi ?
9. Bagaimana presentasi hasil lab dan berapa batas normalnya ?
10. Apa dx pada skenario ?

STEP 3
1. Mengapa pasien menglmi rasa lelah yang progresif dan tidak membaik setelah
istirahat ?
- bisa dikaitkan dengan gula darah yang tinggi, pasien mengalami hiperglikemi
menyebabkanirkulasi darah terhambat sel tidak menerima o2 dan nutrisi salah
satunya adalah glukosa, tidak bisa membuat energi shg tubuh mengalami
kekurangan energi sirkulasi terhambat karena adanya gula yang ada disirkulasi
darah dan tidak bisa masuk dalam tubuh karena kekurangan insulin jd kelemahan
yang progresif tubuh tidak memproduksi energi.
- Adanya perubahan gangguan sistem tubuh yang menyebabkan kelelahan sbg
kompensasi, sel kekurangan glukosa tdk dpt masuk kesel, akhirnya protein
dirombak sbg energi alternatif terjadi penurunan masa otot dan timbul rasa
lelah.
2. Apakah ada hubungan keluhan pasien degan riwayat hipertensi kronik ?
- Hipertensi menyebabkan sel tdk peka terhadap insulin.
- Gula darah tinggi yang menempel dipembuluh darah dan menarik lemak jenuh
terjadi inflamsi – terbentuk plak-mengekeras-pembuluh darahnya meningkat
- Faktor : viskositas,elasitas
elasitas, ketika banyak glukosa dalamdarah- berikatan endotel-pembuluh darah
kaku-tidak bisa mengembang saat jantung memompa darah-pembuluh darah
sempit dan kaku- pd meningkat
3. Apakah hubungan riwayat konsumsi obat amlodipine dan glibenclamide dengan
keluhan yang dirasakan pasien ?
- Keluhan lesu, amlodipine obat antihipertensi sedangkan glibenclamide untuk dm
type 2. Saling berhungan dengan keluhan
4. Mengapa pasien merasakan polyuria dan rasa haus yang berlebihan ?
- Terjadi hiperglikemi ginjal bekerja keras dalam penyaringan pembentukan urine-
urine keluar banyak-jd haus terus
5. Apa faktor resiko yang menyebabkan keluhan pada pasien ?
- Mengalami penurunan berat badan
- Dalam skenario pasien mengalami obesitas, karena kurangnya aktivitas.
- Asupan yang yang dikonsumsi pasien tidak seimbang yang banyak mengonsumsi
gula dan garam dan sedikit mengonsumsi makanan berserat
- Faktor genetik/ gejala yang serupa dari keluarga
- Pasien mengonsumsi amlodipine dan glibenclamide yang memiliki es lesu
6. Apakah usia mempengaruhi keluhan pasien ?
- Terjadi penurunan fisiologis dan gegagalan tubuh untuk mempertahan
keseimbangan tubuh, toleransi tubuh itu merupakan komponen tubuh kompen
itu terdapat beta pankreas. Penurunan kemampuan ambilan glukosa otot biasa
dilihat dari kelambatan aktivitas sel, jarinfan dan organ. Manifes lansia dilihat
dari penurunan muskuloskeletal, dll.
7. Apa penyebabnya pasien lesu meskipun reflek fisiologi normal dan reflek patologis
negatif ?
- Reflek adalah ketika diberi rangsangan tidak sadar, fungsinya untuk mengetes
kelainan saraf. Jika ada kelainan pada hasil pmx itu kelainannya terletak pada
neurologisnya. Lesunya itu transportnya tidak lancar. Tidak ada hubungan
8. Apa penyebab glukosa levelnya tinggi ?
- penurunan insulin / resistensi insulin. Lemes karena glukosa tidak dapat masuk
dalam tubuh dan tidak terjadi energi.
9. Bagaimana presentasi hasil lab dan berapa batas normalnya ?
- Oximetry : 95-100
- Osmolalitas plasma : 274-340, kasus meningkat
- Ph darah vena : 7,32-7,38
- Pco2 : 38-42
- Bikarbonat : 22-28
- Basa : -2 – 2
- Serum natrium : 136 -146
- Kalium : 3,5-5,1
- Klorida : 96-106
- Serum glukosa :100, dm >125
- Kreatinin :0,84-1,21
- Bun : 7-20
- Glukosa urine : +3, 2-3,5
- Keton : normal
10. Apa dx pada skenario ?
- Dx : dm type 2
 Karena usia diderita pada pasien dewasa
 Pasien mengalami polyuria dan plydipsia dan penurunan bb yang signifikan
 Kadar Glukosa tinggi
 Tanda khas : polyuria, polydipsia, dan polyfagia
STEP 4

 S:
seorang perempuan usia 57th keluhannya lesu, polyuria, polydipsia dan penurunan
bb yang progresif
 O:
Physical examination was performed and the result obtained. Her temperature was
38.1°C, heart rate was 112 beats/min, respiratory rate was 22 times/min, blood
pressure was 100/60 mmHg, and pulse oximetry was 98% on room air.
Initial biochemistry results demonstrated plasma osmolality 350 mOsm/L, venous
blood pH 7.34, pCO2 42 mmHg, bicarbonate 23.7 mM, base excess -1,8 mM, serum
sodium 136.5 mEq/L, serum potassium 4.9mEq/L, serum chloride 87 mEq/L, serum
glucose 1167 mg/dL, serum creatinine 0.63 mg/dL, serum BUN 23 mg/dL, urine
glucose 3+, and no urine ketone body were found.
 A:
dm type 2 (HHNK)
 P:
saline isotonic

STEP 5
1. Anotomi, fisiologi dan histologi pankreas dan pengaturan gula darah
2. Defisini (HHS) dan klasifikasi diabetes militus
3. Epidemiologi diabetes militus
4. Etiologi dan faktor resiko diabetes militus dan HHS
5. Patologi dan patofisiologi diabetes militus dan HHS.
6. Manifestasi klinis diabetes militus.
7. Pemeriksaan fisik dan penunjang diabetes militus.
8. Penegakan diagnosis dan diagnosi banding diabetes militus
9. Tatalaksana farmakologi dan non farmakologi diabetes militus
10. Komplikasi dan prognosis diabetes militus
11. Kedokteran keluarga (edukasi dan pencegahan)
12. Keislaman mengenai menjaga pola makan
STEP 5
1. Anotomi, fisiologi dan histologi pankreas dan pengaturan gula darah
2. Defisini (HHS) dan klasifikasi diabetes militus
3. Epidemiologi diabetes militus
4. Etiologi dan faktor resiko diabetes militus dan HHS

5. Patologi dan patofisiologi diabetes militus dan HHS.


6. Manifestasi klinis diabetes militus.
7. Pemeriksaan fisik dan penunjang diabetes militus.

8. Penegakan diagnosis dan diagnosi banding diabetes militus


9. Tatalaksana farmakologi dan non farmakologi diabetes militus

10. Komplikasi dan prognosis diabetes militus


11. Kedokteran keluarga (edukasi dan pencegahan)

12. Keislaman mengenai menjaga pola makan

Anda mungkin juga menyukai