(SPESIMEN)
Pengertian Spesimen
Spesimen adalah bagian atau kuantitas bahan
untuk digunakan dalam pengujian, pemeriksaan,
atau studi
Specimen adalah contoh organisme atau bagian
tubuh organisme yang telah diawetkan dengan
teknik tertentu yang kemudian dapat diamati
dengan mata telanjang atau menggunakan
mikroskop.
PENGUMPULAN SPESIMEN
Pengumpulan spesimen merupakan tahapan yang penting dalam
menentukan baik-buruk atau valid-tidaknya sebuah hasil
pemeriksaan laboratorium
Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses
pengambilan spesimen harus dilakukan dengan mengikuti kaidah
yang benar.
Spesimen yang memenuhi syarat adalah : jenisnya sesuai dengan
pemeriksaan yang akan dilakukan, volumenya mencukupi untuk
tiap jenis pemeriksaan, kondisinya layak untuk diperiksa
(segar/tidak kadaluwarsa, tidak berubah warna, steril, tidak
menggumpal), antikoagulan yang digunakan sesuai, dan
ditampung dalam wadah yang memenuhi syarat.
JENIS SPESIMEN.
Spesimen yang hendak diambil hendaknya disesuaikan
dengan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
1. Darah : darah utuh (whole blood), plasma, serum,
2. Urin : urine (urine pagi hari, urine sewaktu, urine
tampung 24 jam)
3. Feses
4. Sperma
5. BMP dan CSF
6. Cairan tubuh lain : cairan otak, cairan ascites, cairan
pleura, cairan sendi, nanah (pus), usap (swab) luka, usap
tenggorok, usap hidung, usap nasofaring, sumsum tulang, dll
SPESIMEN DARAH
Darah terdiri dari :
Sel darah terdiri dari sel darah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit), yang tersuspensi
dalam plasma.
Plasma merupakan komponen cairan dari darah yang
mengandung fibrinogen terlarut. Plasma sebagian besar
terdiri dari air dengan zat_zat terlarut berupa zat-zat
elektrolit dan beberapa protein, yakni globulin (alfa-,
beta-, gamma-), albumin dan faktor pembekuan darah
Plasma terdiri dari 90% air, 7-8% protein, dan di dalam
plasma terkandung pula beberapa komponen lain seperti
garam-garam, karbohidrat, lipid, dan asam amino.
Serum darah adalah cairan bening yang memisah setelah
darah dibekukan. Plasma darah berbeda dengan serum
darah terutama pada serum tidak terdapat faktor
pembentukan fibrinogen
ANTIKOAGULAN
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah
dengan cara mengikat kalsium atau dengan menghambat
pembentukan trombin yang diperlukan untuk mengkonversi
fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan .
Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera setelah
pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot.
Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah
hemolisis.
Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung, segera lakukan
pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan
tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari
penggumpalan trombosit dan pembentukan bekuan darah.
3.Oksalat
Natrium Oksalat (Na2C2O4bekerja dengan cara
mengikat kalsium. Penggunaannya 1 bagian oksalat
+ 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk
pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan
hemostasis.
Kalium Oksalat NaF.
Kombinasi ini digunakan pada pemeriksaan glukosa.
Kalium oksalat berfungsi sebagai antikoagulan dan
NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara
menghambat kerja enzim Phosphoenol pyruvate dan
urease sehingga kadar glukosa darah stabil.
4. Heparin
merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan cara
menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga
menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen.
Ada tiga macam heparin: ammonium heparin, lithium heparin dan sodium
heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium heparin paling
banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu analisa
beberapa macam ion dalam darah.
Heparin banyak digunakan pada analisa kimia darah, enzim, kultur sel,
OFT (osmotic fragility test). Konsentrasi dalam penggunaan adalah :
15IU/mL +/- 2.5IU/mL atau 0.1 0.2 mg/ml darah. Heparin tidak
dianjurkan untuk pemeriksaan apusan darah karena menyebabkan latar
belakang biru.
Setelah dimasukkan dalam tabung, spesimen harus segera dihomogenisasi
6 kali dan dicentrifuge 1300-2000 rpm selama 10 menit kemudian plasma
siap dianalisa. Darah heparin harus dianalisa dalam waktu maksimal 2 jam
setelah sampling.
Skrining : Hitung darah lengkap -HDL- atau darah perifer lengkap DPL(complete blood count/full blood count/blood panel) informasi tentang sel-sel
darah pasien,ebagai tes skrining yang luas untuk memeriksa gangguan seperti
seperti anemia, infeksi, dan banyak penyakit lainnya.
Kelainan Jantung Enzim Jantung: CPK (Creatine Phosphokinase) , AST
(Aspartate Transaminase (Aminotransferase)) /Serum Glutamic-Oxaloacetic
Transaminase (SGOT), LDH (Lactic Acid Dehydrogenase)
Kelainan Ginjal BUN, fosfor, LDH, kreatinin, klirens kreatinin, asam urat,
protein total, albumin, globulin, A / G rasio, kalsium, glukosa, kolesterol
Metabolisme Lipid: Kolesterol, trigliserida, lipoprotein (LDL, VLDL, HDL)
Kelainan hati : Total bilirubin, alkali fosfatase, kolesterol, GGT, protein total,
albumin, globulin, A / G rasio, AST, LDH, panel hepatitis virus, PT,SGPT (seyum
Glutamik Pyruvic Transaminase) / ALT (alanin aminotransferase)
Kelainan fungsi Thyroid : serapan T2, Free T4, Jumlah T4, T7 FTI, TSH
Fungsi Metabolisme dasar : Cl, Na, K, CO2, glukosa, BUN, kreatinin
Imunologi
Mikrobiologi
SPESIMEN FECES
Feces merupakan spesimen yang penting untuk
diagnosis adanya kelainan pada system traktus
gastrointestinal seperti diare, infeksi parasit,
pendarahan gastrointestinal, ulkus peptikum,
karsinoma dan sindroma malabsorbsi.
Pemeriksaan dan tes yang dapat dilakukan pada
tinja umumnya meliputi : Tes makroskopi, tes
mikroskopi, tes kimia dan tes mikrobiologi
SPESIMEN SPERMA
Spesimen Sperma pemeriksaan fertilitas dan
infertilitas
Meliputi pemeriksaan :
Makroskopik : volume, warna. Kekentalan,
kekeruhan, pH
Mikroskopik : untuk menilai motilitas, jumlah
dan morfologi spermatozoa
Kimia : emeriksaan kadar fruktosa ang berkorelasi
dengan kadar testosteron.
BMP
BMP (bone morphogenetic
protein,) adalah sekelompok
hormon faktor pertumbuhan yang
menginduksinya terhadap
pertumbuhan tulang dan tulang
rawan.
Sebaik dibuat inform concern dan
lakukan prosedur sterilisasi.
BMP ada tanda keganasan
proliferasi dan maturasi abnormal
dari seri haematopoitik
interpretasi :leukemia,
Getah lambung
Getah duodenum dan empedu
Transudat dan exudat
Cairan sendi
Cairan otak
GETAH LAMBUNG
Tujuan Pemeriksaan
Motilitas lambung
Sekresi lambung : HCl (kualitatif dan
kuantitatif) dan enzim-enzim
Adanya unsur abnormal : darah, pus, bakteri
Adanya racun-racun : untuk pemeriksaan
forensik
Penyelidikan sitologi terhadap sel-sel tumor
GETAH DUODENUM
Tujuan pemeriksaan
Petunjuk adanya radang, ulcus, carsinoma
Untuk mengetahui faal sekresi pankreas
pankreatitis kronik dan fibrosis pankreas
Keadaan saluran empedu
Adanya parasit dan bakteri dalam duodenum
CAIRAN SENDI
Cairan sendi mrpk ultrafiltrat plasma yang
mengandung asam hialuronat yang menyebabkan
cairan sendi bersifat kental shg dapat berfungsi
sebagai pelumas
Tujuan pemeriksaan : untuk diagnosis kelebihan
cairan
CAIRAN OTAK
Tujuan pengambilan cairan : untuk terapi dan
untuk diagnostik kelainan susunan saraf pusat,
terjadinya trauma, bakteriologi dan serologi
TERIMAKASIH