Pengiriman Sampel
PENGUMPULAN SAMPEL
Dalam pengumpulan sampel, terdapat berbagai prosedur yang berbeda
berdasarkan tujuan analisis dan jenis sampel. Contoh spesimen biologis yang
akan dianalisa di laboratorium klinik antara lain: (1) whole blood; (2) serum; (3)
plasma; (4) urin; (5) feses; (6) saliva; (7) cairan sumsum tulang, synovial,
amnion, pleura, perikardium, dan asites; (8) berbagai jenis jaringan padat,
termasuk jenis sel spesifik.
Pengumpulan Darah
Darah yang akan dianalisa diperoleh dari vena, arteri, atau kapiler. Darah
vena biasanya menjadi spesimen pilihan dan pungsi vena merupakan metode
untuk mendapatkan spesimen tersebut. Saat darah diaspirasi, pembekuan akan
terjadi. Cairan yang dapat dipisah dalam wujud tersendiri, yang berasal dari
darah yang membeku disebut serum. Istilah plasma kerap saling ditukarkan
dengan istilah serum. Namun, plasma berisikan protein fibrinogen, komponen
yang dikonversikan menjadi substansi yang terdiri atas bekuan, dikenal dengan
fibrin.
Garam garam ini merubah ion calcium dari darah menjadi bentuk yang
bukan ion. EDTA tidak berpengaruh terhadap besar dan bentuk eritrosit
dan lekosit. Juga bisa mencegah trombosit menggumpal sehingga sangat
baik dipakai untuk hitung trombosit. Tiap 1 mg EDTA mencegah
pembekuan 1 ml darah. Pemberian EDTA berlebihan (> 2mg/ml darah)
2. Heparin
• Bersih, kering;
• Leukosit
• Neutrofil
Pengumpulan Urin
Urin adalah sisa material yang dieksresikan oleh ginjal dan ditampung
dalam saluran kemih hingga akhirnya dikeluarkan oleh tubuh melalui proses
urinasi dalam bentuk cairan. Urin merupakan suatu larutan komplek yang terdiri
dari air (±96%) dan bahan-bahan organik dan anorganik. Kandungan bahan
organik yang penting antara lain urea, asam urat, kreatinin dan bahan anorganik
dalam urine antara lain NaCl, sulfat, fosfat dan ammonia. Zat-zat yang tidak
diperlukan oleh tubuh dalam keadaan normal akan ditemukan relatif tinggi pada
urine daripada kandungan dalam darah, sebaliknya hal tersebut tidak berlaku
pada zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Urin menjadi sampel yang
banyak di gunakan karena terdapat benyak sisa-sisa metabolisme yang
dieksresikan melalui urin. Pengumpulan urin dapat dilakukan dengan beberapa
kondisi tergantung jenis analisis yang akan dilakukan.
Urine pertama pagi setelah bangun tidur adalah yang paling baik untuk
diperiksa. Urin satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan
yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan.
Urin pagi baik untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin, serta
tes kehamilan berdasarkan adanya HCG (Human chorionic gonadothropin)
dalam urine. Sebaiknya urine yang diambil adalah urine porsi tengah
(midstream urine)
d. Urin 24 jam
Urin diperiksa dalam keadaan segar. Kuman dalam urin biasanya karena
wadah urin tidak steril. Kuman dapat mengurai ureum dengan membentuk
amoniak dan karbondioksida. Amoniak menyebabkan urin jadi basa dan terjadi
pengendapan calcium dan magnesium fosfat, reaksi lindi juga merusak silinder.
Sebagian amoniak menguap sehingga urin ini tidak bisa dipakai untuk
pemeriksaan ureum. Glukosa juga akan di urai oleh kuman hingga hilang.
Urin yang disimpan juga berubah susunannya tanpa adanya kuman. Asam
urat dan garam garam urat kan mengendap terutama pada suhu rendah. Urin
simpanan juga berubah susunannya oleh proses oksidasi,hidrolisis dan oleh
pengaruh cahaya (fotodegradasi). Pada pemeriksaan porfirin dalam urin,
dianjurkan memakai urin segar dan tidak dianjurkan dengan pengawet
PENGIRIMAN SAMPEL
Pengiriman sampel merupakan proses pemindahan sampel dari suatu tempat,
laboratorium, atau fasilitas pelayanan kesehatan lain. Pengiriman sampel ini
hanya dapat dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan, lembaga penelitian,
dan pengembangan, atau lembaga lainnya yang di tanda tangani oleh tenaga
setempat.