O1a118108 - Novia Ardhani.
O1a118108 - Novia Ardhani.
OLEH
NIM : O1A118108
KELAS :B
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2020
PENGUMPULAN, PENYIMPANAN, PENGAWETAN DAN PENGIRIMAN
SAMPEL
Pada umumnya Sampel yang biasa di ambil dan digunakan untuk suatu
analisis adalah darah dan urin.
Darah adalah kendaraan untuk transport masal jarak jauh dalam tubuh
untuk berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal antara sel-sel itu sendiri.
Darah terdiri dari cairan kompleks plasma tempat elemen selular diantaranya
eritrosit, leukosit, dan trombosit. Eritrosit (sel darah merah) pada hakikatnya
adalah kantung hemogoblin terbungkus membran plasma yang mengangkut O2
dalam darah. Leukosit (sel darah putih) satuan pertahanan sistem imun, diangkut
dalam darah tempat cedera atau tempat invasi mikro organisme penyebab
penyakit. Trombosit penting dalam homeostasis, penghentian pendarahan dari
pembuluh yang cedera. Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses
metabolisme tubuh akan terganggu pula. Darah merupakan sampel yang paling
sering digunakan untuk pengujian klinis. Darah terdiri atas dua bagian utama,
yaitu bagian cairan (disebut plasma, mengandung ion dan molekul terlarut),
bagian selular (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit).
Urin umumnya merupakan cairan yang jernih dan jika keruh belum tentu
patologis. Urin keruh karena presipitasi dari kristal, bahan amorf dan pada urin
alkalis terjadi presipitasi dari phosphate, ammonium urate dan karbonat yang akan
terurai jika ditambahkan asam asetat. Urin keruh juga oleh sel-sel dalam urin
seperti sel leukosit atau pertumbuhan bakteri. Urin merupakan sampel lain yang
biasa digunakan dalam pengujian kimia klinik yang bertujuan untuk mengevaluasi
fungsi ginjal, menguji produk sisa yang dieksresikan ginjal, dan metabolit yang
terakumulasi dalam urin. Selain itu perbandingan konsentrasi serum dan urin
dapat digunakan untuk mengetahui seberapa baik analit tereksresikan. Urin
merupakan sampel yang mudah untuk dikumpulkan, meskipun tetap
membutuhkan teknik khusus untuk mengumpulkan urin pada bayi dan anak kecil.
Keterangan gambar
(a) Pengambilan darah dengan metode Phlebotomy
(b) Metode arterial sampling
(c) Metode fingerprick
(a) Leukosit, Leukosit memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan
sel darah merah, yaitu berkisar antara 20.000/mm3 hingga 150.000/mm3.
Bentuk sel darah putih adalah lonjong hingga bulat. Leukosit terdiri dari
agranulosit (monosit dan limfosit) dan granulosit (heterofil, eosinofi dan
basophil). Leukosit memiliki bermacam-macam fungsi, erat kaitannya untuk
menghilangkan benda asing (termasuk mikroorganisme patogen).
(b) Neutrofil, Neutrofil adalah salah satu bagian dari sel darah putih yang
merupakan sel spesialis fagositik dan berfungsi sebagai pertahanan pertama
tubuh terhadap invasi suatu benda asing. Neutrofil berfungsi melindungi
tubuh terhadap organisme penyusup seperti bakteri, virus atau partikel asing
lainnya dengan cara menelan substansi tersebut. Proses menelan itu disebut
fagositosis. Bakteri atau partikel asing yang masuk ke dalam tubuh akan
ditempeli suatu antibodi sehingga sangat rentan terhadap fagositosis
(c) Eritrosit, Eritrosit atau sel darah merah dihasilkan pada sumsum tulang
merah, mempunyai fungsi mengangkut hemoglobin. Bila terjadi hemolisis
maka hemoglobin akan terbebas ke dalam plasma manusia, dan kira-kira 3
persen dari hemoglobin tersebut, akan melalui membran glomelurus ginjal
masuk ke dalam filtrat glomelurus. Oleh karena itu, agar hemoglobin tetap
berada dalam aliran darah manusia, hemoglobin harus tetap berada di dalam
sel darah merah.
(d) Plasma (didapatkan dengan penambahan antikoagulan sehingga terpisah dari
komponen darah lainnya)
(e) Serum (didapatkan tanpa penambahan antikoagulan), untuk analisis antibody,
nutrisi, lipid, dan lipoprotein.
Berdasarkan tujuan analisis, darah harus dikumpulkan berdasarkan jenis
tambahan yang digunakan.
Pengumpulan Sampel Urin, Urin menjadi sampel yang banyak digunakan karena
terdapat banyak sisa-sisa metabolisme yang dieksresikan melalui urin.
Pengumpulan urin dapat dilakukan dalam beberapa kondisi tergantung jenis
analisis yang akan dilakukan.
(a) Urin pagi pertama diambil pada urin pertama sesaat bangun tidur,
dibutuhkan pada analisis yang membutuhkan konsentrasi tertentu untuk
deteksi.
(b) Urin acak, dilakukan untuk pemeriksaan monitoring obat dan penelitian
sitologi.
(c) Urin fraksi. Urin yang diambil merupakan urin terakhir makan malam dan
urin pagi kedua. Hal ini dilakukan untuk membandingkan kadar analit
dalam urin dengan konsentrasinya di dalam darah.
(d) Urin sewaktu (pada jam ke-12 atau ke-24, untuk membandingkan pola
eksresi.
Pada sampel darah, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
menjaga kestabilan/ mengawetkan darah yang digunakan yaitu:
Memproses sampel
0 hingga +4 Suhu pendingin
segar
DAFTAR PUSTAKA
Fitryadi, K., & Sutikno, S. 2017. Pengenalan Jenis Golongan Darah Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan Perceptron. Jurnal Masyarakat
Informatika, 7(1).
Fristiohady, Adryan dan Ruslin. 2020. Pengantar Kimia Klinik dan Diagnostik.
Yogyakarta : Wahana Resolusi
Kewo, I. R., Rambert, G., & Manoppo, F. (2015). Karakteristik Eritrosit Pada
Pasien Anak Dengan Infeksi Virus Dengue Di
Manado. eBiomedik, 3(2).
Loesnihari, R. 2012. Peran analisa urin pada penanganan penyakit ginjal dan
traktus urinarius. Majalah Kedokteran Nusantara The Journal Of
Medical School, 45(3).
Noercholis, A., Muslim, M. A., & Maftuch, M. 2013. Ekstraksi fitur roundness
untuk menghitung jumlah leukosit dalam citra sel darah ikan. Jurnal
EECCIS, 7(1), 35-40.