Anda di halaman 1dari 5

Seorang wanita berusia 45 tahun datang ke Klinik dengan keluhan nyeri pada ulu hati.

Lambung
terasa penuh, mual dan sulit buang air besar. Berat bedan 1 bulan ini menurun. Pasien ini sering
mendatangi klinik tersebut dan Dokter memberi terapi antacid selama 3 bulan. Dari hasil keluhan
pasien tersebut diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menegaskan diagnosis dokter.
Pemeriksaan laboratorium apa yang sebaiknya dilakukan untuk pasien ini ?
A. Kimia klinik : SGPT, SGOT
B. Penentuan asam lambung : BAO, MAO
C. Hematologi : RBC, Hb, Hct, WBC, PLT
D. Imunologi : HBsAg, anti HBs
E. Petanda Keganasan Lambung : CEA, AFP
Pasien laki-laki berusia 37 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan ibu jari kakinya bengkak
sejak satu minggu yang lalu. Terkadang timbul nyeri pada kedua sendi lutut berlangsung sekitar
15 - 30 menit di pagi hari. Hasil pemeriksaan sendi tampak benjolan/ nodul pada sendi dan
pembengkakan pada lutut kanan dan lutut kiri.
Hasil pemeriksaan laboratorium : Darah lengkap : Dalam batas normal. LED : 84 (Normal : 0 -
10 mm/Jam). Kimia Klinik : Asam urat 9.8 ( Normal < 7 mg/dL)
Menurut anda tindakan apa yang akan dilakukan oleh dokter untuk membantu mendiagnosis
penyakit pasien tersebut
A. Foto rontgen ekstremitas kaki
B. Injeksi intra artikular
C. Arthrocentesis
D. Lumbal Pungsi
E. MRI Seluruh tubuh
Anak berusia 5 tahun dibawa ke IGD dalam keadaan kejang-kejang. Dari anamnesa didapatkan
informasi pasien panas badan 4 hari. Pasien sudah dibawa ke dokter dan mendapat terapi tetapi
tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38.20C, TD 100/60 mmHg.
Ditemukan kaku kuduk. Hasil pemeriksaan laboratorium sebagai berikut : Darah lengkap :
Netrofilia, Trombositosis, ditemukan giat trombosit. Kimia Klinik : Glukosa sewaktu : 64 mg/dL
( Normal : < 200 mg/dL). Total protein : 10.5 g/dL (Normal : 3.5 - 5.9 g/dL). Untuk membantu
mendiagnosis pasien anak tersebut dilakukan pengambilan cairan serebrospinalis. Cara
pengambilan yang paling memungkinkan pada pasien anak tersebut adalah
A. Aspirasi vetrikular
B. Subdural tap
C. Aspirasi dari ventrikular shunt
D. Lumbal pungsi
E. MRI Otak
Seorang anak perempuan 15 tahun datang dibawa ibunya ke Poliklinik RS Sehat selalu dengan
keluhan perut membesar sejak 1 bulan yang lalu. Badan terasa lemah, mual dan muntah
dirasakan 2 minggu yang lalu. Panas badan hilang timbul. Pemeriksaan Fisik : TD 110/60
mmHg, Oedem pada mata (+), ascites (+). Hasil pemeriksaan Laboratorium : HHsAg : Reaktif ,
SGOT dan SGPT : normal, Albumin Menurun. Pasien dilakukan Pungsi ascites, dan didapatkan
cairan sebagai berikut : Tidak berwarna, jernih, tidak ada bekuan dan tidak berbau. Jenis cairan
tersebuat adalah
A. Transudat
B. Viscera
C. Eksudat
D. Efusi
E. Limfatik
Seorang pasien yang didiagnosis dokter spesialis penyakit dalam menderita kerusakan pada
glomerulus ginjal dirujuk untuk melakukan test faal ginjal. Test laboratorium untuk faal ginjal
biasanya ditentukan dengan kreatinin clearance dan urea clearance. Kreatinin clearance lebih
spesifik untuk penyakit ginjal daripada urea clearance, karena kreatinin darah lebih
mencerminkan kerusakan ginjal dibandingkan ureum darah. Sehingga pada surat rujukan
tersebut tertulis permintaan pemeriksaan hanya Kreatinin clearance. Berdasarkan kasus tersebut,
pernyataan manakah yang paling benar untuk menjelaskan alasan pemilihan parameter
pemeriksaan Kreatinin clearance untuk evaluasi fungsi ginjal tersebut?
A. Kreatinin merupakan hasil akhir metabolisme keratin yang difiltrasi glomerulus
ginjal dan tingginya kadar kreatinin menunjukkan indikasi penyakit ginjal atau
kerusakan nephron > 50%.
B. Ureum darah merupakan hasil akhir metabolisme protein dan diekresikan oleh ginjal
sehingga satu satunya yang bisa menggambarkan fungsi ginjal.
C. Kadar kreatinin menunjukkan pula indikasi obstruksi saluran kemih dan katabolisme
protein.
D. Kreatinin clearance dapat digunakan sebagai faktor koreksi gagal ginjal karena pengaruh
obat.
E. Kreatinin bermolekul lebih besar, sehingga keberadaan didalam urine sebagai
petunjuk pasti adanya kebocoran pada ginjal.
Gagal Ginjal Kronik (GGK) ditandai dengan menurunnya faal ginjal yang menahun,umumnya
irreversible dan berlangsung cukup lama. Urinalisa merupakan test awal yang penting untuk
dugaan kerusakan ginjal. Adanya kerusakan ginjal dapat menyebabkan penurunan laju filtrasi
glomerulus. Penurunan ini dapat diukur langsung dengan test klirens kreatinin (TKK) dengan
menggunakan rumus Cockroft & Gault. Jika seorang analis melakukan pengukuran Kreatinin
klirens pada pasien laki- laki dengan menggunakan rumus Cockroft & Gault, data apakah yang
harus di dapatkan dari pasien tersebut?
A. Berat Badan Ideal Pasien dan Kadar Protein darah dalam mg/dL
B. Tinggi Badan Ideal Pasien dan Kadar krreatinin darah dalam mg/dL
C. Berat Badan Pasien dan Kadar BUN (Blood Ureum Nitrogen)
D. Tinggi Badan ideal Pasien dan Kadar Ureum Darah dalam mg/dL
E. Berat Badan Ideal Pasien dan Kadar krreatinin darah dalam mg/dL

Seorang pasien berjenis kelamin pria memiliki tinggi badan melebihi 5 kaki menderita Gagal
Ginjal Kronik (GGK) yang dirujuk dokter untuk melakukan pemeriksaan laboratorium test
klirens kreatinin (TKK) dengan menggunakan rumus Cockroft & Gault. Hasil TKK 100
ml/menit. Dari hasil pemeriksaan TKK tersebut, bila dibandingkan dengan nilai rujukkan TKK,
yang manakah dari pernyataan ini yang paling benar menggambarkan kondisi ginjal pasien
tersebut ?
A. Insufisiensi Ginjal Rendah
B. Normal
C. Insufisiensi Ginjal Berkurang
D. Infusiensi Ginjal Kronik
E. Insufisiensi Ginjal Akut

Seorang analis akan melakukan pemeriksaan ureum darah secara fotometris metode Barthelot
dengan prinsip: Ureum diubah secara kuantitatif oleh urease menjadi ammonium karbonat.
Dengan adanya ammonium karbonat, fenol dapat dioksidasikan menjadi zat warna biru oleh
Sodium hipoklorit (reaksi Barthelot). Intensitas warna biru yang terbentuk setara dengan kadar
ureum dalam darah pasien tersebut. Sebelum melakukan pemeriksaan tersebut harus diperhatikan
faktor Pra analitik persiapan sampel yang sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan tersebut.
Yang manakah dari pernyataan di bawah ini yang benar tentang persiapan sampel yang
diperhatikan seorang analis, sebelum melakukan pemeriksaan ureum darah tersebut?
A. Sampel dapat disimpan dalam suhu ruangan selama 8 jam
B. Hindari pemakaian sampel yang keruh, ikterik dan hemolisis
C. Sampel dapat ditambahkan zat pengawet formalin 0,5% sebanyak 3 – 5 tetes
D. Sampel yang keruh dapat digunakan dengan centrifugasi ulang sebanyak 3 kali,
selanjutnya supernatant dapat digunakan
E. Sampel yang hemolisis dapat ditambahkan zat pengendap eritrosit dan diputar 3000 rpm
selama 15 menit
Penyakit Jantung koroner (PJK) merupakan penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan
sebagian (parsial) atau menyeluruh (total) dari satu atau lebih pembuluh darah koroner dan atau
cabang cabangnya. Kelainan dimulai dari pembentukkan sel busa, penimbunan lemak, plak
aterosklerotik dan perubahan degenerative dinding arteri. Diagnosis PJK antara lain ditegakkan
dengan tes laboratorium enzim petanda faal jantung. Pernyataan yang paling benar dari
pemeriksaan enzim petanda faal jantung untuk menegakkan diagnosis PJK adalah
A. Glukosa Phosphat Dehidrogenase, Lactat dehydrogenase
B. Cholinesterase, Glutamic Oxal-acetic, Gamma Glutamil Transferase
C. Phosphatase Alkalis, Aspartate Amino Transferase
D. Alanine Amino Transferase, Creatine Kinase
E. Creatine kinase (CK), Creatinin Kinase Myocardial Band (CK-MB), Lactat
dehydrogenase (LDH)
Seorang pasien laki - laki berumur 55 tahun dengan berat badan 75 kg mengalami serangan
jantung dan dicurigai terkena Infak Myocardium Acute (IMA), dengan kerusakan pada filament
serabut otot jantung di larikan ke Rumah Sakit”ABCD”, dari hasil diagnosis pasien tersebut
mendapatkan serangan sekitar 4 jam yang lalu, Pasien tersebut masuk ruang ICU dan oleh dokter
merujuk untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium berupa penetapan kadar kompleks protein
kontraktil karena kadar protein ini akan sangat meningkat 2 – 8 jam setelah kejadian infark. Dari
kasus tersebut, pemeriksaan apakah yang paling tepat dilakukan oleh analis di laboratorium
rumah sakit tersebut?
A. Kadar High Sensitivity C-Reactive Protein
B. Kadar Mioglobin
C. Kadar Troponin T
D. Kadar Miosin High
E. Kadar globulin serum
Seorang analis yang bekerja pada laboratorium klinik A, mendapatkan rujukan untuk
pemeriksaan Cretinin Kinase pada pasien yang dicurigai terkena Infak Myocardium Akut (IMA).
Metode yang digunakan oleh analis tersebut adalah Kinetik Enzimatik dengan menggunakan alat
fotometer panjang gelombang 340 nm. Prinsip reaksi pemeriksaan tersebut Creatine Kinase
diaktifkan oleh N. Acetylcystein yang menghasilkan suatu produk yang terbaca pada fotometer.
Produk yang terbentuk sesuai dengan aktifitas Creatine Kinase. Manakah dari produk dibawah
ini yang merupakan hasil akhir yang terbaca pada rangkaian reaksi pemeriksaan Creatine
Kinase?
A. Creatinine Fosfat
B. D-Glukosa-G-P
C. D-Glukonate-G-P
D. NADPH
E. G6P-DH
Laktat Dehidrogenase (LDH) merupakan enzyme yang mengkatalisis perubahan reversible dari
laktat ke piruvat. Pada otot jantung terutama ditemukan LDH1 dan LDH2. Kadarnya meningkat
3 – 12 jam setelah terjadi infark, mencapai puncak 24 – 48 jam kemudian menurun pada hari ke
7 – 12. Untuk memeriksa LDH seorang analis harus mengetahui faktor – faktor yang dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan LDH. Pernyataan yang paling benar tentang faktor – faktor
yang mempengaruhi hasil pemeriksaan LDH adalah
A. Sampel Hemolisis sampel darah dapat menyebabkan penurunan kadar LDH serum
B. Injeksi Intra Muscular dapat meningkatkan kadar LDH serum
C. Obat Jenis Narkotika dapat menurunkan kadar LDH Serum
D. Penyimpanan serum dalam lemari pendingin selama 4 jam dapat meningkatkan kadar
LDH
E. Injeksi Intra Muscular dapat menurunkan kadar LDH serum

Seorang pemuda berumur 22 Tahun dibawa keluarganya karena mengalami muntah – muntah,
diare, nyeri kepala dan tremor ke UGD sebuah Rumah sakit. Diagnosis dokter menduga pemuda
tersebut mengalami gangguan metabolisme karena disebabkan gangguan elektrolit tubuh. Pasien
tersebut diambil sampel darah yang diberi antikoagulan Litium heparin dan test dilakukan segera
setelah pengambilan sampel. Jenis Elektrolit apakah yang paling tepat diperiksa pada kasus
pemuda tersebut?
A. Natrium dan Kalium
B. Calsium dan Magnesium
C. Klorida dan Magnesium
D. Kalium dan Klorida
E. Natrium dan Magnesium
Seorang Analis melakukan pemeriksaan elektrolit darah pada seorang pasien yang didiagnosis
dokter dari gejala klinis yang terlihat mengalami gangguan elektrolit. Metode yang digunakan
analis tersebut metode potensiometer menggunakan “Ion-Selective electrodes (ISE)”, hasil
pemeriksaan menunjukkan kadar Na+ = 200 mmol/L. Dokter yang membaca hasil tersebut
menyimpulkan pasien tersebut mengalami Hipernatremia (peningkatan konsentrasi natrium
plasma). Pernyataan yang paling benar dari penyebab Hipernatremia pada pasien tersebut adalah
A. Alkalosis dan Kelaparan yang lama
B. Luka bakar dan Metabolik asidosis
C. Gangguan Fungsi Ginjal dan Intake Natrium berlebihan
D. Muntah berlebihan dan diare
E. Sindroma cushing
Pemeriksaan analisis Gas darah bertujuan untuk mengevaluasi pertukaran gas dalam paru,
menetapkan asam-basa darah, menentukan terapi oksigen, dan memonitor terapi penyakit
respiratorik. Untuk melakukan pemeriksaan gas darah seorang analis harus mengetahui persiapan
sampel yang tepat untuk analisis gas darah. Pernyataan yang paling benar mengenai persiapan
pasien yang harus diketahui oleh seorang analis adalah
A. Whole blood dari darah Vena yang diberi antikoagulan heparin dengan pengambilan
secara anaerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit setelah pengambilan darah
B. Plasma darah dari darah vena yang diberi antikoagulan heparin
C. Whole blood dari darah arteri yang diberi antikoagulan heparin dengan pengambilan
secara aerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit setelah pengambilan darah
D. Whole blood dari darah Vena yang diberi antikoagulan heparin dengan pengambilan
secara aerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit setelah pengambilan darah
E. Whole blood dari darah arteri yang diberi antikoagulan heparin dengan
pengambilan secara anaerob dan harus segera diperiksa setelah 5 menit setelah
pengambilan darah

Seorang analis melakukan pemeriksaan Tumor marker atas permintaan dokter. Diagnosis dokter
menduga pasien yang dirujuk tersebut menderita Karsinoma hepatoselluler yang menjalar ke
Karsinoma testis. Analis tersebut memilih pemeriksaan Tumor marker menggunakan prinsip
pemeriksaan Enzyme Immunoassay berdasarkan prinsip”Sandwich”. Jenis Tumor marker yang
diperiksa dari kasus pasien tersebut adalah
A. CA.15-3 (Cancer Antigen-15-3)
B. CEA (Carcinomaembriogenic Antigen)
C. CA-125 (Cancer Antigen-125)
D. AFT (Alfa Feto Protein)
E. MCA (Mucin-Like Carcinoma-Associated Antigen)
Seorang pria dewasa berumur 50 tahun mengalami kesulitan dalam perkemih, sakit diselangkang
dan dibawah kandung kemih tersa sakit, nyeri dan mengalami pembesaran. Diagnosis dokter
menduga pasien yang dirujuk untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tersebut menderita
Ca.Prostat dan meminta dilakukan pemeriksaan laboratorium Tumor marker. Analis yang
bekerja di laboratorium sebuah klinik yang dimiliki dokter tersebut memilih pemeriksaan Tumor
marker menggunakan prinsip pemeriksaan Enzyme Immunoassay berdasarkan
prinsip”Sandwich”. Jenis Tumor marker yang diperiksa dari kasus pasien tersebut adalah
A. CA.15-3 (Cancer Antigen-15-3)
B. CEA (Carcinomaembriogenic Antigen)
C. CA-125 (Cancer Antigen-125)
D. PSA (Prostate Spesific Antigen)
E. MCA (Mucin-Like Carcinoma-Associated Antigen)
Test fungsi tiroid bertujuan untuk membantu menentukan status tiroid. Jika seorang pasien yang
dicurigai menderita hipertiroidisme, sedangkan setelah dilakukan pemeriksaan FT4 dan FT3
masih normal atau untuk mengevaluasi kadar TSH yang rendah atau tidak terdeteksi dengan atau
tanpa hiper/hipotiroidisme yang penyebabnya tidak diketahui, maka harus dilakukan
pemeriksaan hormon untuk mengukur respon hipofisis. Melihat kasus pasien tersebut
pemeriksaan laboratorium hormon apakah yang paling tepat dilakukan?
A. Tes Thyroid Realeasing Hormone (TRH)
B. Tes Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
C. Tes Thyroid Stimulating Hormon Sensitive (TSHs)
D. Tes FT4 dan FT3
E. Tes T3 dan T4
Seorang laki-laki umur 55 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 6 jam yang
lalu.. Pasien menginformasikan bahwa1 bulan yang lalu juga mengalami nyeri pada bagian
bawah sternum dan terjadi sebentar kemudian menjalar ke lengan kiri. Nyeri timbul saat
melakukan kegiatan dan menurun pada waktu istirahat. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan dislipidemia. Bapak pasien meninggal karena menderita serangan penyakit
jantung koroner. Pemeriksaan laboratorium apa yang dilakukan seorang TLM untuk
mendiagnosis pasien tersebut ?
A. LDH dan CK-MB
B. Mioglobin dan Troponin
C. CK-MB dan Troponin
D. Mioglobin dan CK-MB
E. LDH dan mioglobin
An CA, usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke Klinik anak dengan keluhan utama sering buang air
besar 4-6 kali sehari, dengan konsistensi cair dan ada lendir. Anak rewel, lesu, suhu tubuhnya
38.5OC, turgor kulit kembali lambat. Dokter membuat rekomendasi permintaan pemeriksaan
elektrolit darah. Pemeriksaan elektrolit apa yang paling tepat yang akan dikerjakan oleh seorang
TLM pada pasien ini?
A. Na, K, Cl
B. Na,K, Ca
C. K, Ca, Mg
D. K, Mg, Cl
E. Ca, Cl, Mg

Anda mungkin juga menyukai