KIMIA KLINIK I
PEMERIKSAAN KADAR KREATININ METODE JAFFE REACTION
DISUSUN OLEH
Nama : Arling
NIM : 18 3145 453 049
Kelas : 18B
F. Analitik
2. Prosedur Kerja
Pipet plasma sebanyak 0,05 mL masukkan ke dalam tabung
reaksi
Ditambahkan 1 mL reagen warna kreatinin I ( NaOH 1 % )
Inkubasi 5 menit dengan temperatur 37 0C
Ditambah 0,25 mL reagen warna kreatinin II ( asam pikrat )
Baca pada spektrofotometer dengan λ = 546 nm dan f = .2
Nilai Rujukan
wanita : 0,9 – 1,3 mg/dL
Laki – Laki : 0,6 – 1,1 mg/dL
G. Pasca Analitik
3. Interpretasi Hasil
Kreatinin Meningkat
Kreatinin darah meningkat jika fungsi menurun. Selain itu
kreatinin darah meningkat karena kegagalan ginjal akut atau
kronis, syok yang lama, kanker, lupus, diabetik, gagal jantung, diet
( contohnya : daging sapi tinggi, unggas dan ikan ). Sedangkan
penurunan kreatinin dapat dijumpai pada distrofiotot ( tahap akhir )
dan myastenia gravis. Kadar kreatinin dapat meningkat karena
penyakit kanker, lupus, diabetik, syok yang lama dan gagal
jantung.
Kreatinin Menurun
Sedangkan kadar kreatinin dapat menurun karena distrofi
obat ( tahap akhir ) dan myastenia gravis. Jumlah kreatinin yang
dikeluarkan seseorang tergantung pada massa otot daripada
aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya
juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya
tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik atau penyakit degeneratif
yang menyebabkan kerusakan masif otot.
H. Pembahasan
kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin. Kreatin
sebagian besar dijumpai di otot rangka, tempat zat ini terlihat dalam
penyimpanan energi sebagai kreatin fosfat (cp ), dalam sintesis ATP dari
ADP, kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim
kreatin. Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu
parameter yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal, karena konsentrasi
dalam plasma dan eksresinya di urin dalam 24 jam relatif konstan. Kadar
kreatinin darah yang lebih besar dari normal mengisyaratkan adanya
gangguan fungsi ginjal. Nilai kreatinin normal pada metode Jaffe reaction
adalah laki – laki : 0,8 – 1,2 mg/dL ; dan wanita : 0,6 – 1,1 mg/dL.
penentuan kadar kreatinin plasma menggunakan sampel plasma
darah, serta hasil praktikumnya diukur dengan spektrofotometer dan akan
diperoleh rata – rata dari kelompok kami (sembilan ) sebesar 0,715 mg/dL
untuk sampel darah B (wanita ), jika ditinjau dari nilai normal kadar
kreatinin plasma tersebut tergolong normal. Sedangkan dari hasil
pemeriksaan seluruh kelompok normal dengan sampel wanita yang
berkisar antara 0,6 – 1,1 mg/dL.
kadar kreatinin dalam plasma sebesar 0,715 mg/dL dengan sampel
darah B (wanita ). Kadar kreatinin plasma di kelompok kami ( sembilan )
masuk dalam kategori normal. Seluruh kelompok yang praktikum bersama
kami ( shift A) juga termasuk dalam kategori normal, karena semua nilai
kadar kreatinin plasma berkisar antara 0,6 – 1,1 mg/dL dengan sampel
darah wanita semua. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ginjal dalam
keadaan bagus atau tidak ada gangguan pada ginjal.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin dalam
darah, diantaranya adalah :
Perubahan massa otot.
Diet kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa jam
setelah makan.
Aktivitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin darah.
Obat – obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co – trimexazole
dapat mengganggu sekresi kreatinin sehingga meninggikan kadar kreatinin
darah.
Kenaikan sekresi tubulus dan destruksi kreatinin internal.
Usia dan jenis kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi
daripada orang muda, serta pada laki – laki kadar kreatinin lebih tinggi
daripada wanita.
I. Kesimpulan
Pemeriksaan kreatinin darah dapat menggunakan beberapa metode,
sebagai berikut : Jaffe reaction, dasar yang digunakan metode ini adalah
kreatinin dalam suasana alkalis dengan asam pikrat membentuk senyawa
kuning jingga dan menggunakan alat ukur photometer ; Kinetik, metode
ini relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan sekali pembacaan dan
alat yang digunakan autoanalyzer ; enzimatik darah , dasar metode ini
adalah adanya substrat dalam sampel bereaksi dengan enzim membentuk
senyawa substrat menggunakan alat photometer.
DAFTAR PUSTAKA