adalah:
b. Diet kaya daging atau suplemen kaya kreatinin akan meningkatkan kadar kreatinin
f. Usia dan jenis kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi daripada orang
muda, serta pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi dari pada wanita (Sukandar,
2006)
Kreatinin dalam suasana alkalis dengan asam pikrat membentuk senyawa kuning
digunakan photometer.
Pemeriksaan Metode Jaffe ini terbagi dalam 2 cara yaitu cara deproteinasi dan tanpa
deproteinasi. Cara deproteinasi adalah dengan penambahan TCA(Tri Chlor Acetic Acid)
1,2 N pada sampel sebelum dilakukan pengukuran, diputar dengan kecepatan tinggi
selama 5-10 menit maka protein dan senyawa lain akan mengendap dan filtrat digunakan
untuk pengukuran kreatinin dalam suasana alkalis dan konsentrasi ditentukan dengan
2) Posisi pengambilan
3) Waktu pembendungan
4) Pengambilan sampel
5) Penanganan sampel
b. Tahap analitik
1) Reagen
b) Suhu penyimpanan
2) Alat / instrument
3) Metode Pemeriksaan
Pencatatan hasil dan pelaporan hasil dilakukan secara teliti dan benar.
1. Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Kreatinin
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin dalam darah,
diantaranya adalah :
setelah makan.
darah.
f) Usia dan jenis kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi daripada
orang muda, serta pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi daripada
dilakukan pengukuran, setelah diputar dengan kecepatan tinggi antara 5-10 menit
perlukan lama sekitar 30 menit.( pedoman kerja reagen diagnostik ST. Reagen dan
perubahan warna ).
beberapa menit ).
Kandungan nitrogen dalam sampel seperti protein, ureum, dll sudah terikat
dengan TCA sehingga supernatan terbebas dari bahan-bahan nitogen. ( AAK Nusa
Cara ini adalah fixed time kinetik, yaitu pengukuran kreatinin dalam
Tes linier sampai dengan konsentrasi 13 mg / dl serum dan 500 mg per / dl urin.
Cara tanpa deproteinasi ini hanya memerlukan sedikit sampel dan waktu yang
diperlukan cukup singkat sekitar 2 menit. .( pedoman kerja reagen diagnostik ST.
yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal, karena konsentrasi dalam plasma dan
ekskresinya di urin dalam 24 jam relatif konstan. Kadar kreatinin darah yang lebih
besar dari normal mengisyaratkan adanya gangguan fungsi ginjal. Nilai kreatinin
normal pada metode jaffe reaction adalah laki-laki 0,8 sampai 1,2 mg / dl; wanita
menilai kemampuan laju filtrasi glomerolus, yaitu dengan melakukan tes kreatinin
klirens. Selain itu tinggi rendahnya kadar kreatinin darah juga memberi gambaran
gangguan fungsi ginjal yang berat yaitu jika kadar kreatinin lebih dari 7 mg / dl
(http://id.wikipedia.org/wiki/kreatinin )
C. Metode Pemeriksaan
adalah :
1. Jaffe reaction
Dasar dari metode ini adalah kreatinin dalam suasana alkalis dengan asam pikrat
2. Kinetik
Dasar metode ini relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan sekali
3. Enzimatik Darah
Dasar metode ini adalah adanya substrat dalam sampel bereaksi dengan enzim
dimana metode ini bisa menggunakan serum atau plasma yang telah dideproteinasi
dan tanpa deproteinasi. Kedua cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan,
salah satunya adalah untuk deproteinasi cukup banyak memakan waktu yaitu sekitar
30 menit, sedangkan tanpa deproteinasi hanya memerlukan waktu yang relatif singkat
yaitu antara 2-3 menit.( pedoman kerja reagen diagnostik ST. Reagen / Rajawali
Nusindo diagnostik ).
Asam askorbat, Bilirubin, Asam urat, Asam aceto acetat, Piruvat, Barbiturat,
reagen kreatinin dengan membentuk warna yang serupa kreatinin sehingga dapat
Akurasi atau tidaknya hasil pemeriksaan kadar kreatinin darah juga sangat
ketepatan waktu dan suhu inkubasi, pencatatan hasil pemeriksaan dan pelaporan hasil.
( http://www.prodia.co.id/info_terkini/isi_cystain.html ).