Anda di halaman 1dari 14

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

EBM

Oleh :
Giani Putra
1102009121
Kelompok A-5
Dosen Pembimbing :
dr. Citra Dewi, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2014 - 2015

SKENARIO
Seorang pria berusia 60 tahun datang ke RS Yarsi dengan keluhan sakit kepala serta rasa
berat di bagian tengkuk selama seminggu ini hilang timbul. Gejala lebih sering di rasakan pasien
apabila pasien kurang tidur. Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah pasien
160/100 mmHg. Pasien sering merokok setidaknya 1 bungkus dalam 2 hari.
Riwayat pada keluarga pasien, ayah pasien meninggal akibat stroke hemorrhagic dan
memiliki takanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Pasien pernah mengkonsumsi
amlodipine(10mg) dengan perindopril(8mg) 1 kali sehari 3 bulan yang lalu dan sudah berhenti
mengkonsumsinya. Menurut nasihat sahabatnya, mengkonsumsi amlodipine(10mg) dengan
olmesartan(40mg) sangat efektif untuk menurunkan darah tingginya.
Question : Manakah yang lebih efektif untuk terapi hipertensi, amlodipine dengan olmesartan
atau perindopril?
PICO
P
I
C
O

: Pria 60 tahun dengan hipertensi


: Amlodipine dengan perindopril
: Amlodipine dengan olmesartan
: Amlodipine dengan olmesartan lebih efektif untuk penderita hipertensi

Keyword : Angiotensin-converting enzyme inhibitor AND Angiotensin II receptor


antagonist AND calcium channel blocker AND central systolic blood pressure AND fixeddose combination AND non-invasive CV analysis system AND uncontrolled hypertension.
website : springerlink.com
Limitation : 5 years
Result : 1 result
Selected article:
The Fixed-Dose Combination of Olmesartan/ Amlodipine Was Superior in Central Aortic
Blood Pressure Reduction Compared with Perindopril/ Amlodipine: A Randomized, DoubleBlind Trial in Patients with Hypertension
Pengarang :
Luis Ruilope & Angie Schaefer

I. VALIDITY: Apakah hasil penelitian ini valid?


Petunjuk Primer
1. Apakah penempatan pasien kedalam kelompok terapi dirandomisasi?
Ya, dilakukan randomisasi dari minggu ke 4 sampai 24 dengan double blinded, terlihat pada
bagian Methods halaman 3

dan juga terandomisasi dikarnakan penelitian di lakukan di 16 tempat yang berbeda di


spanyol dan memiliki kriteria terntentu

Setelah randomisasi pasien dikelompokkan ke dalam 2 kelompok yang mendapatkan terapi


OLM/AML dan PER/AML, terlihat pada bagian results halaman 5

2. Apakah semua pasien yang dimasukkan ke dalam penelitian dipertimbangkan dan


disertakan dalam pembuatan kesimpulan?
a. Apakah follow-up lengkap?
Ya, lengkap untuk semua pasien, terlihat di bagian Results di halaman 5

b. Apakah semua pasien dianalisis pada kelompok randomisasi semula?


Ya, pada bagian Results di halaman 5

Petunjuk Sekunder
1. Apakah pasien, petugas kesehatan dan staf peneliti dibutakan terhadap terapi?
Pasien dan dokter dibutakan karena menggunakan metode double blinded

2. Apakah pada awal penelitian kedua kelompok sama?


Ya, dijelaskan di bagian Results halaman 5

Halaman 6

3. Disamping intervensi eksperimen, apakah kedua kelompok mendapat perlakuan yang


sama?
Selain dari kedua kelompok mempunyai characteristic yang sama,dan peneliti memiliki
kualifikasi terhadap pasien yang di teliti(methods halaman 3)

kedua kelompok juga mendapatkan perlakuan intervensi obat maupun randomisasi obat
berdasarkan obat yang sudah di konsumsi sebelumnya.
Intervention Halaman 3-4

II.
I.

IMPORTANCE: Apa hasilnya?


Berapa besar efek terapi?
Keterangan:
RRR (Relative Risk Reduction) : berapa persen terapi yang diuji memberi perbaikan
dibanding kontrol
ARR ( Absolute Risk Reduction) : beda proporsi kesembuhan atau kegagalan antara
terapi eksperimen dan kontrol
EER (Experimental Event Rate) : proporsi kegagalan pada kelompok eksperimental
CER (Control Event Rate) : proporsi kegagalan pada kelompok kontrol
NTT (Number needed to treat) : berapa jumlah pasien yang harus diterapi dengan obat
eksperimental untuk memperoleh tambahan satu kesembuhan atau menghindari
kegagalan
RR (relative risk) : resiko pasien yang mendapatkan terapi eksperimen di banding
control

Efek terapi:
a. Hasil : perbandingan PER/AML dan OLM/AML mengalami perubahan tekanan
darah sampai akhir pemeriksaan berdasarkan Reappraisal ESH 2009(SBP/DBP
<140/90 mmHg)
EER = 24.4%
CER = 42.5%
RR = EER / CER = 24.4% / 42.5% = 0,574
RRR = 1 RR = 1 0.574 = 0.426 = 42.6%
ARR = CER EER = 42.5% 24.4%= 18.1%
NNT = 1 / ARR = 1 / 18.1% = 0.055
Efek terapi juga dijelaskan pada bagian conclusion halaman 12

II.

Bagaimana presisi estimasi efek terapi?


Dijelaskan di bagian discussion halaman 11

Discussion halaman 12

III.

APPLICABILITY: Apakah hasil tersebut akan membantu saya dalam melayani


pasien?
1. Apakah hasil ini dapat diterapkan untuk pasien saya?
Ya,Jika hanya melihat faktor resiko tanpa melihat etnis,karena ada kriteria inklusi dan
ekslusi yang dapat diterapkan.pada pasien skenario diantaranya berumur >50
tahun,perokok,dan memiliki riwayat keluarga hypertensi dan gangguan cerebrrovaskular
desease(stroke hemorrhagic).
Halaman 3 Methods

Halaman 6

tetapi dalam pemberian harus di pertimbang kan tentang masalah etnis,karena study ini
hanya di lakukan pada etnis caucasian di spanyol.halaman 12 Discussion

2. Apakah semua hasil yang penting sudah dipertimbangkan?


Ya,.semua pertimbangan sudah dilakukan melihat dari efek samping paling terbanyak
adalah edema perifer,nasopharingitis dan batuk pada kedua terapi kombinasi
tersebut.untuk itu diberikan hydrochlortriazid.
Safety/tolerability halaman 10

3. Apakah manfaat terapi tersebut melebihi kerugian dan biayanya?


Ya,karena dari hasil jurnal kombinasi OLM/AML dapat membantu mengurangi resiko
cardiovaskular disease dan mengurangi kerusakan organ yang di sebabkan oleh tekanan
darah yang tinggi.tetapi hal ini belum bisa di pastikan pada etnis orang indonesia.
Discussion halaman 12

Anda mungkin juga menyukai