NRP : 2314100032
Jurusan : Teknik Kimia
1.
a. Panca Sradha adalah lima keyakinan agama hindu yang terdiri dari :
Percaya akan adanya Brahman
Percaya akan adanya atman
Percaya akan adanya karmaphala
Percaya akan adanya punarbhawa
Percaya akan adanya moksa
Apapun yang kita kerjakan atau yang kita perbuat pasti akan ada hasilnya,
inilah yang disebut sebagai karmaphala. Setiap perbuatan baik (susila) atau
perbuatan buruk (asusila) yang kita lakukan pastinya nanti akan mendapatkan
hasil yang sesuai dengan yang kita perbuat, perbuatan baik yang kita tanam maka
hasil yang kita petik pun adalah hasil yang baik pula begitu juga sebaliknya.
Contohnya saja apabila waktu ujian kita tidak belajar sungguh-sungguh maka
hasil yang kita dapatkan kita tidak akan bisa menjawab soal ujian dan
mendapatkan nilai yang jelek. Maka dari itu, kita sebagai umat Hindu wajib
meyakini adanya karmaphala, sehingga segala perbuatan yang kita lakukan akan
selalu terkontrol dan tidak keluar dari ajaran Dhama (kebenaran)
Percaya akan adanya punarbhawa
Punarbhawa Sradha adalah keyakinan tentang kebenaran adanya kelahiran
yang berulang-ulang. Kelahiran ini disebabkan oleh karma dimasa lalu. Jangka
pembatasan dari samsara tergantung dari perbuatan baik kita di masa lampau
(atita), yang akan datang (nagata) dan yang sekarang (wartamana).Adapun
Punarbhawa tersebut merupakan suatu penderitaan yang diakibatkan oleh karma
wesana dari kehidupan kita yang silih berganti. Seperti yang dijelaskan dalam
kitab Bhagawadgita IV.5 bahuni me vyatitani janmani tava carjuna, tany aham
veda sarvani na tvam vettha parantapa yang artinya Banyak kelahiran-Ku
dimasa lalu, demikian pula kelahiranmu,Arjuna;semuanya ini Aku
mengetahuinya, tetapi engkau sendiri tidak, wahai Arjuna. Dari sloka tersebut kita
dapat meyakini bahwa akibat dari adanya kamaphala adalah punarbhawa yang
membawa manusia lahir kembali ke dunia sesuai dengan tingkat karmawesananya
dimasa lalu.
Percaya akan adanya moksa
Moksa Sradha adalah keyakinan tentang kebenaran adanya moksa. Moksa
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu muks yang artinya bebas dari ikatan duniawi
dimana jiwatman telah bebas dari siklus kelahiran dan kematian. Moksa inilah
yang menjadi tujuan terakhir bagi umat Hindu. Cara kita agar mencapa moksa
yaitu dengan melaksanakan ajaran Catur Marga (Bhakti Marga, Karma Marga,
Jnana Marga, Raja Marga). Oleh karena itu kita sebagai umat Hindu wajib
mempercayai akan adanya moksa , karena moksa merupakan tujuan akhir dari
kehidupan ini.
a. Fungsi dari Panca Sradha adalah sebagai pedoman/pegangan hidup agar
kita selalu ingat tujuan hidup kita sehingga kita selalu berada didalam
ajaran kebenaran.
b. Dalam menguasai alam semesta Ida Sang Hyang Widhi Wasa dikenal
dalam berbagai manifestasi sesuai fungsi dan kemahakuasaan- Nya dalam
nama "Dewa". Ida Sang Hyang Widhi Wasa memiliki banyak manifestasi
sesuai dengan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu dalam ajaran
azas tunggal yang tidak dapat diabaikan, bahwa setiap hal harus dilakukan
berdasarkan dharma, sehingga keseimbangan hidup dapat dicapai yang menuju
pada tercapainya tujuan hidup dalam agama Hindu yaitu Mokshartam
Jagadhita Ya Ca Iti Dharma. Peranan umat beragama dalam perkembangan
IPTEK contohnya itu di TPKH ITS mahasiswa hindu berinovasi membuat kotak
dana punia yang dapat mengeluarkan kata terimakasih itu merupakan salah satu
contoh peran agama hindu dalam perkembangan IPTEK.
b. Aborsi tergolong pada perbuatan yang disebut Himsa karma yakni salah satu
perbuatan dosa yang disejajarkan dengan membunuh, meyakiti, dan menyiksa.
Membunuh dalam pengertian yang lebih dalam sebagai menghilangkan nyawa
mendasari falsafah atma atau roh yang sudah berada dan melekat pada jabang
bayi sekalipun masih berbentuk gumpalan yang belum sempurna seperti tubuh
manusia. Aborsi merupakan salah satu perbuatan yang sangat dilarang dalam
agama hindu. Dalam dewasa ini banyak sekali anak muda yang melakukan aborsi
akibat dari pergaulan bebas yang dijalani oleh anak muda jaman sekarang. Hal ini
tidak lepas dari pengaruh perkembangan IPTEK. Hal ini tentu sangat ironis sekali,
ditengah kemajuan teknologi yang sangat pesat tetapi degradasi moral anak muda
juga sangat tinggi. Dalam agama hindu perbuatan aborsi itu sendiri sangat
dilarang seperti yang di jelaskan didalam Kitab-kitab suci Hindu antara lain
Rgveda 1.114.7 menyatakan:
MA NO MAHANTAM UTA MA NO ARBHAKAM
artinya: Janganlah mengganggu dan mencelakakan bayi.
Atharvaveda X.1.29:
ANAGOHATYA VAI BHIMA
artinya: Jangan membunuh bayi yang tiada berdosa.
Atharvaveda X.1.29:
MA NO GAM ASVAM PURUSAM VADHIH
artinya: Jangan membunuh manusia dan binatang
Kita sebagai generasi penerus bangsa yang hidup didalam kemajuan tenologi
seharusnya mampu memilah hal-hal positif dan negative. Karena dengan kemajuan
teknologi yang pesat ini tidak menutup kemungkinan bahwa lebih banyak pengaruh
negative yang masuk ketimbang pengaruh positifnya. Oleh karena itu kita sebagai
manusia yang telah dianugrahi pikiran untuk memilah mana perbuatan yang baik dan
mana perbuatan yang buruk seharusnya mampu menghindari pengaruh negative dari
IPTEK itu sendiri. Sehingga kita dapat terhindar dari perbuatan asubha karma.
Sumber referensi :
http://mertajaya.blogspot.com/2011/01/catur-marga-yoga.html
http://katiwawalan.blogspot.com/2012/11/panca-sradha-5-keyakinan-agama-hindu.html