Pendahuluan
Tang CH, Wu CS, Lee TH, Hung ST, Yang CY, Lee CH, Chu PH. Preeclampsia-eclampsia and the risk of stroke among peripartum
in Taiwan. Stroke 2009;40:11628.
S. J. Kittner, B. J. Stern, B. R. Feeser et al., Pregnancy and the risk of stroke, New England Journal of Medicine, vol. 335,
no.11, pp. 768774, 1996.
2. A.Serebral Media
M1 : Bagian horisontal dari
arteri
medial serebral
menimbulkan
a.lenticulostriate
-> ganglia basal, globus
palidus,
putamen
M2: Bagian dalam fisura sylvii ->
lobus
temporal, parietalis, frontal inferolateral
M3: Segmen kortikal -> Memasok ke korteks
serebral lateralis
3. A. Serebral Posterior
P1: Bagian dari proksimal arteri serebri
posterior, arteri komunikan posterior antara
bifurkasi karotid dan arteri serebral posterior.
P2: Bagian dari arteri serebral posterior distal
arteri komunikans posterior.
Anatomi Otak
Klasifikasi
Faktor Risiko
usia > 35 tahun
preeklampsia/eklampsia/
hipertensi gestasional,
sakit kepala migrain,
hiperemesis gravidarum,
perdarahan postpartum,
Komplikasi persalinan
transfusi, cairan, elektrolit dan
gangguan asam basa dan
infeksi
Diabetes, penyakit
jantung, penyakit sel sabit,
anemia, trombositopenia,
dan trombofilia.
Faktor-faktor gaya hidup,
alkohol, merokok
Etiopatofisiologi
Perubahan fisiologis
penurunan faktor antitrombotik, stasis vena atau
pengurangan volume darah tiba-tiba setelah
persalinan -> Arterivena tromboemboli
Peningkatan volume darah, cardiac output dan
perubahan struktural pembuluh darah ->
meningkatkan risiko dari malformasi ruptur
arterivena atau ruptur aneurisma
Preeklampsia
Menyebabkan sindrom ensefalopati posterior yang
reversibel dapat mengakibatkan disfungsi endotel
dan kegagalan autoregulasi cerebral selanjutnya
vasogenik edema.
sindrom klinis terdiri dari sakit kepala tiba-tiba
dengan atau tanpa defisit neurologi fokal, dan
vasokontriksi reversibel arteri segmental.
Koriokarsinoma
Neoplasma maligna yang muncul dari jaringan
trophoblastik plasenta, biasanya setelah kehamilan
mola tapi juga dapat terjadi setelah persalinan,
aborsi dan kehamilan ektopik
Metastasis otak menyebabkan komplikasi,
trophoblast mungkin menginvasi pembuluh darah> emboli thropoblastik serebrovaskular
Peripartum Kardiomiopati
Dilatasi kardiomiopati, berkembang di bulan
terakhir kehamilan atau pada lima bulan
pertama sesudah persalinan.
Diagnosis
Anamnesis
-Kelumpuhan anggota gerak,
bicara pelo, mulut mencong?
-Onset gejala mendadak?
- Faktor-faktor Risiko?
- Riwayat penyakit keluarga
lainnya?
Pemeriksaan Fisik
- Kesadaran: Bisa terjadi Penurunan
- Vital Sign : TD tinggi
-Px.neurovaskuler: TD lengan kanan dan kiri,
palpasi nadi karotis, auskultasi nadi bifurkasio
karotis komunis, karotis interna leher
Pemeriksaan Neurologis
1.Saraf Otak
2.Motorik
3.Sensorik
4.Fungsi Luhur
1.darah rutin
2.Pemeriksaan kimia darah
Pemeriksaan neurologik dan skala stroke
3.Pemeriksaan hemostasis (darah lengkap)
Pemeriksaan
Laboratorium
-Darah Rutin
-Kimia darah
-Darah lengkap
Pemeriksaan Neurologi dan Skala
Stroke
National Institutes of Health Stroke
Scale
Pemeriksaan Penunjang:
-CT Scan
-Ultrasonografi Doppler
-Magnetic Resonance Imaging (MRI)
- Angiografi serebral
- Pungsi Lumbal
- Ekokardiogram
-Elektrokardiografi
CT scan menunjukkan perdarahan otak fokalsekitar aneurisma ( panah ) tepat pada sistem prepontin kanan
MRI
Pemeriksaan yang paling sering dilakukan saat
antenatal, karena tidak adanya efek radiasi
rendah
Angiografi
menjelaskan jenis, lokasi, dan keparahan penyakit oklusif
vaskular.
Scan Doppler
pemeriksaan non invasif untuk menilai status sirkulasi
serebovaskular ,memantau perkembangan penyakit,
mengukur konversi hemodinamik setelah intervensi.
Penatalaksanaan
Tujuan Penatalaksaan: Menurunkan morbiditas , Menurunkan tingkat kematian
serta angka kecacatan
Medikamentosa
Antikoagulan
mencegah pembekuan darah, Heparin
LMWH tidak memiliki efek teratogenik,
tidak melewati plasenta dan perdarahan
janin
Antitrombotik
Obat yang dapat menghambat agregasi
trombosit,contoh:aspirin,klopidogrel.
Paparan Aspirin meningkatkan risiko
gastrochizis , perdarahn janin dan ibu,
penutupan duktus arteriosus, keterlambatan
awal persalinan
Operatif
Hanya dilakukan dengan
mempertimbangkan usia dan
letak perdarahan lesi , pada
perdarahan serebelum
diameter >3cm, hidrosefalus
akut
Radiointervensi
Endovaskular treatment merupakan tindakan invasif
minimal yang efektif mengobati aneurisma pada
wanita hamil dengan embolisasi atau stroke iskemik
dengan thrombolisis.
Ambang (mGy)
100
500
120
250
500
Tindakan
Abdomen harus terlindung baik anterior dan posterior
dengan apron.
Posisi kateter harus dicapai dengan cepat tapi aman.
Posisi yang tepat dari fluoroscopic untuk
memaksimalkan informasi diagnostik dari angiografi
sangat penting
Manajemen Kebidanan
Persalinan pervaginam tanpa penyulit, dilakukan setelah
embolisasi endovaskular GDC.
Operasi caesar sebelum pengobatan endovaskular untuk ruptur
aneurisma arteri.
Kedua jenis persalinan, ibu dan bayi dilakukan dengan baik.
Langkah-langkah ajuvan, seperti epidural atau anestesi ekor
dengan persalinan pervaginam dibantu dengan forsep rendah,
sesuai dengan keputusan ahli kandungan
Follow up CT-Scan 17
minggu setelah clipping
pembuluh darah
(F,G,H,I)
Pasca coiling terlihat
oklusi total (J,K)
A.
Prognosis
kematian ibu setelah infark serebral dilaporkan tidak
melebihi 14%
setengah dari pasien ringan sampai sedang memiliki
defisit neurologi sisa
risiko kekambuhan stroke terkait dengan kehamilan
berikutnya relatif kecil.
Kesimpulan
Penatalaksanaan pada kasus stroke selain dapat dilakukan
pemberian medikamentosa dan operatif juga dapat dilakukan
tindakan radio intervensi.
Radio intervensi yaitu endovaskular treatment, merupakan
tindakan invasive minimal dengan melakukan kateterisasi
pada pembuluh darah memiliki ambang paparan radiasi pada
janin yang rendah, sehingga tindakan tersebut aman dilakukan
pada pasien stroke dengan kehamilan.