Anda di halaman 1dari 30

ORGAN REPRODUKSI

WANITA
OOGENESIS
FOLIKULOGENESIS
FERTILISASI ALAMIAH (IN
VIVO)
oleh
Julius Chandra Yapri, dr., M.kes
Bag. Biologi FK. Untar

GAMBAR ORGAN REPRODUKSI


WANITA

ORGAN REPRODUKSI
WANITA
Terdiri dari :
Ovarium : tempat berlangsungnya
oogenesis dan pembuatan hormon
Tuba fallopii : Pars Intertitialis,
isthmika, ampullaris,
infundibulum ( di ampullaris
terjadi pembuahan ).
Uterus : Perimetrium,
myometrium, dan endometrium

Serviks uteri, berfungsi :


Sebagai reservoir spermatozoa
yang masuk
Melindungi sp. Dari pengaruh
asam vagina
Sebagai sumber energi bagi sp.
Mempengaruhi motilitas sp
( antibodi anti sperma)
Mencegah pergerakan
spermatozoa.
Dan lain-lain

Vagina :
Sebagai organ senggama
Tempat menampung
spermatozoa
Jalannya kelahiran
Dan lain-lain.

GAMBAR OVARIUM

GAMBAR OVUM DAN LAPISANLAPISANNYA

OOGENESIS
DAN
FOLLIKULOGENE
SIS

Oogenesis
Pada embrio usia 4 bulan :
Oogonium-oogonium dilapisi oleh sel
selapis gepeng. Kemudian bermitois
menjadi oogonia. Kemudian oogonia
berkembang menjadi oosit I dalam
suatu egg nest.
Pada embrio > 7 bulan :
Egg nest pecah, masing-masing oosit
I dilapisi oleh sel gepeng. Ini disebut
Primordial folikel.

Menjelang lahir :
Folikel akan berkembang menjadi Folikel
primer, dimana oosit I dilapisi oleh 1 lapis
sel berbentuk kubis.
Saat lahir :
Oosit I dalam fase diktioten/ fase istirahat
( profase std. diploten meiosis I ). Folikel
terus berkembang menjadi II kemudian
III.
Masa akil balik :
Oosit I akan menjadi oosit II. Folikel III
akan menjadi folikel dgraaf, dan oosit II
dalam std metafase II meiosis II.

Masa ovulasi :
Oosit II melanjutkan diri
berkembang (karena terlepasnya
OMI)
(OMI = Oosit Maturating Inhibitor )
Masa fertilisasi :
Oosit II akan berkembang dan
mengakhiri meiosis II dengan
pelepasan polar body II.

FOLLIKULOGENESIS

Fol. Primordial :
Pertumbuhannya tak terganggu oleh
kehamilan dan ovulasi / anovulasi. Terjadi
proliferasi sel-sel granulosa. Terjadi
aromatisasi androgen manjadi estrogen.
Fol. Preantral :
sel granulosa berlapis-lapis. Peningkatan
Estradiol dan R.FSH.
Fol.Dominan : 1 fol. Dominan akan
berkembang terus dan fol. muda lainnya
akan atresia.

Fol. Antral :
Antrum folikuli sudah ada.
Fol. Preovulasi :
Estrogen meningkat sekali
Mulai terjadi peningkatan LH
-----> degenerasi fol. lainnya,
luteinisasi sel granulosa dan
libido meningkat.
Progesteron mulai naik

Fol. Ovulasi :
Ovulasi terj. Pada 10 12 jam setelah
puncak LH ; 24-36 jam stlh puncak
estrogen ; 44 36 jam seblm fol. matang
pecah. (biasa terjadi pada jam 3.00 7.30
pagi)
Ovulasi didahului oleh :
Kontraksi jar otot
Ovarium membebaskan lisosom
Pembentukan plasmin dam histamin
Plasminogen aktifator menyebabkan
dinding fol hancur.
------> LI (luteinzing inhibitor) dan OMI
keluar.

Corpus

luteum :
Terbentuk pada hari ke 3 fase
luteal
Fase luteal menetap 14 hari
(12 17 hari). Bila siklusmya
memendek maka fase
follikulernya yang memendek.
Bila E < ------> R.Prog < ------>
Prog < ------> abortus dini (fase
luteal memendek)

TRANSPORT SPERMATOZOA
PADA SALURAN REPRODUKSI
WANITA

Serviks :
Selesai ejakulasi, semen akan berkumpul
di forniks posterior, kemudian melalui
canalis servisis masuk ke uterus
Di Getah servik dapat berhari-hari ( 2 4
hr )
Daya tembusnya bergantung dari faktor :
Kontraksi otot uterus dan vagina
Getah serviks
Spermatozoa dan plasma semennya.

Uterus

dan tuba fallopii:


Hanya 0,1 1 % saja ( 1000
5000 ekor) dari total saja
yang dpt mencapai tuba
fallopii. Sisanya akan
difagositosis.

KAPASITASI
SPERMATOZOA
Kapasitasi adalah : serangkaian proses
pelepasan enzim proteinase inhibitor
yang melekat pada permukaan
spermatozoa, sehingga akrosom siap
untuk mengadakan reaksi akrosom.
Berakibat : berdaya fertilisasi.
Tempat terjadi : Uterus dan tuba
proksimal

REAKSI AKROSOM

REAKSI AKROSOM
AA : kantong akrosom masih utuh
BB : penggabungan membran
plasma spermatozoa dengan
membran akrosom bag. Luar
CC : terbentuknya pori-pori, tempat
enzim keluar
DD : spermatozoa dengan membran
akrosom bag. dalam

FERTILISASI ALAMIAH / IN
VIVO MELIPUTI TAHAPAN :

Penetrasi spermatozoa :
Enzim hialuronidase menghacurkan
kumulus ooforus.
Enzim penetrasi corona melisiskan
korona radiata.
Akrosin (akrosomal proteinase)
melisiskan zona pellusida.
Setelah 1 spermatozoa masuk maka
terjadi pengerasan zona pellusida,
yang disebut membran fertilisasi.
( mencegah polispermia )

Aktivasi ovum setelah penetrasi sp.


Menyelesaikan pembelahan
meiosis
Pembentukan membran fertilisasi
Penigkatan metabolisme,
konsumsi oksigen, dan
pembentukan enzim-enzim.

Fusi dan singami antara pronukleus


jantan dan betina
Pembentukan pro nukleus betina
Pembentukan pronukleus jantan
Kemudian fusi ke duanya.
Pada keadaan normal, fertilisasi ini
terjadi pada bag. Ampularis tuba (
tuba 1/3 lateral )

PERTEMUAN INTI
SPERMATOZOA DENGAN
INTI OVUM

Anda mungkin juga menyukai