Asam Basa
Asam Basa
DARAH, PERNAFASAN
DAN EKSKRESI GINJAL
DALAM KESEIMBANGAN
ASAM
BASA
TUBUH
Dr.
Ismawati,
M.Biomed
36 mmHg
46 mmHg
Chloride shift
Gerakan ion Cl- yang mengimbangi
gerakan ion HCO3- dari atau ke
plasma darah ke atau dari SDM, pada
proses transportasi CO2 dalam darah
(gambar)
asidosis metabolik
alkalosis metabolik
Asidosis metabolik
Paling banyak dijumpai
Kadar garam B+. HCO3karena
dipergunakan menanggulangi
kelebihan asam organik produk
metabolisme, misal : asam laktat,
piruvat.
Reaksi :
B+. HCO3- + H+
B+ + H2CO3
Asidosis metabolik
Kompensasi tubuh
1. Sistem dapar
H2CO3 melepaskan H+ ke sistem dapar lainnya.
2. Sistem respirasi
Terjadi hiperventilasi
penurunan asam
karbonat.
3. Sistem ekskresi ginjal
Retensi Na+
garam bikarbonat
meningkat.
Asidosis metabolik
Jika kompensasi gagal disebut asidosis
metabolik tidak terkompensasi.
Jika kompensasi berhasil disebut asidosis
metabolik terkompensasi.
Asidosis metabolik dijumpai pada :
1. Ketosis
Pembakaran lemak
benda keton
(bersifat asam) sehingga garam bikarbonat
terpakai.
2. Tirotoksikosis
Hiperaktif kelenjar gondok
metabolisme sehingga pembakaran lemak
Alkalosis metabolik
Garam bikarbonat meningkat
Kompensasi :
1. Sistem dapar
Berusaha menerima ion H+ dari sistem
dapar lainnya sehingga H2CO3 meningkat.
2. Sistem respirasi
Meningkatkan asam karbonat dengan
meningkatkan retensi CO2 dengan menekan
pusat nafas.
3. Sistem ekskresi ginjal
Menikatkan ekskresi garam-garam natrium
karbonat dan natrium fosfat.
Alkalosis metabolik
Dijumpai pada :
Muntah proyektil
Sehingga banyak dikeluarkan ion H+
dan ClUntuk mengikat HCO3- dilakukan
retensi Na- sehingga garam
bikarbonat meningkat.
Asidosis respiratorik
Terjadi peningkatan H2CO3 akibat retensi CO2
karena gangguan fungsi paru.
Kompensasi:
Sistem dapar
1. H2CO3 yang meningkat segera diubah dalam
SDM menjadi HCO3- untuk meningkatkan garam
bikarbonat.
2. Sistem respirasi
H2CO3 yang meningkat merangsang pusat
pernafasan di hipotalamus sehingga terjadi
hiperventilasi.
3. Sistem ekskresi ginjal
Meningkatkan retensi natrium sehingga terjadi
peningkatan garam bikarbonat.
Asidosis respirasi
Terjadi pada :
1. Penyakit paru-paru sehingga pengeluaran
CO2 terganggu.
2. Faktor-faktor yang menekan pusat
pernafasan di hipotalamus, misal :
a. keracunan barbiturat
b. keracunan morfin
3. Penderita poliomielitis
Terjadi parese (kelumpuhan) otot pernafasan
Alkalosis respirasi
Terjadi penurunan kadar H2CO3
Kompensasi :
1. Sistem dapar
Kelebihan HCO3 dimasukkan dalam sel
darah merah membentuk H2CO3..
2. Sistem respirasi
Tergantung berat ringan gangguan. Terjadi
peningkatan asam karbonat dengan
hipoventilasi.
3. Sistem ekskresi ginjal
Meningkatkan ekskresi natriumbikarbonat
dan natrium fosfat.
Alkalosis respirasi
Terjadi pada :
Faktor-faktor yang merangsang
pusat pernafasan di hipotalamus,
misal :
- keracunan salisilat
- demam
- hiperpnoea di dataran tinggi