Lapkas I (Stemi)
Lapkas I (Stemi)
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporankasus ini tepat waktu. Tidak lupa penulis mengucapkan terimah kasih
kepada dr. H. Abdul Wahid Usman, Sp. PD selaku pembimbing yang telah membimbing penulis
dalam menyelesaikan laporan kasus ini. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan
laporan kasus ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya dan bermanfaat pula
bagi penulis.
Penulis
1
BAB I
I.
II.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. MY
Usia
: 68 tahun
Alamat
: Warunggunung Lebak
Pekerjaan
: Pensiunan Guru
Status
: Menikah
Agama
: Islam
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sesak napas sejak 4 minggu sebelum masuk rumah sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh sesak napas sejak 4 minggu sebelum masuk rumah sakit, sesak
dirasakan secara tiba-tiba. Sesak dirasakan lebih berat apabila sedang beraktivitas dan
membaik ketika istirahat. Sesak yang diraskan lebih berat ketika berbaring
dibandingkan dengan duduk.
Pasien mengeluh nyeri dada sejak 3 minggu sebelum masuk rumah sakit, nyeri
yang dirasakan menjalar ke bagian belakang leher pasien. Nyeri dada hilang timbul,
serangan nyeri dada dirasakan selama
Pasien mengeluhkan batuk berdahak sejak 3 minggu sebelum masuk rumah
sakit, warna dahak putih kental. Pasien juga mengeluhkan adanya keringat dingin
yang sangat banyak saat malam hari. 3 minggu yang lalu pasien mengaku demam,
demam hanya berlangsung 2 hari dan demam naik turun. Pasien mengaku nafsu
makan belakangan ini berkurang dan merasakan mual. Keluhan pusing dan muntah
disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini. 4 tahun belakangan pasien
memiliki riwayat diabetes mellitus terkontrol dan menggunakan insulin. Pasien tidak
memiliki riwayat hipertensi, tidak memiliki riwayat asma.
2
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
: Tekanan darah = 90/70 mmHg
Nadi
= 94 x/menit
RR
= 20 x/menit
Suhu
= 37,0C
Kepala
: Bentuk normocephal, simetris, rambut hitam, tidak mudah
dicabut
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Thoraks
Cor
- Inspeksi
- Palpasi
- Perkusi
hiperemis (-)
: Pembesaran kelenjar getah bening (-), JVP tidak meningkat.
: Iktus kordis tidak terlihat
: Ictus kordis teraba di ICS 6
: Batas atas jantung terletak pada ICS III garis parasternalis sinistra
Batas kanan jantung terletak pada ICS V garis parasternalis
dextra
3
sinistra
: BJ I dan II regular, gallop (-), murmur (-)
Auskultasi
Pulmo
-
Inspeksi
Palpasi
Abdomen
-
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Ekstremitas
IV.
Pemeriksaan
Hasil
Nilai
Rujukan
Satuan
Hemoglobin
12.2
13.5 17.5
g/dl
Hematokrit
36.2
42 52
Eritrosit
Leukosit
4.24
9.2
4.2 5.4
4.8 10.8
10^6/ul
10^3/ul
Trombosit
332
150 450
10^3/ul
MCV
85.4
80 84
fL
MCH
28.6
27 31
pg
MCHC
33.7
33 37
RDW-SD
39.1
37 54
fL
PDW
13.6
9 14
fL
MPV
12.1
8 12
fL
LYM %
25.0
26 - 36
MXD %
10.6
0 11
Hematologi Lengkap
Differential
NEU %
55.8
40 - 70
EOS %
8.3
1-3
BAS %
0.3
<1
LYM #
2.30
1.00 1.43
10^3/ul
MXD #
0.97
0 1.2
10^3/ul
NEU #
5.13
1.8 7.6
10^3/ul
EOS #
0.76
0.02 0.50
10^3/ul
BAS #
0.03
0.00 0.10
10^3/ul
Glukosa
Rapid 137
Sewaktu
ELEKTROLIT
< 180
Mg/dL
Natrium (Na)
145.3
135 - 148
mEq/L
Kalium (K)
3.61
3.50 5.30
mEq/L
Calcium ion
0.99
1.15 1.29
mmol/L
Absolut
KIMIA KLINIK
V.
Daftar Masalah
1. Coronary Artery Disease (CAD)
2. STEMI anterior
3. Suspect TB paru
4. Diabetes Mellitus II
VI.
Rencana Penatalaksanaan
Infuse RL 500 cc/24 jam
Furosemide 3x20mg
ISDN 3x5mg
Aspilet 1x81mg
Clopidogrel 1x75mg
Simvastatin 1x20mg
Novorapid
VII. Prognosis
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad fungtionam
: Dubia ad malam
Quo ad Sanationam
: Dubia ad malam
Follow UP
Pasien masuk RS : Senin-07-12-2016
Hari
/tanggal
Hari ke-2
- CAD
Selasa,
berdahak
- STEMI anterior
rontgen thoraks
08-02-
- Suspect TB paru
(+), N : 86 x/mnt
Rencana
2016
- DM II
Riwayat DM
BTA
-
Furosemide
3x20
ISDN 3x1
(-)
Aspilet 1x1
mukosa
CPG 1x1
Faring
Simvastatin
Mulut
lembab.
huperemis (+)
1x1
Thorak
Cor
BJ
I&II
Noveramid
3x14
- CAD
berdahak
- STEMI anterior
(+), N : 82 x/mnt
Furosemide
3x20
- Suspect TB paru -
ISDN 3x1
- DM II
Aspilet 1x1
CPG 1x1
Riwayat DM
Simvastatin
1x1
-
Mulut
mukosa
lembab.
Noveramid
3x14
Faring
huperemis (+)
Thorak
Cor
BJ
I&II
BAB II
ANALISIS MASALAH
1. Coronary Artery Disease (CAD)
CAD adalah penyakit pada arteri koroner dimana terjadi penyempitan atau
sumbatan pada liang arteri koroner oleh karena proses atherosklerosis. Pada proses
artherosklerosis terjadi perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah terjadi sejak
usia muda sampai usia lanjut.
Penyakit (CAD) ditandai dengana adanya endapan lemak yang berkumpul di
dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyumbat aliran darah. Endapan
lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari
kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung.
Proses pembentukan ateroma disebut ateroklerosis.
Penyebab yang tidak dapat diubah
Umur
Jenis kelamin
Suku dan kebudayaan
Faktor genetic
kedua lengan
Terutama laki-laki > 35 tahun dan Wanita > 40 tahun
Seringkali disertai mual atau muntah, dapat pula rasa tidak enak disertai
sesak nafas, lemah, penurunan kesadaran, dan keringat banyak.
2. STEMI Anterior
T Elevasi Miokard Infark (STEMI) adalah rusaknya bagian otot jantung secara
permanen akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh proses degeneratif maupun di
pengaruhi oleh banyak faktor dengan ditandai keluhan nyeri dada, peningkatan enzim
jantung dan ST elevasi pada pemeriksaan EKG. STEMI adalah cermin dari pembuluh
darah koroner tertentu yang tersumbat total sehingga aliran darahnya benar-benar
terhenti, otot jantung yang dipendarahi tidak dapat nutrisi-oksigen dan mati
Tabel hubungan antara lokasi infark dengan elevasi segmen ST
Lokasi Infark
Antero-septal
Anterior
Septum
Lateral
Anterolateral
Anterior-ekstensif
High lateral
Posterior
Inferior
Right Ventrikel
Elevasi segmen ST
V1, V2, V3, V4
V3 dan V4
V1 dan V2
V5 dan V6
I, aVL, V3, V4, V5, V6
I, aVL, V1-V6
I, aVL, V5, V6
V7-V9
II, III, aVf
V2R V4R
3. Suspect TB Paru
Gejala klinis tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala local dan gejala
sistemik, bila organ yang terkena adalah paru maka gejala local ialah gejala respiratori.
a. Gejala respiratorik
- Batuk 2 minggu
- Batuk darah
9
- Sesak napas
- Nyeri dada
Gejala respiratori ini sangat bervariasi, dari mulai tidak ada gela sampai gejala yang
cukup berat tergantung dari luas lesi.
b. Gejala Sistemik
- Demam
- Gejala sistemik lain adalah malaise, keringat malam, anoreksia dan berat badan
menurun
c. Gejala tuberculosis ekstraparu
Gejala tuberculosis ektraparu tergantung dari organ yang terlibat, misalnya pada
limfadenitis tuberculosis akan terjadi pembesaran yang lambat dantidak nyeri dari
kelenjar getrah bening, pada meningitis tuberculosis akan terlihat gejala meningitis.
4. Diabetes Mellitus II
Menurut American Diabetes Association (ADA) 2015, Diabetes melitus
merupakan suatu penyakit kronis kompleks yang membutuhkan perawatan medis yang
lama atau terus-menerus dengan cara mengendalikan kadar gula darah untuk mengurangi
risiko multifaktorial.
Mekanisme multiple telah diajukan yang bertanggungjawab untuk peningkatan
risiko CAD pada pasien diabetik, termasuk disfungsi endotelial dan enhanced thrombosis
development. Ateroma koroner dari pasien diabetic terdiri dari jaringan yang lebih kaya
lemak dan infiltrasi makrofag, yang meningkatkan risiko rupture plak dan selanjunya
perkembangan thrombosis juga
terdapat
agresi
platelet
yang
lebih
tinggi
dan
10