Anda di halaman 1dari 7

6.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/ Semester
Materi Pokok

:
:
:
:

...................................................................
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
3 / Genap
Kisah Teladan Nabi Yusuf a.s dan nabi Syuaib a.s (Pelajaran 6)
A. kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
B. Kisah keteladanan Nabi Syuaib

Alokasi Waktu

: ..................................................................

A. Kompetensi Inti:
KI 1
KI 2

KI 3
KI 4

: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya yang terkait
dengan fenomena dan kejadian tampak mata.
: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


NO.

KOMPETENSI DASAR

3.11 Mengetahui kisah keteladanan Nabi


Yusuf as.

3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi


Syuaib as.

4.11 Menceritakan kisah keteladanan


Nabi Yusuf as.

4.12 Menceritakan kisah keteladanan


Nabi Syuaib as.

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
3.11.1 Menyebutkan keteladanan dari kisah
singkat Nabi Yusuf as.
3.11.2 Menjelaskan keteladanan dari kisah
singkat Nabi Yusuf as.
3.11.3 Menjelaskan hikmah dari kisah Nabi
Yusuf as.
3.12.1 Menceritakan kisah singkat Nabi
Syuaib as.
3.12.2 Menjelaskan hikmah dari kisah Nabi
Syuaib as.
3.12.3 Menjelaskan keteladanan dari kisah
Nabi Syuaib as.
4.11.1 Menceritakan keteladanan kisah singkat
Nabi Yusuf as.
4.11.2 Menceritakan kisah singkat Nabi
Yusuf as.
4.12.1 Menceritakan keteladanan kisah singkat
Nabi Syuaib as.
4.12.2 Menceritakan kisah singkat Nabi
Syuaib as.

C. Materi Pembelajaran
I. KISAH NABI YUSUF a.s
1. Nabi Yusuf a.s. Bermimpi
Allah Swt. memberikan kedudukan yang mulia kepada Nabi Yusuf a.s.. Nabi Yusuf a.s. juga diberi ilmu berupa
tafsir mimpi. Nabi Yusuf a.s. adalah putra NabiYaqub a.s.. Yusuf mempunyai adik kandung bernama Bunyamin dan 10
saudara berbeda ibu (kakak-kakak Yusuf). Ayah Yusuf sangat dekat dengan Yusuf setelah ibu kandungnya (bernama
Rahel) meninggal dunia. Saat Rahel meninggal, Yusuf baru berusia dua tahun.

Kedekatan Yusuf dengan ayahnya menimbulkan rasa cemburu 10 saudaranya (yang tidak seibu). Mereka mulai
tidak menyukai Yusuf. Apalagi wajah Yusuf juga lebih tampan. Suatu hari Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan, semuanya bersujud kepadanya. Yusuf kemudian menceritakan mimpi itu kepada ayahnya. Yaqub
lalu berkata, Jangan kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, supayamereka tidak tergoda oleh setan
dan mencelakakanmu.Dengan mimpi itu ayahnya mempunyai firasat bahwaYusuf kelak akan mendapat kedudukan
yang tinggi di dunia dan akhirat.

2. Diajak Pergi Bermain untuk Dicelakai


Saudara-saudara Yusuf menghadap Yaqub dan meminta izin akan mengajak Yusuf bermain-main di
hutan. Sang ayah berkata, Jangan mengajak Yusuf ke hutan nanti ada serigala sedangkan dia masih kecil.
Namun akhirnya mereka berhasil membujuk ayahnya. Saudara audara Yusuf merencanakan untuk
membunuh Yusuf , tetapi salah satu kakak Yusuf berpendapat agar jangan membunuh Yusuf, tetapi
membuangnya saja ke dalam sumur.
Yusuf dibawa ke hutan mendekati sumur tempat para pedagang sering mampir mengambil air.
Mereka pun membuang Yusuf ke dalam sumur. Saudara-saudara Yusuf kemudian pulang dan berkata pada
ayah mereka, Wahai ayah, kami tadi sedang bermain dan berlomba memanah lalu kami tinggalkan Yusuf di
dekat barangbarang kami, tiba-tiba dia dimakan serigala. Apakah ayah tidak percaya kepada kami?" Mereka
menunjukkan bekas baju Yusuf yang berlumuran darah (palsu). Ayahnya berkata, Sebenarnya hanya dirimu
sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu, maka hanya bersabar adalah yang terbaik bagiku.
Dan kepada Allah saja aku memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan".
3. Diselamatkan Saudagar
Tidak lama kemudian ada saudagar yang melewati sumur itu dan mampir untuk mengambil air.
Ketika menurunkan timbanya, Nabi Yusuf a.s. berpegangan pada timba dan ikut ditarik ke atas. Saudagar itu
terkejut bukan kepalang mendapati anak kecil bergelantung di timbanya, Oh, ini ada seorang anak yang bisa
kita bawa dan kita jual sebagai barang dagangan.Sesampainya di pasar, Yusuf dijual. Pembelinya adalah
penguasa di negeri itu. Sang pembeli meminta kepada isterinya, Zulaikha, agar memperlakukan Yusuf
dengan baik. Waktu berjalan terus, lambat laun Yusuf menjadi dewasa dan pemuda yang cerdas.
4. Mimpi Raja
Pada suatu hari Raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor
sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai gandum lainnya yang kering.
Raja segera mengumpulkan para penasihat untuk menjelaskan makna mimpinya. Namun tak seorang pun
bisa menjelaskan makna mimpi itu. Seorang pelayan melapor kepada Raja, Baginda saya punya informasi
tentang orang yang pandai menjelaskan mimpi, maka utuslah aku kepadanya. Pelayan kemudian
diperbolehkan menemui Yusuf di penjara dan menceritakan perihal mimpi raja. Ketika itu Yusuf dimasukkan
ke penjara meskipun tidak bersalah. Yusuf menjelaskan kepada raja, Hendaklah kalian bercocok tanam
tujuh tahun berturut-turut, kemudian ketika kalian panen maka hendaklah menyimpan makanan dengan cara
membiarkan tangkainya kecuali sedikit untuk dimakan. Sebab setelah tujuh tahun itu akan datang tujuh
tahun kemudian masa yang amat sulit. Pada masa sulit tersebut akan menghabiskan simpanan makanan
sebelumnya. Setelah itu akan datang tahun di mana manusia diberi hujan dengan cukup dan mereka memeras
anggur. Raja tertegun dengan penjelasan Yusuf yang masuk akal. Kemudian mengangkat Yusuf sebagai
pejabat negara urusan pangan.
5. Nabi Yusuf a.s. Menduduki Jabatan
Mulailah Nabi Yusuf a.s. menjadi pejabat keuangan. Lalu datanglah masa sulit sebagaimana mimpi
yang ditafsirkan Yusuf. Orang mulai memburu bahan makanan dan berduyun-duyun datang ke gudang
makanan yang disediakan kerajaan. Tampak diantara mereka adalah saudara-saudara Yusuf a.s. Yusuf
mengenal mereka sedangkan mereka tidak mengenali Yusuf lagi. Mereka mengira Yusuf sudah lama
meninggal dunia. Saat itu Yusuf mendekati mereka dan bertanya tentang asal usul daerah dan keluarga
mereka. Mereka menjelaskan semuanya. Yusuf bertanya, Kenapa saudara kalian yang kecil, yang bernama
Bunyamin itu tidak ikut ke sini? Untuk besok, bawalah dia atau kalian tidak akan mendapatkan bahan
makanan seperti hari ini.
6. Bunyamin Datang ke Istana
Ketika saudara-saudara Yusuf kembali ke rumah, diceritakanlah kepada ayah mereka tentang
pertemuan dengan pejabat tinggi kerajaan yang meminta Bunyamin ikut dalam perjalanan yang akan datang.
Tentu sang ayah khawatir kejadian yang pernah menimpa Yusuf a.s terulang kembali. Namun karena
persoalan makanan sangat penting akhirnya Bunyamin diizinkan untuk ikut. Ayah mereka, Nabi Yaqub a.s.,
kini sudah tua dan kehilangan penglihatan karena sering bersedih dan menangis mengingat nasib Yusuf. Para
putra Ya' qub kini datang kembali ke kerajaan dengan membawa Bunyamin. Di tengah kesibukan menumpuk
bahan makanan, Yusuf secara diam-diam menghampiri Bunyamin dan membisikinya, Wahai Bunyamin,
sesungguhnya aku adalah saudaramu, Yusuf. Allah telah melindungiku dan memberiku kekuatan.
Nanti akan kususun rencana agar kamu tertinggal di kerajaan ini dan saudara-saudaramu biarkan
pulang ke rumah. Yusuf kemudian secara sembunyi memasukkan gelas emas milik kerajaan ke dalam

karung milik Bunyamin. Ketika mereka akan meninggalkan istana raja, tiba-tiba pengawal istana
mengumumkan telah terjadi pencurian piala dan mencegat semua kafilah. Saudara-saudara Yusuf bersumpah
bahwa mereka tidak datang untuk mencuri. Namun sayang, ternyata para pengawal kerajaan menemukan
piala itu di dalam karung Bunyamin. Bunyamin pun ditahan dan yang lain dipersilakan pulang. Saudarasaudara Yusuf a.s. kemudian kembali kepada ayah mereka di Palestina tanpa Bunyamin. Mereka
mengabarkan apa yang telah terjadi. Ayahnya bertambah sedih mendengar kejadian yang menimpa dan
berkata, Wahai anak-anakku. Pergilah kalian mencari berita tentang keberadaan Yusuf dan saudaranya dan
jangan kamu berputus asa.
7. Saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. Menyadari Kesalahan
Sewaktu mengambil makanan berikutnya, Yusuf a.s. mempertemukan Bunyamin dengan
saudarasaudaranya. Yusuf berkata, Sadarkah kalian tentang perbuatan apa yang telah kalian lakukan kepada
saudara kalian sendiri, Yusuf dan Bunyamin?. Mereka sangat terkejut karena di hadapan mereka
ternyata adalah Yusuf, yaitu adik mereka yang pernah mereka buang ke dalam sumur, Apakah engkau
Yusuf?. Nabi Yusuf a.s. menjawab, Benar, aku Yusuf". Mereka mengakui kesalahan dan memohon maaf
atas perbuatannya membuang Yusuf. Nabi Yusuf a.s. berkata, Kalian tidak akan dihukum dan dipersalahkan.
Aku mohon kepada Allah Swt. ampunan dan rahmat bagi kalian dan Allah Maha Penyayang. Setelah
menanyakan keadaan ayahnya, Yusuf a.s. kemudian mengirim jubahnya supaya diusapkan ke wajah ayahnya
sembari meminta agar ayahnya segera diajak menuju istana.
8. Nabi Yusuf a.s. Bersatu Kembali dengan Keluarganya
Sebelum sampai ke rumah. Ayah mereka berkata, Bahwa sesungguhnya aku telah mencium
keberadaanYusuf yang masih hidup. Maka benarlah, ketika mereka tiba, jubah Yusuf diusapkan ke
wajahnya dan muncullah kegembiraan di hati ayah. Penglihatan ayahnya pun dengan izin Allah Swt. telah
pulih kembali. Saudara-saudara Yusuf a.s. dan ayahnya segera berangkat menuju Mesir. Nabi Yusuf a.s.
Menyambut kedatangan keluarganya, Nabi Yusuf langsung duduk di samping ayahnya. Setelah selesai
pertemuan, seluruh keluarga Yusuf diminta tinggal di istana. Kemudian Nabi Yusuf a.s. menyatakan, Inilah
mimpiku sewaktu masih kecil dulu, melihat sebelas bintang, matahari dan bulan bersujud kepadaku. Allah
Swt. mewujudkannya dengan banyak kebaikan kepadaku dan membebaskanku dari penjara serta
mempertemukan kita kembali.
II. KISAH NABI SYAUAIB a.s
1. Kesesatan Kaum Madyan
Nabi Syuaib a.s. berasal dari suku Madyan. Suku Madyan adalah orang-orang Arab yang tinggal di
sebuah daerah bernama Maan di pinggiran negeri Syam. Saat ini Syam dikenal sebagai negeri Syiria. Kaum
Madyan kebanyakan bekerja sebagai pedagang, karena kota mereka tempat persinggahan kafilah-kafilah
dagang. Kaum Madyan tidak beriman kepada Allah Swt. Mereka menyembah berhala. Selain syirik, ada
kebiasaan buruk yang suka dilakukan kaum Madyan yaitu suka berbuat curang, dengan mengurangi takaran
dan timbangan jika mereka menjual suatu barang. Allah Swt. mengutus Nabi Syuaiba.s. untuk menyeru
mereka supaya menyembah hanya kepada Allah Swt. saja, tidak menyekutukan-Nya.
2. Nabi Syuaib Melarang Kecurangan
Nabi Syuaib melarang mereka melakukan perbuatanperbuatan yang buruk serta mengajak orangorang Madyan untuk berbuat adil dan jujur dalam berjual beli. Di dalam al-Qurn surat Hud ayat 85
dijelaskan bahwa Nabi Syuaib a.s. berkata kepada kaum Madyan, Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan
timbangan dengan adil dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan jangan kamu
membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.
Nabi Syuaib a.s. mengingatkan kaumnya pada kenikmatan yang mereka dapatkan agar mereka
bersyukur. Kaum Nabi Syuaib a.s. tetap tidak mau mengikuti ajakannya, bahkan mereka mengejeknya,
mengancam Nabi Syuaib a.s. dengan berkata, Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa
yang engkau katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang engkau seorang yang lemah di antara kami.
Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah menganiaya engkau, sedang engkaupun bukan seorang
yang berpengaruh di lingkungan kami". Syuaib berkata,Dan wahai kaumku! Berbuatlah menurut
kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan
ditimpa azab yang menghinakan dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah! Sesungguhnya aku bersamamu
adalah orang yang menunggu".
3. Kebinasaan Kaum Madyan
Kaum Madyan benar-benar ingkar. Kebenaran telah ditolak dan mereka menantang ajakan Nabi
Syuaib a.s. sedangkan Nabi Syuaib a.s. telah bersabar. Kemudian Nabi Syuaib a.s. memohon agar Allah
Swt. membinasakan kaum Madyan. Maka Allah Swt. membinasakan kaum Madyan. Mereka disambar petir
yang sangat keras disertai dengan gempa yang sangat kuat, sehingga mati bergelimpangan. Kaum Madyan
dibinasakan dan dijauhkan dari rahmat Allah Swt. karena menolak untuk beriman kepada Allah Swt.

D. Media, Alat Dan Sumber Belajar

1. Media
a. Gambar poster siswa yang teguh hati, dan siswa yang berbuat jujur
b. Buku cerita kisah para nabi dan rasul
c. Video cerita nabi Yusuf dan Syuaib
2. Alat
a. LCD, Laptop / PC Komputer,
b. White Board, MADING KELAS,
c. Papan Pengumuman kelas
3. Sumber Belajar
a. Buku siswa kelas 3 KEMENDIKBUD
b. Buku Guru kelas 3 KEMENDIKBUD
c. LKS Al Falah
E. Langkah-langkah Pembelajaran
No.

Kegiatan

1.

Pendahuluan

2.

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama


dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
b. Peserta didik membaca al Quran surah pilihan/pendek secara
bersama-sama, untuk menjaga hafalan
c. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dengan memeriksa
kehadiran, kerapihan pakaian, tempat duduk dan melakukan game
kecil atau mengajak bernyanyi.
d. Guru memberikan motivasi melalui cerita pentingnya kejujuran
e. Guru memberi informasi KI / K.D., indikator, dan tujuan
pembelajaran.
f. Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara
berkelompok beranggotakan 4 5 anak.
g. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Peserta didik mengamati tayangan tentang keteguhan hati dan
kejujuran seorang anak (salah satu sifat keteladanan nabi Yusuf dan
nabi Syuaib)
b. Menanya
Peserta didik menanyakan beberapa hal yang belum dipahami dari
hasil pengamatan sifat keteladanan nabi Yusuf a.s dan nabi
Syuaib a.s dengan dipandu /dimotivasi oleh guru
c. Mengumpulkan Data /Explore
Merumuskan masalah
Peserta didik merumuskan masalah misalnya:
1. Apa saja sifat keteladanan nabi Yusuf a.s dan nabi Syuaib a.s,
serta akhlak yang perlu dicontoh.
2. Apa manfaat meneladani sifat keteladanan nabi Yusuf a.s dan
nabi Syuaib a.s bagi kita.
Membuat hipotesa
Peserta didik membuat hipotesa dari rumusan masalah:

Waktu

No.

Kegiatan
Kejujuran dan keteguhan hati merupakan salah satu keteladanan
sifat Nabi Yusuf a.s dan nabi Syuaib a.s
Mengumpulkan data
Peserta didik mempelajari buku siswa, buku lain/literatur uang
lain tentang sifat keteladanan Nabi Syuaib, yaitu tentang
kejujurannya
Peserta didik juga mempelajari tentang sifat keteguhan hati dari
nabi Yusuf a.s dari berbagain literatur dan referensi.
Peserta didik mencari dan menyebutkan beberapa contoh
kejujuran dan keteguhan hati Nabi Yusuf a.s dan Syuaib a.s.
Peserta didik mencari kisah teladan Nabi Yusuf dan nabi
Syuaib a.s
d. Asosiasi
Memverifikasi data
Peserta didik mendiskusikan dengan teman sekelompoknya
tentang kejujuran dan keteguhan Nabi Syuaib dan nabi Yusuf

Peserta didik mendiskusikan dan melakukan pengecekan


tentang makna sifat kejujuran, keteguhan hati dan beberapa
contoh kejujuran, keteguhan hati Nabi Yusuf dan Syu,aib.

Peserta didik berlatih menceritakan kisah keteladanan Nabi


Yusuf dan Syuaib.

Menarik kesimpulan
Peserta didik membuat kesimpulan tentang sifat keteladanan
Nabi Yusuf a.s dan nabi Syuaib a.s

Peserta didik membuat kesimpulan tentang beberapa contoh


kejujuran dan keteguhan hati nabi Yusuf dan nabi Syuaib

e. Komunikasi
Peserta didik (kelompok) maju menyampaikan kesimpulan
pada kelompok yang lain.
Peserta didik mendiskusikan dengan guru dari materi yang
sudah disampaikan kepada kelompok lain.
3. Penutup

Guru bersama peserta didik merefleksi kegiatan pembelajaran yang


telah dipelajari
Guru memberikan tugas sesuai dengan yang ada di buku siswa
Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan
berdoa dan mengucap salam.

F. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Jenis Penilaian
b. Teknik Penilaian
c. Instrumen

: .
: ..
: ..

Waktu

2. Sikap sosial
a. Jenis Penilaian
b. Teknik Penilaian
c. Instrumen

: Non Tes
: Penilaian Diri
: Penanaman Sikap Kejujuran
Penanaman Sikap teguh hati
Contoh Rubrik Penilaian

Catatan:

Hasil penilaian diri digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan
dan motivasi lebih lanjut.

Untuk kalimat pada kolom uraian disesuaikan dengan kebutuhan yang diajukan
dalam tema penilaian.

a. Jenis Penilaian
b. Tehnik Penilaian
c. Instrumen

: Non Tes
: Observasi
: Sikap Kejujuran dan keteguhan hati
Contoh Rubrik Penilaian

No

Diskripsi

SL

Pegamatan
SR
KD

TP

1
Berkata benar apa adanya
2
Berbuat sesuai aturan yang ditentukan
Keterangan: > SL = 4; SR = 3; KD = 2; TP = 1

Untuk kalimat dalam deskripsi disesuaikan dengan kebutuhan dalam


tema/pelajaran penilaian
3. Pengetahuan
a.Jenis Penlaian
b.Teknik Penilaian
c. Instrumen
Contoh rubrik

: Tes
: Tes tulis (Isian singkat)
: Kisah keteladanan Nabi Yusuf dan nabi Syuaib

Kalimat dalam soal disesuaikan dengan tema/pelajaran

Pedoman penskoran:
Jawaban benar x 2; Jawaban mengandung unsure kebenaran x 1; tidak dijawab/salah x 0
Skor maksimal 6 x 2 = 12
4. Keterampilan
a. Jenis Penilaian
b. Teknik Penilaian
c. Instrumen
d. Kegiatan
No.

: Non Tes
: Praktek/Unjuk kerja
: Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw
: Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw

Deskripsi

Skor
2
3

1. Mengucapkan salam
2. Diceritakan secara sistematis
3 Kesesuaian isi cerita
4 Suara
5 Ditutup dengan salam
Pedoman penskoran
Skor maksimal 5 x 4 = 20

Mengetahui
Kepala SDN

Malang
Guru PAI dan Budi Pekerti

..
NIP.

.
NIP. ..

Anda mungkin juga menyukai