Anda di halaman 1dari 3

MATAHARI DI TONSARU

Dringg...dring... alarm di handphone membangunkanku. Sinar matahari masuk


menembus jendela menerangi kamar. Mataku merah badanku lemas dan
rambutku tak beraturan. Sambil menguap aku berusaha bangun melawan malas
dan bangun dari tidur. sehabis mandi badanku segar kembali. Buku dan tas telah
tersusun rapih di atas meja.kamu harus semangat dan lulus dengan gelar S1
cumlaude Andi ucapku memotivasi diri sambil menatap bayanganku dalam
cermin. namun semangatku hilang senyum berganti lesu saat ku perhatikan mata
kuliah hari ini. mata kuliah itu lagi. Menyesal aku memilih jurusan ini.pikirku sedih
dan kurang percaya diri.
Langkahku pasti namun pelan.pikiranku tidak dijalan. Sudah 3 bulan ini aku terus
memikirkan masa depan sejak pertama kali aku memilih jurusan matematika.aku
harus lulus gelas S1 cumlaude. Hanya itu yang selalu menjadi penyemangat diri
saat tubuh mulai lemas dan bosan seperti ini. Butiran keringat mengalir
membasahi pipih ini perjalanan pendek namun menguras tenaga. Mendaki dan
menuruni bukit tonsaru sudah menjadi kebiasaan sehari- hari untuk sampai di
fakultas matematika dan ilmu pengetahuan tempat saya menimbah ilmu dari
para akademis yang mengajar di universitas manado ini.
selamat pagi mner. Ucapku memberi salam
selamat pagi dan silahkan tutup pintunya dari luar.jawabnya lugas dan tegas.
sial, terlambat untuk kedua kali.Ucapku dalam hati mencoba menyalahkan diri
dan pergi menjauh dari ruangan kuliah itu.
Badanku lemas bersandar di diding pondok tempat mahasiswa sering
menghabiskan waktu dan menunggu jam kuliah. Mukaku masih lesu. Dilema
antara kuliah dan impian masa depan terus ku pikirkan sambil menunggu jam
kuliah selanjutnya.
kenapa untuk mendapatkan keinginan harus ada proses panjang?
apakah pilihanku sudah tepat untuk masa depanku ?
jika terus seperti ini aku tidak akan bisa mencapai impianku.
woi. Seseorang mengagetkanku
dari tadi kamu kok melamun terus.tanyanya heran padaku
iya nih, aku bosan setiap hari kuliah terus masih lama untuk lulus.jawabku
hidup itu santai bro. Ngak usah dibawa serius.ucapnya
dari pada kamu bingung lebih baik kamu ikut saya .Jerry mengajak tapi
memaksa
ia deh, aku juga masih malas masuk jam kuliah hari ini
Hari itu aku menghabiskan waktu seharian di kost Jerry sambil bercerita dari hal
umum sampai privasi. aku tertawa saat mengetahui perbuatan Jerry si playboy
dan anak mami yang selalu mengangap santai kehidupan ini. Semakin aku
mengenalnya ternyata temanku ini ada benarnya juga. Kulirik jam di handphone
menunjukan pukul 20.00. aku pamit padanya untuk pulang.
aku rebahkan tubuhku di kasur dan membaca novel kesukaanku. Sejenak aku
sudah melupakan kebosananku dan aku siap untuk kuliah tapi dengan

berpegang pada perkataan jerry. Tak terasa mataku mulai tertutup aku tidak
fokus pada bacaanku sehingga kuputuskan untuk tidur.
Suara alarm tak membangunkanku seperti biasanya. Sinar matahari kini lebih
perih saat menyinari badanku. Kulirik jam 12.00 aku telat ke kampus. kuputuskan
naik angkot siang itu. Dari dalam jendela dosen telah berada didalam ruangan
menjelaskan beberapa materi sial aku terlambat lagi. ucapku menyesali.
Kuputuskan menuju kantin untuk menambah energi hari ini.
Andi. Suara memanggil dari belakang dan ternyata Jerry berusaha mengejar
langkah kakiku
tunggu. Kamu mau kemana. ucapnya bertanya penasaran
mau ke kantin.aku terlambat lagi jadi aku kekantin saja.jawabku santai
tumben kamu ngak galau.ucapnya bercanda
akh.. hidup itu santai bro. Jawabku meniru ucapanya tempo dulu
nanti setelah ke kantin kita ke kost ku yah. Ucap Jerry merayu
iya, jawabku bersemangat
Hari itu aku tidak masuk kuliah lagi kuhabiskan waktuku di kost Jerry yang
nyaman dan luas. Dilengkapi dengan playstasion dan tv serta kulkas membuatku
betah bermain dengannya.
Jer aku haus ambil minum dong. ucapku memohon
kamu mau minum apa ? susu atau ?. ucapnya memberi pilihan
aku minta bir ada ngak ? ucapku bercanda
ada nanti aku ambilkan bir. Sambil berjalan menuju dapur.
Sebotol bir berakohol tinggi terpampang dihadapaku. Tak kusangka Jerry
menyajikan minuman haram itu.
kamu sering mabuk mabukan yah ? tanyaku mulai risih.
minum aja enak kok, Aku sering minum. Kata Jerry
aku ngak mau,aku takut mabuk.ucapku berusaha menolak
minum saja, jangan jadi banci gitu dong.ucapnya memaksa
Segelas minuman itu masuk dalam tubuhku dan tak kusadari aku terus menerus
minum malam itu. Pikiranku kosong malam itu hanya suara tawa dan perkataan
kotor keluar dari mulutku hinaan dan candaan keluar bersamaan dengan
hilangnya kesadaranku. Mataku sayu,rambutku berantakan,kulirik jam di
handphone telah menunjukan pukul 12.00 siang. jerry masih terus tidur pulas
tanpa beban. Ku segera merapikan diri beranjak pergi. Bau minuman masih
tercium jelas dari tubuhku entah berapa gelas kuminum sampai mabuk tak
sadarkan diri. Minggu ini aku hanya bermain. perilaku buruk Jerry telah berjankit
pada diriku. Aku tak perduli pada tugas kuliah .
kebosananku muncul kembali. Aku bosan jika terus bermain tak jelas. Aku
dibingungkan dengan emosi dinamis yang kumiliki membuatku tidak nyaman
dengan situasi yang statis dan kaku ini. aku butuh energi positif untuk
mengurangi energi negatif yang menghalagi langkahku. Pikiranku terus bekerja
hingga tak kusadari aku tertidur pulas malam itu.
Aaaa... suara teriakan kecil keluar dari mulutku. Nafasku terpengal,mataku
melebar,jantungku berdetak kencang dan keringat mengalir deras membasahi
badanku. Ku lirik jam menunjukan pukul 4.30 pagi.terbayang mimpi tadi
kuputuskan untuk tidak tidur.aku sholat subhu untuk menenangkan diriku.

Cahaya merah kekuningan menghiasi langit pagi itu.aku memutuskan untuk


menuju bukit tonsaru.
kulangkahkan kakiku pelan sambil memperhatikan sekeliling jalan . langit
bercahaya indah, dari garis cakrawala matahari timbul menyapa. Butiran embun
jatuh menbasahi bunga. Daun hijau pepohonan melambai menyapaku. angin
lembut masuk dalam tubuh mengetarkan jiwa
Tuhan indahnya bukit Tonsaru ini tak kusangka dibalik tempat aku mencari ilmu
menyimpan keindahan yang luar biasa, inikah karya Tuhan begitu indah
mengetarkan jiwa.ucapku terkesan dengan keindahannya..
Keringat kecil mengalir di wajah tarikan nafasku perlahan mulai bertambah
tanjakan tinggi dibukit ini semakin menantang. kakiku terasa kaku, mataku mulai
sayu, ada dorongan kuat dari lubuk hatiku. terlintas dipikiranku bertekad
melawan semua lelah ini untuk melihat Sunrise di puncak tonsaru.
akhirnya tuhan aku sampai puncak tonsaru lelah ini tak lagi berpengaruh.ucapku
memotivasi diri. Kutarik nafasku perlahan, mataku mataku tertuju pada
keindahan sunrise diatas garis cakrawala.Sungguh indah tempat ini danau
Tondano berkilau memancarkan cahaya Mentari. Angin pagi lembut bernyanyi,
pepohonan bergoyang mengikuti irama angin bernyanyi, kumpulan burung
terbang bebas bermigrasi,suara alam memanggil jiwa ikut menari. Mentari
menghidupkan suasana pagi.aku sadar keindahan ini seperti masa depanku saat
aku melalui jalan panjang berliku dan terjal serta membutuhkan banyak energi
akhirnya aku bisa melihat keindahan yang hakiki.
tuhan terima kasih telah memberikan semangat baru pagi ini. Semangat kuat
dalam hati untuk menikmati proses panjang dan penuh liku ini. Aku menyesal
hilang arah beberapa hari ini aku hampir merusak kesempatan yang telah
engkau beri. Kesempatan untuk melihat masa depan seperti keindahan puncak
tonsaru ini. di puncak tonsaru aku berjanji untuk menikmati proses panjang
penuh liku dan cobaan ini. Tidak akan mengeluh serta iklas menjalani ketetapan
yang Tuhan beri. seperti melewati jalan panjang,berliku dan terjal untuk sampai
dibukit tonsaru. aku pasti melihat keindahan yang hakiki. keindahan yang tuhan
rancang kepada setiap hamba yang mau berdoa dan berusaha melewati
tantangan dan rintangan yang tidak mudah ini.
Terima kasih bukit tonsaru kau telah memberi pelajaran baru padaku pelajaran
berharga tak ternilai dimataku.
THE END.......

Anda mungkin juga menyukai