Anda di halaman 1dari 8

Program Studi S2 KIM 159

Kumpulan Abstrak Tesis


Semester Gasal 2009/2010
Pendidikan Kimia (KIM)

160 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Program Studi S2 KIM 161

Pengembangan Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs


Esti Munafifah
Munafifah, Esti. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs. Tesis, Jurusan
Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Drs.
Effendy, M.Pd.,PhD., (II) Dr. Subandi, M.Si.

Abstrak
Pembelajaran IPA di SMP/MTs adalah pembelajaran IPA terpadu. Dalam pembelajaran IPA terpadu
ini materi dari berbagai cabang IPA yaitu biologi, fisika, dan kimia diharapkan diajarkan sebagai satu
kesatuan yang utuh. Ada berbagai model keterpaduan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA
terpadu. Tiga model yang potensial untuk diterapkan adalah connected, webbed, dan integrated.
Persoalannya adalah sampai saat ini dapat dianggap belum ada buku teks pelajaran IPA SMP/MTs yang
mengupas materi biologi, fisika, dan kimia sebagai satu kesatuan yang utuh. Di samping itu, untuk materi
kimia dalam buku IPA yang telah ada susunannya dapat dianggap belum tepat karena tidak sesuai dengan
sifat ilmu kimia yang hirarkis dan berjenjang. Buku teks pelajaran yang disarankan untuk digunakan di
sekolah-sekolah adalah buku-buku teks pelajaran yang telah lolos penilaian yang dilakukan oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Standar penilaian buku teks pelajaran yang digunakan di sekolahsekolah telah ditetapkan oleh BSNP. Standar penilaian ini meliputi berbagai aspek, diantaranya adalah
keruntutan, kemutakhiran, dan sifat tematik materi pelajaran. Oleh karena suatu buku teks pelajaran yang
baik cenderung dapat dikembangkan apabila mengacu pada standar penilaian yang telah ditetapkan oleh
BSNP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan materi pelajaran kimia dalam pembelajaran
IPA terpadu di SMP/MTs berdasarkan standar penilaian buku teks pelajaran dari BSNP. Materi pelajaran
tersebut dikemas dalam satu buku dengan judul IPA-Kimia SMP/MTs.
Prosedur pengembangan meliputi lima tahap pokok, yaitu: (1) menganalisis Kompetensi Dasar (KD)
IPA-Kimia SMP/MTs pada KTSP; (2) menganalisis buku teks IPA-Kimia SMP/MTs yang telah beredar; (3)
menentukan urutan KD IPA-Kimia SMP/MTs secara hirarkis dan berjenjang; (4) mengembangkan buku teks
pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs; dan (5) penilaian dan revisi sampai dihasilkan produk berupa buku teks IPAKimia SMP/MTs. Subjek uji coba dari buku teks pelajaran yang dikembangkan adalah dosen Kimia UM,
siswa-siswi MTsN Blitar, dan guru IPA-Kimia MTsN Blitar. Buku teks pelajaran IPA-Kimia yang telah
dikembangkan dievaluasi oleh dosen kimia yang merupakan ahli isi, serta oleh siswa dan guru bidang studi
sebagai pengguna. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa
tanggapan dan saran perbaikan dari dosen, siswa dan guru. Data kuantitatif berupa hasil penilaian subjek uji
coba terhadap buku yang telah dikembangkan yang diperoleh dari jawaban angket yang berisi standar
penilaian buku teks pelajaran dari BSNP, data dari hasil pretes dan postes. Tenik analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan analisis statistik deskriptif. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar
siswa sebelum dan sesudah menggunakan buku teks hasil pengembangan digunakan statisitik uji t.
Buku teks pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs yang telah dikembangkan terdiri dari empat bab. Hasil
evaluasi dari dosen kimia sebagai ahli isi, untuk kelayakan isi dan kelayakan penyajian buku teks hasil
pengembangan berada pada rentangan 86 100% (baik sekali). Hasil uji perorangan berkaitan dengan
kesalahan ketik atau kesalahan tulis digunakan untuk revisi. Hasil uji kelompok kecil, untuk kelayakan isi
dan kelayakan penyajian berada pada rentangan nilai 86 100% (baik sekali). Hasil uji guru bidang studi,
untuk kelayakan isi bab I berada pada rentangan 86 100% (baik sekali) dan kelayakan penyajian berada
pada rentangan 71 85% (baik). Untuk bab II, III, dan IV baik kelayakan isi maupun kelayakan penyajian
berada pada rentangan nilai 71 85% (baik). Saran dari ahli isi, guru bidang studi, dan dari siswa digunakan
untuk revisi. Peningkatan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan buku teks hasil
pengembangan adalah sangat signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t terhadap skor hasil belajar siswa.
Nilai thitung untuk bab I, II, III, dan IV masing-masing -9,1, -8,5, -21,0, dan -16,8. Harga thitung untuk semua bab
berada diluar harga ttabel yaitu 2,02. Dari hasil analisis data tersebut diperoleh kesimpulan bahwa buku teks
pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs hasil pengembangan layak untuk digunakan dalam pembelajaran IPA
terpadu. Untuk diseminasi lebih luas, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut dengan subjek uji coba yang lebih
luas, sehingga buku teks pelajaran IPA-Kimia SMP/MTs hasil pengembangan tersebut betul-betul layak
untuk digunakan dalam pengajaran IPA terpadu.
Kata-kata kunci: pengembangan, buku teks, IPA-Kimia, SMP/MTs

161

162 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

The Development of Subject Matter Science-Chemistry Text Book for SMP/MTs


(Yunior High School)
Esti Munafifah
Munafifah, Esti. 2010. The Development of Subject Matter Science-Chemistry Text Book for SMP/MTs
(Yunior High School). Thesis, Chemistry Education Department, Faculty of Graduate Study, State
University of Malang. Supervisors: (I) Prof. Drs. Effendy, M.Pd.,Ph.D., (II) Dr. Subandi,M.Si.

Abstract
Science at SMP/MTs (Junior High School) is taught as integrated one. In the teaching of integrated
science, teaching materials of biology, physics and chemistry are taught as fully integrated ones. There are
many models of integration of teaching materials which may be applied in the teaching of integrated science.
Three models which may be potentially applied are webbed, connected, and integrated. Unavailability of
science text books which provide teaching material of biology, chemistry, and physics as integrated ones is
the current problem. In addition, the sequence of chemistry teaching material in the science text books
available may be regarded to be inappropriate because it doesnt match with characteristics of chemistry such
as the hierarchy and level of material. Text book suggested to be used in schools are ones pass the evaluation
conducted by Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) or National Standard Education Bureau. The
standard evaluation of school text book has been formulated by BSNP. This standard of evaluation involves
many aspects, some of them are sequence, up to date, and thematic aspect of teaching materials. Thus, a good
text book tends to be able to be developed based on the standard of evaluation formulated by BSNP. The
objective of this research is to develop chemistry teaching material used in the teaching of integrated science
at junior high school based on the standard of text book evaluation formulated by BSNP. The teaching
material developed is packed in a book titled Science-Chemistry for Junior High School.
The procedure of development consist of five main steps namely: (1) analyzing the basic
competence of science-chemistry for SMP/MTs on KTSP; (2) analyzing science-chemistry text books for
junior high school available; (3) deciding the sequence of basic competence based on the hierarchy and level
of SMP/MTs chemistry material; (4) developing science-chemistry text book for SMP/MTs; (5) evaluation
and revision of developed science-chemistry text book.
The subjects of trying out of the developed text book are chemistry lecturer of State University of
Malang, students of MTsN Blitar, and science-chemistry teachers of MTsN Blitar. The science-chemistry text
book developed was evaluated by chemistry lecturer as the content evaluator, and students and teachers as
users. Qualitative and quantitative data were collected. The qualitative data were opinions and suggestions
given by lecturer, students, and teachers. Quantitative data were result of evaluation toward the developed
text book which was obtained from the answer of questioner related to evaluation standard of text book
developed by BSNP, and pre-test and pos-test data. Descriptive and descriptive statistic analyses were
applied. Increasing students achievement before and after using the developed text book was analyzed using
t-test.
The science-chemistry text book developed consists of four chapters. The evaluation result from
chemistry lecturer as the content evaluator gave the appropriateness of content and presentation in the range
of 86 100% (very good category). The evaluation from chemistry teachers gave the appropriateness of
content of chapter I in the range of 86 100% (very good category) and the appropriateness of presentation
in the range of 71 85% (good). The appropriateness of content and presentation of chapters II, III, and IV in
the range of 71 85% (good). Suggestions given by lecturer, chemistry teachers, and students were used for
revision the text book. Increasing of the student achievement before and after uses the developed text book
was significant. This was indicated by the result of t-test applied to the students achievement. The value of
tcalc for chapters I, II, III, and IV are -9, 1, -8,5, -21,0, and -16, 8 respectively. These values are outside the
value given in the table (ttable = 2,02)
The above results indicate that the developed science-chemistry text book is appropriate to be used
in teaching integrated science. For the broader dissemination, further evaluation using more subjects of trying
out is necessary to be done, so that the developed text book is truly appropriate to be used in the teaching of
integrated science.
Keywords: development, text book, science-chemistry, junior high school

Program Studi S2 KIM 163

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving-Kooperatif terhadap Pemahaman


Konseptual dan Algoritmik, serta Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pokok Bahasan
Termodinamika Kimia
Yudha Irhasyuarna
Irhasyuarna, Yudha. 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving-Kooperatif terhadap Pemahaman Konseptual dan Algoritmik, serta Motivasi Belajar Mahasiswa pada Pokok Bahasan Termodinamika Kimia. Tesis. Program Studi Pendidikan Kimia. Program Pascasarjana Universitas Negeri
Malang. Pembimbing: (1) Dr. Subandi, M.Si, (2) Prof. Effendy, Ph.D.

Abstrak
Termodinamika kimia merupakan salah pokok bahasan yang dianggap sulit dan menjadi momok
bagi sebagian mahasiswa, karena dalam termodinamika sebagian besar mengandung konsep-konsep yang
bersifat abstrak dan berjenjang, dari konsep yang sederhana menuju konsep-konsep yang lebih kompleks dan
diajarkan secara konvensional. Mengingat kondisi tersebut, perlu diupayakan suatu pembelajaran yang
konstruktivistik dan efektif, dimana pebelajar secara aktif mengkonstruksi pengetahuan dan pemahamannya,
baik melalui aktivitas secara individual maupun interaksi sosial. Salah satu model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dengan pembelajaran yang konstruktivistik tersebut adalah model pembelajaran
problem solving kooperatif. Model pembelajaran problem solving kooperatif merupakan suatu model
pembelajaran yang menekankan pada proses pemecahan masalah yang melibatkan pebelajar untuk belajar
secara aktif, sehingga terjadi proses asimilasi, akomodasi, dan organisasi dalam struktur kognitifnya. Bila
terjadi konstruksi pengetahuan dengan baik, maka pebelajar akan dapat meningkatkan motivasi dan
pemahamannya pada materi yang dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan
pemahaman konseptual mahasiswa antara pembelajaran yang menggunakan model problem solving
kooperatif dengan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan termodinamika kimia, (2)
perbedaan pemahaman algoritmik mahasiswa antara pembelajaran yang menggunakan model problem
solving kooperatif dengan pembelajaran secara konvensional pada pokok bahasan termodinamika kimia, (3)
perbedaan motivasi belajar mahasiswa antara pembelajaran yang menggunakan model problem solving
kooperatif dengan pembelajaran secara konvensional, dan (4) hubungan antara motivasi belajar mahasiswa
dengan pemahaman konseptual dan algoritmik mahasiswa.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan eksperimental semu yang menggunakan
pretes-posttes nonequivalen control group design. Subyek Penelitian adalah mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dengan sampel penelitian terdiri dari
dua kelas, yaitu kelas kontrol (sebanyak 47 mahasiswa) dan kelas eksperimen (sebanyak 50 mahasiswa).
Kelas ekperimen menerima pembelajaran problem solving kooperatif, sedangkan kelas kontrol menerima
pembelajaran konvensional pada pokok bahasan termodinamika kimia. Pemahaman konseptual dan
algoritmik mahasiswa diukur dengan tes pilihan ganda disertai dengan alasan yang terdiri dari 30 item. Dari
uji coba instrumen tes diketahui reliabilitas tes dihitung dengan rumus Alpha dari Cronbach adalah 0,981 dan
validitas isi adalah 79,40%. Motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan angket. Teknik analisis data
yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kovarian (Anacova).
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) pemahaman konseptual mahasiswa yang mendapat
perlakuan dengan model pembelajaran problem solving kooperatif lebih tinggi daripada mahasiswa yang
mendapat perlakuan dengan pembelajaran konvensional, (2) pemahaman algoritmik mahasiswa yang
mendapat perlakuan dengan model pembelajaran problem solving kooperatif lebih tinggi daripada mahasiswa
yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran konvensional, (3) motivasi belajar mahasiswa yang
mendapat perlakuan dengan model pembelajaran problem solving kooperatif lebih tinggi daripada mahasiswa
yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran konvensional, (4) terdapat hubungan yang positip dan kuat
antara motivasi belajar dan pemahaman konseptual mahasiswa. Selain itu, terdapat hububungan yang positip
dan kuat antara motivasi belajar dan pemahaman algoritmik mahasiswa.
Kata kunci: problem solving, pembelajaran kooperatif, pemahaman konseptual, algoritmik, motivasi belajar.

164 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

The Effect of Problem Solving Cooperative Learning Model on Conceptual Comprehension,


Algorithmic, and Study Motivation of Student in Thermodynamic Topic
Yudha Irhasyuarna
Irhasyuarna, Yudha. 2009. The Effect of Problem Solving Cooperative Learning Model on Conceptual
Comprehension, Algorithmic, and Study Motivation of Student in Thermodynamic Topic. Thesis.
Program Studi Pendidikan Kimia. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Supervisors:
(1) Dr. Subandi, M.Si, (2) Prof. Effendy, Ph. D.

Abstract
Thermodynamic is one of the topics which is considered as the difficult one and it becomes a
frightening subject for students. This is because mostly thermodynamic contains a lot of abstract concepts
and have stages, from a simple to more complex one and it is given conventionally. Based on the reason, it
needs a constructive and effective learning in which the studentst will construct the knowledge and
comprehension actively, even in individual activity and social interaction. One of the learning model which is
suitable with the characteristic of constructivist learning is a problem solving cooperative learning model.
This learning model focusing on problem solving process involves the students actively in learning process.
This condition results processes of assimilation process, accommodation, and organization in the cognitive
structure. If the construction of knowledge takes place without problem, then the students can increase their
motivation and comprehension on a given material. This research is aimed at understanding: (1) the
difference in the students conceptual comprehension between problem solving cooperative learning model
and conventional learning model in thermodynamic topic, (2) the difference students algorithmic
comprehension between problem solving cooperative learning model and conventional learning model in
thermodynamic topic, (3) the difference students study motivation between problem solving cooperative
learning model and conventional learning, and (4) relation between students motivation in study with
conceptual comprehension and algorithmic.
This research uses a quasi-experiment design. The subject of this research are the students of
Faculty of Teacher Training and Education, University of Lambung Mangkurat in Banjarmasin. Research
samples consist of two classes, i.e. experimental and control classes. The experimental class consists of 50
students and the control class consists of 47 students. The experimental class uses problem solving
cooperative model in thermodynamic topic, whereas the control class in the same topics uses conventional
learning model. The students achievement is measured by using multiple choice test consisting of 30 items
with content validity of 79.40% and reliability is measured by using Alpha Cronbachs formula and its result
is 0.981. The students motivation is identified by using a questionnaire. The data analysis techniques used in
this research are descriptive analysis and analysis of covariant (Anacova).
The research results shows that: (1) students conceptual comprehension, which uses the problem
solving cooperative learning model, is higher than conventional learning, (2) students algorithmic
comprehension, which uses problem solving cooperative learning model, is higher than conventional
learning, (3) students learning motivation, which uses problem solving cooperative learning model, is higher
than conventional learning, (4) There is a positive and strong relation between learning motivation and
students conceptual comprehension. When the students learning motivation is high, their conceptual
comprehension becomes higher too. Besides that, there is a positive and strong relation between learning
motivation and students algorithmic comprehension. When the students learning motivation is high, their
algorithmic comprehension becomes higher too.
Keywords: problem solving, cooperative learning, conceptual comprehension, algorithmic, learning motivation

Program Studi S2 KIM 165

Membandingkan Keefektifan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dan Tipe Diskusi Panel
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mempelajari Kimia Organik
Sigit Hadiantoro
Hadiantoro, Sigit. 2009. Membandingkan Keefektifan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw dan Tipe Diskusi
Panel untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mempelajari Kimia Organik. Tesis,
Jurusan Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Abstrak
Berbagai metode dan model pembelajaran telah dikembangkan dalam rangka meningkatkan
keterlibatan mahasiswa untuk menguasai materi kuliah. Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan
adalah pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Jenis pembelajaran kooperatif antara lain
pembelajaran tipe jigsaw dan pembelajaran tipe diskusi panel.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar pada mahasiswa yang
belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran kooperatif tipe diskusi
panel dalam mempelajari reaksi kimia organik. Penelitian ini juga membandingkan pengaruh sumber belajar
yang digunakan, yaitu sumber belajar dari internet dan dari buku teks terhadap hasil belajar mahasiswa.
penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen semu (quasi experiment) dengan model
prates-pascates kelompok-kelompok tak setara. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Jurusan Teknik
Kimia Politeknik Negeri Malang tahun akademik 2008/2009. Sampel penelitian mahasiswa semester II
(angkatan 2008. Jumlah sampel sebanyak 102 orang mahasiswa. Penetapan kelompok percobaan tidak
dilakukan secara acak tetapi dipilih dari kelas-kelas yang ada.
Variabel bebas penelitian ini yaitu metode pembelajaran (terdiri dari tipe jigsaw dan tipe diskusi
kelas) dan sumber belajar (dari internet dan dari buku teks) yang digunakan. Kombinasi kedua variable bebas
tersebut digunakan untuk pembelajaran pada empat kelompok (kelas) percobaan. Variabel gayutnya adalah
hasil belajar mahasiswa yang diukur berdasarkan hasil prates dan pascates.
Analisis Variansi dua jalur menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata di antara kedua metode
pembelajatan yang digunakan, sedangkan kedua sumber belajar tidak menunjukkan adanya perbedaan yang
nyata. Dari uji-t satu ekor terlihat bahwa untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam mempelajari
reaksi-reaksi kimia organik pembelajaran tipe diskusi panel lebih efektif daripada tipe jigsaw.
Kata kunci: pembelajaran tipe jigsaw, diskusi panel, internet, hasil belajar, reaksi kimia organik

Comparing The Effectiveness Of Jigsaw Learning With Panel Discussion To Increase


Learning Achievement Of Students Of State Polytechnic Of Malang In Organic Chemistry
Reactions
Sigit Hadiantoro
Hadiantoro, S. 2009. Comparing The Effectiveness Of Jigsaw Learning With Panel Discussion To Increase
Learning Achievement Of Students Of State Polytechnic Of Malang In Organic Chemistry
Reactions. Thesis, Departement of Chemistry Education, Postgraduated Program of State University
of Malang.

Abstract
The aim of this study is to find out the effectiveness differences of jigsaw cooperative learning
model compare with panel discussion to increase studrnts academic achievement in organic chemistry
learning. The effectivenes was determined by learning achievement in organic chemistry.
The reseach design was quasi experiment with non equivalent pretest-posttest. The population was
all the 2008/2009 academic years students of Chemical Engineering Departement State Polytechnic of
Malang. Samples of this study was 102 second semester students. The samples was divided to four groups,
i.e. jigsaw-internet , jigsaw-textbook, discussion-internet, and discussion-textbook groups.
Independent variables of the study are learning methods (jigsaw learning or panel discussion) and
learning sources (from internet or textbooks). The combination of these variable was applied to four
experiment groups mentioned above. The dependent variables are student learning achievements.

166 KUMPULAN ABSTRAK TESIS & DISERTASI 2009/2010

Statistical analysis by Anova show that there is significant differences between learning methods to
increased academic achievement. No significant deferences between learning sources, also between
interactions. One tail t-test show that, in this study, panel discussion learning is better than jigsaw learning to
increase students learning achievement in organic chemistry reactions.
Keywords: jigsaw learning, panel discussion internet, learning achievement, organic chemistry reactions

Anda mungkin juga menyukai