KELOMPOK
: A. 04
KETUA
: Hanna Kumari D
1102014120
1102014134
: Abyantara I F
1102014001
Ahmad Fauzi
1102014006
Awal Ramadhan
1102014051
1102014055
1102014061
1102014098
1102014118
1102013076
Fakultas Kedokteran
Universitas Yarsi
Jl. Let. Jend. Suprapto, Cempaka Putih
Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10510
Daftar Isi
Skenario3
Kata Sulit..4
Brainstorming...4
Hipotesis...6
Sasaran Belajar.7
1. Memahami dan Menjelaskan Limfadenopati
1.1.
Definisi
1.2.
Epidemiologi
1.3.
Etiologi
1.4.
Klasifikasi
1.5.
Manifestasi Klinik
1.6.
Diagnosis dan Diagnosis Banding
1.7.
Tatalaksana
1.8.
Pencegahan
1.9.
Komplikasi
1.10.
Prognosis
2. Memahami dan Menjelaskan Limfoma
2.1.
Limfoma Hodgkin
2.2.
Limfoma Non Hodgkin
Skenario 3
Kata Sulit
3
2. Colli dextra
3. Inguinal
4. Inflamasi
asing
5. Biopsi
Brainstorming
Pertanyaan
1. Mengapa demam terjadi pada malam hari?
2. Mengapa benjolan muncul di leher dan kedua inguinal saja?
3. Mengapa terasa nyeri dan tanpa ada tanda inflamasi?
4. Apa yang menyebabkan benjolan semakin besar?
5. Apa penyebab nyeri?
6. Apa penyebab pembengkakan kelenjar getah bening?
7. Apa hubungan penurunan berat badan dengan gejala tersebut?
8. Apa pemeriksaan lain selain biopsi untuk membantu menegakkan diagnosis?
9. Apa yang menyebabkan benjolan keras?
10. Bagaimana cara melakukan biopsi?
11. Apa yang terjadi bila benjolan tidak ditangani?
12. Bagaimana cara penanganannya?
13. Mengapa benjolan simetris di kedua inguinal tetapi tidak di leher? Dan mengapa
benjolan di inguinal lebih kecil?
14. Apa diagnosis sementara untuk skenario ini?
15. Apa kemungkinan yang dapat ditemukan dalam pemeriksaan biopsi?
16. Mengapa tidak dilakukan aspirasi?
Jawaban
1. Karena adanya aktivitas bakteri
2. Karena daerah tersebut berada dekat dengan permukaan atau superficial
3. Ada penekanan saraf
4. Karena tidak ditangani dan sel terus berproliferasi
5. Karena pada limfadenopati tidak ditemukan adanya inflamasi
6. Berlebihannya sel t dan sel b yang berproliferasi, adanya infeksi, dan reaksi autoimun
7. Ada proliferasi sel limfosit (membutuhkan energi) nutrisi tubuh terbagi karena
adanya vaskularisasi di jaringan tubuh kurang nutrisi
8. Cek darah lengkap, Sediaan Hapus Darah Tepi, Ultrasonography
9. Karena terlalu banyak sel. (contoh pada limfoma Hodgkin : kromatin menebal dan
bentuk difus)
10. Di bedah atau eksisi yaitu mengambil jaringan
4
11. Semakin membesar akan semakin nyeri dan sulit untuk beraktivitas
12. A. Berikan analgesik
B. Pengangkatan kelenjar getah bening
13. Karena beda peredarannya
- Leher Ductus Lymphaticus Dextra
- Inguinal Ductus Thoracicus
14. Limfadenopati
15. Jaringan kelenjar getah bening dan patologis lainnya
16. Karena biopsi eksisi lebih dipakai
Hipotesis
Limfadenopati adalah pembengkakan kelenjar getah bening disertai atau tidaknya
inflamasi yang disebabkan oleh banyaknya sel karena proliferasi sel limfosit yang berlebihan,
dimana terjadi pembengkakan di limfonodus superficial dapat dilakukan pemeriksaan biopsi
eksisi, cek darah lengkap, sediaan hapus darah tepi, serta ultrasonography, yang dapat
ditangani dengan pemberian analgesik dan pengangkatan kelenjar getah bening.
Sasaran Belajar
1. Memahami dan Menjelaskan Limfadenopati
1.1.
Definisi
1.2.
Epidemiologi
1.3.
Etiologi
1.4.
Klasifikasi
1.5.
Manifestasi Klinik
1.6.
Diagnosis dan Diagnosis Banding
1.7.
Tatalaksana
1.8.
Pencegahan
1.9.
Komplikasi
1.10.
Prognosis
2. Memahami dan Menjelaskan Limfoma
2.1.
Limfoma Hodgkin
2.2.
Limfoma Non Hodgkin