Anda di halaman 1dari 34

MIKROBIOLOGI

Sanitary Microbiology
-

Mikrobiologi yang mempelajari


mikroorganisme yang umumnya
ditemukan di dalam air dan tanah
Ilmu terapan dalam penjernihan air
dan pengolahan limbah

Mikrobiologi saniter mencakup:


- Tumbuhan : virus, riketsia, bakteria,
fungi dan alga
- Binatang : protozoa, rotifera dan
crustacea (rotifera dan crustace
makroscopik)

Bakteri

Bakteri memegang peranan penting


dalam pengelolaan limbah organik
Hasil kegiatan bakteri sangat
bergantung pada kondisi lingkungan :
- tidak terkontrol bau busuk dan
kondisi
tidak
menyenagkan

Kebutuhan nutrisi dan energi bakteri


- Ion inorganik, C, N, S untuk sintesis materi sel
dan memproduksi energi
- Berdasarkan nutrisi dan energi tersebut,
bakteri dikelompokkan ke dalam :
- Bakteri autotrof : memiliki kemampuan
menggunakan CO2, air dan senyawa inorganik,
Energi diperoleh dari cahaya atau oksidasi
satu atau
beberapa senyawa inorganik.
Semua bakteri autrotrop adalah strict
aerobs,
contohnya Nitrobacter (nitrit
nitrat)

- Bakteri heterotrof
membutuhkan senyawa organik untuk
memenuhi kebutuhan karbon dan
energi
bervariasi dari yang mengoksidasi
hidrokarbon sederhana (metana)
sampai
yang mendegradasi molekul organik
komplek seperti cholic acid
3 kelompok yaitu, aerob, anaerob ,
fakultatif

Karakteristik lingkungan
- bervariasi bergantung sumber
makanan
- sederhana satu komunitas dgn
1 sp
dominan
- kompleks komunitas yang
kompleks

FUNGI
-

Tumbuhan nonfotosintetik
Single cell sd multicelluler filamentous
colony
Peranan penting dalam pembuatan
kompos dan pengolahan limbah industri
- menggunakan bahan organik sebagai
sumber karbon dan enrgi
- mampu tumbuh pada kondisi
kelembaban rendah dan pH rendah

Kebutuhan nutrien dan energi


- sangat bergantung pada medium/
substrat untuk memenuhi semua
kebutuhan nutriennya, kecuali
oksigen
dan CO2 dari atmosfir
spesifik untuk setiap jenis fungi
- Bisa tumbuh pada kondisi minimal
sumber karbon organik dan
nitrogen
(amonia dan nitrat)

- beberapa dapat hidup dalam


media kaya
akan
garam atau
asam
- fungi dapat mendekomposisi
senyawa
sangat komplek seperti
kayu, tulang,
kulit
disamak,
lilin bahkan plastik

Karakteristik Lingkungan
- fungi berkembang spora yang
diselimuti oleh polisakarida yang
melindungi
intinya dari
kekeringan yang
lama. Spora
terdistribusi luas.
- temperatur :
< 00C sel survive tp jarang
tumbuh
> 400C hampir semua sel
berhenti tumbuh, lalu mati

- banyak fungi dipengaruhi cahaya,


dibedakan dalam :
- morphogenetic effect : cahaya
mendunkung atau menghambat
pembentukan struktur
- non morphogenetic effect :
cahaya
mempengaruhi
pertumbuhan struktur

ALGAE
-

Organisme akuatik (tawar & asin), di tanah


atau permukaan tumbuhan tingkat tinggi
Total masa algae di laut jauh melebihi
populasi fotosintetik di daratan
Menimbulkan gangguan : mengubah warna
air, menyumbat saringan pasir pada
instalasi pengolahan limbah,
supersaturation, menunrunkan DO yang
mengakibatkan kematian ikan, menganggu
pemandangan daerah wisata, menimbulkan
gangguan lingkungan akuatik.

Terlibat dalam rantai makanan menambah


oksigen kadalam air selama pertumbuhan
(berkaitan dengan kebutuhan oksigen bakteri)
Kebutuhan nutrien dan energi
- energi fotosintesis
- nutrien senyawa N dan P
Karakteristik Lingkungan
- CO2 : penting dan hanya perairan yang kaya
CO2
yang menunjang pertumbuhan algae
yang cepat, CO2 di air dipengaruhi oleh
temperatur, CO2 dari respirasi, kondisi
kimiawi dasar perairan, overturn
bahan
organik oleh bakteri, pola drainasi sekitar
perairan

- Oksigen
Siang hari tidak bergantung pada
oksigen
Malam hari dari air untuk respirasi
- Cahaya 2-3 m di bawah permukaan
- N dan P :
bila N dan P rendah populasi
fitoplankton tinggi, nutrien yang
dikonsumsi disimpan dalam organisme
bila N dan P tinggi, mempercepat
laju
kematian dan disinegrasi algae
yang kemudian melepaskan N
dan P ke
sekitarnya

PROTOZOA
-

Penting dalam penjernihan air


Kebutuhan nutrien dan energi
- autrorof (menggunakan senyawa
inorganik) dan
- heterotrof (menggunakan bahan organik)
Karakteristik ekosistem
- hidup bebas atau didalam organisme lain
- Temperatur, cahaya, makanan (tidak bisa
hidup tanpa bakteri)

Limbah Ternak

Organik
Carbonaceous

Protein

Peptida
Asam
amino

Lipid

Sulfurous
Bakteri asam

Nitrogenous

Karbohidrat

Gliserol

Gula

Asam lemak

Serat

Alkohol

Sulfida

VA
Senyawa Cu, P,
K, Zn, Mn, Ca, N-NH4
Co Fe, H, O

H2O

CH4

CO2

Selulosa
lignin

H2S

Bakteri metana

Inorganik

Biolisis; perubahan pada komponen


organik limbah akibat metabolisme
bakteri
Bakteria memecah senyawa organik
kompleks (KH, protein dan lemak)
menjadi senyawa organik sederhana
Pada kondisi aerob, bakteria melakukan
metabolisme respirasi untuk mereduksi
bahan organik menjadi CO2 dan air. Bila
terdapat cukup banyak oksigen, proses
ini berlangsung cepat. Tidak timbul bau
dan senyawa organik direduksi menjadi
bentuk dasarnya

- Pada

kondisi anaerob: bakteri


memecah senyawa organik
kompleks menjadi asam
organik sederhana, kemudian
difermentasi menjadi metana
dan CO2

Tahap I pemecahan limbah ternak


- Ditandai dengan kehilangan
oksigen yang cepat
- Urea, ammonia dan produk
dekomposisi sebagian di
oksidasi (oksigen yang tersedia
dikonsumsi dengan cepat) dan
mengakibatkan limbah jadi
anaerob

Tahap II
- Protein dipecah menjadi urea dan
ammonia, merkaptan, H2S, asam
alifatik dan aromatik, amina dan
amida,; lemak dipecah menjadi asam
lamak, air, CO2, hidrogen, metana
dan senyawa lain; karbohidrat
dipecah jadi hidrokarbon lalu jadi
alkohol, aldehid, kemudian jadi
asam-asam, CO2. Hidrogen, metana .

Tahap III
- Oksidasi atau nitrifikasi produk
dekomposisi yang dihasilkan dari
tahap putrefaksi menjadi nitrat dan
nitrit, yang bersifat stabil dan tidak
stabil.

KARBOHIDRAT
-

Semua senyawa karbon, hidrogen dan


oksigen dimana nisbah H : O = 2 : 1
3 klasifikasi
- monosakarida : glukosa (cepat
dioksidasi oleh
bakteri aerob dan
cepat difermentasi dalam kondisi
anaerob, keduanya menghasilkan
asam
- disakarida
- polisakarida

Dua polisakarida yang penting dalam


pengelolaan llimbah adalah pati dan
selulosa (Tugas : struktur kimia pati
dan selulosa apa perbedaannya )
Keduanya dihidrolisis menjadi glukosa
lalu direduksi oleh aktivitas bakteri
menjadi alkohol, aldehid dan keton,
asam organik, dan akhirnya menjadi
CO2, metana dan air

PROTEIN
-

Struktur kompleks yang


mengandung C, H, O dan N,
sebagian kecil mengandung P dan S
Protein terdiri atas gabungan asam amino.
Asam amino memiliki ikatan amino (NH2) yang terikat pada -karbon
atom dan radikal asam (-COOH)

Hidrolisis protein
Protein proteosepeptonpolipeptida
dipeptida asam amino
- Di dalam sel terjadi deaminasi
menghasilkan asam lemak dan asam
organik lainnya (bergantung pada kondisi :
aerob atau anaerob)
- Aerob : dihasilkan asam jenuh yang hanya
kekurangan satu atom C atau asam
hidroksi dalam jumlah atom yang sama.
Hal ini dilanjutkan dengan reduksi untuk
membentuk asam jenuh atau tidak jenuh.
-

Deaminasi aerobik
O2

R-COOH + CO2 + NH3


Asam

NH2
Bakteri
R

COOH
Enzim

H
H2O

OH
R-C-COOH + NH3
H
Asam hidroksi

Deaminasi anaerobik
H2

R-CH2-CH2-COOH + NH3
Asam jenuh

NH2
Bakteri
R-CH2

COOH
Enzim

H
R-CH=CH-COOH + NH3

Asam tidak jenuh

LEMAK
-

Terdiri atas C, H, O dan ester dari trihidroksi


alkohol gliserol
Bakteri menggunakan lemak sebagai sumber
makanan yaitu dengan menghidrolisisnya
menjadi asam lemak dan alkohol
Asam lemak tersebut (bersama-sama dengan
hasil deaminasi asam amino) mengalami
penguraian selanjutnya mengikuti teori Knoops
beta-oksidasi, dimana asam asetat di bentuk
dari asam lemak asalnya.
Asam asetat kemudian dioksidasi jadi CO2 dan
metana

Protein
KH
Lemak

Intermediet

Hasil akhir

Glukosa

Pirufik
dekarboksilase CO2 +
Asam pirufat
Tiamin-PO4

Glikolisis

H
C=O
CH3

Asetadehid
+
Etanol

DPN+

DPNH
Asetal dehidroksilase

-2H

+
H+

+HOH
-2H

Aldehid

Hidrat

-2H

Alkohol

Hidrokarbon tidak jenuh


Hidrokarbon jenuh

Glikolisis glukosa

Asam

Bila awalnya etana, dihasilkan asam asetat


(intermediat dr seluruh metabolisme biologis)
Bila awalnya memiliki 3 atau lebih atom
karbom, hasil yang diperoleh akan
dimetabolisme lebih lanjut
Intermediat lain :
- ester (reaksi asam dan alkohol),
- amida (dari asam organik dan amonia),
- amin (derivat derivat sulfur dari ammonia :
R-NH2).
Biasa ditemukan di industri beef
dan ikan. Kalau ternak diberimakan tepung
ikan, maka dalam limbahnya terdapat amina.
Bisa juga karena dekarboksilasi asam amino
(Tugas : reaksi dekarboksilasi asam
amino menjadi amin)

- derivat sulfur (teradapat dalam


asam amino
cystein dan methionine.
Keduanya dedegradasi melalui satu
atau dua reaksi :
a). apakah reaksi
yang menghasilkan
piruvat + H2S + amonia
b). melalui reduksi menjadi cysteic
acid dan
kemudian mengalami
dekarboksilasi dan deaminasi
menghasilkan merkaptan
(Tugas :
reaksi Piruvat jadi
merkaptan)

- pada kondisi anaerob , ion sulfat


direduksi jadi ion sulfida sehingga
dalam keseimbangan
dengan ion
hidrogen membentuk H2S.
SO4=

Bakteri

+ Bahan organik

S=

anaerob

S= + 2H+

H2S

H2O +

CO2

Anda mungkin juga menyukai