Multimeter
Multimeter
Kelompok 1
Agung dwi hasan
Deny maulana malik
Ayu maesaroh
Andi maulana S.
Ahmad muflik
Andrian lugito
Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik,
dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada
perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur
temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter
dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para
tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini.
Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple.
Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang
memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika
dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan
yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada
ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau
kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak
juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital.
Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila
melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan
multimeter analog.
Untuk menguji transistor jenis PNP sebenarnya sama saja dengan menguji transistor jenis NPN,
hanya saja posisi probe secara keseluruhan di balik
Pengujian transistor PNP di lakukan pada jangkah x100, probe merah ditempel pada Basis dan
hitam pada Kolektor, jarum harus bergerak ke kanan. Bila probe hitam dipindah ke Emitor,
jarum juga harus bergerak ke kanan lagi.
Kemudian probe merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak (jarum
diam saja) dan bila probe merah dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak bergerak.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1k, probe merah ditempel pada kolektor dan hitam, pada
emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak. Bila
salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda
diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah
pada x100, probe hitam ditempel pada Basis dan merah pada Kolektor, jarum harus bergerak ke
kanan. Bila probe merah dipindah ke Emitor, jarum juga harus bergerak ke kanan lagi.
Kemudian probe merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus tidak bergerak (jarum
diam saja) dan bila probe hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus tidak bergerak.
Selanjutnya dengan jangkah pada 1k, probe hitam ditempel pada kolektor dan merah, pada
emitor, jarum harus sedikit bergerak ke kanan dan bila dibalik jarum harus tidak bergerak. Bila
salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi, maka kemungkinan transistor rusak.
Menguji Transistor
Transistor ekivalen dengan dua buah dioda yang digabung, sehingga prinsip pengujian dioda
diterapkan pada pengujian transistor. Untuk transistor jenis NPN, pengujian dengan jangkah
pada x100, penyidik hitam ditempel pada Basis danmerah pada Kolektor, jarum harus
meyimpang ke kanan. Bila penyidik merahdipindah ke Emitor, jarum harus ke kanan
lagi.Kemudian penyidik merah pada Basis dan hitam pada Kolektor, jarum harus
tidak menyimpang dan bila penyidik hitam dipindah ke Emitor jarum juga harus
tidak menyimpang.Selanjutnya dengan jangkah pada 1 k penyidik hitam ditempel pada kolektor
danmerah, pada emitor, jarum harus sedikit menyimpang ke kanan dan bila dibalik jarum harus
tidak menyimpang. Bila salah satu peristiwa tersebut tidak terjadi,maka kemungkinan transistor
rusak.Untuk transitor jenis PNP, pengujian dilakukan dengan penyidik merah padaBasis dan
hitam pada Kolektor, jarum harus meyimpang ke kanan. Demikian pula bila penyidik merah
dipindah ke Emitor, jarum arus menyimpang ke kanan lagi.Selanjutnya analog dengan pangujian
NPN.
Kita dapat menggunakan cara tersebut untuk mengetahui mana Basis, manaKolektor dan mana
Emitor suatu transistor dan juga apakah jenis transistor PNPatau NPN. Beberapa jenis
multimeter dilengkapi pula fasilitas pengukur hFE,ialah salah parameter penting suatu
transistor.Dengan circuit seperti pada gambar, dapat diperkirakan bahan transistor.Pengujian
cukup dilakukan antara Basis dan Emitor, bila voltage 0.2 Vgermanium dan bila 0.6 V maka
kemungkinan silicon.