Anda di halaman 1dari 5

I.

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Tanah adalah bagian adalah bagian kerak bumiyang tersusun dari komponen
bahan utama yaitu mineral, air, udara, dan bahan organic. Tanah merupakan lapisan
permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya
perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara.
Secara kimiawi berfungsi sebagai penyuplai hara atau nutrisi dan secara biologis
berfungsi sebagai habitat biota.
Proses pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit)
menjadi bahan induk tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisasisa tumbuhan yang dilapuk oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan
tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke
bagian bawah dan berbagai proses lain, sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah
maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah yang berbeda sifat fisik, kimia, dan biologinya,
lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan horizon tanah yang terbentuk dari mineral
anorganik akar. Susunan horizon tanah tersebut biasa disebut Profil Tanah.

1.2

Tujuan dan Kegunaan


Tujuan kegiatan praktikum ini untuk mendemonstrasikan profil tanah yang dibuat
dan diamati, mendemonstarsikan kenampakan profil tanah, menjelaskan pencirian
horizon tanah, menjelaskan pembentukan tanah, mencatat hasil pengamatan profil tanah.
Kegunaan praktikum adalah sebagai bahan informasi dan merupakan bahan
perbandingan antara materi kuliah dan praktikum yang dilakukan di lapangan.

II. TINJAUAN PUSTAKAN


2.1

Profil Tanah
Profil tanah merupakan irisan vertical tanah dari lapisan paling atas hingga ke bebatuan
Induk tanah (regolith) yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-E-B-C- R-. Empat
lapisan yang masih dipengaruhi cuaca disebut Solum Tanah, horizon O-A disebut lapisan
tanah atas dan horizon E-B disebut lapisan tanah bawah.
Meskipun tanah terdiri dari beberapa horizon, namun bagi tetanaman yang sangat penting
adalah horizon O-A (lapisan atas) yang mempunyai ketebalan di bawah 30cm, bahkan
bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija dan sesayuran yang paling berperan

adalah kedalaman di bawah 20 cm. oleh karena itu, istilah kesuburan tanah biasanya
mengacu pada ketersediaan hara pada lapisan setebal ini, yang biasanya disebut sebagai
lapisan olah. Namun bagi tetanaman perkebunan dan kehutanan (pepohonan) untuk
jangka panjang lapisan tanah bawah juga akan menjadi sumber hara dan air.
Dari pengamatan profil tanah kita dapat mengetahui
2.2

Pengertian Horizon Tanah


Horizon tanah adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi
mempunyai ciri-ciri tertentu. Profil dari tanah yang berkembang lanjut biasanya memiliki
horizon-horizon tanah. Pembentukan lapisan atau horizon tanah dapat membangun tubuh
alam yang disebut tanah

2.3

Sifat sifat Tanah

2.3.1

Sifat Fisik Tanah


Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan
sebagai perbandingan proporsi relative antara fraksi pasir (sand) , debu (silt) dan
liat (cly).
Struktur merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikel-partikel primer
tanah (pasir, debu dan liat individual)
Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari
luar yang merupakan derajat manifestasi kekuatan.
Bobot tanah merupakan kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan
dalam dua batasan, yaitu kerapatan partikel dan kerapatan massa.
Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam
satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara.
Aerasi tanah adalah istilah yang mengindikasikan kondisi tata-udara (keluar
masuknya udara) dalam tanah
Temperatur (suhu) adalah sifat tanah yang mempengaruhi pertumbuha, aerasi,
aerasi kelembapan serta struktur tanaman
Warna tanah merupakan saah satu sifat fisik tanah yang lebih banyak digunakan
untuk mendeskripsikan karakter tanah, karena tidak mempunyai efek langsung
pada tanaman

III. METODOLOGI
3.1

Letak Geografis dan Administrasi


Sebelah utara pemukiman, sebelah barat perkebunan, sebelah selatan perkebunan, sebelah
timur jalan raya

3.2

Tempat dan Waktu


Bertempat di Exfarm jurusan Agroteknologi Universitas Hasanuddin dan pada pukul
10.00-selesai tanggal 11 oktober 2015

3.3

Alat dan Bahan


Alat

: Peralatan mekanik; cangkul, linggis, skop. Peralatan deteksi; pisau


lapangan. Meteran gulung otomatis, lup, buku munsel, computer, monoloit
(bila tersedia)

Bahan

: Profil tanah dan gambar-gambar profil tanah dari foto-foto dan literatul

3.4

Prosedur Kerja

3.4.1

Penggalian Profil Tanah

a. Membuat lubang penampang harus besar, agar orang dapat mudah duduk atau berdiri di
dalamnya agar pemeriksaan berjalan lancar.
b. Mengukur penampang sampai bahan induk dan pemeriksaan di sisi lubang penampang
ruang mendapat sinar matahari.
c. Tanah bekas galian jangan ditumpuk di atas sisi penampang pemeriksaan.
d. Penampang pewakil adalah tanah yang belum mendapat gangguan, misalnya timbunan
serta jauh dari pemukiman.
e. Jika berair, maka air yang berada dalam penampang harus dikeluarkan sebelum
pengamatan.
f. Melakukan pengamatan pada sinar matahari cukup (tidak terlalu pagi atau sore ).
3.4.2

Pengambilan Sampel Tanah Utuh

a. Meratakan dan membersihkan lapisan yang akan diambil, kemudian meletakan ring
sampel tegak lurus (bagian runcing menghadap ke bawah) pada lapisan tanah tersebut.
b. Menekan ring sampel sampai bagiannya masuk ke dalam tanah.
c.. Menggali ring sampel beserta tanah di dalamnya dengan skop atau linggis.
d. Potonglah kelebihan tanah yang ada pada permukaan dan bawah ring sampel sampai
permukaan rata dengan permukaan ring sampel.
e. Menutup ring sampel dengan plastik, lalu simpan dengan baik
3.4.3

Pengambilan Sampel Tanah Terganggu


a. Ambillah tanah dengan sendok tanah atau pisau sesuai dengan lapisan yang akan
diambil, mulailah dengan lapisan paling bawah.
b. Masukkan dalam kantong plastk yang telah di beri label.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Hasil
Kategori

4.2

Lapisan
I

II

III

Kedalaman Lapisan

0-20

20-70

70-90

Warna

Red

Yellow ish red

Yellow ish red

Tekstur

Liat berpasir

Liat berdebu

Liat berpasir kasar

Struktur

halus

agak halus

kasar

Pembahasan
Pada tabel diatas, terlihat bahwa setiap tanah mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda.

Kedalaman lapisan I memiliki kedalaman 0-20 cm, lapisan II memiliki kedalaman


20-70 cm dan lapisan ke III memiliki kedalaman 70-90 cm. perbedaan kedalaman
lapisan ini merupakan salah satu sifst fisik tanah yang terdiri horizon-horizon
tanah. Pada lapisan-lapisan, dimana pada lapisan I hingga lapisan III memiliki
beberapa lapisan yang terlihat jelas pada saat kita melakukan pengamatan profil
tanah. Ketiga lapisan itu ini memiliki topografi yang berombak
Warna tanah dipengaruhi kandungan bahan organic, mineral, drainase, kandungan
air, dan aerasi. Hasil pengamatan profil ditemukan warna tanah yang berbeda
pada lapisan 1 berwarna Red, lapisan II berwarna Yellow ish red sedangkan
lapisan ke III juga berwarna Yellow ish red
Tekstur menunjukkan kasar halusnya. Hasil profil yang di amati pada lapisan I
yaitu liat berpasir, kemudian untuk lapisan ke II memiliki tekstur liat berdebu, dan
lapisan ke III liat berpasir kasar.
Struktur merupakan hasil keragaman gaya-gaya fisik yang yang bekerja dalam
tanah. Pada lapisan I berstrukstur I halus, lapisan II agak dan lapisan III memiliki
tekstur kasar

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1

Kesimpulan

5.2

Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai