Anda di halaman 1dari 35

REFERAT

KANKER PAYUDARA PADA PRIA

Pembimbing : dr.Rudy Napitupulu,


Sp.B
Penyusun : Mardiyyah

Pendahuluan
Kanker adalah
penyakit
pertumbuhan sel
sel baru yang
tidak terbatas
yang tak
terkoordinasi
dengan jaringan
sekitar
99 % terjadi
pada wanita
1% terjadi
pada pria

Kanker
payudara
cenderung
meningkat ;
20% dari
seluruh
keganasan
Wanita >
pria

ANATOMI PAYUDARA

ANATOMI
PAYUDARA

Vaskularisasi

Aliran limfatik
- 75 % menuju axilla,
lainnya ke kelanjar
infraclavicula dan
interpectoralis

FAKTOR RESIKO
pria dengan
faktor resiko
Faktor resiko :
usia
Riwayat keluarga dengan kanker payudara
Mutasi gen
Syndroma klinifelter
Radiation exposure
alkohol
Penyakit hati
Pengobatan esteregon
Obesitas
Kondisi testis
Pekerjaan tertentu

pria tanpa
faktor resiko

KLASIFIKASI
DCIS ( Ductal carcinoma In situ)
Invasif ductal carcinoma (IDC)
Infasiv Lobular Carcinoma (ILC)
Paget disease
Inflamatory breast Cancer

ETIOLOGI
Kadar
Hormon
Perubahab
gen
Mutasi gen
yang
diwariskan

KLASIFIKASI STADIUM TNM AJCC


( American Joint Committe on Cancer Staging and
End Result Reporting )

Klasifikasi
Tumor Primer (T)

Definisi

Tx

Tumor primer tidak didapatkan

To

Tidak ada bukti adanya tumor

Tis

primer
Karsinoma In Situ

Tis (DCIS)

Duktal Karsinoma In Situ

Tis (LCIS)

Lobular Karsinoma In Situ

T1

Ukuran tumor < 2cm

T1 mic

Mikroinvasif > 0,1 cm

T1 a

Tumor > 0,1 - < 0,5 cm

T1 b

Tumor > 0,5 cm - < 1 cm

T1 c

Tumor >1 cm - < 1 cm

T2
T3
T4

Tumor > 2 cm - < 5 cm


Tumor > 5 cm
Tumor dengan segala
ukuran disertai adanya
perlekatan pada dinding

T4 a

thoraks atau kulit


Melekat dinding dada, tidak
termasuk M. Pectoralis

T4 b

Mayor
Edema (termasuk peau
dorange) atau ulserasi pada
kulit, atau adanya nodul

T4 c

satelit pada payudara


Gabungan antara T4 a dan

Kelenjar Limfe Regional (N)


Nx
Kelenjar limfe regional tidak
No

didapatkan
Tidak ada metastase pada

N1

kelenjar limfe
Metastase pada kelenjar
aksila ipsilateral, bersifat

N2

mobile
Metastase pada kelenjar limfe

N3

aksila ipsilateral, fixed


Metastase pada kelenjar limfe
infraclavicular, atau
mengenai kelenjar mammae
interna atau kelenjar limfe
supraclavicular

Metastase (M)
Mx

Metastase jauh tidak


didapatkan

Mo

Tidak ada bukti adanya


metastase

M1

Didapatkan metastasis
yang telah mencapai
organ

KLASIFIKASI STADIUM TNM dalam


GROUP AJCC
( American Joint Committe on Cancer Staging and
End Result Reporting )
Stadium Ukuran tumor

Metastase

Metastase

kelenjar limfe

jauh

Tis

N0

M0

T1

N0

M0

T0

N1

M0

T1

N1

M0

T2

N0

M0

T2

N1

M0

T3

N0

M0

IIA

IIB

T0

N2

M0

T1

N2

M0

IIIA

T2

N2

M0

T3

N2

M0

T4

N1, N2

M0

IIIB

T4

N apapun

M0

T apapun

N3

M0

IV

T apapun

N apapun

M1

DIAGNO
SIS

Anamnesa :
Terasa benjolan di payudara
Nipple discharge (warna, darah, curiga
keganasan )
Nyeri pada puting atau areola
Faktor resiko
Riwayat yang lain

Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi :
bentuk
ukuran
simetris
peau dorange
retraksi kulit atau
puting susu
eritema

Palpasi :
Palpasi
dengan
posisi
tangan
supinasi

Palpasi kelenjar
axilla

Pemeriksaan Penunjang :

Mammografi
Direkomendasikan setiap 1
2 tahun -> usia 40 tahun
Setiap tahun -> 50 tahun
atau lebih
Deteksi massa yang solid,
pemebesaran asimetris dan
mikrokalsifikasi
Ultrasonografi (USG)
Resolusi lebih rendah dari
mammografi
Membedakan lesi solid dan
kistik
Guiding saat aspirasi kista

Biopsi --> FNAB


Dilakukan bila dicurigai
ganas
Akurasi FNAB sudah
semakin baik (>90%)
Deteksi lesi kistik
Eksisi : < 3 cm
Insisi : > 3 cm
Laboratorium
Curiga adanya metastase
SGOT SGPT, alkali fosfatase, Kalsium darah
Tumor marker

PENATALAKSANAAN
Terapi kuratif : stadium I,II,III
Terapi paliatif : staium IV
1.
2.
3.
4.

Operasi ( pembedahan )
Kemoterapi
Radioterapi
Hormonal

1.OPERASI (PEMBEDAHAN)
Modified Radical Mastectomy (MRM)
- Pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta
tumor, kelenjar getah bening di bawah lengan,
nipple areola komplek, kulit diatas tumor dan
fascia pektoral serta axilla level I II.

Breast Conserving Treatment


(BCT)
- Terapi dengan komponen
lumpectomy atau segmentectomy
atau quadrantectomy dan diseksi
axilla serta radioterapi.
- Survival sama dengan MRM,
rekurensi lebih besar

2. Kemoterapi
Terapi dengan obat pembunuh kanker ( sitostatika )
Oral atau IV
Menghambat atau mengganggu sintesa DNA dalam
siklus sel
Jarang menenmbus BBB
Adjuvant Kemoterapi :
- Terapi tambahan setelah terpi utama
- Tujuan : mengendalikan occult micromestastic disease
Neoadjuvant Kemoterapi :
- Penderita kanker dengan high grade malignancy dan
belum pernah bedah atau radiasi
- Tujuan : mengecilkan ukuran dan megontrol
mikrometastasis

Primer Kemoterapi ( paliatif ) :


- Untuk mengendalikan gejala yang ditimbulakn dari
penyakit kanker
- Tujuan : mempertahankan kualitas hidup dan
mengontrol progresifitas tumor

Respon terhadap kemoterapi :


1. Complete response :
seluruh kanker menghilang, tumor marker menjadi
normal. Bertahan lebih dari 1 bulan.
2. Partial response :
volume kanker mengecil lebih dari 50 %, tidak ada
lesi baru atau metastase. Tumor marker menurun,
tapi masih terdapat penyakit den respon bertahan
lebih dari 1 bulan.
3. Stable disease / minimal response :
volume kanker mengecil kurang dari 25 %, atau
tidak ada respon. Tumor marker tidak berubah
secara signifikan.
4. Disease progression :
kanker tumbuh membesar. Terdapat peningkatan
ukuran kanker dan signifikan dari tumor marker.

3. Radioterapi
Tujuan : merusak DNA dengan
mengganggu proses replikasi
Dapat menurunkan rekurensi lokal dan
menurunkan mortalitas
Indikasi radioterapi adalah:
Setelah tindakan operasi
Tepi sayatan dekat atau tidak bebas tumor
( T >5 cm )
Tumor letak sentral atau medial
KGB positif dengan ekstensi ekstra
kapsular

Dosis dan ukuran kanker :


Ukuran kecil dengan dosis 6000 rads per
6 minggu 7000 rads per 7 minggu
Ukuran besar dengan dosis 9000 rads per
9 minggu 10.000 rads per 10 minggu
Diberikan 5000 rads jika tidak didapatkan
penjalaran ke nodul regional
Ukuran tiap fraksi diberikan 200 rads
dalam 5 hari per minggu

4. Hormonal
Terapi sistemik yang paling efektif dengan
target yang jelas
Terutama diberikan pada penderita dengan
resptor hormonal positif (ER dan PR positif)
Tujuan menghilangkan atau mengurangi
esterogen dalam sel tumor :
- Blockade reseptor dengan selective estrogen
receptor modulator (SERM) (tamoxifen atau
toremifen)
- Supresi sintesi esterogen
- Ablasi ovarium dengan bilateral
oophorectomy atau radiasi

Pemberian terapi hormonal pada


penderita dengan ER / PR positif dan
premenopause : Tamoxifen dan GnRH
Pemberian terapi hormonal pada
penderita dengan ER / PR positif dan
post menopause : aromatase inhibitor
selama 5 tahun, dapat diikuti dengan
tamoxifen.
Terapi palatif ovariektomi dapat
dipertimbangkan pada penderita kanker
payudara premenopause (terutama
dengan ER / PR positif)

Komplikasi :
Kanker payudara :
- Metastase ke semua organ, paling umum adalah tulang
(71%), paru paru (69%), hepar (65%), pluera (51%),
kelenjar adrenal (49%), kulit (30%) dan otak (20 %)
Kemotrapi :
- Mual dan muntah
- Rambut rontok
- Mukositis dan xerostomia
Radiasi :
- Nekrosis jaringan lunak payudara

- Penurunan mobilitas bahu


- Brahial plexopathy

PROGNOSA
Faktor yang
mempengaruhi
Ukuran
Kelenjar Getah
Bening
KGB secara PA

Prognosa baik
Kecil
Tidak teraba
Negatif

Derajat diferensiasi

Baik

Infasi limfatik

Negatif

ER / PR

Tinggi

Angiogenesis

Negatif

Obesitas

Negatif

Anda mungkin juga menyukai