Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN

BIAYA OVERHEAD PABRIK


sesiVIII
Hj. Mardiana,Se,MM
UIN MALANG
Semester gasal 2014/2015

Pengertian
Biaya Overhead Pabrik
Adalah Biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk proses
produksi, kecuali biaya bahan
baku langsung & tenaga kerja
langsung

Tujuan penyusunan
anggaran biaya overhead
Mengetahui penggunaan biaya
pabrik

secara lebih efisien


Menentukan harga pokok produk
secara lebih tepat
Mengetahui pengalokasian biaya
overhead pabrik sesuai dengan
tempat (departemen) dimana biaya
dibebankan
Sebagai alat pengawasan biaya
overhead pabrik

Sifat Biaya overhead pabrik:

Satuan Kegiatan / Satuan


Penghitungan
adalah satuan yang dipakai untuk
mengetahui jumlah kegiatan yang
telah dilakukan oleh bagian produksi
dan bagian jasa, dalam rangka proses
produksi.

Satuan satuan kegiatan yang umum


dipakai pada bagian produksi dan bagian
jasa / pembantu adalah:
BAGIAN

PRODUKSI:
Unit barang yg
dihasilkan
Jam buruh langsung
DLH
Jam mesin langsung
DMH
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja
langsung

BAGIAN

JASA/PEMBANTU:
Jam reparasi langsung
(DRH)
KWH u/ bag.
pembangkit listrik.
Nilai pembelian BBL u/
bag. pembelian.
DLH u/ bag admin &
umum pabrik.

Biaya overhead pabrik


merupakan hasil kali antara satuan
kegiatan dengan rupiah tertentu
sebagai tarif biaya overhead
(Overhead Rate)

PRINSIP AKUNTANSI
PERTANGGUNG JAWABAN
Dep.

Produksi: bagian pabrik


yang mengolah bahan baku
menjadi produk jadi.
BOP langsung
Dep. Jasa/Service: bagian pabrik
yg menyediakan jasa sec tidak
langsung ikut berperan dlm
proses produksi.
BOP tidak langsung

ALOKASI BIAYA DEP. JASA


Clean Cost Concept
Biaya overhead pada dep.
Jasa/pembantu secara langsung
dialokasikan ke bagian produksi,
dg berdasar proporsi pemakaian
jasa oleh masing dep. Produksi.

PERHITUNGAN
HARGA POKOK PRODUKSI
1.
1.
2.
3.
4.
5.

Volume produksi masing produk


(dilihat dari anggr. Produksi)
Biaya bhn baku langsung u/ masing produk
(dilihat dari anggr. Bahan Baku Langsung)
Biaya tenaga kerja langsung u/ masing
produk (dilihat dari anggr. TKL)
Biaya Overhead masing departemen
produksi dan dep. Jasa/pembantu.
Satuan kegiatan masing dep. Produksi dan
dep. Jasa/pembantu
Tarif standar pada masing dep. Produksi dan
dep. Jasa/pembantu

Latihan hal 105

11

BOP netto
departemen
sehingg
X maasingamasing
1 + b1 Y
=1.000.000 pembantu
+ 0.1 Y
a
(bengkel)
Y (diesel)
Maka :

a 2 + b2 Y

=1.000.000 + 0.2 X

= 1.000.000 + 0.1 (1.000.000 + 0.2X)

= 1.000.000 + 100.000 +0.2X

X -0.02X

= 1.100.000

0.98X

= 1.100.000

= 1.122.448,979 = 1.122.449

= 1.000.000 + 0.1 Y
= 1.000.000 + 0.1 Y

122.449

= 0.1 Y

= 1.224.489,79 = 1.224.490

12

BOP netto
departemen
sehingg
X maasingamasing
1 + b1 Y
=1.000.000 pembantu
+ 0.1 Y
a
(bengkel)
Y (diesel)
Maka :

a 2 + b2 Y

=1.000.000 + 0.2 X

= 1.000.000 + 0.1 (1.000.000 + 0.2X)

= 1.000.000 + 100.000 +0.2X

X -0.02X

= 1.100.000

0.98X

= 1.100.000

= 1.122.448,979 = 1.122.449

= 1.000.000 + 0.1 Y
= 1.000.000 + 0.1 Y

122.449

= 0.1 Y

= 1.224.489,79 = 1.224.490
Dep.bengk DEP.DIESEL
el

Budget BOP

Rp.1.000.00 Rp.
0
1.000.000

Menerima BOP: Dep. Diesel = 0.1 X


Rp.1.224.490
Dep. bengkel = 0.2 X
Rp.1.122.449

122.449
224.490
13

Jumlah BOP keseluruhan masing-masing dep


Produksi:
Buget BOP

Perakitan

penyelesaian

4.000.000

2.000.000

Alokasi BOP dari:


DEP. Bengkel
40/80 X Rp. 897.959 448.979,5
40/80 X Rp. 897.959

448.979,5

DEP Diesel
50/90 X Rp.
1.102.041

612.245

40/90 X Rp.
1.102.041
Jumlah BOP keselurhan

489.796
5.061.224,5

2.938.775,5

14

Tarif BOP masing-masing departemen


produksi untuk setiap satuan kegiatan:
Tarif BOP departemen perakitan

persatuan DMH:
Rp.5.061.224,5 : 10.0000 = Rp.506,10
Tarif

BOP departeman penyelesaian per


satuaan DLH:
Rp.2938.775,5 : 5.000 = Rp.587,76

15

Anda mungkin juga menyukai