Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Modus Barter Anggaran di APBN 2016?

SENIN, 09 NOVEMBER 2015 | 09:36 WIB


Para tenaga ahli Fraksi Gerindra melakukan aksi
untuk menolak RAPBN 2016 di Rapat Paripurna
TEMPO.CO, Jakarta - Pembahasan Rancangan
Anggaran

dana alokasi khusus yang nominalnya mencapai Rp

(RAPBN) 2016 tak lepas dari berbagai negosiasi

85,5 triliun. Politikus ini menunjukkan dokumen

antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat.

DAK usulan pemerintah, pembahasan di DPR, dan

Seorang anggota Badan Anggaran DPR mengatakan

nilai yang disetujui. Contohnya sektor transportasi.

salah satu indikasi ini adalah munculnya Pasal 12

Dari dokumen tersebut, usulan pemerintah hanya

ayat

Rp

Rancangan

dan

UU

Belanja

Selain lewat pasal, politikus DPR juga masuk lewat

Negara

Pendapatan

DPR, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Diko


Oktara

APBN

2016.

10,7

triliun.

Penjelasan pasal ini menyatakan daerah penerima

Dalam persetujuan akhir, jumlah anggaran ini

dana alokasi khusus diusulkan dan disampaikan

membengkak menjadi Rp 21,5 triliun. Selisih dana

parlemen ke pemerintah. Padahal, dalam draf awal

Rp 10 triliun ini berpotensi menjadi bancakan

versi pemerintah, tak ada klausula yang memberi

politikus parlemen. Peningkatan ini karena ada

kewenangan DPR ikut mengelola dana alokasi

tekanan dari Senayan, ucapnya. Modus lain adalah

khusus.

melalui

Pasal ini muncul dalam rapat Panja Transfer

Karena barter inilah, pemerintah akhirnya ngotot

Daerah, kata politikus pendukung pemerintah ini.

memasukkan penyertaan modal negara sebesar Rp

Bahkan, dalam rapat ini, sempat terjadi rebutan

38 triliun ke APBN 2016. Menteri Keuangan

menjadi pemimpin sidang antara Ketua Badan

Bambang Brodjonegoro bahkan sampai turun

Anggaran Ahmadi Noor Supit dan wakilnya, Said

tangan melobi Ketua Umum Partai Gerakan

Abdullah. Politikus ini berujar, rapat panitia kerja

Indonesia Raya Prabowo Subianto agar usulan ini

biasanya

disahkan.

dipimpin

wakil

ketua.

tambahan

belanja

prioritas.

Said Abdullah menyangkal soal ini. Dia bahkan

Said Abdullah membantah ada barter anggaran

menuturkan pimpinan Badan Anggaran kecolongan

antara DPR dan pemerintah. Modus cawe-cawe

atas

anggaran antara pemerintah dan DPR ada di

kemunculan

menegaskan,

pasal

pengusul

ini.

Adapun

anggaran

tetap

Supit
dari

majalah Tempo edisi 9-16 November 2016.

pemerintah, sehingga pasal tersebut harus dihapus


dari draf.
Banggar Tunda Pengesahan RAPBN 2016
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ilustrasi DPR
Rabu, 21 Oktober 2015 | 20:44 WIB
JAKARTA,
KOMPAS.com
Pengesahan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara 2016 tertunda dari waktu yang telah
dijadwalkan. RAPBN 2016 seharusnya disahkan
pada Kamis (22/10/2015) besok, namun hingga hari
ini, masih jauh dari kata rampung.
"Memang kemarin ada rencana diketok tanggal 22,
tapi kan tidak mungkin, sedangkan Banggar kirim
surat ke komisi ada penundaan," kata Anggota
Komisi VI Mohamad Haekal, Kompleks Parlemen,
Senayan, Jakarta, Kamis (21/10/2015).

Dengan keputusan penundaan pengesahan ini, kata


dia, akan ada pembahasan lanjutan antara
pemerintah dan setiap mitra di setiap Komisi yang
ada di DPR. Penyempurnaan dan penyesuaian
terhadap RAPBN 2016 pun masih bisa dilakukan.
Dia menargetkan pembahasan RAPBN 2016 di
setiap komisi akan selesai dan sudah bisa disahkan
pada Kamis (29/10/2015) mendatang, atau sehari
sebelum DPR memasuki masa reses.
"Memang target awalnya kalau bisa tanggal 22.
Mungkin mau mengejar sebelum Pak Presiden
berangkat ke Amerika Serikat. Tapi kan enggak bisa
seperti itu. Secara hukum ada waktu sampe tanggal
29-30 untuk finalisasi APBN," ucap Anggota Fraksi
Partai Gerindra ini.

Anda mungkin juga menyukai