Anda di halaman 1dari 4

A.

TUJUAN KEGIATAN
1.

Meningkatkan

kesadaran

berpikir

mahasiswa

tentang

mahasiswa

tentang

keberadaan lembaga kemahasiswaan di UPP Tegal.


2.

Memberikan

pemahaman

kepada

pentingnya ikut serta dan berperan aktif untuk memajukan kegiatan kampus,
termasuk menyukseskan kegiatan PEKKA 2010.
3.

Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membina


hubungan sesama mahasiswa, hubungan dengan dosen dan warga kampus lainnya.

4.

Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya


mengenal lingkungan kampus.

5.

Membantu mahasiswa untuk mencintai lingkungan barunya.

6.

Membantu mahasiswa dalam memahami visi dan misi


organisasi kampus sehingga tumbuh semangat untuk mewujudkannya.

7.

Mempersiapkan diri mahasiswa menghadapi perkuliahan dan


kegiatan akademik lainnya.

8.

Menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa.

B. PELAKSANAAN
a.

b.

Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 dilaksanakan pada :


Hari, tanggal

: Senin - Rabu, 20-22 September 2010

Waktu

: Pukul 06.30 selesai.

Tempat

: Kampus PGSD UPP Tegal

Bakti kampus Tegal 2010 dilaksanakan pada :


Hari, tanggal

: Rabu, 22 September 2010

Waktu

: Pukul 07.30 WIB - selesai

Tempat

: Kampus PGSD UPP Tegal

C. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus (PEKKA) 2010 adalah seluruh
mahasiswa baru jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang berjumlah 105.
D. SUSUNAN PANITIA
Lampiran 1

E. ANGGARAN
Lampiran 2
F. HASIL KEGIATAN
Kegiatan PEKKA 2010 berlangsung selama tiga hari. Untuk meningkatkan
kesiapan mahasiswa baru dalam kegiatan PEKKA 2010, maka diadakan technical
meeting pada hari Minggu, tanggal 29 Agustus 2010 pukul 08.00 WIB yang
bertempat di GOR PGSD UPP Tegal. Kegiatan awal technical meeting mahasiswa
baru diawali dengan melakukan registrasi di Lobi GOR PGSD UPP Tegal. Setelah itu
panitia mengkondisikan mahasiswa baru sebagai peserta PEKKA 2010 menjadi 12
kelompok sekaligus pelaksanaan dinamika kelompok yang dipimpin oleh pendamping
kelompoknya masing-masing. Technical meeting diakhiri dengan penjelasan atribut
peserta PEKKA 2010 dan pemantapan yel-yel PEKKA 2010.
Hari pertama kegiatan PEKKA 2010 dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20
September 2010. Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB di halaman tengah kampus PGSD UPP
Tegal. Kegiatan PEKKA dibuka oleh Drs. Yuli Witanto selaku Koordinator PGSD UPP Tegal
saat apel pembukaan. Selanjutnya peserta mengikuti kegiatan di dalam GOR PGSD UPP
Tegal. Adapun urutan acaranya yaitu: pengecekan tugas oleh masing-masing pendamping
kelompok, materi kemahasiswaan yang disampaikan oleh Drs. Yuli Witanto, materi
akademik yang disampaikan oleh Drs.
Data Kadar (Assay Data)
a)

Sertifikat kadar (assay certificates) dari laboratorium

b)

Data assay biasanya digabung menjadi data komposit untuk


tinggi jenjang tertentu untuk keperluan penaksiran kadar blok.
Analisa statistik dapat dilakukan untuk assay dan/atau komposit.

3)

4)

Data Lokasi
a)

Data survai koordinat permukaan dari titik bor.

b)

Data survai bawah tanah dari kemiringan dan deviasi pemboran.

Peta-peta topografi

2.6. METODA-METODA PENAKSIRAN


1)

Penaksiran Cadangan Secara Manual (Cross-Section)


a)

Masih kerap dilakukan pada tahap-tahap paling awal dari proyek.

b)

Hasil penaksiran secara manual ini dapat dipakai sebagai alat pembanding untuk
mengecek hasil penaksiran yang lebih canggih menggunakan komputer.

c)

Hasil penaksiran secara manual ini tak dapat langsung digunakan dalam
perencanaan tambang dengan bantuan komputer.

2)

Metoda Poligon
Ada dua metoda poligon yang berbeda :
a)

Penaksiran cadangan secara manual dengan metoda poligon daerah


pengaruh pada dasarnya tak lagi dilakukan (usang).

b)

Sebaliknya, metoda poligon menggunakan percontoh terdekat untuk penaksiran


kadar blok dalam model (dimana setiap blok memperoleh kadar dari komposi
terdekat) masih umum dilakukan.

3)

4)

Metoda Segitiga
a)

Penaksiran kadar blok dengan cara ini tidak dilakukan/sudah usang.

b)

Metoda ini penting dalam aplikasi pembuatan kontur dengan komputer

Metoda Jarak Terbalik (Inverse Distance Method)


a)

Suatu cara penaksiran dimana kadar suatu blok merupakan kombinasi linier atau
harga rata-rata berbobot (weighted average) dari komposit lubang bor disekitar
blok tersebut. Komposit yang dekat memperoleh bobot yang relatif lebih besar,
sedangkan komposit yang jauh dari blok bobotnya relatif lebih kecil.

b)

Pilihan dari pangkat yang digunakan (ID1, ID2, ID3, ...) berpengaruh terhadap
hasil taksiran. Semakin tinggi pangkat yang digunakan hasilnya akan semakin
mendekati metoda poligon komposit terdekat.

c)

Sifat/kelakuan anisotropik dari cebakan mineral dapat diperhitungkan (space


warping).

d)
5)

Merupakan metoda yang masih umum dipakai.

Metoda Geostatistik dan Kriging


a)

Metoda inipun menggunakan kombinasi linier atau harga rata-rata berbobot


(weighted average) dari komposit lubang bor di sekitar blok untuk menghitung
kadar blok yang ditaksir.

b)

Pembobotan tidak semata-mata berdasarkan jarak, melainkan menggunakan


korelasi statistik antar percontoh (data komposit) yang juga merupakan fungsi
jarak. Karena itu, cara ini lebih canggih dan kelakuan anisotropik dapat dengan
mudah dapat diperhitungkan.

c)

Cara ini memungkinkan penafsiran data cebakan mineral atau cadangan bijih
secara probabilistik. Selain itu, ia memungkinkan pula interpretasi statistik
mengenai hal-hal seperti bias, estimation variance, dll.

d)

Berbagai varian/jenis penaksiran yang berdasarkan pada metoda kriging dan


geostatistik dapat dilakukan.

e)

Merupakan metoda yang paling umum dipakai dalam penaksiran kadar blok
dalam suatu model cadangan.

2.7. PEMERIKSAAN DARI SUATU MODEL CADANGAN MINERAL


1)

Bandingkan peta-peta (penampang atas dan penampang melintang) dari data


pemboran (assay/komposit) dengan peta-peta yang sama untuk model blok. Apakah
kadar blok mengikuti kecenderungan kadar yang tampak pada data yang digunakan?
Apakah kadar dalam model blok selalu lebih tinggi atau lebih rendah jika
dibandingkan dengan data? Apakah kadar blok diekstrapolasi terlalu jauh ke daerah
yang belum dibor ?

2)

Lakukan perbandingan secara statistik antara kadar blok dengan kadar percontoh
(komposit) yang digunakan. Beberapa teknik seperti statistika dasar (rata-rata,
simpangan baku, median, dll) dan perbandingan distribusi kadar/probability plot
dapat dicoba.

3)

Lakukan perhitungan cadangan secara terpisah, secara manual atau menggunakan


komputer. Apakah taksiran ini sensitif terhadap parameter-parameter penaksiran
seperti jarak pengaruh dalam mencari percontoh, kadar data yang tinggi atau kadar
tertinggi yang diperbolehkan, dsb ?

4)

Untuk tambang yang sudah berjalan, satu cara yang dapat dikerjakan untuk
mengetahui kinerja model cadangan adalah membandingkannya dengan produksi
historis. Dua sumber data produksi adalah laporan produksi tambang (dari analisa
lubang-lubang tembak) dan laporan pabrik pengolahan.

5)

Lakukan pemeriksaan yang rinci terhadap data assay pemboran itu sendiri. Apakah
data dari bor RC sesuai dengan data dari bor inti yang berdekatan. Pemeriksaan
integritas data dapat pula dilakukan dengan melukakan assay ulang (biasanya di
laboratorium yang berbeda) pemeriksaan assay terhadap komposit metalurgi, dll.

2.8. BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK BERBAGAI KOMODITAS


1)

Tembaga (terutama untuk sistem porfiri)


a)

Zona mineralisasi : biasanya ada beberapa daerah dengan karakter yang


berbeda misalnya sulfida, zona terlindi (leached), oksida, pengkayaan sekunder
atau supergene, dan zona primer atau hypogene.

Anda mungkin juga menyukai