Anda di halaman 1dari 2

Jumat, 14 November 2008

Eco Labelling
Ekolabel atau label ekologi merupakan salah satu syarat yang diterapkan pada
perdagangan bebas dunia pada abad 21, sebagai tanda pada mata dagangan yang
menerangkan bahwa produksi mata dagangan tersebut memenuhi persyaratan tidak
merusak lingkungan. Mata dagangan yang tidak memiliki ekolabel akan ditolak oleh
negara konsumen, sehingga mata dagangan tersebut tidak dapat dipasarkan. Label
yang terpasang pada mata dagangan tersebut juga menyatakan bahwa produk
tersebut ramah lingkungan, dalam arti produk juga menyatakan bahwa produk
tersebut ramah lingkungan, dalam arti produk dan proses produksinya tidak
berdampak negatif terhadap lingkungan.
Ekolabel timbul sebagai akibat desakan dari masyarakat konsumen yang semakin
sadar akan lingkungan dan membutuhkan produk yang bersih dan tidak
membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Ketidakpedulian suatu negara
terhadap ekolabel akan mempersempit pangsa pasar produk-produk ekspornya
karena semakin lama semakin banyak negara yang menerapkan standar tersebut.
Bagi Indonesia, ekolabel telah dimulai dari produk-produk ekspor hasil industri
kehutanan (kayu).
Kemajuan yang diciptakan sektor industri di Indonesia telah memberikan
kemakmuran bagi sebagian besar masyarakat, memperluas kesempatan kerja,
menambah devisa negara, tetapi di sisi lain menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan. Perkembangan industri membawa pesan dan harapan, tetapi juga
ternyata beriringan dengan bencana ketika manusia belum bangkit kesadarannya.
Bila ternyata pencemaran menimbulkan bencana, kemudian mengundang protes
dari berbagai lapisan dan golongan masyarakat, barulah disadari bahwa
pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan kegiatan industri harus mendapatlan
proporsi sebagaimana mestinya.
Disadur dari buku Ekologi Industri
Diposkan oleh Tiara Citra Septiana di 09.23.00

Label: wawazan

Anda mungkin juga menyukai