Anda di halaman 1dari 3

1

M VII
KUAT TARIK TIDAK LANGSUNG
(INDIRECT (BRAZILLIAN) TENSILE STRENGTH TEST)
7.1

Tujuan Pengujian Kuat Tarik Tidak Langsung


Tujuan pengujian kuat Tarik tidak langsung adalah :
1. Mengetahui sifat mekanik batuan khususnya sifat kuat tarik batuan secara tidak langsung,
pengertian secara tidak langsung ini, dikarenakan spesimen diberikan pembebanan
terhadap arah diameteral sehingga gaya yang diberikan akan di distribusikan secara
diametral (ditarik).

7.2

Pengujian Kuat Tarik Tidak Langsung


Menurut ASTM D 653-67 kuat tarik didefinisikan sebagai tegangan tarik maksimum yang

dapat dikembangkan oleh suatu material. Kuat tarik dipandang sebagai nilai tegangan maksimum
yang dikembangkan oleh suatu

contoh material dalam suatu pengujian tarikan yang dilakukan

untuk memecah batuan dibawah kondisi tertentu. Dalam mekanika batuan pengetahuan tentang
kuat tarik batuan penting untuk menganalisis kekuatan batuan dan kestabilan dari atap dan kubah
dari lubang bukaan bawah tanah dari zona tarik dibatuan.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tarik (tensile stregth) dari perconto batuan
berbentuk silinder secara tidak langsung. Alat yang digunakan adalah mesin tekan seperti pada
pengujian kuat tekan.

Praktikum
GEOMEKANIKA

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

Gambar 7.1
Pengaturan untuk Uji Tarik Brazilian dalam Mesin Pembebanan Standar

7.3

Alat yang Digunakan


Alat yang digunakan dalam pengujian kuat tarik tidak langsung adalah :
1. Mesin kuat tekan (Uniaxial Compression Test Machine).
2. Sistem pengukuran beban, dengan ketelitian 2 kali.
3. Sepasang plat baja.
4. Jangka sorong dan stop watch.

7.4

Prosedur
1. Conto batuan yang akan digunakan dalam uji ini disiapkan dengan ukuran dimensi panjang
= setengah kali diameter.
2. Plat baja bagian bawah diletakkan ditengah-tengah plat form mesin kuat tekan.
3. Spesimen diletakkan ditengahnya (diantara plat baja atas dan plat baja bawah), kemudian
sedikit demi sedikit ditekan dengan plat form atas dengan mesin kuat tekan dengan
diberikan pembebanan.

Praktikum
GEOMEKANIKA

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

4. Pasang dial gauge untuk mengukur deformasi axial.


5. Conto batuan diberikan pembebanan, diusahakan laju pembebanan tersebut konstan yaitu
200 N/detik.
6. Pembacaan pembebanan dilakukan setiap penambahan gaya 2 KN dan catat angka
pembebanan aksial hingga dicapai gaya maksimum (specimen pecah)
7.5

Rumus yang Digunakan


Besarnya kuat tarik dihitung sebagai berikut :
t =

Dimana :

Praktikum
GEOMEKANIKA

2P
DL

= Kuat Tarik (kg/cm2)

= Beban maksimum saat contoh pecah (kg)

= Tebal contoh (cm)

= Diameter contoh (cm)

Laboratorium Tambang
Universitas Islam Bandung

Anda mungkin juga menyukai