Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KHUSUS

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Dasar Teori
Minyak dan gas alam hasil explorasi dikirim dari WHP-A (offshore) ke Treating
Facility (onshore) melalui pipa sepanjang 40 km. Untuk pendistribusian ke
konsumen, minyak dan gas alam ini harus terlebih dulu dipisahkan. Ketika sampai
pada unit GTF, minyak dan gas alam ini melalui inlet separator, dimana minyak dan
gas akan terpisah berdasarkan density-nya. Selanjutnya gas akan melewati produk
separator, amin contactor, TEG contactor, dan dan sebagian akan menuju LPGF
terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke konsumen.
Produk bawah dari inlet separator selanjutnya melewati slug cacther sebelum
diolah lebih lanjut di OTF. Produk bawah ini adalah liquid yang masih mengandung
cukup banyak gas, untuk itu perlu dipisahkan menggunakan HP flash separator.
Setelah melewati HP flash separator, liquid akan melewati LP flash separator dan
terakhir ATM separator.
Tekanan dan suhu operasi yang digunakan pada flash separator akan
mempengaruhi jumlah vapor yang dihasilkan. Semakin tinggi suhu operasi dan
semakin rendah suhu operasi, maka liquid akan semakin mendekati dew point-nya.
Semakin dekat liquid dengan dew point-nya, liquid akan semakin mudah
tervaporkan. Karena tiap waktu liquid yang dialirkan

memiliki massa dan

komposisi yang berbeda, untuk itu perlu dilakukan perhitungan secara teoritis,
sebagai

pembanding dengan data-data aktual yang

nantinya dapat digunakan

sebagai referensi kondisi operasi.


I.2 Tinjauan Pustaka
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara
umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh
benda sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang
dikandung sedikit.
Dari hasil percobaan

yang

sering dilakukan besar kecilnya kalor yang

dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor :


1. massa zat

2. jenis zat (kalor jenis)


3. perubahan suhu
panas yang ditransfer (heat trasnfer) samadengan perubahan enthalpi dari sistem.
(1)
(2)
Kapasitas panas ini berkaitan terutama untuk tekanan konstan dan sistem tertutup.
(3)
Diintegralkan:

(4)

Untuk reversibel mekanik, tekanan proses konstan, maka pers. (4) dapat dikombinasi
dengan pers.(2) menjadi:
(5)
Untuk mengetahui besarnya panas yang dapat ditransfer dari fluida panas ke fluida
dingin pada HE dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:
Q = m. Cp. T

(6)

(Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, Smith Van Ness)


Pada HP Flash Liquid Heaters, Heat Exchangers ini memanfaatkan media
pemanas yang digunakan untuk melepas gas (light component) dari aliran minyak
untuk mengontrol Reid Vapor Pressure (RVP) dari minyak dengan spesifikasi 0,69
bara. Dan diantisipasi suhu keluar dari pemanas sebesar 73 C.
Dan pada LP Treater Electrostatic dirancang untuk memisahkan uap, minyak dan
air dari aliran minyak yang keluar HP Flash Liquid Heaters dan aliran fasilitas
lainnya. Separator saat ini dirancang beroperasi pada 3,4 barg dan 67 C. Mixer statis
harus disediakan hulu pemisah untuk mencampur debit VRU, gas flash dari unit
removal H2S, bensin alami dari LPGF dan kondensat dari pompa saluran tertutup,
dengan uap, minyak dan air dari HP Flash Liquid Heaters. Uap dari separator harus
dikirim ke tahap 1 dari Gas Compressor Flash. Minyak dari LP Treater Electrostatic
akan mengalami dehidrasi maksimum 0,5% BS & W. Setelah itu, dari separator akan
dikirim ke Atmosfer flash Separator. Minyak atau air pemisahan harus memenuhi
0,5% BS&W spesifikasi dalam produk minyak. Kebutuhan untuk program demulsier
harus dikonfirmasi oleh vendor peralatan desain rinci, ini termasuk cinsideration
pada jenis bahan kimia dan aditif pada crude oil sebelum memasuki kapal.
(Basis of Design, HESS)
Aplikasi penting dari VLE adalah flash calculation. Fakta bahwa liquid pada
tekanan lebih besar sama dengan tekanan bubble point-nya flashes atau sebagian

terevaporasi ketika tekanannya turun, menghasilkan system 2 fase vapor dan liquid
dalam equilibrium (kesetimbangan). Kita hanya mempertimbangkan P, T- flash,
mengacu pada beberapa perhitungan jumlah dan komposisi dari fase vapor dan
liquid yang menjadikan sebuah system 2 fase dalam equilibrium pada T, P,
komposisi overall tertentu. Argumen ini adalah sebuah masalah yang diketahui untuk
menentukan dasar Duhem teory, karena 2 independent variable (T dan P) adalah
spesific untuk sebuah system atau fix pada komposisioverall, system ini, adalah
system yang terbentuk dari massa spesies yang tidak bereaksi.
Dengan mempertimbangkan sebuah system mengandung 1 mol (tidak ada
reaksi) dengan overall komposisi ditunjukkan oleh mol fraksi (zi). L sebagai mol
liquid,dengan mol fraksi (xi) dan V sebagai mol vapor dengan mol fraksi (yi).
Persamaan material balance :
L+V=1
zi= xi.L + yi.V

(i = 1, 2, 3,..., N)

Kombinasikan persamaan ini,


zi = xi.(1-V) + yi.V
Substituting xi = yi/Ki,
=

Karena

(i=1,2,...,N)

Tahap awal untuk menyelesaikan masalah P, T-flash adalah untuk menemukan nilai
V yang sesuai dengan persamaan ini.
(Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, Smith Van Ness)

I.

Tujuan
a. Untuk mengetahui Flash Gas pada LP Treater Electrostatic pada suhu outlet HP
Flash Liquid Heaters dan tekanan LP Treater Electrostatic terhadap banyaknya
jumlah vapor yang dihasilkan.
b. Untuk mengetahui pengaruh panas operasi terhadap jumlah vapor di LP Treater
Electrostatic.

c. Untuk mengetahui level dalam tangki LP Treater Electrostatic dengan pengaruh


BS&W (Basic Sediment and Water).
II.

Manfaat
a. Mengetahui jumlah vapor yang dihasilkan dan Flash Gas yang terjadi di LP
Treater Electrostatic.
b. Mengetahui pengaruh panas operasi terhadap jumlah vapor di LP Treater
Electrostatic.
c. Mengetahui level dalam tangki LP Treater Electrostatic dengan adanya pengaruh
BS&W (Basic Sediment and Water).

BAB II
METODOLOGI
II.

1. Menghimpun data output HP Flash Liquid Heaters (Stream 2)


Mass rate = 125,319 kg/h
Tabel 2. 1. Komposisi Stream 2
Komponen
Xmol
Mol
Komponen
Xmol
mol

0,000100 0,000087

H2S

0,000530 0,000464

CO2

0,000000 0,000000

Nitrogen

0,001080 0,000945

Methane

0,003940 0,003446

Ethane

0,053890 0,047136

Propane

0,073780 0,064542

i-Butane

0,116670 0,102062

n-Butane

0,118410 0,103578

i-Pentane

0,080140 0,070102

n-Pentane

0,076260 0,066705

n-Hexane

0,033720 0,029497

n-Heptane

0,031840 0,027859

n-Octane

0,011910 0,010415

n-Nonane

n-C11
n-C12
n-C13
n-C14
n-C15
n-C16
n-C17
n-C18
n-C19
n-C20
n-C11+
PVT-2 C-20*
PVT-4 C-20*
BHS-1

0,020580 0,018000

n-Decane
-

H2O

0,015790 0,013813
0,009590 0,008391
0,012970 0,011343
0,019050 0,016662
0,017050 0,014915
0,009870 0,008635
0,019950 0,017448
0,017760 0,015534
0,016470 0,014407
0,000000 0,000000
0,009780 0,008546
0,075380 0,065937
0,075380 0,065937
0,075380 0,065937
0,002730 0,002387

ln Pisat = C1 + C2/T + C3 ln T + C4TC5


untuk i-Butane menggunakan antoine =ln Pisat = C1 (C2/(T+C3))
Pisat = exp(lnPisat)
Ki = Pisat/P
T = suhu operasi LP Flash Electrostatic
P = tekanan operasi LP Flash Electrostatic

II. 1. Menghitung jumlah vapor (V) berdasarkan suhu dan BSW


-

yi=

trial V, kemudian diiterasi. Nilai V benar jika

Dimana
2. Menghitung Mass Rate (kg/hr)

- didapatkan fraksi mol dari masing-masing komponen yang akan masuk dalam LP
Electrostatic Treater dengan adanya pengaruh BSW didalamnya. Sehingga ,
Flowrate (m3/hr) = %Xmol x %BSW
Mass rate (kg/hr) = Q (m3/hr) x (kg/m3)
keterangan : (kg/m3), didapatkan dengan hysis dari semua mol fraksi komponen.
3. Menghitung Cp Campuran ( Heat Capacity)
Cp/R = A + BT+ CT2 (untuk menghitung Cp Water)
Data Water : A = 8,712
B = 0,00125
C = -0,00000018
R = 8,314 J/g. C
Crude oil pada suhu normal 57 C dan suhu water 50 C. Cp crude oil saat T = 57 C =
0,00198 kJ/kg. C
Untuk mencari Cp Campuran pada LP Electrostatic Treater dengan cara
menginterpolasi Suhu dan Cp antara crude oil dan water sehingga didapatkan Cp
Campuan sebesar = 10,953 kJ/kg.K pada T input di LP Electrostatic Treater =
76 C.
4. Menghitung Panas, Q (kJ/hour)
Untuk mengetahui besarnya panas yang telah ditransfer dari HP Flash
Liquid Heaters dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:
Q = m. Cp. T
Keterangan : m= mass rate (kg/hr)
Cp = Heat Capacity (kJ/kg.K)
T = T output HP Flash Liq. Heater T input LP Electrostatic Treater (Kelvin)
5. Menghitung Level Liquid pada LP Electrostatic Treater
- Menghitung volumetric berdasarkan mass rate yang dipengaruhi BSW
v=m/
Keterangan : v = volumetric rate (m3/hr)
-

Menghitung level berdasarkan


Level = volumetric rate x %level yang diinginkan

BAB III
HASIL PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil Perhitungan
Variabel yang digunakan :
T (Suhu)

= 60 C, 65 C, 70 C, 75 C, 80C

B&SW

= 0,05 %, 0,1%, 0,7%

Level

= 40 %, 45 %, 50 %, 55 %, 60 %

Pada Tekanan Tetap, P = 2,95 bar

Tabel III.1 Hasil Perhitugan Panas dan Level saat T = 80 C


Flowr
ate
(m3/h
r)

Level
BSW
(%)

0,05
75

0,1
0,7
0,05

70

0,1
0,7
0,05

65

0,1
0,7
0,05

60

0,1
0,7
0,05

55

0,1
0,7
0,05

50

0,1
0,7

Q (kJ/hr)

30850,6
781
31091,2
999
32867,6
704
265932
3,61
273033
6,41
302479
6,53
247052
2,3
248979
1,29
263204
3,04
132193
114
133224
162
140835
793
131143
9,62
132166
8,28
139718
0,48
119221
7,84
120151
6,62
127016
4,07

40%
m3/h mmsc
r
fd
2993,
22
2,54
3016,
56
2,56
3188,
91
2,70
2792,
37
2,37
2866,
94
2,43
3176,
13
2,69
2594,
12
2,20
2614,
36
2,22
2763,
72
2,34
2394,
58
2,03
2413,
25
2,05
2551,
13
2,16
2195,
03
1,86
2212,
15
1,87
2338,
54
1,98
1995,
48
1,69
2011,
04
1,70
2125,
94
1,80

45%
m3/h mmsc
r
fd
3367,
37
2,85
3393,
64
2,88
3587,
53
3,04
3141,
42
2,66
3225,
30
2,73
3573,
14
3,03
2918,
39
2,47
2941,
15
2,49
3109,
19
2,64
2693,
90
2,28
2714,
91
2,30
2870,
02
2,43
2469,
41
2,09
2488,
67
2,11
2630,
85
2,23
2244,
91
1,90
2262,
42
1,92
2391,
68
2,03

50%
m3/h mmsc
r
fd
3741,
52
3,17
3770,
71
3,20
3986,
14
3,38
3490,
46
2,96
3583,
67
3,04
3970,
16
3,36
3242,
65
2,75
3267,
95
2,77
3454,
66
2,93
2993,
22
2,54
3016,
56
2,56
3188,
91
2,70
2743,
78
2,33
2765,
18
2,34
2923,
17
2,48
2494,
35
2,11
2513,
80
2,13
2657,
43
2,25

55%
m3/h mmsc
r
fd
4115,
68
3,49
4147,
78
3,52
4384,
76
3,72
3839,
51
3,25
3942,
04
3,34
4367,
18
3,70
3566,
92
3,02
3594,
74
3,05
3800,
12
3,22
3292,
54
2,79
3318,
22
2,81
3507,
80
2,97
3018,
16
2,56
3041,
70
2,58
3215,
49
2,73
2743,
78
2,33
2765,
18
2,34
2923,
17
2,48

60%
m3/h mmsc
r
fd
4489,
83
3,81
4524,
85
3,84
4783,
37
4,05
4188,
56
3,55
4300,
40
3,64
4764,
19
4,04
3891,
18
3,30
3921,
53
3,32
4145,
59
3,51
3591,
86
3,04
3619,
88
3,07
3826,
70
3,24
3292,
54
2,79
3318,
22
2,81
3507,
80
2,97
2993,
22
2,54
3016,
56
2,56
3188,
91
2,70

Tabel III.2 Hasil Perhitugan Panas dan Level saat T = 75 C


Flowra
te
(m3/hr
)

Level
BSW
(%)

0,05
75

70

0,1
0,7
0,05

Q
(kJ/hr)
25549,8
74
25797,3
01
27220,3
04
265932
3,6

40%
m3/h mmsc
r
fd
2993
,2
2,54
3022
,2
2,56
3188
,9
2,70
2792
2,37
,4

45%
m3/h mmsc
r
fd
3367
,4
2,85
3400
3587
,5
3141
,4

2,88
3,04
2,66

50%
m3/h mmsc
r
fd
3741
,5
3,17
3777
,8
3,20
3986
,1
3,38
3490
2,96
,5

55%
m3/h mmsc
r
fd
4115
,7
3,49
4155
,5
3,52
4384
,8
3,72
3839
3,25
,5

60%
mmsc
m3/hr
fd
4489,
83
3,81
4533,
31
3,84
4783,
37
4,05
4188,
3,55
56

0,1
0,7
0,05
65

0,1
0,7
0,05

60

0,1
0,7
0,05

55

0,1
0,7
0,05

50

0,1
0,7

268632
7,6
283450
7,9
246937
1,9
249444
7
263204
3
132131
560
133473
282
140835
793
131143
9,6
132413
9,7
139718
0,5
119221
7,8
120376
3,4
127016
4,1

2820
,7
2976
,3
2592
,9
2619
,2
2763
,7
2393
,5
2417
,8
2551
,1
2195
2216
,3
2338
,5
1995
,5
2014
,8
2125
,9

2,39
2,52
2,20

3173
,3
3348
,4

2,69
2,84
2,47

2,03

2917
2946
,7
3109
,2
2692
,6

2,05

2720

2,31

2,16

2870
2469
,4
2493
,3
2630
,9
2244
,9
2266
,7
2391
,7

2,43

2,22
2,34

1,86
1,88
1,98
1,69
1,71
1,80

2,50
2,64
2,28

2,09
2,11
2,23
1,90
1,92
2,03

3525
,9
3720
,4
3241
,1
3274
,1
3454
,7
2991
,8
3022
,2
3188
,9
2743
,8
2770
,4
2923
,2
2494
,3
2518
,5
2657
,4

2,99
3,15
2,75
2,77
2,93
2,54
2,56
2,70
2,33
2,35
2,48
2,11
2,13
2,25

3878
,5
4092
,4
3565
,3
3601
,5
3800
,1
3291
3324
,4
3507
,8
3018
,2
3047
,4
3215
,5
2743
,8
2770
,4
2923
,2

3,29
3,47
3,02
3,05
3,22
2,79
2,82
2,97
2,56
2,58
2,73
2,33
2,35
2,48

4231,
09
4464,
48
3889,
37
3928,
87
4145,
59
3590,
19
3626,
65
3826,
7
3292,
54
3324,
43
3507,
8
2993,
22
3022,
21
3188,
91

3,59
3,78
3,30
3,33
3,51
3,04
3,07
3,24
2,79
2,82
2,97
2,54
2,56
2,70

Tabel III.3 Hasil Perhitugan Panas dan Level saat T = 70 C


Flowra
te
(m3/hr
)

Level
BSW
(%)

0,05
75

0,1
0,7
0,05

70

0,1
0,7
0,05

65

0,1
0,7
0,05

60

55

0,1
0,7
0,05

Q (kJ/hr)

30850,6
8
31149,4
4
32867,6
7
2659323
,61
2686327
,56
2834507
,89
2469371
,93
2494447
,02
2632043
,04
1321315
60
1334732
82
1408357
93
1311439

40%
m3/h mmsc
r
fd
2993,
22
2,54
3022,
21
2,56
3188,
91
2,70
2792,
37
2,37
2820,
73
2,39
2976,
32
2,52
2592,
92
2,20
2619,
24
2,22
2763,
72
2,34
2394,
58
2,03
2413,
25
2,05
2551,
13
2,16
2195,
1,86

45%
m3/h mmsc
r
fd
3367,
37
2,85
3399,
98
2,88
3587,
53
3,04
3141,
42
2,66
3173,
32
2,69
3348,
36
2,84
2917,
03
2,47
2946,
65
2,50
3109,
19
2,64
2693,
90
2,28
2714,
91
2,30
2870,
02
2,43
2469,
2,09

50%
m3/h mmsc
r
fd
3741,
52
3,17
3777,
76
3,20
3986,
14
3,38
3490,
46
2,96
3525,
91
2,99
3720,
40
3,15
3241,
14
2,75
3274,
06
2,77
3454,
66
2,93
2993,
22
2,54
3016,
56
2,56
3188,
91
2,70
2743,
2,33

55%
m3/h mmsc
r
fd
4115,
68
3,49
4155,
53
3,52
4384,
76
3,72
3839,
51
3,25
3878,
50
3,29
4092,
44
3,47
3565,
26
3,02
3601,
46
3,05
3800,
12
3,22
3292,
54
2,79
3318,
22
2,81
3507,
80
2,97
3018,
2,56

60%
m3/h mmsc
r
fd
4489,
83
3,81
4533,
31
3,84
4783,
37
4,05
4188,
56
3,55
4231,
09
3,59
4464,
48
3,78
3889,
37
3,30
3928,
87
3,33
4145,
59
3,51
3591,
86
3,04
3619,
88
3,07
3826,
70
3,24
3292,
2,79

0,1
0,7
0,05
50

0,1
0,7

,62
1324139
,70
1397180
,48
1192217
,84
1203763
,37
1270164
,07

03
2216,
28
2338,
54
1995,
48
2014,
80
2125,
94

1,88
1,98
1,69
1,71
1,80

41
2493,
32
2630,
85
2244,
91
2266,
65
2391,
68

2,11
2,23
1,90
1,92
2,03

78
2770,
36
2923,
17
2494,
35
2518,
50
2657,
43

2,35
2,48
2,11
2,13
2,25

16
3047,
39
3215,
49
2743,
78
2770,
36
2923,
17

2,58
2,73
2,33
2,35
2,48

54
3324,
43
3507,
80
2993,
22
3022,
21
3188,
91

2,82
2,97
2,54
2,56
2,70

Tabel III.4 Hasil Perhitugan Panas dan Level saat T = 65 C


Flowra
te
(m3/hr
)

Level
BSW
(%)

0,05
75

0,1
0,7
0,05

70

0,1
0,7
0,05

65

0,1
0,7
0,05

60

0,1
0,7
0,05

55

0,1
0,7
0,05

50

0,1
0,7

Q (kJ/hr)

30850,6
8
31659,7
5
34213,1
2
2659323
,61
2730336
,41
2950539
,08
2469371
,93
2535312
,38
2739786
,29
1321315
60
1356599
12
1466009
36
1311439
,62
1345832
,47
1454374
,37
1192217
,84
1223484
,06
1322158
,51

40%
m3/h mmsc
r
fd
2993,
2
2,54
3071,
7
2,60
3319,
5
2,81
2792,
4
2,37
2866,
9
2,43
3098,
2
2,63
2592,
9
2,20
2619,
2
2,22
2763,
7
2,34
2393,
5
2,03
2457,
4
2,08
2655,
6
2,25
2195
2252,
6
2434,
3
1995,
5
2047,
8

1,86

2213

1,88

1,91
2,06
1,69
1,74

45%
mmsc
m3/hr
fd
3367,
4
2,85
3455,
7
2,93
3734,
4
3,17
3141,
4
2,66
3225,
3
2,73
3485,
4
2,95
2917
2946,
7
3109,
2
2692,
6
2764,
5
2987,
5
2469,
4
2534,
2
2738,
5
2244,
9
2303,
8
2489,
6

2,47
2,50
2,64
2,28
2,34
2,53
2,09
2,15
2,32
1,90
1,95
2,11

50%
m3/
mmsc
hr
fd
3741
,5
3,17
3839
,6
3,25
4149
,3
3,52
3490
,5
2,96
3583
,7
3,04
3872
,7
3,28
3241
,1
2,75
3274
,1
2,77
3454
,7
2,93
2991
,8
2,54
3071
,7
2,60
3319
,5
2,81
2743
,8
2,33
2815
,7
2,39
3042
,8
2,58
2494
,3
2,11
2559
,8
2,17
2766
,2
2,34

55%
m3/
mmsc
hr
fd
4115
,7
3,49
4223
,6
3,58
4564
,2
3,87
3839
,5
3,25
3942

3,34

4260
3565
,3
3601
,5
3800
,1

3,61

3291
3378
,9
3651
,4
3018
,2
3097
,3
3347
,1
2743
,8
2815
,7
3042
,8

2,79

Tabel III.5 Hasil Perhitugan Panas dan Level saat T = 60 C


Flowra

BSW

Q (kJ/hr)

Level

3,02
3,05
3,22

2,86
3,09
2,56
2,63
2,84
2,33
2,39
2,58

60%
m3/
Mmsc
hr
fd
4489
,8
3,81
4607
,6
3,91
4979
,2
4,22
4188
,6
3,55
4300
,4
3,64
4647
,2
3,94
3889
,4
3,30
3928
,9
3,33
4145
,6
3,51
3590
,2
3,04
3686
,1
3,12
3983
,3
3,38
3292
,5
2,79
3378
,9
2,86
3651
,4
3,09
2993
,2
2,54
3071
,7
2,60
3319
,5
2,81

te
(m3/hr
)

(%)

0,05
75

0,1
0,7
0,05

70

0,1
0,7
0,05

65

0,1
0,7
0,05

60

0,1
0,7
0,05

55

0,1
0,7
0,05

50

0,1
0,7

30850,6
8
31659,7
5
35074,1
7
2659323
,6
2730336
,4
3024796
,5
2469371
,9
2535312
,4
2808739
,6
4131949
1
4242285
9
4699806
1
1311439
,6
1345832
,5
1490977
,2
1192217
,8
1223484
,1
1355433
,8

40%
m3/h mmsc
r
fd
2993
,2
2,54
3071
,7
2,60
3403
2792
,4
2866
,9
3176
,1
2592
,9
2662
,2
2949
,3
2393
,5
2457
,4
2722
,4

2,88

2195
2252
,6
2495
,5
1995
,5
2047
,8
2268
,7

1,86

2,37
2,43
2,69
2,20
2,26
2,50
2,03
2,08
2,31

1,91
2,12
1,69
1,74
1,92

45%
m3/h mmsc
r
fd
3367
,4
2,85
3455
,7
2,93
3828
,4
3,24
3141
,4
2,66
3225
,3
2,73
3573
,1
3,03
2917
2994
,9
3317
,9
2692
,6
2764
,5
3062
,7
2469
,4
2534
,2
2807
,5
2244
,9
2303
,8
2552
,2

2,47
2,54
2,81
2,28
2,34
2,60
2,09
2,15
2,38
1,90
1,95
2,16

50%
m3/h mmsc
r
fd
3741
,5
3,17
3839
,6
3,25
4253
,7
3,61
3490
,5
2,96
3583
,7
3,04
3970
,2
3,36
3241
,1
2,75
3327
,7
2,82
3686
,6
3,12
2991
,8
2,54
3071
,7
2,60
3403
2743
,8
2815
,7
3119
,4
2494
,3
2559
,8
2835
,8

2,88
2,33
2,39
2,64
2,11
2,17
2,40

55%
m3/h mmsc
r
fd
4115
,7
3,49
4223
,6
3,58
4679
,1
3,97
3839
,5
3,25

2,39

60%
m3/h mmsc
r
fd
4489
,8
3,81
4607
,6
3,91
5104
,5
4,33
4188
,6
3,55
4300
,4
3,64
4764
,2
4,04
3889
,4
3,30
3993
,2
3,38
4423
,9
3,75
3590
,2
3,04
3686
,1
3,12
4083
,6
3,46
3292
,5
2,79
3378
,9
2,86
3743
,3
3,17
2993
,2
2,54
3071
,7
2,60

2,64

3403

3942
4367
,2
3565
,3
3660
,5
4055
,2

3,34

3291
3378
,9
3743
,3
3018
,2
3097
,3
3431
,4
2743
,8
2815
,7
3119
,4

2,79

3,70
3,02
3,10
3,44

2,86
3,17
2,56
2,63
2,91
2,33

III.2 Pembahasan
Suhu dan tekanan operasi yang digunakan mempengaruhi jumlah vapor yang
dihasilkan, semakin tinggi suhu operasi dan semakin rendah tekanan operasi, jumlah
vapor yang dihasilkan semakin banyak. Suhu yang lebih tinggi, menyebabkan suatu
molekul mendekati titik didihnya(dew point), sehingga molekul-molekul gas yang
terlarut dalam liquid akan semakin mudah menguap, dan jumlah vapor yang dihasilkan
lebih banyak. Tekanan yang rendah akan memberikan ruang yang lebih besar pada
molekul, hal ini karena ikatannya semakin loggar (kurang kuat). Sama seperti kanaikan
suhu, penurunan tekanan juga mengakibatkan suatu molekul lebih mendekati titik
didihnya (dew point).

2,88

Pada LP Electrostatic Treater ini, suhu operasi 76,6C dan tekanan 2,95 bar,
dimana pada proses pemisahan air, minyak dan gas ini dipengaruhi oleh B&SW dan level
volume ketika adanya flash gas yang terjadi di dalam LP Electrostatic Treater. Untuk
mencari flash gas pada LP Electrostatic Treater, harus mengetahui komposisi yang masuk
pada LP Electrostatic Treater dengan %BSW yang mempengaruhi flash tersebut dengan
menggunakan persamaan antoine dan K-value maka akan didapat jumlah vapor yang
flash (mol) sesuai variabel suhu yang digunakan. Setelah itu, dapat dihitung flowrate dan
mass rate sesuai fraksi mol masing-masing komposisi.
Pengaruh panas dari HP Flash Liquid Heaters, dapat dicari dari suhu operasi yang
masuk pada alat ini dengan selisih suhu masuk yang ada di LP Electrostatic Treater.
Dengan adanya perbedaan suhu tersebut, maka dapat dicari panas dengan jumlah mass
rate komposisi, dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus:
Q = m. Cp. T

Flowrate
(m3/hr)

Gambar III.1 Pengaruh V terhadap Level (%), Suhu (C) dan Flowrate (m3/hr)
Flash gas yang terjadi ini selain dipengaruhi oleh suhu dan tekanan, juga
dipengaruhi oleh panas yang keluar dari HP Flash Liqiud Heaters. Jadi, semakin besar
flowrate(m3/hr), makin besar pula panas yang dibutuhkan. Dengan demikian semakin
tinggi suhu operasi yang digunakan dan semakin rendah tekanan operasi yang digunakan
akan memberikan jumlah vapor yang lebih banyak. Metode perhitungan ini dapat
digunakan untuk HP Flash separator, LP Flash separator dan Atmospheric flash separator.
Terdapat selisih antara hasil perhitungan dengan keadaan aktual, karena komposisi dan
flowrate yang digunakan pada keadaan normal operasi. Property termodinamik zat yang
digunakan dimungkinkan berbeda antara literatur dengan aktual.

Anda mungkin juga menyukai