PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
(UNDIKNAS)
DENPASAR
i
2013
Manual Mutu
Program Studi Magister
Manajemen
Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Nasional
(Undiknas)
Kode Dokumen
Revisi
Tanggal
Diajukan oleh
:
:
:
:
UNDIKNAS-MM/SPMI/02.01
02
19 Mei 2013
Direktur Program Pascasarjana
ttd
Dikendalikan
oleh
Disetujui oleh
ii
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN
1
1.1.
Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup 1
1.3
Tujuan Manual Mutu
2
1.4 Penyusunan dan Pengendalian Dokumen Manual Mutu
1.5 Sasaran Mutu
3
2. LANDASAN KEBIJAKAN MANAJEMEN MUTU
3. ISTILAH DAN DEFINISI
5
6
13
16
8.4 Perbaikan
25
27
28
iv
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manual Mutu Program Studi Magister Manajemen (MM)
Universitas
Pendidikan
Nasional
(Undiknas)
disusun
untuk
mengendalikan pengelolaan pendidikan tinggi bermutu berstandar
internasional dan memenuhi peraturan pemerintah Republik
Indonesia. Manual Mutu ini menjelaskan penjabaran keterkaitan
antara struktur organisasi Undiknas, kebijakan mutu, sasaran mutu
penyelenggaraan pendidikan dan Sistem Penjaminan Mutu secara
internal Undiknas Denpasar.
Pada tahun 2005 - 2006 Undiknas menggunakan Sistem
Penjaminan Mutu (SPM) secara internal dengan nama Sistem
Penjaminan Mutu Akademik (SPMA) dengan 10 standar mutu
akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Mulai tahun
2007, sistem penjaminan mutu di Undiknas menggunakan nama
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menggunakan tujuh (7)
standar mutu akademik, non akademik dan tujuh (7) standar mutu PT
berkelas dunia.
Program Sudi melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagai
pertanggungjawaban kepada stakeholders untuk mengembangkan
mutu pendidikan di UNDIKNAS secara berkelanjutan. Dengan
demikian, mutu penyelenggaraan pendidikan di UNDIKNAS diakui
tidak saja secara internal, namun juga secara eksternal oleh Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) atau badan akreditasi
internasional.
Dalam penerapan SPMI, Program Sudi/Jurusan memastikan
bahwa budaya mutu dipahami dan dilaksanakan semua pihak, serta
dikendalikan oleh Ketua Program Studi. Dengan SPMI ini, program
studi magister manajemen UNDIKNAS akan mampu menetapkan dan
mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif).
mampu memenuhi kebutuhan/memuaskan stakeholders (aspek
induktif) yaitu kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan profesional.
Untuk itu, Program studi magister manajemen Universitas Pendidikan
Nasional (Undiknas) menyusun dokumen SPMI sebagai berikut:
Dokumen induk yang menjadi rujukan pengembangan sistem
yaitu Visi dan Misi UNDIKNAS, Statuta UNDIKNAS , Organisasi dan Tata
Kerja UNDIKNAS, Rencana Strategis (Renstra) UNDIKNAS, Rencana
Induk Pengembangan (RIP) UNDIKNAS dan Pedoman Pendidikan
Program Studi Magister Manajemen UNDIKNAS.
Dokumen mutu yaitu Manual Mutu Program Studi Magister
Manajemen UNDIKNAS, Standar Mutu UNDIKNAS, Fakultas dan
Program, Standar Mutu Jurusan dan PS, Manual Prosedur, Instruksi
Kerja, Dokumen Pendukung, dan Borang-borang.
Dokumen Audit yang meliputi Manual Prosedur Pelaksanaan
Audit Internal Mutu (AIM) I, Manual Prosedur Pelaksanaan AIM II,
Manual Prosedur (MP) Penilaian Kinerja UNDIKNAS, Fakultas dan
Program, Manual Prosedur (MP) Penilaian Kinerja Jurusan dan PS,
Studi Magister
(Undiknas).
Manajemen
Universitas
Pendidikan
Nasional
KETENAGA-KERJAAN
LULUSAN (GRADUATE
EMPLOYABILITY)
Jumlah mahasiswa menjadi
calon pekerjaan manajerial
secara profesional
Jumlah lulusan yang mampu
menguasai kecakapan
manajerial dan kecakapan
teknis
Jumlah lulusan yang mampu
menjadi peneliti dalam rangka
55
80
85
90
100
100
80
85
95
100
100
100
80
85
95
100
100
100
10
15
20
30
40
DIREKTUR
Ni Ketut Elly Sutrisni,S.H.,M.M
WAKILDIREKTUR
BidangAudit Mutu Akademik
WAKILDIREKTUR
BidangJaminan Mutu
Ka. Sekretariat
I Putu Suparna, S.E
Ka. Kurikulum&
Penelitian
(Standar 5&7)
I N. GdArya Diatmika,
S.E.,M.Si,Ak
Dra Ni Nyoman
Sunariani, M.M
I Wayan
Suriana,S.T.,M.T
Dewa Gede
Prabawa,S.E.,M.M
Nengah Wirsa,S.E.,M.M
Ir.Putu Budiarnaya,M.T
10
Produk
yang
dihasilkan
Sarjana,
Master,
peningkata
n
kompetensi
SDM sesuai
program
Diklat
Pengakuan,
pengharga
an dan
rekomenda
si pada
orang lain
Inovasi,
paten/HAKI
, buku ajar,
Pengakuan,
pengharga
an dan
rekomenda
si pada
orang lain
Pengakuan,
pengharga
an dan
rekomenda
si pada
pihak lain
11
15
Umum
Jurusan/Program Studi harus mengidentifikasi seluruh jenis sumber
daya manusia yang dibutuhkan untuk ketentuan layanan dan
memastikan ketersediaannya untuk kinerja SMM yang efektif.
Sumber daya manusia (dosen) di Program Studi Magister
Manajemen Undiknas sudah sesuai dengan standar minimum BAN
PT (dokumen Akreditasi PS S-1/S-2).
6.2.2
6.2.3
Umum
Jurusan/Program Studi harus mengidentifikasi sarana, prasarana,
lingkungan dan peralatan yang diperlukan untuk mendukung
proses belajar mengajar, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat atau kegiatan layanan lainnya.
6.3.2
16
17
Pendidikan/Pengajaran
Jurusan/Program Studi harus merencanakan pengembangan,
tinjauan dan pemutakhiran rencana studi dan kurikulum, penilaian
dan tindak lanjut pengajaran, kegiatan layanan pendukung, alokasi
sumber daya, kriteria evaluasi, dan prosedur peningkatan mutu
untuk mencapai yang diinginkan. Jurusan/Program Studi harus
mengintegrasikan kurikulum Program Studi S-1 dan S-2 sehingga
mencapai kompetensi lulusan dan learning outcomes sesuai profil
yang ditetapkan. Jurusan/Program Studi harus merencanakan
sumber daya yang diperlukan untuk seluruh proses.
Proses realisasi pendidikan harus meningkatkan kompetensi pada
diri mahasiswa sehingga mengarah pada spesifikasi kompetensi
lulusan yang dijanjikan pada aktivitas pendidikan. Proses Belajar
Mengajar (PBM) yang harus terkontrol meliputi asesmen kebutuhan;
desain, pengembangan dan pengkomunikasian prosedur dan
instruksi; dan pengukuran outcomes. Proses-proses utama belajar
mengajar harus dikendalikan. Metode pengendalian harus
merupakan bagian tinjauan manajemen (5.6) untuk menjamin
pemenuhan spesifikasi prosedur, instruksi dan lulusan, metode
pengendalian konsisten dengan standar mutu yang disepakati.
Perubahan pada metode pengendalian proses-proses utama
tersebut harus didokumentasikan dan prosedur atau instruksi harus
dievaluasi sebelum perubahan dilakukan. Pemantauan harus
dilakukan untuk verifikasi bahwa metode pengendalian telah efektif
dan rekaman harus dipelihara oleh tiap jenjang UKPA atau Ketua
PS. Evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran
dilakukan pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi menjadi dasar
penetapan kebijakan peningkatan mutu secara berkesinambungan.
7.1.2
18
7.2.2
7.2.3
20
7.3.2
21
7.3.4
7.3.5
7.3.6
7.3.7
22
7.4.2
7.4.3
23
7.5.3
7.5.4
7.5.5
24
atau olahan untuk pilot plant dan layanan pendidikan dengan umur
simpan terbatas untuk pengajaran atau penelitian dan pekerjaan
pengembangan.
7.6 Pengendalian Instrumen Pemantauan dan Pengukuran
Keberhasilan
Program Studi atau unit kerja harus menetapkan instrumen penilaian
(assessment) yang valid untuk mengukur keberhasilan pencapaian
target kinerja. Pemantauan dan pengukuran harus dilakukan dalam
rangka menjamin kesesuaian antara program kerja unit kerja dengan
Rencana Strategis dan target yang dicapai. Pemantauan dan
pengukuran bidang pendidikan mencakup semua aspek mulai dari
input-proses-output, misalnya untuk unit kerja pelaksana akademik
adalah profil kinerja mahasiswa, ujian tertulis, latihan/tugas/kuis,
presensi kehadiran dan ujian akhir.
Program Studi atau unit kerja menetapkan instrumen dan menjamin
proses untuk memastikan bahwa kuisioner penilaian kinerja atau soal
ujian mahasiswa diberikan dengan konsisten, aman tanpa kebocoran
dan hasilnya valid. Apabila instrumen atau perangkat lunak penilaian
atau ujian ditemukan tidak valid, universitas atau unit kerja
melakukan
klarifikasi
dan
merekam
tindakan
perbaikan
ketidakvalidan. Semua hasil penilaian dan pengukuran kinerja
direkam dan dipelihara, baik dalam bentuk cetak ataupun soft copy
sesuai ketentuan.
25
Kepuasan Pelanggan
Program Studi dan unit kerja menetapkan sistem evaluasi secara
rutin mengenai persepsi pelanggan tentang tingkat layanan yang
diberikan dibandingkan harapannya. Informasi kepuasan pelanggan
harus didukung oleh bukti obyektif. Program Studi dan unit kerja
mendiskusikan dengan pelanggan tentang persepsi kepuasannya.
8.2.2
Audit Internal
Program Studi dan unit kerja melaksanakan audit internal
berdasarkan program audit internal untuk menilai kinerja
implementasi SMM dan penyelenggaraan layanan akademik dan
penunjang akademik. Audit internal di suatu unit kerja dilakukan
oleh auditor dari unit kerja tersebut yang kompeten dan
tersertifikasi. Audit di unit kerja dilakukan sebelum audit tingkat
universitas. Audit internal digunakan untuk menilai kesesuaian
implementasi SPMI di tiap unit kerja.
Hasil audit internal digunakan untuk tindakan korektif dan
pencegahan dan semua rencana, pelaksanaan, laporan temuan dan
tindak lanjut audit internal dipelihara. Untuk menjamin konsistensi
pelaksanaan audit internal harus mengacu pada manual prosedur
terdokumentasi yang ditetapkan di tingkat universitas maupun
ditingkat unit kerja.
8.2.3
8.2.4
26
Perbaikan berkesinambungan
Unit kerja harus meningkatkan keefektifan SMM dan proses
pendidikan
atau
layanan
penunjang
pendidikan
secara
berkesinambungan
dengan
mendorong
personil
untuk
mengidentifikasi dan menerapkan usaha peningkatan sesuai
dengan ruang lingkup bisnisnya. Metode yang sesuai digunakan
untuk mengidentifikasi peningkatan potensial yang didasarkan atas
analisis mutu dan metode statistik. Proses perbaikan harus juga
mencakup tindakan yang diambil dalam penyelesaian keluhan,
saran dan komentar pelanggan (mahasiswa dan pihak terkait).
8.4.2
Tindakan Perbaikan
Unit kerja harus menetapkan manual prosedur (prosedur
terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan korektif yang
teridentifikasi dari analisis penyebab ketidaksesuaian dan peluang
peningkatan.
Tindakan
korektif
sebaiknya
diambil
untuk
mengeliminasi ketidaksesuaian yang terjadi selama kinerja SMM
dan proses pemberian layanan pelanggan. Tindakan korektif
sebaiknya direkam.
27
8.4.2
Tindakan pencegahan
Unit kerja harus menetapkan manual prosedur (prosedur
terdokumentasi) untuk melaksanakan tindakan preventif yang
dihasilkan dari analisis ketidaksesuaian potensial dan peluang
perbaikan dalam SMM dan layanan pada pelanggan (mahasiswa
dan pihak terkait).
Tindakan preventif sebaiknya direkam dan dikomunikasikan ke
bidang/sub unit yang sesuai. Hasil dari perbaikan atas tindakan
preventif sebaiknya dikomunikasikan keseluruhan unit kerja.
28
Dokumen
Kode
1.
2.
Statuta UNDIKNAS
3.
4.
Renstra UNDIKNAS
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
29
Keterangan Klausul
Pemenuhan
Ruang Lingkup
Umum
Aplikasi
MM hal.1
MM hal.1
MM hal.1.2
Referensi
MM hal.4
MM hal.4
4
4.1
4.2
4.2.3
4.2.4
MM. hal 5
MM hal.5
MM hal.8
00009 02000
00009 02000
5
5.1
5.2
5.3
5.4
5.4.1
5.4.2
5.5
5.5.1
5.5.2
5.5.3
5.6
5.6.1
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
hal.10
hal.10
hal.10
hal.11.12
hal.13
hal.3
hal.13
hal.13
hal.13
hal.13
hal.14
hal.14
hal.14
6
6.1
6.2
6.2.1
6.2.2
6.3
6.4
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
hal.15
hal.15
hal.15
hal.15
hal.15
hal.16
hal.16
7
7.1
7.2
7.2.1
7.2.2
7.2.3
7.3
7.3.1
Realisasi Produk
Perencanaan Realisasi Produk
Proses Terkait Pelanggan
Penentuan syarat-syarat terkait produk
Memeriksa kembali syarat-syarat terkait produk
Komunikasi Pelanggan
Rancangan dan Pengembangan
Rancangan dan Perencanaan Pengembangan
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
hal.17
hal.17
hal.18
hal.18
hal.19
hal.19
hal.19
hal.19
30
Klaus
ul
7.3.2
7.3.3
7.3.4
7.3.5
7.3.6
Keterangan Klausul
Pemenuhan
MM
MM
MM
MM
MM
8
8.1
8.2
8.2.1
8.2.2
8.2.3
8.2.4
8.3
8.4
8.5
8.5.1
8.5.2
8.5.3
Analisis Data
Perbaikan
Perbaikan Berkelanjutan
Tindakan Koreksi
Tindakan Pencegahan
MM hal.24
MM hal.24
MM hal.24
MM hal.24
MM hal 24
MM hal.24
MM hal.24
MP Produk
Tidak Sesuai
MM hal.25
MM hal.25
MM hal.25
MM hal 25
MM hal 25
7.3.7
7.4
7.4.1
7.4.2
7.4.3
7.5
7.5.1
7.5.2
7.5.3
7.5.4
7.5.5
7.6
31
hal.20
hal.20
hal.20
hal.20
hal.21
MM hal.21
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
MM
hal.21
hal 21
hal 22
hal 22
hal.22
hal.22
hal.22
hal.22
hal.23
hal 23
MM hal.23
32
33