KATA PENGANTAR.....................................................................................................
ii
iii
vi
A.2
A.1.1
A.1.2
A.1.3
10
A.1.4
11
A.1.5
12
A.1.6
13
A.1.7
14
Dekubitus ............................................................................................
15
A.2.2
16
A.2.3
17
A.2.4
18
A.2.5
19
A.2.6
20
A.2.7
21
A.2.8
22
A.3
23
A.3.2
24
A.3.3
25
A.3.4
26
A.3.5
27
A.3.6
28
A.3.7
29
A.3.8
30
A.3.9
Tidak adanya kejadian pasien bunuh diri di rawat inap Psikiatri ...........
31
A.3.10 Tidak adanya pasien yang difiksasi dalam 24 Jam dalam UPIP ..........
32
33
34
35
36
37
A.3.16 Pemberian anti platelet < 48 Jam pada pasien stroke iskemik .............
38
39
A.3.18 Persentase jumlah kasus kanker servik yang didiskusikan oleh tim
A.4
A.5
40
41
42
43
44
45
A.4.2
46
A.4.3
47
Pengendalian Mutu
A.5.1
48
A.5.2
49
A.5.3
50
Utilisasi
B.1.1
B.2
51
Kepuasan Pelanggan
B.2.1
52
B.3
B.4
54
B.3.2
55
B.3.3
56
B.3.4
57
B.3.5
58
B.3.6
59
B.3.7
60
B.3.8
61
B.3.9
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
B.5
B.6
B.7
75
76
Insiden Katarak....................................................................................
77
B.6.2
78
B.6.3
79
B.6.4
80
Keuangan
B.7.1
81
KATA PENGANTAR
Rumah sakit maupun balai merupakan pelaksana pemberi pelayanan
kepada masyarakat yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan yaitu
pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang maupun
organisasi secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja,
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama.
Penilaian tentang kinerja individu di rumah sakit maupun balai semakin penting untuk
mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi produktifitas setiap pelayanan yang dihasilkan.
Jika dapat mengukur kinerja dan melakukan analisis, maka manfaat yang didapat dapat
dihubungkan dengan hasil yang dicapai, dapat menentukan hal-hal mana yang dapat dikerjakan
sendiri atau yang memerlukan bantuan pihak luar, dapat meningkatkan kinerja, serta dapat
memilih alternatif terbaik, dsb.
Dalam melakukan pengukuran atau penilaian kinerja, diperlukan suatu alat pengukuran yang
spesifik atau yang disebut Indikator Kinerja, yang dapat menggambarkan hasil kinerja yang
dibandingkan dengan tujuan atau sasaran yang ditetapkan. Dengan ditetapkannya lndikator
Kinerja Individu bagi Direktur Utama Rumah Sakit dan Kepala Balai yang berada di lingkungan
Ditjen BUK secara formal, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang penting dan
diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran
keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran yang digunakan untuk perbaikan kinerja
selanjutnya.
Dengan terbitnya Pedoman Penilaian Kinerja Direktur Utama Rumah Sakit dan Kepala Balai
yang berada di lingkungan Ditjen BUK ini, diharapkan dapat memudahkan untuk mengukur
kinerja masing-masing sebelum dilakukan penilaian oleh pihak eksternal.
Jakarta,
Desember 2014
ii
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
Peraturan
Direktur
Jederal
Bina
Upaya
Kesehatan
Nomor
iii
Diharapkan peraturan ini dapat digunakan dalam melakukan penilaian maupun pengukuran
kinerja rumah sakit dan balai yang dilakukan oleh internal maupun pihak eksternal.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan dan memberikan kontribusi dalam proses
penyusunan Pedoman ini, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya, dengan
harapan Pedoman ini dapat dimanfatkan sengan sebaik-baiknya sebagaimana mestinya demi
kemajuan pelayanan yang terbaik.
Jakarta,
Desember 2014
Prof.Dr.dr.Akmal Taher,SpU(K)
iv
TIM PENYUSUN
Prof.Dr.dr. Akmal Taher,SpU (K)
(Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan)
DR. drg. Nurshanty S.Andi Sapada,M.Sc
(Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan)
dr. Budi Sylvana, MARS
(Kepala Subbagian Data dan Informasi Ditjen BUK)
dr. Rudi Yulianto
(Bagian Program dan Informasi Ditjen BUK)
dr.Priscilla Kristianti
(Bagian Program dan Informasi Ditjen BUK)
KONTRIBUTOR
dr. Tri Hesty Widyastoeti, Sp. M
(RSUP Persahabatan Jakarta)
dr. Susy Himawaty, M.Kes.
(RS Kanker Dharmais Jakarta)
dra. Andi Kalsum Patonangi, Apt., M. Kes.
(RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar)
dr. Sumariyono, Sp.PD-KR
(RSUPN Cipto Mangunkusumo)
dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas,MPH
(Kepala Subbagian Program Ditjen BUK)
dr. Novita Yanti
(Bagian Program dan Informasi Ditjen BUK)
Jajang Subagja,SKM,M.KKK
(Kepala Subbagian Anggaran Ditjen BUK)
Dewi Rizki Nurmala, SKM, M.Kes.
(RSUP DR Wahidin Sudirohusodo Makassar)
Rumah Sakit dan Balai Kesehatan
di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
v
TENTANG
a) bahwa dalam rangka menilai kinerja pemimpin pada satuan kerja perlu
dilakukan pengukuran capaian kinerja yang menggambarkan hasil atas
kegiatan pada periode tertentu yang dicapai oleh satuan kerja yang
dipimpinnya dengan melihat peningkatan kinerja pelayanan, keuangan,
dan manfaat bagi masyarakat;
b) bahwa dalam melakukan penilaian kinerja pimpinan satuan kerja perlu
disusun pedoman penilaian kinerja pimpinan satuan kerja badan
layanan umum;
c) bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standart yang
ditetapkan dan perlu dijaga kualitas mutu pelayanan;
d) bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b, huruf c perlu penetapan Keputusan Direktur Jenderal Bina
Upaya Kesehatan
Mengingat
vi
MEMUTUSKAN
KEDUA
KETIGA
KEEMPAT
: Tata Cara Penilaian Kinerja Individu Direktur Utama Rumah Sakit dan
Kepala Balai dikelompokkan sesuai dengan karakteristik atau kekhususan
pelayanan kesehatan disetiap rumah sakit dan balai kesehatan dibawah
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
vii
KEENAM
Ditetapkan di
Pada tanggal
:
:
Jakarta
17 Desember 2014
viii
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL
BINA UPAYA KESEHATAN
Nomor
: HK.02.03/I/3959/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan
perizinan rumah sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap dan, rawat jalan dan gawat darurat. Berdasarkan hal
tersebut diatas pelayanan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang
sangat komplek, karena didalamnya terdapat berbagai jenis tenaga kesehatan dengan
kompetensi keilmuan yang beranekaragam serta ditambah dengan pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan saat ini.
Selain rumah sakit, saat ini juga terdapat institusi pelayanan kesehatan masyarakat yang lain
yaitu Balai Kesehatan Masyarakat, menurut Keputusan Menteri Kesehatan pengertian dari
Balai Kesehatan Masyarakat adalah Unit Pelaksana Teknis yang menyelenggarakan upaya
kesehatan strata dua, untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat tertentu secara
terintegrasi dan menyeluruh di suatu wilayah kerja.
Untuk menjaga stabilitas mutu pelayanan dirumah sakit, manajemen rumah sakit sebaiknya
melakukan monitoring dan kemudian dilakukan evaluasi secara periodik
dengan
BAB II
KETENTUAN UMUM
pelayanan,
kompetensi
teknis
dan
hubungan
antar
manusia
berdasarkan standar.
9. Tujuan adalah sesuatu objek yang akan dicapai dengan melakukan penilaian terhadap
indikator terkait
2
10. Kinerja adalah proses yang dilakukan dan hasil yang dicapai oleh suatu organisasi
dalam menyediakan produk dalam bentuk jasapelayanan atau barang kepada
pelanggan.
11. Indikator adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu keadaan dan
dimungkinkan untuk dilakukan pengukuran baik secara kualitatif maupun kuantitatif
dengan menggunakan standar penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.
12. Definisi Operasional adalah penjelasan mengenai pengertian indikator yang akan
dilakukan penilaian sehingga mempunyai batasan yang jelas.
13. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi waktu yang ditentukan untuk mengambil
data dari sumber data untuk setiap indikator.
14. Numerator (Pembilang) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus indikator.
15. Denominator (Penyebut) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus indikator.
16. Inklusi adalah batasan yang termasuk dalam cakupan pengukuran indikator
17. Eklusi adalah batasan yang tidak termasuk dalam cakupan pengukuran indikator
18. Formula adalah rumus untuk menghasilkan nilai dari indikator
19. Sumber data adalah sumber atau tempat dimana sampel atau keseluruhan data yang
akan digunakan untuk melakukan pengukuran
20. Standar merupakan nilai yang telah disepakati dan ditetapkan berkaitan dengan
keadaan yang akan dilakukan penilaian.
21. Kriteria Penilaian adalah penentuan skor berdasarkan hasil yang didapat sesuai dengan
definisi operasional.
22. PIC (Person In Charge) adalah petugas atau bagian yang bertanggung jawab terhadap
data yang berkaitan dengan indikator yang akan dinilai.
23. Referensi adalah rujukan dalam menentukan kamus indikator.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pedoman Kinerja Direktur Utama dan Kepala Balai mengatur mengenai pedoman penilaian
kinerja terhadap Direktur Utama Rumah Sakit dan Kepala Balai di lingkungan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
BAB IV
PRINSIP PENILAIAN KINERJA
(1) Mengacu pada standar internasional baik dalam segi mutu dan keamanan pasien, maka
Penilaian Kinerja Direktur Utama Rumah Sakit dan Kepala Balai di lingkungan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada aspek pelayanan terbagi
menjadi 2 (dua) area yaitu Area Klinis dan Area Manajerial.
3
(2) Pengelompokkan Rumah Sakit dan balai dalam penilaian ini adalah sebagai berikut :
1. RS UMUM dan RSPI Sulianti Saroso
2. RS JIWA
3. RS PARU
4. RS KUSTA
5. RS ORTHOPEDI
6. RS MATA
7. RS ANAK & BUNDA HARAPAN KITA
8. RS JANTUNG & PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
9. RS KANKER DHARMAIS
10. RS STROKE BUKITTINGGI
11. BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM)
12. BALAI LABORATORIUM KESEHATAN (BBLK)
13. BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM)
(2) Penilaian dilakukan berdasarkan data/hasil perhitungan pelayanan dan keuangan rumah
sakit maupun balai di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI, yang menggunakan alat ukur berupa indikator kinerja yang sesuai dengan
pengelompokkan diatas.
(3) Hasil penilaian kinerja Direktur Utama Rumah Sakit dan Kepala Balai di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan, perlu mendapatkan persetujuan dari Direktur
Jenderal Bina Upaya Kesehatan dengan format terlampir beserta berkas pendukungnya.
(4) Hasil penilaian kinerja ditentukan berdasarkan Total Skor (TS) yang merupakan
penjumlahan skor yang telah dikalikan dengan masing-masing bobot dari seluruh indikator
baik di area klinis maupun area manajerial, dengan nilai maksimum 100 (seratus). Total
Skor selanjutnya dikonversi dengan nilai IKI sesuai dengan tabel berikut.
Tabel Konversi
Total Skor
Nilai IKI
95 sd 100
2,00
85 sd < 95
1,75
75 sd < 85
1,5
65 sd < 75
1,25
55 sd < 65
1,00
45 sd < 55
0,75
35 sd < 45
0,50
25 sd < 35
0,25
< 25
0
4
BAB VI
PENUTUP
Dengan disusunnya Pedoman Teknis Penilaian Kinerja Direktur Utama Rumah Sakit Umum /
Khusus dan Kepala Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI, diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan pengukuran dan
penilaian kinerja bagi pengelola Rumah Sakit maupun Balai.
Kepatuhan thd
Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator Medik
No
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
Keuangan
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,05
0,05
0,05
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
4
5
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway (CP)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit Pelayanan Intensif
Psikiatri (Psychiatric Intensive Care Unit)/UPIP
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
Penerapan keselamatan Electro Convulsive Teraphy (ECT)
0,05
0,04
10
11
0,08
12
13
14
15
16
17
18
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
1
2
3
8
9
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
BOBOT
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,07
0,07
0,07
0,08
3. RS PARU
KATEGORI
Kepatuhan thd
Standart
1
2
3
4
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Pengendalian
Infeksi di RS
0,05
Capaian
Indikator Medik
6
7
8
9
0,07
0,07
0,07
0,04
10
11
0,08
12
13
14
15
16
17
18
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
No
Kepatuhan thd
Standart
1
2
3
4
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Pengendalian
Infeksi di RS
0,05
Capaian
Indikator Medik
6
7
8
9
0,04
0,07
0,07
0,07
10
11
0,08
12
13
14
15
16
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
17
0,02
18
0,1
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
Keuangan
4. RS KUSTA
KATEGORI
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
Keuangan
No
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,08
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,08
5. RS ORTHOPEDI
KATEGORI
No
Kepatuhan thd
Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
1
2
3
4
5
6
7
Capaian Indikator 8
Medik
9
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
10
12
13
Ketepatan Waktu 14
Pelayanan
15
16
17
Keuangan
18
6. RS MATA
KATEGORI
No
1
2
Kepatuhan thd
Standart
3
4
5
Pengendalian
Infeksi di RS
6
7
Capaian Indikator
8
Medik
9
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Dekubitus
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip atau knee
arthroplasty
Nett Death Rate(NDR)
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
10
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Tidak adanya kejadian salah sisi
Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah Glaukoma
Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah katarak
Tingkat kebutaan di IGD
Attachment retina post operasi VPP
Nett Death Rate (NDR)
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
12
13
Ketepatan Waktu 14
Pelayanan
15
16
17
Keuangan
18
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,08
0,07
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,08
0,07
0,05
0,06
0,06
0,04
0,05
0,05
0,05
0,04
0,05
0,1
Kepatuhan thd
Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
Keuangan
11
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Kejadian kematian ibu saat persalinan k/ perdarahan
Kejadian kematian ibu saat persalinan k/ Sepsis
Kemampuan menangani BBLSR < 1500 gr
Tindakan operasi di ruang NICU
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
12
0,08
13
14
15
16
17
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
18
0,02
19
0,1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BOBOT
0,02
0,05
0,05
0,04
0,05
0,05
0,06
0,06
0,06
0,06
0,08
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,05
0,05
0,05
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
9. RS KANKER DHARMAIS
KATEGORI
No
Kepatuhan thd
Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
10
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Penerapan keselamatan operasi
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Dekubitus
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Persentase Angka Kejadian Extravasasi pasien dg pemberian
kemoterapi intravena
Nett Death Rate (NDR)
Prosentase jumlah kasus kanker servik yang didiskusikan oleh
tim multidisiplin sebelum pengobatan definitif.
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
11
0,08
12
13
14
0,02
0,05
0,05
16
17
0,02
18
0,1
1
2
3
4
5
6
7
Capaian
Indikator Medik
8
9
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
Keuangan
15
Kepatuhan thd
Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
Keuangan
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,05
0,075
0,08
0,05
0,05
10
JUDUL INDIKATOR
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Tidak adanya kejadian Decubitus
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Nett Death Rate Kematian Pasien > 48 jam
Pemberian anti platelet < 48 jam pada pasien stroke iskemik
Kematian pasien di IGD
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
11
0,08
12
13
14
15
16
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
17
0,02
18
0,1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,07
0,08
0,05
0,08
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,06
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
0,02
0,0625
0,0625
0,0625
0,0625
0,02
0,1
BOBOT
0,09
0,08
0,08
0,06
0,06
0,08
0,09
0,06
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
14
0,05
15
0,1
BOBOT
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,1
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,1
A. AREA KLINIS
A. 1 Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan
A. 1.1 Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Area
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
Telusur dokumen :
1. Ada CP
2. Ada CP yang diimplementasikan terintegrasi di Rekam Medik
3. Ada CP yang diimplementasikan, terintegrasi dan dievaluasi
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Rekam Medik
Ada 5 CP sudah diimplementasikan terintegrasi dalam berkas Rekam
Medik dan sudah dievaluasi
Ada 5 CP yang diimplementasikan di Rekam Medik dan dievaluasi -->
skor = 100
Ada 5 CP yang diimplementasikan, tapi belum dievaluasi --> skor = 75
Ada CP, belum diimplementasikan --> skor = 50
Belum ada CP --> skor = 25
Ka. SMF/Departemen Medik, Ka Instalasi rawat inap, Ka. Komite Medik,
Ka.Komite Mutu
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
(Jumlah kejadian pasien jatuh dibagi jumlah pasien rawat inap) x 100%
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
3%
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Numerator
Bobot
Sumber Data
Standar
100%
Kriteria Penilaian
PIC
Formula
10
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Pasien JKN
Eksklusi
Obat yang ada dalam Clinical Pathway namun tidak ada dalam
Formularium Nasional
Formula
(Jumlah item resep (R/) yang sesuai Fornas dibagi jumlah total
item resep (R/) ) x 100%
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
80%
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
11
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Formula
Telusur :
Ada SOP tindakan ECT/detoksifikasi, sesuai indikasi, dilaksanakan
oleh tenaga kompeten
Bobot
Sumber Data
Standar / Target
Kriteria Penilaian
PIC
12
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
1,5 %
Kriteria Penilaian
PIC
13
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
0%
Kriteria Penilaian
PIC
14
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Dimensi Mutu
Tujuan
Sasaran Strategis
Definisi operasional
Kriteria :
A. Pasien paling tidak mempunyai 2 gejala dan tanda berikut, yang
tidak diketahui penyebab lainnya : kemerahan sakit atau
pembengkakan ditepian luka dekubitus
B. Minimal ditemukan 1 dari bukti berikut :
a. Hasil kultur positif dari cairan atau jaringan yang
diambil secara benar
b. Hasil kultur darah positif
C. Dokter yang merawat menyatakan adanya dekubitus dan diberi
pengobatan antimikroba.
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
1,5
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
15
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Dimensi Mutu
Tujuan
Sasaran Strategis
Infeksi Saluran Kencing (ISK) adalah Infeksi yang terjadi sebagai akibat
dari pemasangan kateter > 48 jam
Definisi operasional
Kriteria :
A. Gejala dan Tanda :
Umum : demam, urgensi, frekuensi, disuria, nyeri suprapubik
Usia < 1 tahun : demam, hipotermi, apneu, bradikardi, letargia,
muntah-muntah
B. Nitrit dan/atau leukosit esterase positip dengan carik celup (dipstick)
C. Pyuria > 10 leukosit/LPB sedimen urin atau >10 leukosit/mL atau >
3 leukosit/LPB dari urine tanpa dilakukan sentrifus
D. Terdapat koloni mikroorganisme pada hasil pemeriksaan urine kultur
E. Diagnosis dokter yang merawat menyatakan adanya ISK
F. Terapi dokter sesuai ISK
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
(Jumlah kasus ISK dibagi Jumlah lama hari pemakaian kateter urin
menetap) x 1000
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
4.7
Hasil 4.7 skor = 100
4.7 < Hasil 5.2 skor = 75
5.2 < Hasil 5.7 skor = 50
5.7 < Hasil 6.2 skor = 25
Hasil > 6.2 skor = 0
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
16
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Dimensi Mutu
Tujuan
Sasaran Strategis
Infeksi Daerah Operasi adalah Infeksi yang terjadi pada daerah insisi
daerah operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan satu tahun
dengan implan pasca bedah.
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Numerator
Kriteria :
A. Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasang
diatas fascia,
B. Biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau jaringan
yang diambil secara aseptic,
C. Sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat tanda peradangan
kecuali hasil biakan negatif (paling sedikit terdapat satu
dari tanda tanda infeksi berikut ini : nyeri, bengkak lokal,
kemerahan dan hangat lokal) dan
D. Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi
Bulanan
Jumlah kasus Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Denominator
Inklusi
Kasus operasi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
2%
Hasil 2 % skor = 100
2% < Hasil 3% skor = 75
3% < Hasil 4% skor = 50
4% < Hasil 5% skor = 25
Hasil > 5 % skor = 0
Ka. Instalasi Bedah sentral dan ketua komite/ panitia/tim PPI
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
17
Definisi operasional
Klinis
Tindakan pengendalian Infeksi RS
Proses Bisnis Internal
Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi rumah sakit
Efektivitas dan keselamatan pasien
Menurunkan kejadian infeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) adalah infeksi saluran napas
bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi
mekanik > 48 jam, dan sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda
infeksi saluran napas.
Kriteria :
Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis :
Demam (38C) tanpa ditemui penyebab lainnya.
Leukopenia (< 4.000 WBC/mm3) atau Leukositosis (12.000
SDP/mm3).
Untuk penderita berumur 70 tahun, adanya perubahan status
mental yang tidak ditemui penyebab lainnya.
Minimal disertai 2 dari tanda berikut:
Timbulnya onset baru sputum purulen atau perubahan sifat sputum.
Munculnya tanda atau terjadinya batuk yang memburuk atau
dyspnea (sesak napas) atau tachypnea.
Ronki basah atau suara napas bronchial.
Memburuknya pertukaran gas, misalnya desaturasi O2 (PaO2/FiO2
240), peningkatan kebutuhan oksigen, atau perlunya peningkatan
ventilator.
Dasar diagnosis :
Adanya bukti secara radiologis adalah jika ditemukan > 2 foto serial :
Infiltrat baru atau progresif yang menetap ; Konsolidasi ; Kavitasi ;
Pneumatoceles pada bayi berumur < 1 tahun
Frekuensi Pengumpulan
Data
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
Bulanan
Jumlah kasus infeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
Jumlah lama hari pemakaian ETT atau terpasang Ventilator
Pasien yang menggunakan Ventilator > 48 jam
Pasien dengan riwayat Pneumonia Sebelumnya
(Jumlah kasus infeksi VAP dibagi Jumlah hari pemakaian ETT atau
terpasang Ventilator) x 1000
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Rekam Medik
5,8
Hasil 5.8 skor = 100
5,8 < Hasil 8,3 skor = 75
8,3 < Hasil 10,8 skor = 50
10,8 < Hasil 13,6 skor = 25
Hasil > 13,6 skor = 0
Ka. Instalasi Pelayanan/Ketua Komite/panitia/Tim PPI
1. CDC NHSN, Maret 2011
2. buku pedoman PPI th 2011
3. buku pedoman surveilance infeksi RS Kemkes 2011
4. Center for Healthcare related infections surveilance and prevention
18
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot KPI
Sumber Data
Standar
Standar / Target
PIC
Bulanan
Jumlah pasien yang terinfeksi Pneumonia
Jumlah hari rawat
Pasien rawat inap > 48 jam
Pasien rawat inap < 48 jam
(Jumlah pasien yang terinfeksi pneumonia dibagi Jumlah hari rawat)
x 1000
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Rekam Medik
< 1
Hasil < 1 skor = 100
1 Hasil 1,3 skor = 75
1,3 < Hasil 1,6 skor = 50
1,6 < Hasil 1,9 skor = 25
Hasil > 1,9 skor = 0
Ka. Komite/Panitia/Tim PPI
19
Klinis
Kategori Indikator
Pengendalian infeksi di RS
Perspektif
Sasaran Strategis
Judul IKT
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
5%
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
20
Klinis
Tindakan pengendalian Infeksi RS
Proses Bisnis Internal
Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan berbasis mutu dan
keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit
Efektivitas dan keselamatan pasien
Menurunnya kejadian Endoltamitis Pasca Bedah Glaukoma
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
0%
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
21
Kriteria Penilaian
Klinis
Tindakan pengendalian Infeksi RS
Proses Bisnis Internal
Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan berbasis mutu
dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit
Efektivitas dan keselamatan pasien
Menurunnya kejadian Endoltamitis Pasca Bedah Katarak
Endoftalmitis Post Operasi Katarak adalah kejadian timbulnya
endoftalmitis setelah dilakukannya operasi Katarak
Bulanan
Jumlah Endoftalmitis pasca bedah Katarak
Jumlah Pasien Operasi Katarak
Pasien dengan pembedahan katarak
-(Jumlah Endoftalmitis pasca bedah katarak dibagi Jumlah pasien
operasi katarak) x 100%
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Rekam Medik
0%
hasil = 0% --> skor = 100
0% < Hasil 5% --> skor = 75
5% < Hasil 10% --> skor = 50
10% < Hasil 15% --> skor = 25
hasil > 15% --> skor = 0
PIC
Referensi
22
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
operasional
Nett Death Rate adalah banyaknya kejadian kematian pasien yang terjadi
sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap masuk rumah sakit.
Frekuensi
Pengumpulan Data
Numerator
Bulanan
Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam
Denominator
Jumlah seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati
Inklusi
Eksklusi
Formula
(Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dibagi Jumlah
seluruh pasien rawat inap yang keluar hidup dan mati) x 1000
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
24
Kriteria Penilaian
PIC
Referensi
23
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
2.5 %
Kriteria Penilaian
PIC
Ka. IGD
Referensi
24
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Perdarahan yang dimaksud adalah perdarahan yang terjadi pada saat
kehamilan semua skala persalinan dan nifas.
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
Perdarahan 1 %
Kriteria Penilaian
PIC
25
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
Sepsis 0,2 %
Kriteria Penilaian
PIC
26
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
BBLSR adalah bayi yang lahir di RSAB Harapan Kita dengan berat
badan sangat rendah yaitu < 1500 gr
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
60%
Kriteria Penilaian
Hasil
50%
40%
30%
Hasil <
PIC
Ka. NICU
jumlah
27
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
> 80%
Kriteria Penilaian
PIC
Ka. NICU
28
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi
operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
Bulanan
Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit
Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi kritis
Semua hasil pemeriksaan radiologi kritis yang sesuai dengan RED
Category Condition
Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan radiologi yang bukan
Kritis dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil pemeriksaan
radiologi kritis yang sudah dapat dilihat oleh DPJP/perujuk melalui
sistem informasi dan sudah ditindaklanjuti.
(Jumlah pemeriksaan radiologi kritis yang dilaporkan < 60 menit dibagi
Jumlah seluruh pemeriksaan radiologi kritis) x 100
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Catatan data Instalasi Radiologi ; Rekam Medik
100%
Hasil = 100% skor = 100
90% Hasil < 100% skor = 75
80% Hasil < 90% skor = 75
70% Hasil < 80% skor = 75
Hasil < 70% skor = 0
Ka. Instalasi radiologi
29
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Dimensi Mutu
Tujuan
Sasaran Strategis
Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah Waktu yang diperlukan
untuk memberikan jawaban kepada dokter yang mengirim setelah
keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca oleh dokter spesialis
patologi klinik sampai hasilnya diterima oleh dokter yang mengirim
(lisan atau tulisan).
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
Bulanan
Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 menit
Jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis
Semua hasil pemeriksaan laboratorium kritis yang sesuai dengan
RED Category Condition
Semua pemeriksaan dan hasil pemeriksaan laboratorium yang bukan
Kritis dan tidak termasuk RED Category Condition ; hasil
pemeriksaan laboratorium patologi klinik kritis yang sudah dapat
dilihat oleh DPJP/perujuk melalui sistem informasi dan sudah
ditindaklanjuti.
(Jumlah pemeriksaan laboratorium kritis yang dilaporkan < 30 menit
dibagi jumlah seluruh pemeriksaan laboratorium kritis) X 100 %
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Catatan data Instalasi Laboratorium ; Rekam Medik
100%
Hasil = 100% skor = 100
90% Hasil < 100% skor = 75
80% Hasil < 90% skor = 75
70% Hasil < 80% skor = 75
Hasil < 70% skor = 0
Ka. Instalasi laboratorium
30
Klinis
Capaian Indikator Medik
Proses Bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar / Target
90 %
Kriteria Penilaian
PIC
31
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Tidak ada pasien yang dilakukan fiksasi pada masa rawat setelah 24
jam di Unit Pelayanan Intensif Psikiatri.
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Ekslusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
95%
Kriteria Penilaian
PIC
32
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Terselenggaranya
pelayanan
yang
efektif
dan
mampu
menyelamatkan pasien mengalami kebutaan yang ditangani di IGD
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
2,5 %
Kriteria Penilaian
PIC
33
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Jumlah pasien pasca operasi VPP dengan bukle atau tanpa bukle
yang mengalami perlekatan retina selama 1 bulan
Jumlah seluruh Pasien pasca operasi VPP dengan bukle atau
tanpa bukle (B)
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
(Jumlah pasien pasca operasi vpp dengan bukle atau tanpa bukle
yang mengalami perlekatan retina dibagi Jumlah seluruh Pasien
pasca operasi vpp dengan bukle atau tanpa bukle) x 100 %
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
75 %
Kriteria Penilaian
Hasil
60%
45%
25%
Hasil
PIC
34
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
(Jumlah pasien yang diberi VTE pada operasi Hip & Knee
arthtroplasty dibagi Jumlah pasien yang dioperasi Hip & Knee
arthroplasti) x 100%.
Bobot
Sumber Data
Catatan data
Standar
100%
Kriteria Penilaian
PIC
35
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Ekslusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar / Target
100%
Kriteria Penilaian
PIC
36
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Ekslusi
--
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar / Target
100%
Kriteria Penilaian
PIC
Formula
37
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Pemberian anti platelet < 48 jam pada pasien stroke iskemik adalah
pemberian anti platelet yang diberikan segera di RS (< 48 jam )
setelah pasien di diagnosa stroke iskemik
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Seluruh pasien stroke iskemik yang diberi anti platelet < 48 jam
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
(Jumlah pasien stroke iskemik yang diberi anti platelet < 48 jam
dibagi Jumlah pasien yang didiagnosa stroke iskemik) X 100 %
Bobot
Sumber Data
Standar
> 70%
Kriteria Penilaian
hasil
60%
50%
40%
Hasil
PIC
>
<
<
<
70%
Hasil
Hasil
Hasil
50%
38
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
5%
Kriteria Penilaian
PIC
39
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
95%
Kriteria Penilaian
PIC
40
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
> 85 %
Kriteria Penilaian
PIC
41
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
0%
Kriteria Penilaian
PIC
42
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
> 70 %
Kriteria Penilaian
PIC
43
Klinis
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Jumlah pasien PPOK yang ditangani sesuai dengan SOP atau clinical
pathway di instalasi rawat inap
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
> 75%
Kriteria Penilaian
PIC
44
Mutu Pelayanan
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Efektivitas pelayanan
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
KS < 5 %
KS (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
45
Mutu Pelayanan
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi pengumpulan
data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
APL < 5
APL :
Kriteria Penilaian
PIC
46
Area
Mutu Pelayanan
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Hasil Pengujian
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
kartu kendali
Standar
KPS 15 menit
KPS (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
47
A. 5 Pengendalian Mutu
A. 5. 1 : Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal (KPI)
Area
Mutu Pelayanan
Kategori Indikator
Pengendalian Mutu
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi Pengumpulan
data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
KPI 90%
KPI (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
48
Mutu Pelayanan
Kategori Indikator
Pengendalian Mutu
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi pengumpulan
data
Semester
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
TKPP 75%
TKPP (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
49
Mutu Pelayanan
Kategori Indikator
Pengendalian Mutu
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Keselamatan petugas
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi pengumpulan
data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
AKK < 1
AKK :
Kriteria Penilaian
PIC
50
Manajerial
Utilisasi
Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
--
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
Parameter ideal : 70 80 %
BOR (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
51
B. 2 : Kepuasan Pelanggan
B. 2. 1 : Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)
Area
Manajerial
Kategori Indikator
Kepuasan Pelanggan
Perspektif
Customer
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Warna Merah :
cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan, kematian,
mengancam sistem/kelangsungan organisasi, poptensi kerugian
material dll.
Warna Kuning :
cenderung berhubungan dengan pemberitaan media, potensi kerugian
in material, dll.
Warna Hijau :
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial.
Kriteria Penilaian :
1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan merah, kuning,
hijau
2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang dilakukan
dalam kurun waktu sesuai standar
3. Membuat persentase jumlah komplain yang ditindaklanjuti terhadap
seluruh komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah (KKM) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning (KKK) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau (KKH) ditanggapi dan ditindaklanjuti
maksimal 7 hari
Frekuensi Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
> 75%
KRK (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
53
Manajerial
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
120 menit
ERT (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
ERT
120
240
360
ERT
<
<
<
>
54
Tujuan
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Terwujudnya penyelenggaraan sistem manajemen klinik (good
clinical governanc) berbasis mutu dan keselamatan pasien
Kesinambungan pelayanan (continuoum of care) dan keselamatan
pasien
Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi
risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan
klinis dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta
penggunaan sumber daya yg efisien dan konsisten sehingga
menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan
praktek klinik yang berbasis bukti.
Waktu Tunggu Penanganan Kegawatdaruratan Respirasi di IGD
adalah waktu yang dibutuhkan pasien yang datang dengan
kegawatdaruratan respirasi untuk mendapatkan penanganan
segera, sejak pasien datang di IGD RS.
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
30 menit
ERRT (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
55
Definisi operasional
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Emergency Psychiatric Respon Time (EPRT) 4 jam
Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Terselenggaranyan pelayanan kegawatdaruratan yang cepat,
responsive dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat
Emergency Psychiatric Respon Time yang dimaksud adalah ratarata waktu yang dibutuhkan untuk menangani pasien gaduh gelisah
di IGD menjadi tenang (menenangkan) dalam waktu 4 jam sejak
diagnosis ditegakkan.
Kriteria penilaian menggunakan instrument PANSS-EC
Frekuensi
Pengumpulan Data
Numerator
Denominator
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Bulanan
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menenangkan seluruh pasien
gaduh gelisah di IGD
Jumlah seluruh pasien gaduh gelisah di IGD
Jumlah seluruh waktu yang dibutuhkan untuk menenangkan seluruh
pasien gaduh gelisah di IGD dibagi Jumlah seluruh pasien gaduh
gelilsah di IGD
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Catatan : Survey observasi langsung (Sampling) bila jumlah pasien
> 50 pasien per bulan
240 menit
ERT (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
ERT
240
300
360
ERT
<
<
<
>
56
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medik
Standar
80%
ERT (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
57
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Register EMG
Catatan : Survey observasi langsung (Sampling) bila jumlah
pasien > 50 pasien per bulan
Standar
120 menit
(DB) (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
ERT
120
150
180
ERT
<
<
<
>
58
Manajerial
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Rekam Medis
Standar
> 70 %
ERT (menit) :
60 --> skor = 50
59
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Bobot
Sumber Data
Standar
180 menit
Formula
ERT (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
60
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Periode Analisa
3 bulanan
Numerator
Denominator
Jumlah pasien yang dioperasi luka sepsis kusta pada bulan tsb
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
48 Jam
Waktu Tunggu Operasi Luka Sepsis (Jam) :
Kriteria Penilaian
PIC
61
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Pasien yang tidak datang pada waktu yang ditentukan, atau saat
dipanggil.
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
62
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
60 Menit
WTUM (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
63
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tergambarnya kecepatan pelayanan bedah dalam penjadwalan
operasi.
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
48 jam
WTE (jam) :
Kriteria Penilaian
PIC
64
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Instalasi Radiologi
Catatan : Sampling bila jumlah pasien > 50 pasien per bulan
Standar
3 Jam
WTPR (jam) :
Kriteria Penilaian
PIC
65
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Instalasi Laboratorium PA
Catatan : Sampling bila jumlah pasien > 50 pasien per bulan
Standar
70 %
WTLP (jam) :
Kriteria Penilaian
PIC
66
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Numerator
Formula
Bobot
Sumber Data
Instalasi Laboratorium
Catatan : Sampling bila jumlah pasien > 50 pasien per bulan
Standar
2 Jam
WTPL (jam) :
Kriteria Penilaian
PIC
67
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Instalasi Farmasi
Catatan : Sampling bila jumlah pasien > 50 pasien per bulan
Standar
30 menit
WTOJ (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
68
Manajerial
Kategori indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
< 15 menit
WTP (menit) :
Kriteria Penilaian
PIC
69
Manajerial
Kategori indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
< 7 hari
WLM (hari) :
Kriteria Penilaian
PIC
70
Manajerial
Kategori indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
71
Manajerial
Kategori indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi pengumpulan
data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
72
Manajerial
Kategori indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Waktu layanan Pemeriksaan Kimia Kesehatan adalah ratarata waktu yang dibutuhkan mulai dari sampel diterima
sampai keluar hasil pemeriksaan.
Frekuensi pengumpulan
data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
< 7 hari
WLKK (hari) :
Kriteria Penilaian
PIC
73
Manajerial
Ketepatan Waktu Pelayanan
Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
> 80%
PRM (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
80 <
70 <
60 <
50 <
PRM
PRM
PRM
PRM
PRM
50
74
Manajerial
Kategori indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi pengumpulan
data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
> 80%
TKMRD (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
75
Manajerial
Kategori indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi Operasional
Frekuensi
pengumpulan data
Bulanan
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
> 80%
UALC (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
76
Manajerial
Promotif dan Preventif
Proses Bisnis Internal
Terwujudnya Penemuan kasus baru Katarak di masyarakat
Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tergambangnya tingkat penemuan kasus baru katarak di
masyarakat
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
26 %
Denominator
IK (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
77
B. 6. 2 : Insiden Glaukoma
Area
Kategori Indikator
Perspektif
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Manajerial
Promotif dan Preventif
Proses Bisnis Internal
Terwujudnya Penemuan kasus Glaukoma di masyarakat
Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan
Definisi
operasional
Frekuensi
Pengumpulan
Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
25 %
IG (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
78
Manajerial
Promotif dan Preventif
Proses Bisnis Internal
Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
75 %
Denominator
OK (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
79
Manajerial
Utilisasi
Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Bulanan
Numerator
Denominator
Pasien TB baru
Inklusi
Eksklusi
--
Formula
Bobot
Sumber Data
Standar
> 85 %
PTBP (%) :
Kriteria Penilaian
PIC
80
B. 7 Keuangan
B. 7. 1 Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional (PB)
Perspektif
Sasaran Strategis
Judul IKT
Dimensi Mutu
Tujuan
Definisi operasional
Frekuensi
Pengumpulan Data
Periode Analisa
Numerator
Denominator
Formula
Bobot IKT
Sumber Data
Standar
Kriteria Penilaian
PIC
Keuangan
Terwujudnya efektivitas dan efisiensi penggunanaan
anggaran PNBP
POBO
Efisiensi, efektivitas
Terselenggaranya pemanfaatan anggaran PNBP yang efektif
dan efisien.
1. Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh
sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada
masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah,
hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga
keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan
secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk
pendapatan
yang
berasala
dari
APBN.
2. Biaya Operasional merupakan seluruh biaya yang
dibutuhkan
dalam
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat, yang terdiri dari belanja pegawai dan belanja
barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan
anggaran APBN dan pendapatan PNBP Satker BLU
Bulanan
3 bulanan
Pendapatan PNBP
Biaya Operasional
(Pendapatan PNBP / Biaya Operasional) x 100%
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Bagian Keuangan
> 65%
Rasio PNBP terhadap
Biaya Operasional (%) Skor
(PB)
PB > 65
100
57 < PB <= 65
90
50 < PB <= 57
80
42 < PB <= 50
70
35 < PB <= 42
60
28 < PB <= 35
50
20 < PB <= 28
40
12 < PB <= 20
30
4 < PB <= 12
20
0 <= PB <= 4
0
Kabag Keuangan
81
LAMPIRAN 2
Contoh :
Jumlah Populasi N = 500, p = 90%, A = 0,05, c = 1,96 (tingkat keyakinan 95%)
didapatkan hasil 109 sampel.
Catatan :
Dalam menentukan besar sampel dapat menggunakan 2(dua) metode tersebut
diatas atau dapat menggunakan metode lainnya yang ingin digunakan oleh masingmasing rumah sakit.
LAMPIRAN 3
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS UMUM
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
Kepatuhan
thd Standar
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator
Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
15
16
17
Keuangan
18
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium
Nasional (Fornas)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Nett Death Rate (NDR)
Waktu lapor Hasil Test kritis
Laboratorium
Kematian pasien di IGD
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
Kecepatan Respon Terhadap Komplain
(KRK)
Emergency Response Time 2 (ERT)
Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)
Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE)
Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
(WTPR)
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat
Jadi (WTOJ)
Pengembalian Rekam Medik Lengkap
dlm waktu 24 jam (PRM)
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya
Operasional (PB)
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,05
0,05
0,05
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS PENYAKIT INFEKSI
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
Kepatuhan
thd Standar
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator
Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
15
16
17
Keuangan
18
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium
Nasional (Fornas)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Nett Death Rate (NDR)
Waktu lapor Hasil Test kritis
Laboratorium
Kematian pasien di IGD
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
Kecepatan Respon Terhadap Komplain
(KRK)
Emergency Response Time 2 (ERT)
Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)
Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE)
Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
(WTPR)
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat
Jadi (WTOJ)
Pengembalian Rekam Medik Lengkap
dlm waktu 24 jam (PRM)
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya
Operasional (PB)
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,05
0,05
0,05
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS JIWA
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
Kepatuhan
thd Standar
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator
Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
15
16
17
Keuangan
18
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium
Nasional (Fornas)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Nett Death Rate (NDR)
Waktu lapor Hasil Test kritis
Laboratorium
Kematian pasien di IGD
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
Kecepatan Respon Terhadap Komplain
(KRK)
Emergency Response Time 2 (ERT)
Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)
Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE)
Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi
(WTPR)
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat
Jadi (WTOJ)
Pengembalian Rekam Medik Lengkap
dlm waktu 24 jam (PRM)
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya
Operasional (PB)
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,05
0,05
0,05
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS JIWA
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
No
1
2
Kepatuhan thd
Standart
3
4
5
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator Medik
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway (CP)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Cedera/trauma fisik akibat fiksasi (CAF) di Unit
Pelayanan Intensif Psikiatri (Psychiatric Intensive
Care Unit)/UPIP
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
Penerapan keselamatan Electro Convulsive
Teraphy (ECT)
0,05
0,05
0,07
0,05
0,04
10
11
0,08
12
13
14
15
0,02
0,05
0,05
0,05
16
18
SKOR
0,05
0,05
17
Keuangan
BOBOT
9
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
JUDUL INDIKATOR
0,07
0,07
0,08
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS PARU
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
Kepatuhan
thd Standart
No
1
2
3
4
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway (CP)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium
Nasional (Fornas)
0,05
0,05
0,05
0,05
Pengendalian
Infeksi di RS
0,05
Capaian
Indikator
Medik
6
7
8
9
0,07
0,07
0,07
0,04
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
10
11
12
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
13
14
15
16
17
Keuangan
18
SKOR
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS KUSTA
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
No
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
Kepatuhan
thd Standart
1
2
3
4
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
0,05
0,05
0,05
0,05
Pengendalian
Infeksi di RS
0,05
0,04
Capaian
Indikator
Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
10
11
0,08
12
13
0,02
0,05
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
8
9
14
15
16
17
Keuangan
18
SKOR
0,07
0,07
0,07
0,08
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS ORTHOPEDI
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI No
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway
2 Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
thd Standart 3
(Fornas)
4 Prosentase Kejadian pasien jatuh
5 Dekubitus
Pengendalian
6 Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Infeksi di RS
7 Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Pemberian pencegahan VTE pada pasien hip atau
Capaian
8
knee arthroplasty
Indikator
Medik
9 Nett Death Rate(NDR)
AREA MANAGERIAL
Utilisasi
10 Bed Occupancy Rate (BOR)
Kepuasan
11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)
Pelanggan
12 Emergency Response Time 2 (ERT)
13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)
Ketepatan 14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE)
Waktu
15 Waktu Tunggu Pelayanan Radiologi (WTPR)
Pelayanan 16 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL)
Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu
17
24 jam (PRM)
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya
Keuangan 18
Operasional (PB)
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,08
0,07
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS MATA
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI No
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
1 Kepatuhan terhadap clinical pathway
2 Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
thd Standart 3
(Fornas)
4 Tidak adanya kejadian salah sisi
Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah
Pengendalian 5
Glaukoma
Infeksi di RS
6 Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah katarak
7 Tingkat kebutaan di IGD
Capaian
Indikator
8 Attachment retina post operasi VPP
Medik
9 Nett Death Rate (NDR)
AREA MANAGERIAL
Utilisasi
10 Bed Occupancy Rate (BOR)
Kepuasan
11 Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)
Pelanggan
12 Emergency Response Time 2 (ERT 2)
13 Waktu Tunggu Rawat Jalan (WTRJ)
Ketepatan 14 Waktu Tunggu Operasi Efektif (WTE)
Waktu
15 Waktu Tunggu Pelayanan Laboratorium (WTPL)
Pelayanan 16 Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat Jadi (WTOJ)
Pengembalian Rekam Medik Lengkap dlm waktu 24
17
jam (PRM)
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya
Keuangan 18
Operasional (PB)
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,08
0,07
0,05
0,06
0,06
0,04
0,05
0,05
0,05
0,04
0,05
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS ANAK-BUNDA
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
No
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator
Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
11
12
0,08
13
14
15
16
17
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
2
3
4
5
6
7
8
9
10
18
Keuangan
BOBOT
AREA KLINIS
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
(Fornas)
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Kejadian kematian ibu saat persalinan k/
perdarahan
Kejadian kematian ibu saat persalinan k/ Sepsis
Kemampuan menangani BBLSR < 1500 gr
Tindakan operasi di ruang NICU
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
1
Kepatuhan
thd Standart
JUDUL INDIKATOR
19
SKOR
0,02
0,05
0,05
0,04
0,05
0,05
0,06
0,06
0,06
0,06
0,08
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS JANTUNG & PEMBULUH DARAH
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
Kepatuhan
thd Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator
Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
No
BOBOT
10
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
(Fornas)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Nett Death Rate( NDR)
Waktu lapor Hasil Test kritis Laboratorium
Kematian pasien di IGD
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
11
0,08
12
13
14
15
0,02
0,05
0,05
0,05
1
2
3
4
5
6
7
8
9
16
17
Keuangan
JUDUL INDIKATOR
18
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,05
0,05
0,05
0,08
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS KANKER
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
No
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
SKOR
AREA KLINIS
1
Kepatuhan thd
Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
2
3
4
5
6
7
Capaian
Indikator Medik
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
Utilisasi
10
0,08
Kepuasan
Pelanggan
11
0,08
12
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
13
14
15
16
17
Keuangan
18
0,05
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA DIREKTUR UTAMA RS STROKE
Nama RS : ..
Periode
: ..
KATEGORI
Kepatuhan
thd Standart
Pengendalian
Infeksi di RS
Capaian
Indikator
Medik
Utilisasi
Kepuasan
Pelanggan
No
10
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
13
14
15
16
17
Keuangan
BOBOT
AREA KLINIS
Kepatuhan terhadap clinical pathway
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
(Fornas)
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Tidak adanya kejadian Decubitus
Ventilator Associated pneumonia ( VAP )
Nett Death Rate Kematian Pasien > 48 jam
Pemberian anti platelet < 48 jam pada pasien
stroke iskemik
Kematian pasien di IGD
AREA MANAGERIAL
Bed Occupancy Rate (BOR)
12
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
JUDUL INDIKATOR
18
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,07
0,08
0,05
0,08
0,08
0,02
0,05
0,05
0,05
0,05
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Direktur Utama,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA KEPALA BBKPM
Nama BBKPM
Periode
KATEGORI
Kepatuhan
thd standart
: ..
: ..
No
1
2
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
Prosentase Kejadian pasien jatuh
Kepatuhan penggunaan Formularium
Nasional (Fornas)
0,05
0,05
Pengendalian
Infeksi di RS
0,05
Capaian
Indikator
Medik
4
5
6
7
0,06
0,08
0,08
0,08
0,08
Promotif &
Preventif
Kepuasan
Pelangan
8
9
10
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
11
12
13
14
15
Keuangan
16
SKOR
0,08
0,02
0,0625
0,0625
0,0625
0,0625
0,02
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Kepala BBKPM,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA KEPALA BBLK
Nama BBLK
Periode
KATEGORI
Prosedur
Penanganan
Sampel Uji
Pengendalian
Mutu
Kepuasan
Pelanggan
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
: ..
: ..
No
1
2
3
4
5
6
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
Kegagalan Pengambilan Sampel Uji (KS)
Angka pengulangan pemeriksaan laboratorium
Kecepatan pendistribusian sampel
Cakupan kegiatan Pemantapan Mutu Internal
Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME
Angka kejadian kecelakaan kerja pada petugas
di laboratorium
AREA MANAGERIAL
0,09
0,08
0,08
0,06
0,06
0,08
0,09
9
9
0,06
0,05
10
11
12
SKOR
0,05
0,05
0,05
Temuan yang
ditindaklanjuti
13
Tingkat
kehandalan
sumber daya
14
0,05
Keuangan
15
0,1
0,05
JUMLAH TS
NILAI IKI
Kepala BBLK,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)
FORMAT PERSETUJUAN
HASIL KINERJA KEPALA BKMM
Nama BKMM
Periode
KATEGORI
Kepatuhan thd
standart
: ..
: ..
No
1
2
3
4
Pengendalian
Infeksi di RS
5
6
Capaian
Indikator Medik
JUDUL INDIKATOR
BOBOT
AREA KLINIS
Tidak Adanya Kejadian Operasi Salah Sisi
Penerapan keselamatan operasi
Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional
(Fornas)
Infeksi Daerah Operasi (IDO)
Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah
Glaukoma
Angka Kejadian Endoftalmitis Pasca Bedah
katarak
Tingkat pencegahan kebutaan di IGD
SKOR
0,05
0,05
0,05
0,05
0,075
0,075
0,1
AREA MANAGERIAL
Promotif &
Preventif
8
9
10
Insiden Katarak
Insiden Glaukoma
Jumlah Operasi Katarak (Surgical Cataract Rate)
0,05
0,05
0,05
Kepuasan
Pelangan
11
0,05
12
13
14
15
0,05
0,05
0,05
0,05
Ketepatan
Waktu
Pelayanan
16
Keuangan
17
0,05
0,1
JUMLAH TS
NILAI IKI
Kepala BKMM,
(Nama lengkap)
(NIP)
(Nama lengkap)
(NIP)
Menyetujui,
Direktur Jenderal BUK
TOTAL SKOR
(bobot x skor)