Anda di halaman 1dari 29

TRAUMA TUMPUL

OCULI

OLEH :
HILYAH ISLAMI ANGGAWASITA
PEMBIMBING:
DR.HASNAWATI SP.M

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. J
Umur
: 9 tahun
Alamat
: Peureumeu
No.RM
: 32.78.13
Agama
: Islam
Pekerjaan
: pelajar
Tanggal masuk
: 11 September 2015

ANAMNESA
1. Keluhan Utama: sakit pada mata kanan
2. Keluhan Tambahan: mata merah, nyeri (+)
3. RPS: pasien datang ke rumah sakit tanggal 11
September 2015 dengan keluhan sakit pada mata
kanan terdapat luka, merah, juga terasa nyeri, pasien
mengatakan luka nya di sebabkan jatuh dan terkena
stang sepeda pada tanggal 08 September 2015. Setelah
terkena stang mata mengeluarkan darah namun tidak
banyak, pasien tidak langsung di bawa ke rumah sakit,
pada saat dirumah hanya di bersihkan oleh ibu pasien
dengan air biasa tidak mengunakan obat apapun.
4. RPD : Hipertensi (-), DM (-)
5. RPK : 6. RPO : -

PEMERIKSAAN FISIK
K.Umum
: Baik
Kesadaran : Komposmentis
Vital Sign
: TD 110/80 mmHg
HR 76 X/i
RR 18 X/i
Temp 36.5C
Status Psikiatri : Kooperatif, ekspresi wajah
dan respon yang ditunjukkan baik
Status Neurologis: Motorik dan sensibilitas
baik .

STATUS OFTALMIKUS
PEMERIKSAAN

OCULI DEXTRA

OCULI SINISTRA

Visus

20/20

20/20

Palpebra Superior

TAK

TAK

Palpebra Inferior

TAK

TAK

Conj. Tars. Superior

Hiperemis

TAK

Hiperemis

TAK

Conj. Bulbi

Laserasi pada bagian nasal

TAK

Cornea

jernih

Jernih

COA

Dangkal

Dangkal

Pupil

Bulat, RC (+), 2-3 mm

Bulat, RC (+), 2-3 mm

Iris

Coklat

Coklat

Lensa

Jernih

Jernih

Conj. Tars. Inferior

Gambar

FOLLOW UP PASIEN

tanggal 11 September 2015

tanggal 12 September 2015

FOLLOW UP PASIEN

tanggal 14 September 2015

tanggal 15 September 2015

RESUME
Pasien datang ke rumah sakit tanggal 11
September 2015 dengan keluhan mata kanan luka,
merah juga terasa nyeri, pasien mengatakan luka
nya di sebabkan jatuh dan terkena stang sepeda
pada tanggal 08 September 2015.Setelah terkena
stang mata mengeluarkan darah namun tidak
banyak, Namun tidak langsung di bawa ke rumah
sakit, pada saat dirumah hanya di bersihkan oleh
ibu pasien dengan air biasa tidak mengunakan
obat apapun. Dari pemeriksaan opthalmikus
didapatkan visus ODS 20/20, nyeri (+).
Konjungtiva tarsal superior dan inferior hiperemis,
dan konjungtiva bulbi terdapat laserasi arah nasal.

DIAGNOSIS
Diagnosis Banding:
Trauma tumpul konjungtiva
Trauma tumpul mata

Diagnosis Kerja
Trauma tumpul konjungtiva dextra

TERAPI
Tirah baring
(IVFD RL 10-15 tetes/i)
Ketorolac iv 1 amp/ 8 jam
Cefotaxime iv 1 gram/12 jam
C.fl oxa 6x1
C. noncort 6x1

ANJURAN
Gunakan obat dengan teratur
Jangan dikucek
Hindarkan debu
Mengunakan kaca mata hitam

TINJAUAN PUSTAKA
Defi nisi :
Trauma tumpul okuli adalah trauma pada
mata yang diakibatkan benda yang keras
atau benda tidak keras dengan ujung
tumpul, dimana benda tersebut dapat
mengenai mata dengan kencang atau
lambat sehingga terjadi kerusakan pada
jaringan bola mata atau daerah
sekitarnya.

ETIOLOGI
Pada mata dapat terjadi trauma
dalam bentuk-bentuk berikut
Trauma tumpul
Trauma tembus bola mata
Trauma kimia
Trauma radiasi

KLASIFIKASI
Trauma tumpul dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu:
Kontusio
Konkusio

KLASIFIKASI TRAUMA TUMPUL


1. Hematoma kelopak mata
2. Trauma tumpul konjungtiva
.Edema konjungtiva
.Hematoma konjungtiva
3. Trauma tumpul kornea
.Edema kornea
.Erosi kornea
4. Trauma tumpul uvea
.Iridodialisis
.Iridoplegia

5. Trauma tumpul pada lensa


.Dislokasi lensa
.Sublukasi lensa
.Luksasi lensa anterior
.Luksasi lensa posterior
.Katarak traumatik
6. Trauma tumpul retina dan koroid
.Edema retina
.Ablasi retina
.Ruptur koroid

HEMATOMA SUBKONJUNGTIVA

IRIDODIALISIS

DISLOKASI LENSA

KATARAK TRAUMATIK

EDEMA RETINA

RUPTUR KOROID

GELAJA KLINIS
Tanda dan Gejala :
1. Mata merah
2. Rasa sakit
3. Mual dan muntah karena kenaikan Tekanan
Intra Okuler (TIO).
4. Penglihatan kabur
5. Penurunan visus
6. Infeksi konjungtiva
7. Pada anak-anak sering terjadi somnolen

DIAGNOSIS
Anamnesa
Keadaan umum pasien
Selanjutnya pemeriksaan mata dapat dimulai dengan:
Menilai tajam penglihatan, bila parah.
Pemeriksan motilitas mata dan sensasi kulit periorbita.
Lakukan palpasi untuk mencari defek pada tepi tulang
orbita.
Pemeriksaan permukaan kornea
Inspeksi konjungtiva
Kamera okuli anterior
Pupil
Oftalmoskop

DIAGNOSIS
Pemeriksaan paska-cedera bertujuan menilai
ketajaman visus dan sebagai prosedur diagnostik,
antara lain:
1. Kartu snellen (tes ketajaman pengelihatan)
2. Lapang penglihatan
3. Pengukuran tonografi
4. Tes provokatif
5. Pemerikasaan oftalmoskopi dan teknik imaging
lainnya (USG, CT-scan, x-ray): mengkaji struktur
internal okuler, edema retine, bentuk pupil dan
kornea.
6. Darah lengkap, laju sedimentasi LED.
7. Tes toleransi glukosa

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium (tes fungsi hati,


prothombin, trombosit dan waktu
perdarahan) Pemeriksaan visus.
2. Pemeriksaan lampu celah
3. Pemeriksaaan goneoskopi (untuk
mencari pembuluh darah yang rusak
dan resesif sudut)

PENATALAKSANAAN
Prinsip penanganan trauma tumpul oculi
adalah apabila tampak jelas adanya ruptur
bola mata, maka manipulasi lebih lanjut harus
dihindari sampai pasien mendapat anestesi
umum.
Sebelum pembedahan, tidak boleh diberikan
sikloplegik atau antibiotik topikal
Antibiotik dapat diberikan secara parenteral
spektrum luas dan pakai pelindung pada mata.
Analgetik, antiemetik, dan antitoksin tetanus

PENATALAKSANAAN
Pada trauma yang berat, harus selalu mengingat
kemungkinan timbulnya kerusakan lebih lanjut akibat
manipulasi yang tidak perlu sewaktu berusaha
melakukan pemeriksaan mata lengkap. Anestetik
topikal, zat warna, dan obat lainnya yang diberikan ke
mata yang cedera harus steril.
Kelainan pada palpebra dan konjungtiva akibat trauma
tumpul, seperti edema dan perdarahan tidak
memerlukan terapi khusus,
Prognosis pelepasan retina akibat trauma adalah
buruk, karena adanya cedera makula, robekan besar di
retina, dan pembentukan membran fi brovaskular
intravitreus. Vitrektomi merupakan tindakan yang
efektif untuk mencegah kondisi tersebut.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai