Anda di halaman 1dari 12

KARBON MONOKSIDA

(CO)

DEFENISI

Karbon Monoksida
Karbonmonoksida
(CO)
adalah
suatu
komponen
tidak
berbau,
dan
tidak
mempunyai rasa yang terdapat dalam bentuk
gas pada suhu di atas -1920C. komponen ini
mempunyai berat sebesar 96,5% dari berat
air dan tidak larut di dalam air
Karbon
monoksida
dihasilkan
dari
pembakaran tak
sempurna dari senyawa karbon

Karakteristik CO

Karbon Monoksida
Karbonmonoksida (CO) adalah gas dengan toksisitas
tinggi yang tidak berbau, tidak berasa serta pada suhu
udara normal berbentuk gas yang tidak berwarna.
Memiliki rumus molekul CO yang terdiri dari atom
karbon yang terikat dengan atom oksigen.
Karbon monoksida (CO) adalah gas yang sangat
beracun yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
menerima oksigen. Masuk ke dalam paru-paru melalui
mekanisme pernapasan normal dan menggantikan
oksigen
dari
aliran
darah.
Hemoglobin
yang
mengangkut oksigen dalam darah terikat oleh karbon
monoksida, yang mengakibatkan kekurangan oksigen
di dalam tubuh. Gangguan pasokan oksigen ini
beresiko terhadap fungsi jantung, otak, dan fungsifungsi penting lainnya.

Karbon Monoksida
Karakteristik biologik yang paling penting dari CO
adalah kemampuannya untuk berikatan dengan
haemoglobin, pigmen sel darah merah yang
mengakut oksigen keseluruh tubuh. Sifat ini
menghasilkan pembentukan karboksihaemoglobin
(HbCO) yang 200 kali lebih stabil dibandingkan
oksihaemoglobin (HbO2). Penguraian HbCO yang
relatif lambat menyebabkan terhambatnya kerja
molekul sel pigmen tersebut dalam fungsinya
membawa oksigen keseluruh tubuh. Selain itu,
metabolisme otot dan fungsi enzim intra-seluler
juga dapat terganggu dengan adanya ikatan CO
yang stabil tersebut. Dampak keracunan CO sangat
berbahaya bagi orang yang telah menderita
gangguan pada otot jantung atau sirkulasi darah
periferal yang parah

Reaksi Dalam
Tubuh

Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) apabila terhisap ke dalam paru-paru akan
ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen
yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas
CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme
dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan
darah (hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 > O2Hb
(oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO > COHb
(karboksihemoglobin)

Karbon Monoksida
Selain itu, secara garis besar dampak yang
ditimbulkan akibat pemaparan gas karbon
monoksida dapar berupa:
Toksisitas dari sistem saraf pusat dan hati
Sakit kepala, pusing, mual dan pingsan
Kehilangan penglihatan
Berkurangnya koordinasi otot
Nyeri perut
Efek yang parah pada bayi dari wanita hamil
Dalam kasus-kasus yang berkepanjangan
paparan CO tinggi konsentrasi, pingsan,
kejang-kejang dan kematian akan terjadi

Dampak terhadap
Lingkungan

Karbon Monoksida
Karbon
monoksida
memiliki
efek
radiative
forcing
secara
tidak
langsung
dengan
menaikkan
konsentrasi
metana
dan
ozon
troposfer melalui reaksi kimia dengan
konstituen atmosfer lainnya (misalnya
radikal hidroksil OH-) yang sebenarnya
akan melenyapkan metana dan ozon.
Dengan proses alami di atmosfer,
karbon monoksida pada akhirnya akan
teroksidasi menjadi karbon dioksida.
Konsentrasi
karbon
monoksida

Karbon Monoksida
CO antropogenik dari emisi automobil dan industri
memberikan kontribusi pada efek rumah kaca dan
pemanasan global. Di daerah perkotaan, karbon
monoksida, bersama dengan aldehida, bereaksi secara
fotokimia, meghasilkan radikal peroksi. Radikal peroksi
bereaksi dengan nitrogen oksidadan meningkatkan rasio
NO2 terhadap NO, sehingga mengurangi jumlah NO yang
tersedia untuk bereaksi dengan ozon. Karbon
monoksida juga merupakan konstituen dari asap rokok.

Anda mungkin juga menyukai