Mengembangkan Sikap Toleransi Dan Solidaritas Dikalangan Anak Mud1
Mengembangkan Sikap Toleransi Dan Solidaritas Dikalangan Anak Mud1
NIM: 08031181520021
serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain. Umat beragama yang fanatik (secara
negatif) dan yang terlibat dalam konflik ataupun yang menciptakan konflik adalah orangorang yang pada dasarnya : kurang memahami makna dan fungsi agama pada umumnya;
kurang memahami dan menghidupi agamanya secara lengkap, benar, mendalam;
kurang matang imannya dan takwanya; kurang memahami dan menghargai agama lain serta
umat beragama lain; kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia;
kurang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, terutama hati nurani dan cinta kasih;
kurang memahami dan menghidupi wawasan kebangsaan dan kemasyarakatan yang khas
Indonesia, yakni kerukunan, toleransi, solidaritas atau persatuan dalam kemajemukan, baik
pada tingkat nasional maupun lokal.
Oleh sebab itu permasalahan yang timbul, ataupun yang dikhawatirkan akan timbul,
dapat diatasi atau dicegah dengan upaya peningkatan pemahaman dan implementasi yang
memadai dari kekurangan-kekurangan tersebut, terutamapeningkatan kwalitas iman dan
takwa, hati nurani dan cinta kasih. Hal ini dapat dilaksanakan dengan: Mengembangkan
Dialog atau komunikasi timbal balik, yang dilandaskan pada kesadaran akan : adanya
kesamaan maupun perbedaan yang tak dapat diingkari dan disingkirkan, sesuai hakekat atau
harkat dan martabat manusia; adanya kesamaan nilai-nilai serta permasalahan dan kebutuhan
yang universal, yang berkaitan dengan kemanusiaan, seperti kebenaran, keadilan, HAM,
persaudaraan dan cinta kasih; adanya fakta kehidupan bersama dalam kemajemukan serta
hubungan dan ketergantungan satu sama lain; mutlak perlunya kerukunan dan damai
sejahtera, persatuan dan kerjasama dengan prinsip keadilan, saling menguntungkan, saling
menghargai, saling terbuka dan saling percaya. Mengevaluasi dan memperbaiki sistem dan
bobot pendidikan dan pembinaan, baik yang khas keagamaan maupun yang bukan khas atau
yang bersifat umum, untuk menambah pengetahuan, mematangkan iman, meningkatkan
moral dan spiritual, memantapkan kepribadian; Sasaran pendidikan dan pembinaan bukan
hanya pada aspek intelektual dan ketrampilan, tetapi juga pada budi pekerti dan hati
nurani (moral dan spiritual) sertaemosionalitas dan perilaku, pola pikir dan pola hidup.
Mencermati, mengevaluasi dan membaharui doktrin dan praktek-praktek keagamaan yang
terlalu atau bahkan hanya formal dan ritualistik belakaagar lebih fungsional atau berdayaguna secara tepat dan efektif bagi pemantapan kwalitas diri dan kehidupan penganutnya pada
khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Mengembangkan hidup bersama, kegiatan
bersama dan kerjasamasecara proporsional yg dilandaskan pada kesadaran akan kebutuhan
dan ketergantungan satu sama lain sebagai konsekwensi hidup bersama serta kesamaan
martabat dan hak sebagai manusia.