Anda di halaman 1dari 12

ep

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

PUTUSAN

NOMOR: 248/Pdt.G/2010/PTA.Bdg.

gu

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAMA ESA

Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili


perkara-perkara tertentu pada tingkat banding telah menjatuhkan putusan dalam
perkara antara pihak-pihak sebagai berikut:

ub
lik

MELAWAN:

ep

Drs.TEDDY HERMAWAN Bin H. ZAENAL ABIDIN, umur 52 tahun, agama


Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di
Kampung Bojongkoneng No.114 TR.03 RW. 05 Desa
Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, dalam
hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 7 Januari 2010
diwakili oleh kuasa hukumnya: ARIYANA S. AJISAKHA,
S.Ag., S.H., dan BUDI SUTIAWARMAN, S.Ag., S.H., Para
Advokat pada Kantor Hukum ARIYANA S. AJISAKHA, S.Ag.,
S.H., & Rekan, berkantor di Jalan Lebakwangi-Cijaringan No.9
Banjaran, Kabupaten Bandung, semula Penggugat sekarang
Pembanding.

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

HJ. ANA RUKMANAH Binti H.MUTIARA, umur 59 tahun, agama Islam,


pekerjaan Bidan, bertempat tinggal di Kampung Bojongjati No.
138 RT.03 RW. 06, Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek,
Kabupaten Bandung, semula Tergugat sekarang Pembanding.

Pengadilan Tinggi Agama tersebut:

lik

TENTANG DUDUK PERKARANYA

ep

ub

Memperhatikan dan menerima keadaan-keadaan mengenai duduknya


perkara ini seperti tertara dalam putusan Pengadilan Agama Cimahi tanggal 25
Agustus 2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan 1431 Hijriyah
Nomor: 96/Pdt.G/2010/PA.Cmi. yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

ah

Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berhubungan


dengan perkara ini.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 1

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

Menolak eksepsi Tergugat tesebut.


Dalam Pokok Perkara:

Menetapka harta bersama Penggugat dan Tergugat adalah sebidang tanah


kering di Desa Cimanggung, Kabupaten Sumedang seluas 18,5 tumbak
beserta bangunan permanen di atasnya setempat dikenal Kampung Nusa
RT.03 RW. 01 yang batas-batasnya adalah:
: Jalan Desa Cimanggung

- Timur

: D. Bapak E. Iskandar (almarhum)

- Selatan

: D. Bapak Otang, D. Bapak Ende;

- Barat

: D. Bapak Adung, D. Bapak Yayat;

ub
lik

- Utara

Menghukum Penggugat dan Tergugat untuk membagi dua harta bersama


seperti tersebut pada diktum angka 2 sama rata dan sama nilai dan apabila
tidak dapat dibagi secara natura, maka harta bersama tersebut dijual lelang di
depan umum dan hasilnya dibagikan kepada Penggugat dan Tergugat masingmasing memperoleh (setengah) bagian sama rata dan sama nilai;

4.

Menolak gugatan Penggugat tentang rumah tinggal permanen seluas lebih


kurang 112 m2 (seratus dua belas meter persegi), terletak di Jawa Barat
Kabupaten Bandung, kecamatan Rancaekek, Desa Bojongloa, setempat
dikenal Kampung Bojongjati RT. 03 RW. 06, tersebut;

In
do
ne
si

ep

3.

A
gu
ng

ah
k

am

ah

2.

Mengabulkan gugatan Penggugat tersebut untuk sebagian;

gu

1.

Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima selain dan selebihnya;

6.

Menghukum Penggugat dan Tergugat untuk membayar biaya perkara ini


sebesar Rp 421.000,00 (Empat ratus dua puluh satu ribu rupiah) secara
tanggung renteng.

lik

ep

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor:


96/Pdt.G/2010/PA.Cmi. tanggal 6 September 2010 yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Agama Cimahi, menerangkan bahwa Tergugat pada tanggal 6
September 2010 mengajukan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan
Agama Cimahi tanggal 25 Agustus 2010 Nomor: 96/Pdt.G/2010/PA.Cmi.
Permohonan banding tersebut telah dibeitahukan kepada Terbanding pada tanggal
11 September 2010.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

ah

5.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 2

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

Menimbang, bahwa Pembanding telah menyerahkan Memori Banding


tertanggal 18 September 2010, sedangkan Terbanding sesuai Surat Keterangan
Nomor: 96/Pdt.G/2010/PA.Cmi. tanggal 15 Nopember 2010 tidak menyerahkan
Kontra Memori Banding melalui Kepaniteraan Pengadilan Agama Cimahi.

gu

Menimbang, bahwa Pembanding dan Terbanding tidak memeriksa berkas


perkara banding (inzage) meskipun kepada mereka masing-masing telah
diberitahukan untuk memeriksa berkas pekara banding.
TENTANG HUKUMNYA

ub
lik

ep

Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Bandung


setelah membaca, meneliti, dan mempelajari dengan seksama berkas permohonan
banding yang terdiri dari: salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Cimahi
tanggal 25 Agustus 2010 Nomor: 96/Pdt.G/2010/PA.Cmi., Berita Acara
Persidangan, surat-surat bukti, Memori Banding dengan segala keberatankeberatannya, dan surat-surat lainnya yang berhubungan dengan perkara ini, akan
memberikan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana tersebut di bawah ini.

In
do
ne
si

ah
k

am

ah

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding


masih dalam tenggang waktu banding dan menurut tata cara serta memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan undang-undang. Karena itu permohonn banding
tersebut dapat diterima.

A
gu
ng

Dalam Eksepsi:

Majelis sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama


karena telah tepat dan benar. Karena itu diambil alih menjadi pertimbangan dan
pendapatnya dalam mengadili dan memutus perkara ini.

Menimbang, bahwa oleh karena itu putusannya dapat dipertahankan dan


dikuatkan.

lik

ub

Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, sesuai


dengan keberatan-keberatan Pembanding dalam Memori Bandingnya, Majelis
terlebih dahulu akan mempertimbangkan tentang apakah perkara ini ne bis in
idem atau tidak.

on
In
d

gu

ng

es

ep

Menimbang, bahwa untuk menilai apakah suatu perkara yang diajukan itu
ne bis in idem atau tidak, Yurisprudensi (Putusan Mahkamah Agung RI tanggal
20 Mei 2002 Nomor: 1226 K/Pdt/2001) menyatakan, Meskipun kedudukan
subyeknya berbeda, tetapi obyek sama dengan perkara yang diputus terdahulu dan

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

ik

ah

ka

ah

Dalam Pokok Perkara:

Halaman 3

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

berkekuatan hukum tetap, maka gugatan dinyatakan ne bis in idem. M.Yahya


Harahap, S.H., dalam bukunya Hukum Acara Perdata menyatakan, . . . agar
dalam suatu putusan melekat ne bis in idem, harus terpenuhi secara komulatif
syarat-syarat:

gu

- Gugatan yang diajukan belakangan, telah pernah diperkarakan sebelumnya;

- Terhadap gugatan (perkara) terdahulu, telah dijatuhkan putusan, dan putusan


telah memperoleh kekuatan hukum tetap (res judicata, gezaag van gewisde);

ub
lik

ah

- Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap itu, bersifat positip, berupa:
menolak gugatan seluruhnya, atau mengabulkan sebagian atau seluruhnya;

- Obyek perkara sama.

A
gu
ng

In
do
ne
si

ep

Yurisprudensi yang lain (Putusan Mahkamah Agung RI No. 1424 K/Sip/1975


tanggal 8 Juni 1976) menyatakan, Eksepsi yang diajukan oleh tergugat-tergugat,
bahwa perkara ini (No. 70/1974 G) ne bis in idem dengan perkara (No. 114/1974)
harus ditolak, karena dalam diktum putusan No. 114/194 G dinyatakan gugatan
tidak dapat diterima, sedangkan dalam pertimbangan dinyatakan bahwa tidak
dapat diterimanya gugatan ini adalah karena kesalahan formal mengenai pihak
yang harus digugatan ialah orang yang seharunya digugat belum digugat.

ah
k

am

- Subyek yang menjadi pihak sama;

Menimbang, bahwa sebelum perkara Nomor: 96/Pdt.G/2010/PA.Cmi.

telah ada putusan terdahulu Nomor: 193/Pdt.G/2004/PA.Cmi. tanggal 16


September 2004 (bukti P.2 dan T.2). Setelah Majelis meneliti kedua perkara
tersebut, diperoleh adanya kenyataan megenai hal-hal sebagai berikut:

- Bahwa subyek dan obyek sepanjang mengenai harta bersama dalam perkara
Nomor: 193/Pdt.G/2004/PA.Cmi. adalah sama dengan perkara Nomor:

lik

ah

96/Pdt.G/2010/PA.Cmi., bedanya perkara Nomor: 193/Pdt.G/2004/PA.Cmi.


adalah perkara Permohonan Cerai Talak dikomulasikan dengan gugatan harta

ub

gugatan harta bersama.

- Bahwa putusan perkara Nomor: 193/Pdt.G/2004/PA.Cmi. telah berkekuatan

ep

hukum tetap.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

bersama, sedangkan pada perkara Nomor: 96/Pdt.G/2010/PA.Cmi. hanyalah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 4

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

- Bahwa amar putusan perkara Nomor: 193/Pdt.G/2004/PA.Cmi. terhadap obyek

ng

sengketa point. 4.1 (sekarang) bersifat positip, menolak gugatan; amar putusan

terhadap obyek sengketa point. 4.2 (sekarang) bersifat negatip, menyatakan

gu

gugatan tidak dapat diterima.

Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan-ketentuan hukum acara

sebagaimana telah diuraikan di atas, Majelis berpendapat bahwa gugatan


Penggugat/Terbandig terhadap obyek sengketa point.4.1 adalah ne bis in idem.

ub
lik

ah

Karena itu gugatan Penggugat/Terbanding terhadap obyek sengketa point. 4.1


tersbut harus dinyatakan tidak dapat diterima. Adapun gugatan terhadap obyek

masih dapat diajukan gugatan lagi. Oleh karena itu Majelis akan meneruskan
pemeriksaan pokok perkaranya.

ep

ah
k

am

sengketa point. 4.2 tidak ne bis in idem karena amarnya bersifat negatip sehingga

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut,


pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama mengenai obyek

In
do
ne
si

sengketa point. 4.1 tidaklah tepat sehingga harus diperbaiki dengan pertimbangan

A
gu
ng

dan putusan sebagaimana tersebut di atas.

Menimbang, bahwa mengenai obyek sengketa point. 4.2, Majelis

sependapat dan dapat menyetujui pertimbangan-pertimbangan dan putusan


Majelis Hakim tingkat pertama yang menyatakan bahwa obyek sengketa point.

4.2 adalah harta bersama Penggugat dan Tergugat, berdasarkan pertimbanganpertimbangan sebagai berikut:

Bahwa di dalam persidangan telah terungkap adanya fakta bahwa

16 September 1999 dan terjadi perceraian pada tanggal 16

2000 atau setidak-tidaknya selama perkawinan.


dengan

adanya

ikatan

perkawinan

ep

Bahwa

ub

September 2004 (bukti P.2). Obyek sengketa point. 4.2 diperoleh pada tahun

tersebut,

maka

Penggugat/Terbanding dan Tergugat Pembanding terikat pada seluruh hukum

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

sejak tanggal

lik

ah

Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding terikat perkawinan yang sah

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 5

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

perkawinan. Dalam hukum perkawinan berdasakan pasal 35 Undang-Undang

ng

Nomor 1 Tahun 1974 semua harta yang diperoleh selama perkawinan merupakan

harta bersama, kecuali harta bawaan, harta hadiah dan harta warisan yang

gu

diperoleh masing-masing pihak, sepanjang para pihak tidak menentukan lain.

Menimbang, bahwa terlepas siapa yang memperoleh obyek sengketa point.

4.2 itu, atas nama siapa, dan seberapa besar andil masing-masing pihak, jika tidak
terbukti bahwa sebagian atau seluruh harta itu adalah harta bawaan, harta hadiah,

ub
lik

ah

atau harta warisan dari salah satu atau kedua belah pihak, maka harta tersebut
merupakan harta bersama. Oleh karena tidak tebukti adanya harta bawaan, hadiah,

yang melekat pada obyek sengketa tersebut, maka Majelis Hakim berpendapat
bahwa obyek sengketa point. 4.2 adalah harta bersama yang diperoleh
Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding selama perkawinan.

ep

ah
k

am

dan warisan yang diperoleh masing-masing pihak baik sebagian atau seluruhnya

Menimbang, bahwa dengan demikian pertimbangan-pertimbangan dan

In
do
ne
si

putusan Majelis Hakim tingkat pertama telah tepat dan benar, karena itu diambil
alih menjadi pertimbangan-pertimbangan dan pendapat Majelis dalam mengadili

A
gu
ng

dan memutus perkara ini. Dengan demikian putusan tersebut dapat dipertahankan.

Menimbang, bahwa akan tetapi Majelis tidak sependapat dengan

pertimbangan-pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama tentang

pembagian harta bersama yang dalam putusannya masing-masing pihak mendapat

sepaoh bagian. Dengan pembagian seperti itu menurut Majelis belum memenuhi
rasa keadialan. Oleh karena itu Majelis perlu memberikan pertimbangan sendiri

lik

Menimbang, bahwa menurut Majelis pasal 97 Kompilasi Hukum Islam

ub

yang mengatur pembagian harta bersama dimana janda dan duda masing-masing
berhak seperdua, sifatnya hanyalah mengatur (regelen) bukan memaksa (dwingen)

ep

sehingga pembagian itu tidak mutlak harus demikian, akan tetapi secara kasuistis
ketentuan itu dapat disimpangi.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

ah

sebagaimana akan diuraikan di bawah ini.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 6

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa fakta yang terungkap di persidangan berkenaan

ng

dengan perolehan harta bersama tersebut adalah sebagai berikut:


-

Bahwa Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding menikah pada

gu

tanggal 16 September 1999.

Bahwa harta bersama diperoleh pada sekitar tahun 2000 yang saat itu berupa

tanah sawah, membeli dari Momoh Fatimah yang diwakili oleh anaknya yang

bersana Ende Maryana dengan harga sebesa Rp 17.143.000,00 dibayar

ub
lik

1.000.000,00, kedua tanggal 17 Juni 2000 sebesar Rp 7.000.000,00 berasal


dari uang pemberian Penggugat/Terbanding, dan ketiga tanggal 24 Juli 2000
sebesar Rp 9.143.000,00.

Bahwa pembayaran selebihnya dari yang Rp 7.000.000,00 dibayar oleh

ep

ah
k

am

ah

dengan cara mengangsur; angsuran pertama tanggal 5 Mei 2000 sebesar Rp

Tergugat/Pembanding dengan cara mengambil kredit di Bank Jabar.


pada

tahun

2001

terjadi

perpisahan

tempat

tinggal,

In
do
ne
si

Bahwa

Penggugat/Terbanding pergi meninggalkan Tergugat/Pembanding dan tidak

A
gu
ng

memperdulikan hutang rumah tangga sehingga Tergugat/Pembanding yang


menyelesaikannya.

Bahwa di atas tanah harta bersama tersebut kemudian didirikan bangunan


rumah permanen.

Bahwa Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding terjadi perceraian

lik

ah

pada tanggal 16 September 2004.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, telah terbukti

ub

tidak terbukti adanya pemberian uang untuk mengangsur pinjaman di Bank


maupun untuk membangun rumah, sedangkan selama itu Penggugat/Terbanding

ep

pergi meninggalkan Tergugat/Pembanding.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

bahwa setelah Penggugat/Terbanding memberi uang sebesar Rp 7.000.000,00

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 7

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa meskipun secara formal Penggugat/Terbanding dan

ng

Tergugat/Pembanding terikat perkawinan sejak tanggal 16 September 1999


sampai dengan terjadi perceraian tanggal 16 September 2004, akan tetapi sejak

gu

terjadinya perpisahan tempat tinggal tahun 2001 hak dan kewajiban secara timbal
baik tidak lagi terlaksana sehingga Tergugat/Pembandinglah yang menyelesaiakn

pembayaran hutang di Bank dan pembangunan rumah. Karena itu tidaklah

memenuhi rasa keadilan jika harta bersama tersbut harus dibagi dua masing-

ub
lik

ah

masing separoh.

Menimbang, bahwa akan tetapi amatlah sulit untuk menentukan berapa

perbandingan

andil masing-masing pihak dalam perolehan harta bersama

tersebut. Pada waktu harta bersama berupa tanah diperoleh bernilai sebesar Rp
17.143.000,00 dan bangunan rumah bernilai sebesar Rp 7.000.000,00, sedangkan

ep

ah
k

am

perolehan masing-masing yang dianggap adil. Dalam hal ini Majelis mengambil

andil dari Penggugat/Terbanding sebesar Rp 7.000.000,00 yang berarti kurang

In
do
ne
si

lebih sepertiga dari nilai harta bersama yang diperoleh saat itu. Karena itu
menurut Majelis telah mendekati rasa keadilan jika pembagian itu berbanding 1 :

(1 (satu) bagian untuk Penggugat/Terbanding dan 2 (dua) bagian untuk

A
gu
ng

Tergugat/Pembanding). Dengan demikian Penggugat/Terbanding mendapat 1/3


bagian dan Tergugat/Pembanding mendapat 2/3 bagian.

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat/Pembanding yang menguasai

obyek sengketa, harus dihukum untuk membagi harta bersama tersebut dan
menyerahkan 1/3 bagian yang menjadi hak Penggugat/Terbanding kepada
Penggugat/Terbanding. Jika tidak dapat dibagi seceara natura, maka harus dibagi

lik

ah

secara inatura dengan jalan menjual lelang dan dari hasiln penjualan itu sepertiga

ub

Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di


atas, pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama tidak tepat dan

ep

tidak benar sehingga tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

bagian menjadi hak Penggugat/Terbanding dan harus diserahkan kepadanya.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 8

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa berkenaan dengan permohonan sita jaminan

ng

berdasarkan ketentuan pasal 227 HIR. seharusnya ditetapkan terlebih dahulu


dengan

penetapan

Ketua

Majelis.

Dalam

Penetapan

Nomor:

gu

96/Pdt.G/2010/PA.Cmi. tanggal 18 Januari 2010 sita jaminan oleh Ketua Majelis


akan ditetapkan tersendiri, akan tetapi sampai dengan perkara ini diputus belum

ditetapkan apakah dikabulkan atau ditolak. Oleh karena permohonan sita jaminan

itu belum ditetapkan dan dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Cimahi, maka

ub
lik

ah

tidak perlu dipertimbangkan.

Menimbang, bahwa mengenai pembebanan biaya perkara yang oleh

tidak sependapat karena menurut ketentuan pasal 49 ayat 2 Undang-Undang


Nomor 7 Tahun 1989 berikut penjelasannya

jis. Undang-Undang Nomor: 3

Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor: 50 Tahun 2009 harta bersama termasuk

ep

ah
k

am

Majelis Hakim tingkat pertama dibebankan kepda kedua belah pihak, Majelis

perkara di bidang perkawinan, sedangkan biaya perkara di bidang perkawinan

In
do
ne
si

menurut pasal 89 ayat 1 Undang-Undang Perailan Agama tersebut dibebankan


kepada penggugat atau pemohon. Oleh karena itu berdasarkan pertimbangan

A
gu
ng

tersebut semua biaya yang timbul pada tingkat pertama harus dibebankan kepada

Penggugat/Terbanding dan pada tingkat banding harus dibebankan kepada


Pembanding.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, putusan Pengadilan Agama Cimahi tersebut harus dibatalkan dan Pengadilan

Tinggi Agama akan mengadili sendiri yang bunyinya sebagaimana tersebut dalam

Memperhatikan pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 serta

ub

ketentuan-ketentuan hokum lainnya yang bersangkutan.

MENGADILI:

ep

Menerima permohonan banding dari Tergugat/Pembanding.

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

lik

ah

amar putusan ini.

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 9

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ng

DALAM EKSEPSI:

Menguatkan putusan Pengadilan Agama Cimahi tanggal 25 Agustus 2010

gu

Masehi bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan 1431 Hijriyah Nomor


96/Pdt.G/2010/PA.Cmi.

DALAM POKOK PERKARA:


Membatalkan Putusan Pengadilan

AgamaCimahi tanggal 25 Agustus

ub
lik

ah

2010 Masehi bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan 1431 Hijriyah Nomor:

DENGAN MENGADILI SENDIRI:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding untuk sebagian.

2. Menetapkan sebagai hukum bahwa tanah seluas 18,5 tumbak atau kurang

ep

ah
k

am

96/Pdt.G/2010/PA.Cmi.

lebih 259 m2 dan bangunan permanen yang berdiri di atasnya yang terletak
di Desa Cimanggung, setempat dikenal dengan Kampung Nusa RT. 03

Sebelah Utasa

: Jalan Desa Cimanggung

Sebelah Timur

: D. Bapak E. Iskandar (almahum)

Sebelah Selatan

: D. Bapak Otang, D. Bapak Ende

Sebelah Barat

: D. Bapak Adung, D. Bapak Yayat

adalah

harta

bersama

antara

Penggugat/Terbanding

Tergugat/Pembanding;

In
do
ne
si

A
gu
ng

batas-batas:

RW.01, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dengan

dengan

3. Menyatakan bahwa Pengugat/Terbanding berhak atas 1/3 (sepertiga) bagian

Tergugat/Pembanding

untuk

membagi

harta

ub

4. Menghukum

bersama

sebagaimana tersebut pada diktum nomor 2 dan menyerahkan 1/3 bagian


menjadi

hak

bagian

Penggugat/Terbanding

kepada

ep

yang

Penggugat/Terbanding, jika tidak dapat dibagi secara natura, maka harus

es
on
In
d

gu

ng

ah

ka

sebagaimana tersebut pada diktum nomor 2 (dua).

lik

ah

dan Tergugat/Pembanding berhak 2/3 (dua pertiga) dari harta bersama

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 10

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

dibagi secara inatura dengan cara menjual lelang dan hasil penjualannya 1/3

ng

bagian harus diserahkan kepada Penggugat/Terbanding.

gu

5. Menyatakan bahwa gugatan Penggugat/Terbanding mengenai obyek sengketa


point. 4.1 tidak dapat diterima.

6. Membebankan kepada Penggugat/Terbanding untuk membayar biaya perkara

ini sebesar Rp 421.000,00 (empat ratus dua puluh satu ribu rupiah);

Membebankan kepada Tergugat/Pembanding untuk membayar biaya

ub
lik

ah

perkara pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu

Demikianlah diputus dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Tinggi Agama Bandung pada hari Selasa tanggal 29 Desember 2010
Masehi bertepatan dengan tanggal 23 Muharram 1432 Hijriyah, oleh kami

ep

ah
k

am

rupiah).

Drs. H. MUHTADIN, S.H., sebagai Ketua Majelis, Drs. H. MUHAMMAD


SHALEH, S.H., M.Hum. dan H. M. SURURY YS, S.H.,M.H., masing-masing

In
do
ne
si

sebagai Hakim Anggota, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam siding

terbuka untuk umum oleh Drs. H. MUHTADIN, S.H., Hakim Ketua Majelis

A
gu
ng

tersebut dengan didampingi oleh Drs. H. MUHAMMAD SHALEH, S.H.,

M.Hum. dan H.M. SURURY YS, S.H., M.H., sebagai Hakim Anggota dengan

dibantu oleh DEDE SUPRYADI sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri
oleh kedua belah pihak.

HAKIM ANGGOTA

HAKIM KETUA MAJELIS

Drs.H. MUHTADIN. S.H.,

lik

ub

H. M. SURURY YS, S.H., M.H.,

PANITERA PENGGANTI

ep

ka

ah

Drs. H. MUHAMMAD SHALEH, S.H.M.Hum.

es
on
In
d

gu

ng

ah

DEDE SURYADI,

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 11

ep
u

hk
am

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

es
on
In
d

gu

ng

ah

ep

ka

ub

lik

ah

A
gu
ng

In
do
ne
si

ah
k

ep

am

ub
lik

ah

gu

ng

In
do
ne
si
a

putusan.mahkamahagung.go.id

ik

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)

Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai